KEPERAWATAN MATERNITAS
KEPUTIHAN
Clayton, 1998
Keputihan atau leukorea yaitu keluarnya cairan yang berlebihan dari vagina yang terkadang disert
ai perasaan gatal, nyeri, rasa terbakar di bibir kemaluan, atau kerap juga disertai bau busuk dan r
asa nyeri sewaktu berkemih atau bersenggama. Pengertian lebih khusus keputihan merupakan inf
eksi jamur kandida pada genetalia wanita dan disebabkan oleh organisme seperti ragi yaitu candi
da albicans
Keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu keputihan normal (fisiologis) dan keputihan a
bnormal (patologis).
Keputihan normal dapat terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi, pada sekitar fa
se sekresi antara hari ke 10-16 saat menstruasi, juga terjadi melalui rangsangan seksual.
Keputihan abnormal dapat terjadi pada semua alat genitalia (infeksi bibir kemaluan, liang sen
ggama,mulut rahim, rahim dan jaringan penyangga, dan pada infeksi penyakit hubungan seks
ual) (Manuaba, 1999).
ETIOLOGI KEPUTIHAN
Menurut Ababa (2003), penyebab paling sering dari keputihan tidak normal adalah infeksi. Organ genitalia
pada perempuan yang dapat terkena infeksi adalah vulva, vagina, leher rahim, dan ronggarahim. Infeksi ini
dapat disebabkan oleh :
Bakteri (kuman)
Gonococcus
Chlamydia trachomatis
Gardnerella vaginalis
Jamur Candida
Candidia merupakan penghuni normal rongga mulut, usus besar, dan vagina. Bila jamur candida di vagi
na terdapat dalam jumlah banyak dapat menyebabkan keputihan yang dinamakan kandidosis vaginalis.
Parasit
Parasit ini menimbulkan penyakit yang dinamakan trikomoniasis. Infeksi akut akibat parasit ini menyeba
bkan keputihan yang ditandai banyaknya keluar cairan yang encer, berwarna kuning kehijauan, berbuih
menyerupai air sabun, dan baunya tidak enak.
ETIOLOGI KEPUTIHAN
Virus
Keputihan akibat infeksi virus sering disebabkan oleh Virus Herpes Simplex (VHS) tipe 2 da
n Human Papilloma Virus (HPV).
Tap me
WOC.docx
Klik here
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Stiaputri (2009), gejala keputihan fisiologis yaitu :
Cairan tidak berwarna (bening)
Tidak berbau
Tidak berlebihan
Tidak menimbulkan keluhan
3. Memberikan obat-obat penawar misalnya betadine vaginal kit, intima, detol, yan
g sekadar membersihkan cairan keputihan dari liang senggama, tapi tidak memb
unuh kuman penyebabnya. Selain itu dapat dilakukan penyinaran dengan radioa
ktif atau penyuntikan sitostatiska, sedangkan obat pemusnah misalnya vaksinasi,
tetrasiklin, penisilin, thiamfenikol, doksisklin, eritromisin, flukoonazole, metronidaz
ole, enystatin dan sebagainya. Karena itu, lebih baik mencegah daripada mengob
ati.
Pencegahan Keputihan
Pola hidup sehat meliputi diet seimbang, waktu istirahat yang cukup, tidak mengkonsumsi alk
ohol dan rokok, mengendalikan stress, dan menjaga berat badan tetap ideal dan seimbang (H
andayani,2011)
Selalu menjaga kebersihan daerah genitalia agar tidak lembab dan tetap kering, misalnya den
gan menggunakan celana dengan bahan yang menyerap keringat dan tidak ketat.
Memperhatikan pakaian diantaranya dengan mengganti celana dalam yang dipakai bila sudah
terasa lembab dengan yang kering dan bersih, menggunakan pakaian dalam dari bahan katun
karena katun menyerap kelembaban dan menjaga agar sirkulasi udara tetap terjaga.
Membasuh vagina dengan cara yang benar yaitu dari depan ke belakang tiap kali selesai bua
ng air kecil ataupun buang air besar.
2. Keluhan utama
Biasanya ibu mengeluh keluar lendir berwarna kekuningan, dan berbaudari vaginanya, se
rta terasa gatal di area vaginanya.
3. Riwayat penyakit sekarang
Biasanya ditemukan keluhan-keluhan yang disampaikan pada ibu hamil yang mengalami
keputihan yaitu rasa tidak nyaman pada vagina, timbulnya bau dari vagina, dan biasany
a klien mengatakan akan terasa gatal-gatal pada daerah vagina.
4. Riwayat kesehatan terdahulu
Perawat menanyakan tentang penyakit yang pernah dialami oleh pasien sebelumnya, misalnya apak
ah klien pernah dirawat sebelumnya, dengan penyakit apa, apakah pernah mengalami sakit yang ber
at, apakah pernah mengalami keguguran, apakah sebelumnya pernah mengonsumsi obat-obatan, da
n sebagainya dan apa saja yang sering dikonsumsi yang bisa mengakibatkan keputihan.
5. Riwayat penyakit keluarga
Mengkaji kondisi kesehatan keluarga klien untuk menilai ada tidaknya hubungan dengan gangguan
yang sedang dialami oleh klien. Meliputi pengkajian apakah pasien pernah mengalami alergi, anak ke
mbar atau penyakit menular yang dapat mempengaruhi persalinan.
Riwayat Spiritual
Adakah nilai-nilai yang bertentangan dengan dengan kesehatan klien, aktivitas agama
kepercayaan apa yang di anut oleh pasien, apakah pasien sering beribadah.
7.Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : biasanya tampak lemah dan agak pucat.
Kesadaran : composmentis
Tanda –tanda vital : TD biasanya masih dalam rentang normal, suhunya biasanya menin
gkat namun bisa juga menurun tergantung dengan keadaan si pasien, nadi biasanya ag
ak cepat, pernafasan masih dalam rentang normal tapi sewaktu-waktu bisa juga terasa s
esak.
Kepala : inspeksi bentuknya simetris atau tidak, rambut nya ada ktombe atau tidak nam
un biasanya rambut tampak bersih,kemudian inspeksi juga warna dan jumlah rambut le
bat atau tidak, mengalami rontok atau tidak.
Mata : konjungtiva biasanya anemis, gerakan mata normal, sclera berwarna
putih, pupil bereaksi terhadap cahaya, dan biasanya ditemukan adanya
lingkar hitam di bawah mata.
Pernafasan : biasanya pernafasan masih normal, tidak menggunakan otot
bantu pernafasan.
Mulut dan gigi : biasanya pada gusi sering berdarah dan kemerahan, gigi
berlubang, giginya mudah goyang.
Jantung : biasanya tidak ditemukan kelainan pada jantung.
Kulit : turgor kulit biasanya sedikit jelek
Genetalia : biasanya didapatkan data tidak edema, tidak ad avarices, ada pengeluaran perpaginam beru
pa cairan putih, kental, terdapat bau, dan biasanya kulit vagina agak sedikit kemerahan.
Pola sehari-hari
Pola nutrisi
Pola nutrisi pada ibu hamil yang mengalami keputihan biasanya pola makanya masih
normal 3x/hari, dan nafsu makanya pun biasanya masih normal/baik.
Pola eliminasi
Biasanya pola eliminasinya berubah dan klien lebih sering buang air kecil, dengan fr
ekuensi yang meningkat, dan agak susah dalam BAB.
Personal hygiene
Personal hygiene bisanya sepenuhnya masih dilakukan secara mandiri oleh ibu hamil.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa aman nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi k
ehamilan
2. Ansietas berhubungan dengan disfungsi sistem keluarga
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
Intervensi
Klik here
Tap me
INTERVENS1.do
cx