Anda di halaman 1dari 23

KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI

“WAWANCARA DAN ANAMNESA”

KELOMPOK 8
SI- VI C
Wahyudi (1601126)
Hervinia (1701106)
Izzatul Syarly (1701109)
Muslimaini (1701115)

DOSEN PENGAMPU :
Ratna Sari Dewi, M.Farm., Apt
POKOK BAHASAN
WAWANCARA
ANAMNESA
DEFINISI
WAWANCARA
DEFINISI
TUJUAN
ANAMNESA
WAWANCARA
TUJUAN ANAMNESA MACAM-MACAM
WAWANCARA
JENIS ANAMNESA PROSES
WAWANCARA
CARA MELAKUKAN
ANAMNESA ETIKA WAWANCARA

HAMBATAN
PERTIMBANGAN
ANAMNESA
DALAM
WAWANCARA
1. DEFINISI ANAMNESA

Kata anamnesa berasal dari bahasa yunani


anmnisin (ingat) atau anamimnskomai yang berarti
mengingat atau saya ingat.

Dari kata anamnesis dapat diartikan bahwa


pasien diminta untuk mengingat-ingat kembali
melalui pertanyaan dokter/tenaga medis lainnya
yang mengarah kepada permasalahan medis saat
ini, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit
yang ada dikeluarga, termasuk kebiasaan dan pola
hidup pasien.
2. TUJUAN ANAMNESA

1. Memperoleh data atau informasi tentang


permasalahan yang sedang dialami atau dirasakan
oleh pasien
2. Untuk membangun hubungan yang baik dengan
pasiennya.
3. Mengetahui tingkat kebutuhan obat dan kesesuaian
obat dengan penyakit yang diderita
4. Mengetahui tingkat kegawatan pasien dengan
melihat dan menganalisa hubungan obat yang
dikonsumsi dengan penyakit yang diderita
5. Dasar untuk melakukan tindakan selanjutnya dalam
pengobatan pasien
3. JENIS ANAMNESA

Autoanamnesis Heteroanamnesis
atau Alloanamnesis

Proses tanya jawab


Proses tanya yang dilakukan dengan
jawab yang dilakukan orang lain (keluarga
secara langsung ataupun orang yang
dengan sumber data mengetahui tentang
atau pasien perjalanan penyakit dari
sumber data)
berdasarkan data yang diperoleh,
anamnesa dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Anamnesis umum meliputi identitas


pasien seperti nama, umur, jenis kelamin,
agama, pekerjaan, dan alamat
2. Anamnesis khusus meliputi keluhan
utama, riwayat penyakit dan obat yang
digunakan sekarang, riwayat penyakit dan
obat yang digunakan terdahulu, riwayat
penyakit pribadi dan keluarga, dan riwayat
penyakit penyerta.
4. CARA MELAKUKAN ANAMNESA

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Tempat atau suasana


 ciptakan suasana yang nyaman bagi pasien
2. Penampilan tenaga kesehatan/ kefarmasian
 Seorang tenaga kesehatan yang tampak rapi dan
bersih serta tampak ramah dan santai, akan lebih
mudah melakukan anamnesis
3. Memeriksa identitas dan data pasien
4.Dorongan kepada pasien untuk menceritakan keluhannya
5.Gunakan bahasa dan istilah yang mudah dipahami
6.Buat catatan yang berhubungan dengan hasil anamnesis
7.Gunakan metode yang sistematis
5. HAMBATAN ANAMNESA

1. PASIEN YANG TERTUTUP

Anamnesis akan sulit dilakukan bila pasien


membisu dan tidak mau menjawab pertanyaan-
pertanyaan tenaga kesehatannya karena pasien
merasa cemas atau tertekan, tidak leluasa
menceritakan keluhannya atau dapat pula
perilakunya yang demikian karena gangguan
depresi atau psikiatrik
2. PASIEN TERLALU BANYAK MENGELUH

Diperlukan kepekaan dan latihan


untuk membedakan mana yang
merupakan keluhan yang
sesungguhnya dan mana yang
merupakan keluhan mengada-ada

3. ADANYA HAMBATAN DALAM


PENGGUNAAN BAHASA SEHARI-HARI

4. PASIEN MEMILIKI PENYAKIT KEJIWAAN

5. PASIEN YANG CENDERUNG MARAH DAN


MUDAH MENYALAHKAN
WAWANCARA
1. DEFINISI WAWANCARA

Wawancara adalah
WAWANCARA menanyakan atau membuat
tanya-jawab yang berkaitan
dengan masalah yang
dihadapi oleh pasien
2. TUJUAN WAWANCARA

Tujuan wawancara yaitu menentukan sejauh mana


pengetahuan pasien terhadap penggunaan obat-obatan yang
dikonsumsi.

Pasien yang sudah sangat terbiasa dengan pengobatan,


mereka akan berbeda kebutuhan informasinya dibanding
pasien yang hanya tahu sedikit.

Dengan menggunakan teknik penilaian awal, kita dapat


menentukan informasi apa yang telah dikuasai pasien dan
kemudian memberikan informasi tambahan yang menurut
kita penting untuk pasien itu.
3. MACAM-MACAM WAWANCARA

Wawancara Wawancara Wawancara tidak


terstruktur semiterstruktur terstruktur

Digunakan untuk Digunakan saat


Digunakan sebagai menemukan penelitian
teknik pengumpulan permasalahan secara pendahuluan atau
data, bila telah lebih terbuka, yang malahan penelitian
mengetahui diajak wawancara yang lebih mendalam
informasi yang akan diminta pendapat, dan tentang subyek yang
diperoleh ide-idenya. diteliti.
4. PROSES WAWANCARA
a. Langkah-langkah wawancara dalam penelitian
kualitatif

1. Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan


dilakukan
2. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi
bahan pembicaraan
3. Mengawali atau membuka alur wawancara
4. Melangsungkan alur wawancara
5. Mengkonfirmasikan ihtisar hasil wawancara dan
mengakhirinya
6. Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan
lapangan
7. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang
telah diperoleh
b. Komponen Wawancara yang efektif
1. Mendengarkan
Teknik mendengar yang perlu diperhatikan dalam saat
melakukan wawancara yaitu :
 Berhenti berbicara
 Hindari gangguan
 Gunakan kontak mata yang baik
 Bereaksi terhadap gagasan, bukan terhadap orangnya
 Perhatikan pesan‐pesan nonverbal
 Mendengarkan dengan seksama bagaimana sesuatu hal
dikatakan.
 Memberikan umpan balik untuk mengklarifikasi suatu
pesan
2. Probing
Probing adalah mengajukan
pertanyaan untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan dari
pasien atau untuk membantu
mengklarifikasi masalah atau
keprihatinan mereka.
LANJUTAN…

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan


sebelum bertanya. Pertanyaan biasanya akan lebih
baik jika kita menggunakan tipe pertanyaan “apa”
atau “bagaimana”.
Sebagai contoh, orang-orang biasanya akan
menjadi defensif bila ditanya “Mengapa Anda tidak
minum obat sesuai dosis?” dibandingkan jika
ditanya “Apa yang membuat Anda tidak minum
obat sesuai dosis?”. Pertanyaan yang terbuka
memberikan kesempatan bagi kita untuk menilai
apakah pasien mengerti unsur-unsur penting dari
terapi dengan obat.
5. ETIKA WAWANCARA

 Identifikasi diri dengan menyebutkan nama dan


nama organisasi Anda untuk wawancara resmi.
 Jelaskan maksud dan topic wawancara pada nara

sumber Anda.
 Bila membuat janji, datanglah tepat pada waktu

yang dijanjikan.
 Off the record, hormati permintaan nara sumber,

bila suatu keterangan diminta untuk  tidak


disiarkan.
 Attribusi sumber, hormati permintaan sumber

bila nama dan kedudukannya tidak ingin disebut.


6. PERTIMBANGAN DALAM
WAWANCARA

1. TIPE INFORMASI
Sebelum memulai wawancara, kita harus
menentukan jumlah dan tipe informasi apa yang
diinginkan. Sebagai contoh, jika kita perlu
mendapatkan potongan informasi tertentu, kita harus
mengendalikan proses wawancara.
LANJUTAN…

2. SUASANA SAAT WAWANCARA

 Salah satu prinsip dasar dalam


mewawancarai adalah memberikan
sebanyak mungkin privacy. Dengan
meningkatkan privacy, jumlah informasi
yang didapat dari pasien juga
meningkat, diikuti dengan
kecenderungan bahwa pasien akan
menggunakan obat yang diresepkan
sesuai regimen dan cara pemakaiannya
3. MEMULAI WAWANCARA

 Memulai wawancara dengan menyapa nama


pasien dan memperkenalkan diri kita kepada
pasien, menyatakan tujuan wawancara,
menjelaskan apa yang akan terjadi saat wawancara,
dan berikan pasien ketentraman
LANJUTAN…

4. MENGAKHIRI WAWANCARA
 Evaluasi seorang pasien dari keseluruhan

wawancara dan kinerja kita mungkin ditentukan


oleh pernyataan akhir, sebaiknya tidak
mengakhiri wawancara tersebut secara mendadak
atau tergesa-gesa mengajak pasien keluar
ruangan

Anda mungkin juga menyukai