Anda di halaman 1dari 42

Tutorial Atoll

A. Create Coverage Plot 2G (GSM/DCS)


1. Yang pastinya kita harus install software atoll terlebih dahulu.
2. Buka File > New > From a Document Template

3. Pilih salah satu apabila kita akan create GSM / DCS maka pilih GSM GPRS EGPRS, dan
apabila 3G maka pilih UMTS HSPA

4. Kemudian klik Tools > Option

5. Klik jendela yang di tuju, angka :


1 = Find in “WGS84 UMT zones” karena kita akan create untuk area jabodetabek maka
pilih WGS 84/ UTM zone 48S. lalu klik OK
2 = Scroll paling atas dan pilih WGS 84

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Created By : Onny Wijayatmoko
NPO, RNP Engineer
Kemudian untuk format degree nya pilih –xx.xxxx

6. Jika sudah maka kita mulai dengan mengimport untuk clutter-nya


7. Klik File > Import

Pertama, cari folder clutter yang anda simpan lalu yang pilih Index > Klik open > pilih
“clutter classes” > Ok.

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Kedua, cari folder height > pilih INDEX > open > Pilih Altitude > Ok

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Masih di folder Height dan file INDEX > Open > Pilih Clutter height > Ok

Ketiga, cari folder Vector > INDEX > Open > Pilih vector > Ok > Import

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
8. Done
9. Now pada jendela/Tab GEO kita unchecklist “Clutter Classes”, “Clutter Height”, “Digital
Terrain Model”, “Geoclimatic Parameters”.

10. Kita lanjut untuk membuat Model nya


11. Klik Jendela/Tab Modules > Klik kanan pada “standart propagation model” > klik
duplicate

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Double klik pada “copy standart propagation model” lalu rename dengan nama “inner
Cluter”, dan pada jendela/Tab “Parameters” & “Clutter” isi data-data sesuai gambar di
bawah. Jika sudah maka kita apply dan kemudian klik Ok.

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Kemudian kita create untuk model outernya, caranya masih sama yaitu Klik Jendela/Tab
Modules > Klik kanan pada “standart propagation model” > klik duplicate lalu Double klik
pada “copy standart propagation model” lalu rename dengan nama “outer Cluter”, dan pada
jendela/Tab “Parameters” & “Clutter” isi data-data sesuai gambar di bawah. Jika sudah
maka kita apply dan kemudian klik Ok.

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
NOTE: Untuk nama model sebaiknya kita lihat dahulu dari parameter 2G/gcell yang di
share oleh Huawei. Karena kalau tidak sesuai nanti pada saat kita input data site nya akan
error.
12. Jika untuk import clutter dan model sudah selesai, maka kita lanjut untuk import antenna.
13. Kembali kita buka jendela/Tab “Data” > double click “Antenna”

Sebelum kita import antenna maka kita buka file antenna 2G terlebih dahulu.
Block dari data-data parameter “Name” sampai “FMax” kemudian kita copy paste-kan ke
table file antenna di atoll.

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Klik kanan di baris dan kolom yang kosong. Kemudian paste-kan data-data antenna yang
kita copy tadi.

Kita delete file name antenna hanya yang ada name copy saja jika tidak ada maka table
antennanya.

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Jika sudah maka close tablenya..
NOTE: Jika kita tidak punya data antennanya maka kita bisa cari di mbah google atau kita
bisa minta ke engineer atoll Huawei untuk data antenna yang di butuhkan.
14. Lalu kita rename untuk type feedernya sesuai dengan database/gcell dari Huawei.
15. Klik kanan pada Transmitters > Equipment > Feeder Equipment

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Data parameter 2G ada di sheet “transmitter 2G”

Kemudian close tablenya.


NOTE: Untuk Type Feeder sebaiknya kita lihat dahulu dari parameter 2G/gcell yang di
share oleh Huawei. Karena kalau tidak sesuai nanti pada saat kita input data site nya akan
error.

16. Kita input untuk predictionnya


17. Klik kanan pada Predictions > New > Pilih “Coverage by Signal Level” > Ok.

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Pada jendela/tab “General” ubah resolutionnya dari 50 menjadi 5. Jika sudah kita lanjut
ke jendela/tab “Display” klik untuk legend yang terakhir yaitu pada no 8. Kemudian klik
“action” dan pilih “Delete”.

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Lalu sesuaikan untuk setiap legend-nya harus sesuai dengan gambar di bawah.

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
18. Lalu klik kanan “Transmitters” > Properties > Display Type pilih “Unique”

Klik tanda panah

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Pilih symbolnya seperti gambar di atas, kemudian ganti warnanya menjadi abu-abu.
Kemudian Apply dan klik Ok.

19. Kita lanjut untuk create sitenya.


20. Double click “Sites” > isi data-data dari file “parameter 2G” > close tablenya

21. Lalu lanjut ke transmittersnya : Double click transmitters > isi data-data pada setiap
kolomnya. dapat kita lihat di file “parameter 2G” > close tablenya

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
22. Langkah pertama yaitu kita zoom dahulu map nya (Klik kiri = Zoom In, Klik kanan =
Zoom Out)

Setelah kita zoom maka kita bisa select filter nya. Klik dan pilih “filtering zone” kemudian
klik “New polygon”

Caranya adalah kita klik sampai mengelilingi site yang kita running, apabila kita ingin
merunning neighbore nya maka kita harus kelilingi site sesuai dengan yang kita inginkan.
Dan apabila kita ingin running single maka kita hanya kelilingi site yang kita plan.

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Contoh select filter untuk composite

Contoh select filter untuk Single

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Apabila kita salah select filternya maka kita delete “filtering zone” > Delete zone

Setelah kita select filter maka kita running covplotnya. Klik kanan “coverage by Signal
Level 0” > calculate > apabila minta save maka kita klik yes dan simpan dimana anda ingin
menyimpannya.

Next save atoll yang telah kita create tadi, arahkan dimana kita akan menyimpan settingan
yang telah kita buat. Gunanya agar nanti ketika kita akan create new site settingan untuk
clutter, Model dan propagation 2G-nya masih tersimpan di .Atl

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Hasil untuk coverage plotnya.

23. Kita export ke map info


Yang pertama export to mif dan yang kedua kita export to tab
++> Export to mif
Klik kanan pada covplotnya > pilih “export coverage” > save as type pilih “.mif”

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
++> Kedua, export to tab
Klik kanan pada covplotnya > pilih “export coverage” > save a type pilih “.tab”

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
B. Create Coverage Plot 3G (UMTS)
1. Klik File > New > From a Document Template

Pilih UMTS HSPA

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
2. Kemudian klik Tools > Option

3. Klik jendela yang di tuju, angka :


1 = Find in “WGS84 UMT zones” karena kita akan create untuk area jabodetabek maka
pilih WGS 84/ UTM zone 48S. lalu klik OK
2 = Scroll paling atas dan pilih WGS 84

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Kemudian untuk format degree nya pilih –xx.xxxx

4. Jika sudah maka kita mulai dengan mengimport untuk clutter-nya


5. Klik File > Import

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Pertama, cari folder clutter yang anda simpan lalu yang pilih Index > Klik open > pilih
“clutter classes” > Ok.

Kedua, cari folder height > pilih INDEX > open > Pilih Altitude > Ok

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Masih di folder Height dan file INDEX > Open > Pilih Clutter height > Ok

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Ketiga, cari folder Vector > INDEX > Open > Pilih vector > Ok > Import

6. Done
7. Now pada jendela/Tab GEO kita unchecklist “Clutter Classes”, “Clutter Height”, “Digital
Terrain Model”, “Geoclimatic Parameters”.

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
8. Kita lanjut untuk membuat Model nya
9. Klik Jendela/Tab Modules > Klik kanan pada “standart propagation model” > klik
duplicate

Double klik pada “copy standart propagation model” lalu rename dengan nama “inner
Cluter”, dan pada jendela/Tab “Parameters” & “Clutter” isi data-data sesuai gambar di
bawah. Jika sudah maka kita apply dan kemudian klik Ok.

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Kemudian kita create untuk model outernya, caranya masih sama yaitu Klik Jendela/Tab
Modules > Klik kanan pada “standart propagation model” > klik duplicate lalu Double klik
pada “copy standart propagation model” lalu rename dengan nama “outer Cluter”, dan pada
jendela/Tab “Parameters” & “Clutter” isi data-data sesuai gambar di bawah. Jika sudah
maka kita apply dan kemudian klik Ok.

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
NOTE: Untuk nama model sebaiknya kita lihat dahulu dari database/gcell yang di share
oleh Huawei. Karena kalau tidak sesuai nanti pada saat kita input data site nya akan error.
10. Jika untuk import clutter dan model sudah selesai, maka kita lanjut untuk import antenna.
11. Kembali kita buka jendela/Tab “Data” > double click “Antenna”

Sebelum kita import antenna maka kita buka file antenna 2G terlebih dahulu.
Block dari data-data parameter “Name” sampai “FMax” kemudian kita copy paste-kan ke
table file antenna di atoll.
Misalkan kita ingin input data antenna HBXX-9014-2110 yang kita download dari mba
google.
Created By : Onny Wijayatmoko
NPO, RNP Engineer
Copy dari file name sampai file WEIGHT (LBS)

Kemudian kita paste-kan ke table atoll-nya.


Klik kanan pada baris & Kolom yang terakhir atau yang kosong kemudian klik paste.

Maka akan terlihat seperti gambar berikut:

Jika sudah maka close tablenya..


NOTE: Jika kita tidak punya data antennanya maka kita bisa cari di mbah google atau kita
bisa minta ke engineer atoll Huawei untuk data antenna yang di butuhkan.
12. Lalu kita rename untuk type feedernya sesuai dengan database/gcell dari Huawei.
13. Klik kanan pada Transmitters > Equipment > Feeder Equipment

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Data Link Budget yang ada di sheet “transmitters 3G”..

Close tablenya.
NOTE: Untuk Type Feeder sebaiknya kita lihat dahulu dari database/gcell yang di share
oleh Huawei. Karena kalau tidak sesuai nanti pada saat kita input data site nya akan error.
14. Input untuk predictionnya
15. Klik kanan pada Predictions > New > Pilih “Coverage by Signal Level” > Ok.

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Pada jendela/tab “General” ubah resolutionnya dari 50 menjadi 5. Jika sudah kita lanjut
ke jendela/tab “Display” klik untuk legend yang terakhir yaitu pada no 5. Kemudian klik
“action” dan pilih “Insert After”. Insert sampai 2 baris.

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Lalu sesuaikan untuk setiap legend-nya harus sesuai dengan gambar di bawah.

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
16. Lalu klik kanan “Transmitters” > Properties > Display Type pilih “Unique”

Klik tanda panah

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
17. Pilih symbolnya seperti gambar di atas, kemudian ganti warnanya menjadi abu-abu.
Kemudian Apply dan klik Ok.
18. Create Site yang akan kita running.
19. Pada jendela/tab Data > Double click “sites”
20. Buka file link budget atoll > sheet “sites 3G” > copy ke table site atoll yang tadi kita buka

Copy ke table site atoll yang tadi kita buka

Pada saat input data, perhatikan untuk setiap nama parameternya pada setiap kolomnya.
Close jika sudah benar semua.
21. Double click “transmitters”

Input data-datanya sesuai nama parameter.


Data transmitter 3G file link budget

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Data transmitter from atoll

Sesuaikan semua kolom parameter di table atoll dengan kolom parameter di link budget.
Close
22. Input untuk data cell 3G nya
Klik kanan pada “transmitters” > Cells > Open Table

Masih di file link budget atoll.xls > Buka sheet “Cells 3G” > input data-datanya ke table
cells atoll.
Data link budget sheet cells 3G

Data table cells atoll setelah di input.

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Setelah di input semua datanya, close table-nya.
23. Siap untuk running covplotnya
24. Klik jendela sesuai gambar di bawah > pilih “Filtering zone”

Jika kita ingin membuat covplot composite maka kelilingi select filternya sesuai dengan
yang kita inginkan.

Select filter untuk composite

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Select filter untuk single

25. Setelah di select filter maka lanjut untuk calculate..


26. Klik kanan pada jendela/tab “data” > expand “predictions” > klik kanan “Coverage by
signal level 0” > Calculate

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Next save atoll yang telah kita create tadi, arahkan dimana kita akan menyimpan settingan
yang telah kita buat. Gunanya agar nanti ketika kita akan create new site settingan untuk
clutter, Model dan propagation 3G-nya masih tersimpan di .Atl.

Hasil untuk coverage composite

Done
27. Sekarang kita export to map info
28. Klik kanan pada layar coveragenya > klik “Export the coverage”

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Yang pertama export to mif dan yang kedua kita export to tab
++> Export to mif
Klik kanan pada covplotnya > pilih “export coverage” > save as type pilih “.mif”

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer
Klik kanan pada layar coveragenya > klik “Export the coverage”
++> Kedua, export to tab
Klik kanan pada covplotnya > pilih “export coverage” > save a type pilih “.tab”

~~ Finish ~~

Note : Jika ada yang lebih tau mengenai tutorial untuk create covplot by atoll mohon untuk infonya
apabila ada kesalahan pada langkah-langkah dalam pengerjaannya. Bisa di email ke :
onny.wijayatmoko@gmail.com. Nanti akan di update jika ada perubahan.
Terima Kasih…

Created By : Onny Wijayatmoko


NPO, RNP Engineer

Anda mungkin juga menyukai