Anda di halaman 1dari 5

Hipogonadisme

Definisi1

Hipogonadisme pada laki-laki merupakan sindrom klinis yang disebabkan oleh kegagalan
testis dalam mensekresikan kadar fisiologis testosteron (defisiensi androgen) dan jumlah
normal spermatozoa yang disebabkan oleh gangguan satu atau lebih dari tingkatan poros
hipotalamus-hipofisis-testikular (HPT).

Klasifikasi1

Abnormalitas pada sumbu HPT pada tingkat testikular menyebabkan kegagalan testikular
primer, sedangkan kerusakan pusat hipotalamus dan hipofisis menyebabkan kegagalan
testikular sekunder, hipogonadisme juga dapat mencerminkan kerusakan ganda yang
mempengaruhi testis dan hipofisis.

 kegagalan testikular primer menyebabkan rendahnya kadar testosteron, gangguan


spermatogenesis, dan peningkatan kadar gonadotropin.
 Kegagalan testikular sekunder menyebabkan rendahnya kadar testosteron, gangguan
spermatogenesis dan kadar gonadotropin yang rendah atau rendah-normal.
 Kombinasi kegagalan testikular primer dan sekunder menyebabkan rendahnya kadar
testosteron, gangguan spermatogenesis dan kadar gonadotropin yang bervariasi
tergantung yang mana lebih dominan, primer atau sekunder.
Gambar diambil dari treatment of male hypogonadism
Pemeriksaan fisik pada pria suspect hipogonad
 Riwayat lengkap
 Pemeriksaan internal umum
 Karakteristik seksual sekunder : virilisasi,
 Pemeriksaan testis, mencatat ukuran dan konsistensi
 BMI
 Lingkar perut
 Proporsi tubuh (distribusi lemak)
 Rambut pubis (densitas, distribusi)
 Penis (ukuran)
 Scrotum (hiperpigmentasi), dan testis (berat, volume, dll)
 Korda spermatika
 Ginekomastia
1. Testosteron therapy in Adult Men with Androgen Deficiency Syndrome : an
Endocrine Society Clinical Practice Guidline

Anda mungkin juga menyukai