Anda di halaman 1dari 19

LogoType

Risk & Return Investas


i

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Kelompok 2
Nama Kelompok

Alif Setyawati Christin Agape


01 02 Tampubolon

Emelia Fitriananda Marie Awad


03 04
Agenda Style
1 Pengertian Risiko dalam Investasi

Pengertian Return dalam Investasi


2
Hubungan Risiko Dalam Investasi
3
Risiko Umum dalam Berinvestasi di
4 Reksadana
4 Faktor Yang Memperkecil Risiko
5 Investasi Reksadana
Risiko Investasi

Risiko adalah tingkat potensi kerugian yang diharapakan (expected return)


yang timbul karena perolehan hasil dengan tingkat pengembalian aktual
investasi yang diharapkan tidak sesuai (actual return). Semakin besar
dengan harapan. Jorion (2010), penyimpangan berarti semakin besar
menyatakan risiko sebagai volatility dari tingkat risikonya. Apabila risiko dinyatakan
suatu hasil yang tidak diekspektasi, dalam seberapa jauh hasil yang diperoleh
secara general nilai dari dari aset atau dapat menyimpang dari hasil yang
kewajiban dari bunga. Dalam konteks diharapkan, maka digunakan ukuran
manajemen investasi, risiko merupakan penyebaran. Tandelilin (2010) menuliskan
besarnya penyimpangan antara tingkat bahwa pengukuran variabilitas return yang
pengembalian paling umum digunakan adalah varians
dan deviasi standar.
Perbedaan Dalam Risiko
RISIKO TIDAK SISTEMATIS RISIKO SISTEMATIS
(UNSYSTEMATIC RISK) (SYSTEMATIC RISK)
• Risiko Tidak Sistematis • Risiko sistematis adalah
merupakan suatu risiko risiko yang tidak dapat
yang dapat dihilangkan dihilangkan dengan
dengan melakuan melakukan diversifikasi,
diversifkasi, karena risiko karena fluktuasi risiko ini
ini hanya ada dalam satu dipengaruhi oleh faktor-
perusahaan atau industri faktor makro yang dapat
tertentu. mempengaruhi pasar
secara keseluruhan
Dalam melaksanakan investasi, investor diharapkan memahami adanya beberapa risiko antara lain;

• yaitu risiko yang diterima oleh investor akibat dari


Risiko Finansial ketidakmampuan emiten saham/obligasi memenuhi kewajiban
pembayaran dividen/bunga serta pokok investasi

• yaitu risko akibat menurunnya harga pasar substansi baik


keseluruhan saham maupun saham tertentu akibat perubahan
Risiko Pasar tingkat inflasi ekonomi keuangan negara, perubahan
manajemen perusahaan, atau kebijakan pemerintah.

• yaitu risiko bagi investor yang bertindak secara emosional


dalam menghadapi perubahan harga saham berdasarkan
Risiko Psikologis optimisme dan pesimisme yang dapat mengakibatkan kenaikan
dan penurunan harga saham

• yaitu Risiko yang berkaitan dengan kemampuan saham yang


Risiko Likuiditas bersangkutan untuk dapat segera diperjualbelikan tanpa
mengalami kerugian yang berarti.
• merupakan risiko yang timbul kibat perubahan tingkat
Risiko Mata Uang bunga yang berlaku dipasar biasanya risiko ini
berjalan belawanan dengan harga-harga instrumen
pasar modal

• Risiko Mata Uang merupakan risiko yang timbul


Risiko Mata Uang akibat pengaruh perubahan nilai tukar mata uang
Domestik (misalnya rupiah) terhadap mata uang
negara lain (misalnya dolar Amerika Serikat).

• Risiko Daya Beli merupakan risiko yang timbul


akibat pengaruh perubahan tingkat inflasi.
Risiko Daya Beli Perubahan ini akan menyebabkan berkurangnya
daya beli uang yang diinvestasikan maupun bunga
yang diperoleh dari investasi, sehingga nilai riil
pendapatan menjadi lebih kecil.
Jenis Jenis Risiko Dalam Investasi
• Risiko yang berhubungan dengan naik turunnya nilai investasi akibat pergerakan pasar
Pasar secara secara umum

Suku
• Risiko yang berhubungan dengan pengaruh perubahan suku bunga terhadap nilai investasi.
Bunga

• Risiko berkurangnya daya beli akibat kenaikan harga


Inflasi

• Risiko yang berhubungan dengan nilai tukar mata uang


Nilai
Tukar

• Risiko yang berhubungan dengan kemungkinan gagal bayar.


Kredit

• Risko yang berhubungan dengan perputaran dana yang investasikan dan karakter dari pengelola dana
Bisnis tersebut. Risiko ini terutama berhubungan dengan risiko berinvestasi di produk non-keuangan atau
dan produk alternatif seperti investasi di MLM, koperasi, unit-unit usaha berbasis emas, dan lain lain.
Karakter
Return Investasi
Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijak
an investasi yang dilakukan. Menurut R. J. Shook, return merupakan laba investasi, baik melalui bunga atau devi
den. Beberapa pengertian return yang lain :

Return on Return on equity atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan
Equity bersih dibagi ekuitas pemegang saham.

Return of Return of capital atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran
kas yang tidak kena pajak kepada pemegang saham yang mewakili
Capital imbal hasil modal yang diinvestasikan dan bukan distribusi deviden.
Investor mengurangi biaya investasi dengan jumlah pembayaran.
Return on Return on investment atau imbal hasil atas investasi merupakan membagi
pendapatan sebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka yang
investment mencerminkan hubungan antara investasi dan laba.

Merupakan return yang telah terjadi. Return dihitung berdasarkan data historis,
Return return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja
Realisasi dari perusahaan. Return historis ini juga berguna sebagai dasar penentuan return
ekspektasi (ekspekted return) dan risiko dimasa mendatang.

Return Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh
Ekspektasi investor di masa mendatang
Berkaitan dengan prinsip risk-return trade-off, besarnya return dari sebuah investasi tergantung pada besarnya risiko yang melekat pada instrument investasi tersebut. Semakin besar (kecil) risiko berakibat pada semakin besar (kecil) return yang
mungkin didapat. Risk and return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan individu dalam keputusan investasi yaitu, baik kerugian maupun keuntungan dalam suatu periode akuntansi. Hubungan antara risiko dengan tingkat
pengembalian adalah:

Bersifat linear atau searah;

Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko

Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin besar pula risiko yang timbul dari investasi
tersebut;

Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM INVESTASI

Keputusan investasi merupalan keputusan atau pilihan atas suatu

•Tingkat keuntungan dan tingkat risiko

ASET
scenario tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) dan
tingkat risiko (risk) yang siap ditanggung. Untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar, pemodal harus siap menanggung risiko
yang besar juga. Sebaliknya, semakin rendah risiko yang ditanggung,
semakin rendah pula tingkat keuntungan yang diharapkan

FINANSIAL •Jangka Waktu Investasi (time horizon)


Jangka waktu investasi dapat menentukan
perilaku investor dalam aktivitas investasinya.
Jangka waktu investasi dapat membantu dalam
menentukan berapa besar risiko yang dapat
ditanggung.

(FINANCIA Umumnya karakter investor terbagi atas 3 yaitu:

•Kenali karakter
L ASSET)
1.Pengambil risiko
2.Penghindar risiko
3.Netral

Untuk kebanyakan orang, investasi di reksa dana hanyalah

•Pelajari keuangan
sebagian dari total aset. Jika investasi anda lebih banyak
pada deposito berjangka,anda mungkin dapat mengambil
risiko yang lebih besar untuk tingkat keuntungan yang lebih
besar pula dari investasi pada reksa dana.
Setiap keuntungan atau pendapatan dari berbagai jenis

•Pajak Penjualan
ASET NON
investasi akan selalu dibebani oleh pajak. Pajak dari
investasi property baru dikenakan jika investor
memperoleh keuntungan dari penjualan yang dimilikinya.

FINANSIA
Bagi beberapa investor dibidang property pendapatan banyak dilakukan

•Pendapatan Tambahan
dengan cara menyewakan satu atau beberapa unit gedung
apartemennnya dimana mereka juga tinggal disana, pendapatan
tersebut untuk membayar biaya pemeliharaan hak milik dan melunasi
biaya balik nama

L ( NON •Investasi Jangka Panjang


Sumber ini dapat dilihat dari lokasi yang strategis
dan perawatan yang baik, real estate dapat
dihargai dengan harga tinggi dalam jangka waktu
yang relative singkat.

FINANCIA •Pemecahan Masalah dengan Berinvestasi


Dengan cara berinvestasi dengan
membeli rumah atau apartemen utuk
mendapatkan pendapatan lebih

L ASSET) Tenaga kerja anggota keluarga sering menjadi

•Tenaga Kerja Keluarga alasan utama oleh beberapa investor untuk


memperoleh tenaga kerja tetap.
Resiko yang umum dalam reksadana
Investor harus menyadari bahwa dengan berinvestasi dalam

Keuntungan
Reksa Dana, tidak ada jaminan untuk mendapatkan pembagian
dividen, keuntungan, ataupun kenaikan modal investasi.

Tidak Dijamin

Global, regional atau perkembangan ekonomi nasional;

Setiap pembelian efek akan melibatkan beberapa unsur risiko Kebijaksanaan pemerintah atau kondisi politik;

Risiko Umum
Development in regulatory framework, law and legal issues;
pasar. Oleh karena itu, Reksa Dana mungkin rentan terhadap
Pergerakan suku bunga secara umum;
perubahan kondisi pasar yang merupakan hasil dari:
Sentimen investor yang luas, dan;
Guncangan eksternal (misalnya:bencana alam,perang dan lain-
lain)

Pasar Modal

Ada banyak risiko efek yang dapat terjadi pada setaip efek, beberapa

Risiko Efek
contohnya adalah kemungkinan default perusahaan penerbit pada
pembayaran kupon dan/atau pokok obligasi, dan implikasi dari peringkat
kredit perusahaan yang di down grade.
6. Risiko Pembiayaan
4.Risiko Likuiditas 5.Risiko Inflasi
Pinjaman

Didefinisikan sebagai seberapa mudah adalah risiko potensi kerugian Jika dana pembelian unit
sebuah efek dapat dijual pada atau
mendekati nilai yang wajarnya tergantung
daya beli investasi anda reksadana di dapat dari pinjaman,
pada volume yang diperdagangkan di karena terjadinya kenaikan maka investor perlu memahami
bursa. rata-rata harga konsumsi. bahwa:
7.Risiko Ketidakpatuhan 8.Risiko Manajer Investasi

Hal ini mengacu pada risiko terhadap reksadana dan Kinerja setiap reksadana sangat bergantung antara lain pada,
keuntungan investor yang dapat timbul karena pengalaman, pengetahuan, keahlian, dan teknik/proses
ketidaksesuaian terhadap hukum, aturan, perauran, investasi yang diharapkan oleh Manajer Investasi, dan setiap
etika dan policy and procedur internal dari manajer kekurangan dari syarat tersebut akan berdampak buruk pada
investasi. kinerja reksadana sehingga akan merugikan investor
Faktor yang Memperkecil Risiko Investasi Reksadana

1.Investasi Dengan Dana Dingin

Dana dingin atau duit dingin adalah pendapatan perbulan dikurangi seluruh biaya termasuk
pajak, dana untuk membayar cicilan, premi asuransi dan lainnya. Jadi dana dingin atau duit
dingin adalah dana yang benar-benar nganggur.
3. Edukasi Tentang Investasi
Reksadana
Kepribadian Kondisi Pasar Kondisi Keuangan
Seorang investor yang
Kondisi pasar saham yang pada Apabila kondisi
Kepribadian atau posisi naik atau disebut bullish
memiliki tingkat edukasi keuangan sedang
personality adalah akan menstimulasi para investor
untuk mulai investasi reksadana. berada dalam kondisi
yang cukup, memiliki salah satu faktor yang Sebaliknya pada saat kondisi yang luang, maka
pengalaman akan mempengaruhi tingkat pasar saham dalam keadaan
tingkat toleransi
memperkecil risiko dalam penerimaan risiko turun atau bearish, investor
terhadap risiko lebih
sering kali menghindari investasi
investasi. seseorang terhadap di pasar saham atau investasi tinggi begitu Juga
sebuah risiko reksadana saham. sebaliknya
Thank you
Insert the title of
your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai