Anda di halaman 1dari 10

MODEL PRAKTEK

KEPERAWATAN
PROFESIONAL
PUTRI PRATIWI BURIA
CAHYA FARHANI ALIAS
NUR FAJRIN
DHIANZA IKA ARIANI
MA’ARIFA
MOH. FIRMAN
KAMARUDIN
 Model praktek keperawatan profesianal (MPKP) adalah
salah satu metode pelayanan keperawatan yang
merupakan suatu system, struktur,proses dan nilai-nilai
yang memungkinkan perawat profesional mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan
untuk menopang pemberian asuhan tersebut. MPKP
telah dilaksanakan dibeberapa negara,termasuk rumah
sakit di Indonesia sebagai suatu upaya manajemen
rumahsakit untuk meningkatkan asuhan keperawatan
melalui beberapa kegiatanyang menunjang kegiatan
keperawatan profesional yang sistematik.Penerapan
MPKP menjadi salah satu daya ungkit pelayanan
yangberkualitas. Metode ini sangat menekankan
kualitas kinerja tenagakeperawatan yang berfokus pada
profesionalisme keperawatan antara lainmelalui
penerapan standar asuhan keperawatan.
MODEL PRATEK KEPERAWATAN
PROFESIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA
 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta
yang merupakan rumah sakit rujukan tipe A
terakreditasi paripurna pada tahun 2014 dan digunakan
sebagai rumah sakit pendidikan milik Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah, dimana dengan status akreditasi
yang baik tersebut diharapkan mampu memberikan
pelayanan yang optimal bagi pasien.
 Saat ini,rumah sakit Dr. Moewardi Surakarta telah
menerapkan model praktik keperawatan profesional
yaitu model keperawatan tim- primer.
 Metode primer adalah metode dalam pemberian asuhan
keperawatan yang ditandai dengan keterikatan kuat dan
terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan
untuk merencanakan, melakukan dan mengkoordinasikan
asuhan keperawatan selama pasien dirawat
 Metode primer merupakan metode yang berdasarkan pada
tindakan yang komprehensif dari filosofi keperawatan.
Perawat bertanggung jawab terhadap semua aspek asuhan
keperawatan dari hasil pengkajian kondisi pasien untuk
mengkoordinir asuhan keperawatan.
 Metode penugasan di mana satu orang perawat
bertanggung jawab penuh selma 24 jam terhadap asuhan
keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar
rumah sakit. Mendorong praktik kemandirian perawata, ada
kejelasan antara pembuat rencana suhan dan pelasksana.
Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat
dan terus menerus anatar pasien dan perawat yang
ditugaskan untuk merancanakan, melakukan, koordinasi
asuhan keperawatan selama pasien dirawat.
PENERAPAN METODE
PRIMER
KEUNTUNGAN
METODE PRIMER
 Bersifat kontunuitas dan komprehensif
 Perawatan primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi
terhadap hasil, dan memungkinkan pengembangan diri
 Mendorong kemandirian perawat
 Ada keterikatan pasien dan perawat selama dirawat
 Memberikan kepuasan kerja bagi perawat
 Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga
menerima asuhan keperawatan.
 Keuntungan yang dirasakan adalah pasien merasa di
manusiawikan karena terpenuhinya kebutuhan secara
individu. Selain itu, asuhan yangdiberikan bermutu tinggi,
dan tercapai pelayanan yang efektif terhadap
pengobatan., dukungan, proteksi, informasi, dan advokasi.
KELEMAHAN
METODE PRIMER
 Hanya dapat di lakukan oleh perawat yang
memiliki pengalaman dan pengetahuan
yang memadai dengan kriteria asertif, self
direction, kemampuan mengambil
keputusan yang tepat, menguasai
keperawatan klinis, akuntabel, serta mampu
berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu
 Perlu kualitas dan kuantitas tenaga perawat
 Hanya dapat dilakukan oleh perawat
profesional
 Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan
metode lain.
 Metode keperawatan profesional yang efektif
diterapkan di RSUD POSO adalah metode team karena :
 Memungkinkan pelayanan keperawatan yang
menyeluruh
 Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
 Memungkinkan komunikasi antar tim, sehinggah
konflik mudah di atasi dan memberikan kepuasaan
pada anggota tim
 Saling memberi pengalaman antar sesama tim
 Pasien dilayani secara komfrehesif
 Terciptanya kaderisasi kepemimpinan
 Tercipta kerja sama yang baik
 Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan
interpersonal
 Memungkinkan menyatukan anggota tim yang
berbeda-beda dengan aman dan efektif.
 metode ini pengorganisasian pelayanan keperawatan
oleh sekelompok perawat. Kelompok ini dipimpin oleh
perawat yang berijazah dan berpengalaman serta
memiliki pengetahuan dalam bidangnya.
 Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh
pemimpin kelompok, selain itu pemimpin kelompok
bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota
tim.sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan
pelayanan keperawatan klien serta membantu anggota
tim dalam menyelesaikan tugas apabila mengalami
kesulitan. Selanjutnya pemimpin tim yang melaporkan
kepada kepala ruangan tentang kemajuan pelayanan
atau asuhan keperawatan klien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai