Anda di halaman 1dari 15

PEMBAHASAN MATERI BAB 2

“ SAMPEL AIR’’

KELOMPOK 2 :
KIREYNA WAROKA (18021107006)
ENJELIKA BAWANGO (18021107038)
SINTA WIJAYA (18021107002)
PENGUMPULAN
PEMELIHARAAN SAMPEL
SAMPEL
KAREKTERISASI DAN ANALISA SAMPEL
1. PENGAMBILAN SAMPEL
AIR
a. Prosedur pengambilan sampel air

Sampel yang diambil dapat mewakili Sumber daya


air yang bersangkutan

Terhindar dari kontaminasi sekunder

Sifat kimia dan fisik sampel air dipertahankan


sampai pada proses analisa
b. Hal-hal yang harus dicatat saat
pengambilan sampel :

Lintang Nama
dan dan
bujur lokasi

Tanggal Kondisi
dan
waktu cuaca

Keadaan Bau dan


dalam warna
air air
c. Sumber air yang akan di
ambil :

Air
tanah
Air
meteorik
d. Persyaratan alat dalam pengambilan
sampel :

1.Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi


sifat
2.Mudah di cuci dari bekas sampel sebelumnya
3.Sampel mudah dipindahkan kedalam botol
4.Kapasitas alat 1-5 liter atau tergantung dari
pemeriksaan
5.Mudah dan aman dibawa
2. Pemeliharaan sampel
air
Sampel air berubah setelah
dikumpulkan dan sebelum
dianalisis yang disebabkan karena
reaksi biologis, kimia, atau fisik.
Tujuannya, untuk menghambat
reaksi bilogis, pencegahan
dekomposisi bahan kimia,
pencegahan bahan kimia yang
Karakterisasi dan analilis sampel

Analisis sampel
air dilapangan Analisis sampel air
di labolatorium
a. Analisis sampel air
dilapangan
  Suhu : dapat ditentukan dengan cepat dan mudah
 pH : pH sangat penting dalam pengukuran sampel air.
Untuk mendapatkan nilai yang benar cukup sulit, karena
pengukuran pH dilakukan berdasarkan pada larutan standar
yang sudah diketahui aktivitas ion dan temperaturnya harus
sering dikalibrasi. Biasanya standard nilai pH : 4,00; 7,00;
10,00
 Konduktivitas spesifik :
S.C = C

Ket : S.C = konduktivitas spesifik (25


= konstanta sel
= faktor koreksi suhu
C = konduktivitas yang diamati
 Oksigen terlarut : kelarutan oksigen dalam air tergantung
pada suhu dan tekanan.
  Alkalinitas : ukuran kapasitas air untuk menetralkan asam kuat. Umumnya
disebabkan oleh adanya ion hidroksida, karbonat, dan bikarbonat. Alkalinitas
dinyatakan sebagai CaCO3 atau meq/l.
-dalam CaCO3 atau mg/l :
Alkalinitas fenolftalein :

Total alkalinitas :

Ket : A = Jumlah asam (ml) yang diperlukan untuk mencapai titik akhir
fenolftalein
B = Jumlah asam (ml) yang diperlukan untuk mencapai titik akhir kedua

N = Normalitas asam
Berat eqivalen CaCO3 = 50 g
- dalam meq/l :
Alkalinitas fenolftalein :

Total alkalinitas :

Angka 1000 dikonversi dari eq/l meq/l


 Contoh Soal:

Dalam pengujian alkalinitas air 50 ml sampel air yang akan diuji


ditambah dengan 5 tetes indikator fenolftalein, kemudian sampel
dititrasi dengan larutan H2SO4 0,02 M sehingga terjadi perubahan
warna setelah penambahan 14 ml larutan H2SO4 0,02 M jika
alkalinitas dinyatakan dalam satuan ppm CaCO3 (Mr= 100 gr/mol).
Berapakah nilai alkalinitas sampel air tersebut?

Jawaban:

H2SO4 = 14ml 0,02 M


= 0.28mmol setara 0,56

Berat Ekivalen CaCO3 = 100 gr/2


= 50 g

Maka H2SO4 setara dengan 0.56


= dalam 50 ml

Alkalinitas sampel = 0,56 mg/ml atau 560 ppm


b. Analisa sampel air
dilaboratorium
Tes BOD (biological oxygen demand) : dimana
mikroorganisme diizinkan untuk mengoksidasi bahan
organik dalam sampel air
Tes COD (chemical oxygen demand ) : ditentukan oleh
reaksi dikromat dengan bahan yang mudah dioksidasi
dalam sampel air. Oksidasi ini dilakukan oleh asam
sulfat, perak sulfat, dan merkuri sulfat.
TOC : ditentukan oleh oksidasi lengkap dari semua
bahan karbon menjadi karbon dioksida
TDS (total dissolved solid) : ditentukan dengan
menyaring sampel melalui gelas atau filter membran
dam menguapkan filtrat dalam wadah yang sesuai.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai