Anda di halaman 1dari 19

Preseptor:

dr. Hj. Raodah

HORDEOLUM

Jeliya Safitri
G1A217078

FKIK UNIVERSITAS JAMBI


Profesi Dokter
Identitas
Identitas Pasien
Pasien
Nama/Jenis Kelamin/Umur : An. K /
Laki-laki/ 3 tahun 6 bulan
Pekerjaan/Pendidikan : -
Alamat : RT. 06 Tambak Sari
Suasana Rumah
Rumah pasien merupakan rumah Permanen
Rumah pasien terdiri atas 1 ruang tamu, 1 ruang
keluarga, 1 ruang makan, 1 dapur, dan 4 kamar
tidur. Ventilasi dirumah pasien cukup memadai.
Dirumah pasien sumber air bersih berasal dari
sumur sedangkan sumber penerangan berasal
dari PLN

Aspek Perilaku dan Psikologis dalam


Keluarga
Tidak ada masalah psikologis dalam keluarga, hubungan
pasien dengan keluarga baik.
Alloanamnesis
RIWAYAT
KELUHAN PENYAKIT SEKARANG
UTAMA •Pasien datang ke puskesmas dibawa oleh ibunya
dengan keluhan timbul benjolan di kelopak mata
kiri bagian atas sejak 1 hari yang lalu.
•Ibu pasien mengaku benjolan timbul awalnya
kecil berwarna kemerahan dan lama-kelamaan
Benjolan dikelopak mata bagian atas keesokannya saat bangun tidur kelopak mata kiri
sebelah kiri sejak ± 1 hari yang lalu bagian atas semakin membesar. Menurut ibu
pasien, anaknya mengeluh benjolan tersebut
terasa panas, gatal dan nyeri terutama bila
tersentuh. Pasien merasa seperti ada yang
mengganjal matanya tetapi tidak mengganggu
penglihatan.
•Ibu pasien menyangkal keluar belekan. Tidak ada
keluhan mata merah, rasa berpasir (-). Demam
tidak ada, sakit kepala (-), mual dan muntah tidak
ada.
Alloanamnesis

RIWAYAT RIWAYAT
PENYAKIT DAHULU PENYAKIT KELUARGA

•Riwayat demam tidak ada


•Riwayat penyakit yang sama •Tidak ada keluarga dengan keluhan
sebelumnya di sangkal yang sama
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Fisik
Fisik
Keadaan umum
ringan
: Tampak sakit

Kesadaran : Compos mentis


GCS: E4M6V5
BB : 20 kg
TB : 110 cm
Gizi : 24,2 (normoweight)
Suhu : 36,6˚C
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 86 x/menit, isi dan
tegangan cukup
PEMERIKSAAN FISIK
Mata Kepala
Normocephal, rambut tidak
mudah dicabut

Hidung Telinga
Status lokalis Status lokalis

Leher Mulut
Pembesaran KGB dan Dbn
tiroid (-)
Faring
Tonsil T1/T1 tdk hiperemis Jantung
I: Iktus kordis tidak terlihat
Paru P: Iktus kordis teraba di ICS V linea
I: Bentuk thoraks normal, pergerakan
midclavicula sn
dinding dada simetris
P: Massa (-), krepitasi (-)
P: Batas jantung ki ICS V LMC sn
P: Sonor di semua lapangan paru A: BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
A: Vesikuler (+), rh (-), wh (-)
Abdomen

Ekstremitas superior
I: Kontur cembung, striae (-), venektasi (-)
P: Supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepar, lien, Akral hangat, edema (-/-),
ginjal tidak teraba, turgor kembali cepat CRT <2 dtk
P: Timpani (+)
A: BU (+) normal
Ekstremitas inferior
Akral hangat, edema (-/-), CRT <2 dtk

PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Penunjang

Darah Rutin Pemeriksaan


Anjuran
HGB : 12,0 g/ dl
RBC : 4,00 juta/mm3 darah
WBC : 9.100 sel/ mm3 darah • Tidak Perlu
PLT : 250.000 sel/mm3 darah
Diagnosis

DIAGNOSIS DIAGNOSIS
KERJA BANDING

•Insect bite (S30.860A)


Hordeolum Eksterna Okuli •Kalazion (H00.19)
Sinistra (H00.019)
Manajemen
Manajemen
P romotif P reventif
•Meningkatkan
K uratif
Non Farmakologi
R ehabilitatif
•Jangan menekan atau Istirahat yang cukup •Meningkatkan daya tahan
pengetahuan orang tua
menusuk benjolan Makan-makanan bergizi. tubuh dengan mengatur pola
tentang pentingnya
(hordeolum), hal ini menjaga kebesihan dan Kompres air hangat 4-6 kali makan yang bergizi untuk
dapat menimbulkan menjaga kesehatan mata sehari selama 15 menit tiap pemulihan kesehatan tubuh
infeksi yang lebih kalinya untuk membantu pasien dan istirahat.
anak
serius. •Memberikan informasi drainase. Lakukan dengan •Segera berobat ke pusat
•Jangan mengusap- mata tertutup. pelayanan bila mengalami
mengenai penyakit apa
usap mata dalam   keluhan yang sama.
saja yang dapat menyerang
keadaan tangan kotor Farmakologi
mata pada anak-anak.
atau belum mencuci •Memberikan pengetahuan Paracetamol tab 500mg
tangan. mengenai pentingnya 3x250 mg
•Hindari bermain panas Cetirizine sirup 1x1cth
mencuci tangan pakai
dan keluar rumah agar Kloramfenikol salep mata 3
sabun dengan air mengalir
mata tidak terkena debu kali sehari
untuk kesehatan.
Hubungan diagnosis dengan keadaan
rumah dan lingkungan sekitar
ANALISIS KASUS

Berdasarkan hasil pengamatan mengenai keadaan rumah


Os, dapat disimpulkan bahwa keadaan/kondisi rumah Os
tidak mempengaruhi atau memperberat penyakit yang
diderita oleh Os saat ini.
Hubungan diagnosis dengan lingkungan sekitar pada
kasus ini, diagnosis penyakit pada Os ini tidak ada
kaitannya terhadap lingkungan disekitarnya, karena
penyakit Os ini bukan penyakit berbasis lingkungan.
Hubungan diagnosis dengan keadaan
keluarga dan hubungan dalam keluarga
ANALISIS KASUS

Diagnosis penyakit Os saat ini tidak berhubungan


langsung dengan keadaan keluarga.
Hubungan diagnosis dengan perilaku
kesehatan dalam keluarga dan lingkungan
ANALISIS KASUS

Derajat kesehatan seseorang dipengaruhi oleh beberapa


faktor diantaranya perilaku kesehatan dan lingkungan di
sekitar tempat tinggal kita. Diantara faktor – faktor
tersebut pengaruh perilaku terhadap status kesehatan,
baik kesehatan individu maupun keluarga sangatlah besar.
Perilaku kesehatan os yang jarang mencuci tangan
bila sehabis bermain, dan orang tua os juga jarang
memberitahu anaknya untuk membiasakan diri mencuci
tangan setelah bermain. Hal ini dapat menjadi timbulnya
penyakit pada pasien. Terdapat hubungan timbulnya
peyakit yang diderita os dengan perilaku kesehatan pasien.
Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko
atau etiologi penyakit pada pasien
ANALISIS KASUS

Beberapa etiologi dan factor predisposisi timbulnya


hordeolum adalah adanya infeksi oleh bakteri pada
kelenjar dimata. Hal ini dapat disebabkan karna faktor
kebersihan tangan yang kurang terjada. Sehingga bisa
menjadi transmisi masuknya kuman ke bagian mata
melalui tangan yang kotor tersebut. Karna anak-anak
memiliki kebiasaan mengusap-usap mata menggunakan
tangan bila mata terasa gatal.
Analisis untuk mengurangi paparan atau
memutus rantai penularan
ANALISIS KASUS

Untuk mengurangi resiko penyakit, pasien harus


membiasakan hidup sehat. Pasien harus menjaga
kebersihan diri tertama dengan cara mencuci tangan. Anak
harus di ajarkan dan diberi tahu mengenai pentingnya
mencuci tangan setelah bermain. Orang tua harus
memberikan contoh agar anaknya dapat meniru kebiasaan
cuci tangan yang sering dilakukan oleh orangtuanya.
Edukasi yang diberikan pada pasien atau
keluarga
ANALISIS KASUS

Pasien diedukasi melalui orang tua agar mengkonsumsi


nutria yang cukup dan seimbang, mencuci tangan setelah
bermain, jangan menggucel mata dengan tangan yang
belum dicuci.
19

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai