Anda di halaman 1dari 25

LANDASAN DAN

PENDEKATAN KURIKULUM
Disusun oleh :

Alinda Oktafiani
Denti Karmila Sari
Ismayanti
Peni Rosi Lusyani
Landasan pengembangan kurikulum

a. peta konsep
Pembelajaran
tujuan Isi evaluasi
aktif

Landasan Sosial K Landasan


Landasan filosofi cultural U Psikologis
Landasan R
kurikulum 1. Relevansi
o
I 2. Flesibilitas
K 3. Kontinuitas
4. Efektivitas
pengembang U 5. Efesiensi
Siklus Evaluasi
an
pengemba
L
mgan
U
kurikulum

Implmentasi M
Landasan dan pendekatan pengembangan
kurikulum
A. Peta konsep Kurikulum

Model
Pendekatan
Kurikulum
Mendiagnosis
kebutuhan
Menganalisis
situasi
Top down Grass roots Menetapkan
tujuan
Menentukan isi
Mengorganisasi
pengalaman
belajar
Impelmentasi
Evaluasi
PENGERTIAN KURIKULUM

 Undang-Undang No.20 TH. 2003 Kurikulum


adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan  sebagai pedoman
penyelenggaraan  kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
 Kurikulum ialah sejumlah mata ajaran yang harus
ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk
memperoleh sejumlah pengetahuan.
 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Hakikat Pengembangan
Kurikulum

 Padahakikatnya pengembangan kurikulum itu


merupakan usaha untuk mencari bagaimana rencana
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan untuk mencapai tujuan
tertentu dalam suatu lembaga.
Prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum

Prinsip Relevansi
Prinsip Fleksibilitas
Prinsip kontinuitas
Prinsip Praktis dan Efisiensi
Prinsip  Efektifitas
Prinsip khusus
LANDASAN KURIKULUM
Nana Syaodih Sukmadinata (1997)
mengemukakan empat landasan
utama dalam pengembangan
kurikulum, yaitu :
1. Landasan filosofis
2. Landasan Psikologis
3. landasan sosial-budaya
4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan
Tekhnologi
Landasan Filosofis
Ada berbagai aliran filsafat
seperti :
Perenialisme.
Essensialisme.
Eksistesialisme.
Progresivisme.
Rekonstruktivisme
Perenialisme lebih menekankan pada keabadian,
keidealan, kebenaran dan keindahan dari warisan
budaya dan dampak sosial tertentu.

Essensialismemenekankan pentingnya
pewarisan budaya dan pemberian pengetahuan
dan keterampilan pada peserta didik agar dapat
menjadi anggota masyarakat yang berguna

Eksistensialisme
menekankan pada individu
sebagai sumber pengetahuan tentang hidup dan
makna.
Progresivisme menekankan pada pentingnya
melayani perbedaan individual, berpusat pada
peserta didik, variasi pengalaman belajar dan
proses.
Pada rekonstruksivisme, peradaban manusia masa
depan sangat ditekankan.

Masing-masing aliran filsafat pasti memiliki


kelemahan dan keunggulan tersendiri. Oleh karena
itu, dalam praktek pengembangan kurikulum,
penerapan aliran filsafat cenderung dilakukan
secara eklektif untuk lebih mengkompromikan dan
mengakomodasikan berbagai kepentingan yang
terkait dengan pendidikan.
Manfaat Filsafat Pendidikan
Nasution (1982) mengidentifikasi
beberapa manfaat filsafat pendidikan,
yaitu:
1) Filsafat pendidikan dapat
menentukan arah akan dibawa ke mana
anak-anak melalui pendidikan di
sekolah
2) Dengan adanya tujuan pendidikan
yang diwarnai oleh filsafat yang dianut,
kita mendapat gambaran yang jelas
tentang hasil yang harus dicapai
3) Filsafat dan tujuan pendidikan
memberi kesatuan yang bulat
kepada segala usaha pendidikan.
4) Tujuan pendidikan memungkinkan
si pendidik menilai usahanya, hingga
manakah tujuan itu tercapai.
5) Tujuan pendidikan memberikan
motivasi atau dorongan bagi
kegiatan-kegiatan pendidikan.
Landasan Psikologis
Nana Syaodih Sukmadinata
mengemukakan bahwa minimal
terdapat dua bidang psikologi
yang mendasari pengembangan
kurikulum yaitu
(1) psikologi perkembangan dan
(2) psikologi belajar.
Psikologi perkembangan merupakan ilmu
yang mempelajari tentang perilaku individu
berkenaan dengan perkembangannya.
Dalam psikologi perkembangan dikaji
tentang hakekat perkembangan,
pentahapan perkembangan, aspek-aspek
perkembangan, tugas-tugas perkembangan
individu, serta hal-hal lainnya yang
berhubungan perkembangan individu, yang
semuanya dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan mendasari
pengembangan kurikulum.
Psikologi belajar merupakan ilmu
yang mempelajari tentang perilaku
individu dalam konteks belajar.
Psikologi belajar mengkaji tentang
hakekat belajar dan teori-teori
belajar, serta berbagai aspek
perilaku individu lainnya dalam
belajar yang semuanya dapat
dijadikan sebagai bahan
pertimbangan sekaligus mendasari
pengembangan kurikulum.
5 tipe kompetensi menurut Ella Yulaelawati yaitu:

Motif;sesuatu yang dimiliki seseorang untuk berfikir secara


konsisten atau keinginan untuk melakukan suatu aksi.

Bawaan; yaitu karakteristik fisisk yang merespons secara


konsisten berbagai situasi atau informasi.

Konsep diri; yaitu tingkah laku, nilai atau image seseorang.

Pengetahuan; yaitu informasi khusus yang dimiliki


seseorang;

Keterampilan; yaitu kemampuan melakukan tugas secara


fisik maupun mental.
Landasan Sosial-Budaya

Setiap lingkungan masyarakat masing-masing


memiliki-sosial budaya tersendiri yang
mengatur pola kehidupan dan pola hubungan
antar anggota masyarkat. Salah satu aspek
penting dalam sistem sosial budaya adalah
tatanan nilai-nilai yang mengatur cara
berkehidupan dan berperilaku para warga
masyarakat. Nilai-nilai tersebut dapat
bersumber dari agama, budaya, politik atau
segi-segi kehidupan lainnya.
melalui pendidikan diharapkan dapat
lebih mengerti dan mampu
membangun kehidupan
masyakatnya. Oleh karena itu,
tujuan, isi, maupun proses
pendidikan harus disesuaikan
dengan kebutuhan, kondisi,
karakteristik, kekayaan dan
perkembangan yang ada di
masyakarakat.
Sejalan dengan perkembangan
masyarakat maka nilai-nilai yang ada
dalam masyarakat juga turut
berkembang sehingga menuntut
setiap warga masyarakat untuk
melakukan perubahan dan
penyesuaian terhadap tuntutan
perkembangan yang terjadi di sekitar
masyarakat.
Landasan Ilmu Pengetahuan
dan Tekhnologi
Ilmu pengetahuan adalah
seperangkat pengetahuan yang
disusun secara sistematis yang
dihasilkan melalui riset atau
penelitian.
Sedangkan teknologi adalah  aplikasi
dari ilmu pengetahuan untuk
memecahkan masalah-masalah
praktis dalam kehidupan.
Kemajuan cepat dunia dalam bidang
informasi dan teknologi dalam
tahunm-tahun terakhir ini telah
berpengaruh pada peradaban
manusia melebihi jangkauan
pemikiran manusia sebelumnya.
Pengaruh ini terlihat pada
pergeseran tatanan sosial, ekonomi
dan politik yang memerlukan
keseimbangan baru antara nilai-nilai,
pemikiran dan cara-cara kehidupan
Perkembangan dalam bidang Ilmu
Pengetahuan dan Tekhnologi, terutama
dalam bidang transportasi dan
komunikasi telah mampu merubah
tatanan kehidupan manusia. Oleh
karena itu, kurikulum seyogyanya
dapat mengakomodir dan
mengantisipasi laju perkembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi
untuk kemaslahatan dan kelangsungan
hidup manusia.
Perkembangan  ilmu
pengetahuan dan teknologi 
secara langsung  berimplikasi
terhadap pengembangan
kurikulum yang di dalamnya
mencakup pengembangan
isi/materi pendidikan,
penggunaan  strategi dan media
pembelajaran, serta penggunaan
sistem evaluasi.
simpulan
1.    Landasan Filosofis, yaitu asumsi-asumsi tentang hakikat
realitas, hakikat manusia, hakikat pengetahuan, dan hakikat nilai
yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.
Asumsiasumsi filosofis tersebut berimplikasi pada permusan
tujuan pendidikan, pengembangan isi atau materi pendidikan,
penentuan strategi, serta pada peranan peserta didik dan
peranan pendidik.
2.    Landasan psikologis, adalah asumsi-asumsi yang bersumber
dari psikologi yang  dijadikan titik tolak dalam mengembangkan
kurikulum. Ada dua jenis psikologi yang harus menjadi acuan
yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi
perkembangan mempelajari proses dan karaktersitik
perkembangan peserta didik sebagai subjek pendidikan,
sedangkan psikologi belajar mempelajari tingkah laku peserta
didik dalam situasi belajar. Ada tiga jenis teori belajar yang
mempunyai pengaru besar dalam pengembangan kurikulum,
yaitu teori belajar kognitif, behavioristik, dan humanistic.
3.    Landasan sosial budaya, adalah asumsi-asumsi
yang bersumber dari sosiologi dan antrofologi yang
dijadikan titik tolak dalam mengembangkan
kurikulum. Karakterstik sosial budaya di mana
peserta didik hidup  berimplikasi pada  program
pendidikan yang akan dikembangkan.
4.    Landasan ilmiah dan teknologi, adalah asumsi-
asumsi yang bersumber dari hasil-hasil riset atau
penelitian dan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang
menjadi titik  tolak dalam mengembangkan
kurikulum. Pengembangan kurikulum membutuhkan
sumbangan dari berbagai kajian ilmiah dan
teknologi baik yang bersifat hardware maupun
software sehingga pendidikan yang dilaksanakan
dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan
ilmu pngetahuan dan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai