HIPOGONADISME
KELOMPOK 3
DEFINISI
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis
yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon,
seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan
ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak
adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat
dilakukan dengan terapi hormon.
ETIOLOGI
Penyebab hipogonadisme merupakan kelainan kongenital atau
gangguan perkembangan, gangguan di dapat ataupun sistemik.
Hipogonadisme primer akibat kekurangan testosterone
menyebabkan peningkatan produksi GnRH dan hormon-hormon
gonadotropin untuk merangsang produksi hormon-hormon
androgen oleh testis. Jenis ini disebut sebagai hipogonadsime
hipergonadotropik. Yang termasuk dalam kategori ini adalah
sindrom klinefelter,sindrom reinfenstein, sindrom turner pria,
sindrom sel-sertoli-saja, anorkisme, orkitis, dan gejala sisa
iradiasi. Hipogonadisme sekunder akibat kekurangan testosterone
menyebabkan penurunan kadar GnRH dan hipotalamus, atau
penurunan kadar hormon-hormon gonadotropin dari hipofisis,
jenis ini disebut sebagai hipogonadisme hipogonadotropik. Yang
termasuk kategori ini adalah hipopituitarisme, defisiensi FSH saja,
sindrom kallmann, dan sindrom prader-willi.4
GAMBARAN KLINIS
Hipogonadisme primer dapat dicurigai pada saat lahir jika
testis dan penis sangat kecil. Keadaan ini sering tidak
diperhatikan sampai pebertas diharapkan ciri kelamin
sekunder berkembang. Rambut wajah, pubis, dan aksilla
jarang atau tidak tumbuh ; tidak ada jerawat atau regresi
rambut kulit kepala, dan suara tetap bernada tinggi. Penis dan
skrotum tetap infantile dan mungkin hampir tersembunyikan
oleh lemak pubis ; testis kecil tidak ada. Lemak berakumulasi
pada daerah pinggul dan pantat dan kadang-kadang pada
payudara dan perut. Epifisis menutup lambat; karenanya,
tungkai panjang. Jangkauannya adalah beberapa inci lebih
panjang daripada tingginya, dan jarak dari simfisis pubis ke
telapak kaki jauh lebih besar daripada dari simfisis ke vertex.
Keadaan klinis ini juga dikenal sebagai eunuchisme, dan
proporsi tubuhnya digambarkan sebagai eunochoid. Banyak
individu dengan tingkat hipogonadisme yang lebih ringan
dapat dideteksi hanya dengan penelitian sumbu kelenjar
DIAGNOSIS
Kadar FSH dan LH serum meningkat di atas nilai normal spesifik-
umur. Kenaikan kadar ini menunjukkan bahwa bahkan pada anak
pra=pubertas sekalipun ada hubungan aktif umpan balik
hipotalamus-gonad. Setelah usia 11 tahun, kadar FSH dan LH
meningkat secara bermakna, mencapai kisaran pascamenopause.
Kadar testosterone plasma biasanya rendah pada anak pra-
pubertas normal, meningkat selama pubertas sampai mencapai
kadar dewasa. Selama pubertas, kadar ini berkorelasi dengan baik
dengan ukuran testis dan stadium maturitas seksual daripada
dengan usia. Pada penderita dengan hipogonadisme primer,
kadar testosterone tetap rendah pada semua umur, dan ada
peningkatan lemah atau tidak ada peningkatan setelah
pemberian hCG, meskipun pada laki-laki normal pada setiap
stadium perkembangan, hCG menghasilkan kenaikan testosterone
plasma yang berarti.6
DIAGNOSIS BANDING
1. Hipopituarisme
2. Sindrom Kallman
3. Sindron Klineflter
4. Sindrom Noonan
5. Sindrom androgen
PENATALAKSANAAN
Terapi untuk hipogonadisme sepenuhnya tergantung pada
penyebab, diagnosis, patologi yang mendasarinya dan umur
pasien.9 Defisiensi testosteron akibat hipogonadisme diatasi
dengan terapi suli androgen. Tujuan dari setiao terapi adalah untuk
mencapai efek fisiologis testosteron yang normal bagi orang yang
bersangkutan.
Terapi penggantian dengan sediaan testosteron berdaya lama
harus dimulai pada usia 11-12 tahun. Ester enantate dapat
digunakan apda permulaan dosis injeksi 50 mg secara IM setiap 3
minggu, dengan penambahan 50 mg setiap 6-9 bulan sampai dosis
rumatan untuk dewasa ( 200 -250 mg setiap 3 -4 minggu) dicapai. 10
Selain itu terapi gondotropin dan LHRH dipakai untuk merangsang
spermatogenesis dan menimbulkan atau memulihkan fertilitas.
Sekali timbul spermtogenesis dapat dipertahankan dengan
pemberian HCG.11
PROGNOSIS
DEFINISI
Diagnosis banding
1.Amenorrhea
2.Sindrom turner
3.Sindrom Noonan
4.Sindrom Stein - Leventhal
PENATALAKSANAAN
Pada keggalan ovarium terapi dengan estrogen dan dapat
meringankan gejala defisiiensi dan mencegah komplikasi
jangka panjang, seperti osteoporosis.
Progesteron ditambahkan pada wanita dengan uterus yang
utuh untuk mencegah hiperplasia endometrium dan
karsinoma endometrium yang dapat terjadi setelahnya.
Donasi oosit dibutuhkan untuk memperbaiki fertilitas.
Pada hipogonadisme sekunder sangatlah penting untuk
memeriksa secara lengkap poros hipofisis hipotalamus
secara fungsional dan struktural, untuk mendiagnosis dan
mengobati penyakit yang mendasarinya. Gonadotropin
(FSH/hMG+hCG, atau terapi GnRH pulsatil) digunakan untuk
merangsang pada hipogonadisme hipogonadotropik. 1
KOMPLIKASI
Pada wanita dengan hipogonadisme, komplikasi
termasuk implikasi social gagal melewati masa
pubertas dengan rekan rekan (jika hipogonadisme
terjadi sebelum pubertas) sebuah perhatian tambah
untuk perempuan yang tidak diobati adalah
osteoporosis, yang dapat dihindari dengan penggantian
estrogen. Wanita yang memiliki hipogonadisme karena
disfungsi hipotalamus atau pituitary berpotensi menjadi
subur dengan pemberian gonadotropin. Wanita dengan
hipogonadisme primer tidak subur, namun , dengan
fertilisasi in vitro menggunakan sel telur donor, para
wanita ini dapat membawa bayi untuk jangka panjang,
PROGNOSIS