Anda di halaman 1dari 28

KULIAH HIPOFISIS

Luthfan Budi Purnomo


Bagian Ilmu Penyakit Dalam
FK UGM/RS DR Sardjito Yogyakarta
2005

BLOK SISTEM ENDOKRIN

1
MATERI
 Hormon hipotalamus
 Hormon hipofisis

 Kelainan hipofisis

 Referensi
 Greenspan & Gardner: basic & Clinical
Endocrinology
2
3
4
5
HIPOTALAMUS

Hipotalamus dan hipofsis merupakan satu axis yang


berfungsi mengendalikan fungsi banyak kelenjar
endokrin (tiroid, adrenal, gonad) dan berbagai
aktivitas fisiologi. Hipotalamus berfungsi mengatur
pelepasan hormon-hormon hipofisis

Hormon hipotalamus dapat dibagi menjadi:


1. Disekresi ke hypophysial portal blood vessels
2. Disekresi oleh neurohipofisis langsung ke sirkulasi
sistemik

6
Hormon Hipofisiotropik

Fungsi regulasi sekresi hormon hipofisis anterior


Growth hormone-releasing hormone (GHRH),
somatostatin, dopamin, thyrotropin-releasing hormone
(TRH), corticotropin-releasing hormone (CRH),
dan gonadotropin-releasing hormone (GnRH)
GHRH (Growth hormone-releasing hormone)
Fungsi stimulasi sekresi GH (growth hormone)
Somatostatin
Fungsi inhibisi sekresi GH dan TSH
Selain di hipotalamus juga ditemukan di sel D pankreas,
mukosa gastrointestinal dan sel C (sel parafolikuler)
tiroid
7
Dopamin
Fungsi inhibisi sekresi prolaktin

TRH (Thyrotropin-releasing hormone)


Fungsi regulasi sekresi TSH (Thyroid-stimulating
hormone), stimulasi sekresi prolaktin

CRH (Corticotropin-releasing hormone)


Fungsi stimulasi sekresi ACTH (adrenocorticotropic
hormone)
GnRH (gonadotropin-releasing hormone)
Fungsi regulasi sekresi LH (luteinizing hormone) dan
FSH (follicle-stimulating hormone)

8
Hypothalamo-neurohypophysial system mensekresi
hormon nonapeptida ADH (antidiuretic hormone) dan
oxitocin
ADH berfungsi sebagai regulator keseimbangan air,
vasokonstriktor dan berperan pada regulasi fungsi
kardiovaskuler
Oxitocin menyebabkan kontraksi otot polos terutama
sel-sel mioepitelial yang membatasi ductus glandula
mamaria (ejeksi susu)

9
HIPOFISIS

Kelenjar hipofisis terletak di sela tursica, ukurannya


13 mm lebar-9 mm panjang-6 mm tinggi dan berat rata-
rata 0,6 g (0,4-0,8 g). Ukuran membesar saat kehamilan
Dibagi dua:
Adenohipofisis (lobus anterior)
Neurohipofisis (lobus posterior)
Tipe sel:
 Somatotrop (menghasilkan growth hormone)
 Lactotrop (menghasilkan prolaktin)
 Corticotrop (menghasilkan ACTH)
 Tirotrop (menghasilkan TSH)
 Gonadotrop (menghasilkan FSH dan LH)

10
HORMON-HPRMON ADENOHIPOFISIS
LOBUS ANTERIOR

Klasifikasi:
- Corticotropin-related peptides (ACTH, LPH/lipotropin,
MSH/melanocyte-stimulating hormone, endorpin)
-Somatomammotropin (GH dan PRL/prolaktin)
- Glikoprotein (LH, FSH dan TSH)

ACTH
Prekursor POMC (pro-opiomelanocortin)
Fungsi stimulasi sekresi gluko/mineralokortikoid dan
steroid androgenik oleh kortek adrenal
Regulasi: CRH, stres fisik/emosi/kimiawi
Umpan balik negatip jalur cepat (ACTH ke
hipotalamus) atau jalur lambat (cortisol)
11
Growth Hormone
Prekursor preGH
Fungsi pertumbuhan linear, meningkatkan sintesis
protein dan mengurangi katabolisme protein, meningkatkan
lipolisis, dan mengurangi ambilan glukosa ke dalam sel
(resistensi insulin) dan penggunaannya
Regulasi: GHRH (stimulasi), somatostatin (inhibisi)

Prolaktin
Fungsi stimulasi laktasi pada masa postpartum
Hiperprolaktinemia menyebabkan hipogonadisme. Pada
wanita terjadi pemendekan fase luteal, anovulasi,
oligomenorea/amenorea dan infertilitas. Pada laki-laki
sintesis testosteron dan spermatogenesis turun (libido
kurang, impoten, infertil)
Regulasi: dopamin (inhibisi), TRH (stimulasi)
12
Tirotropin (TSH/thyroid-stimulating hormone)
Fungsi stimulasi ambilan iodida, hormogenesis dan
pelepasan T4 dan T3
Regulasi: TRH (stimulasi), somatostatin (inhibisi),
dopamin (inhibisi), dopaminergic agonist/bromocriptin
(inhibisi), dopaminergic antagonist/metaclopramid
(stimulasi), analog somatostain/octreotid (inhibisi)

Gonadotropin: LH (luteinizing hormone), FSH (follicle-


stimulating hormone)
Fungsi meningkatkan produksi sex steroid (estrogen,
progesteron, testosteron) dan gametogenesis
Regulasi: GnRH

13
PENILAIAN ENDOKRINOLOGI TERHADAP
AXIS HIPOTALAMO-HIPOFISIS

Penilaian sekresi ACTH


Penilaian kadar ACTH bersama kadar kortisol berguna
untuk membedakan insufisiensi adrenokortikal
primer atau sekunder, dan mengetahui etiologi
Cushing’s syndrome
Kadar kortisol plasma pada pk 08.00 <5 ug/dl
(<138 nmol/L) mendukung dugaan defisiensi adrenal
dan sebaliknya bila kadarnya >20 ug/dl (>552 nmol/L)
mendukung tidak ada defisiensi adrenal
Stimulasi adrenal untuk menilai respon adrenal
terhadap pemberian ACTH sintetik (consytropin)
Respon normal bila injeksi consytropin 250 ug
meningkatkan kadar kortisol plasma 18-20 ug/dl
14
Stimulasi hipofisis (bila hasil stimulasi ACTH normal)
1. Insulin-induced hypoglycemia (hasil normal bila
kadar kortisol 18-20 ug/dl)
2. Pemberian metirapon 30 mg/kg BB PO tengah malam
dan diperiksa kadar prekursor steroid
(11-deoxycortisol) pada pagi harinya. Bila hasilnya
>7 ug/dl berarti normal

Sekresi TSH
Diperiksa kadar TSH dan FT4

15
Sekresi LH dan FSH
Pada laki-laki kadar testosteron normal 300-1000 ng/dl
Pada wanita kadar estradiol <30 pg/ml disertai
oligomenorea/amenorea menunjukkan adanya kegagalan
gonad
Insufisieni gonad disertai kadar LH dan FSH yang tinggi
menunjukkan kegagalan gonad primer, bila kadar
LH dan FSH normal atau rendah menunjukkan adanya
hypothalamic-pituitary dysfunction (hypogonadotropic
hypogonadism)

16
Sekresi GH
Indikasi anak-anak dengan gangguan pertumbuhan,
dewasa dengan kecurigaan hipopituitarism
1. Insulin-induced hypoglycemia (normal kadar GH
>10 ng/ml atau >460 pmol/L)
2. GHRH-arginine test
Pemberian GHRH 1 ug/kg + infus arginin 0,5 g/kg
(maksimum dosis 20 g) dalam 30 menit.
Hasil normal bila kadar GH 10-15 ng/ml
Sekresi PRL (prolaktin)
Penurunan sekresi PRL menunjukkan beratnya gangguan
hipofisis
Test dilakukan dengan pemberian TRH 500 ug dan hasil
nya dinilai besdasarkan selisih kadar PRL sebelum dan
sesudah test sesuai jenis kelamin dan umur
17
GANGGUAN HIPOFISIS

Lesi pada hipotalamo-hipofisis dapat berupa hipersekresi


atau hiposekresi hormon, pembesaran sela tursica, atau
kebutaan. Evaluasi bertujuan untuk diagnosis dini se-
hingga terapi masih bisa diberikan secara optimal
Etiologi dan manifestasi dini:
Penyebab tersering disfungsi hipofisis adalah adenoma
dan kebanyakan dengan hipersekresi. Manifestasi dini
disebabkan oleh kelainan hormonal (tersering hipo-
gonadism)
Manifestasi lanjut:
Hipersekresi (hiperprolaktinemia), hiposekresi,
pembesaran sela tursica, defek lapang pandang,
dan diabetes insipidus
18
Empty sella syndrome
Kongenital, pasca pembedahan/radiasi infark hipofisis
post partum (Sheehan’s syndrome), perdarahan adenoma
hipofisis (infark)

Hypothalamic dysfunction
Pada anak/remaja/dewasa muda oleh craniopharyngioma
Pada dewasa oleh tumor sistim saraf pusat, hipotalamus,
struktur pineal (pinealoma)
Gejala: defisiensi GH, defisiensi gonadotropin, gangguan
neurologi karena desakan tumor (sakit kepala, muntah,
gangguan penglihatan)

19
Hipopituitarims
Defisiensi sampai tidak ada satu homon atau lebih
Perkembangan gejala lambat tergantung kecepatan onset
dan beratnya kerusakan hipotalamo-hipofisis
Hipopituitarism bisa primer karena destruksi lobus
anterior hipofisis atau sekunder karena defisiensi faktor
stimulasi hipotalamus
Pengobatan dan prognosis tergantung pada luasnya
hipofungsi, penyebab dan lokasi lesi
Penyebab:
Invasif (SOP), infark, infiltratif, trauma, imunologi,
iatrogenik (pembedahan/radioterapi), idiopatik, isolated

20
Adenoma hipofisis
Tersering prolaktinoma (60%), hipersekresi GH (20%)
dan ACTH (10%), nonfunctional tumor (10%)
Diagnosis dini berdasar pada gangguan endokrin karena
kelebihan hormon (tersering hiperprolaktinemia yang
menyebabkan hipogonadism)
Mikroadenoma adenoma intrseler diameter <1 cm dengan
manifestasi kelebihan hormon tanpa ada pembesaran
seler atau ekstensi ekstraseler, tidak ada panhipo-
pituitarism dan dapat diobati dengan hasil baik
Makroadenoma adenoma dengan diameter >1 cm, ada
pembesaran seler
Pengobatan pembedahan, radioterapi, obat-obatan.
Tujuan memperbaiki hipersekresi hormon, mempertahan-
kan sekresi normal hormon yang lain, dan menghilangkan
Atau mengurangi adenoma.
21
PROLAKTINOMA
Manifestasi klinis galaktorea, disfungsi gonad
Pengobatan:
1. Pembedahan
2. Obat-obatan dopamine agonist
Bromocriptin dosis 2,5-10 mg/hari dosis bagi
Efek samping sakit kepala, postural hypotension,
nausea, vomitus
Cabergoline 0,25 mg 2 kali/minggu dinaikkan sampai
0,5 mg 2 kali/minggu
3. Radioterapi

22
ACROMEGALY DAN GIGANTISM

Adenoma hipofisis tersering kedua adalah GH-secreting


pituitary adenoma
Manifestasi klinis karena hipersekresi GH kronik & IGF-1
Acromegali dan gigantisme hampir selalu disebabkan oleh
adenoma hipofisis. Penyebab lain sekresi GHRH ektopik
Acromegali (dewasa) sindrom ditandai pertumbuhan
lokal yang berlebihan pada tulang (tengkorak & mandibula),
tidakterjadi pertumbuhan linier karena fusi epifisis tulang
panjang terjadi lebih dulu
Pada anak-anak dan remaja terjadi gigantisme, hipogonad
menyebabkan keterlambatan penyatuan epifisis, kombinasi
kelebihan IGF-1 menyebabkan akselerasi pertumbuhan
linier.

23
Manifestasi klinis acromegali
Kelebihan GH: acral enlargement, soft tissue overgrowth,
hiperhidrosis, letargia/fatig, BB naik, parestesia, nyeri
persendian dll.
Gangguan funsi hormon lain: hiperinsulinemia, intoleransi
glukosa, menstruasi tdk teratur, libido kurang/impoten,
hipotiroid, galaktorea
Manifestasi lokal: pembesaran sela tursica, sakit kepala,
gangguan penglihatan
Pengobatan:
1. Pembedahan
2. Obat-obatan octreotide (analog somatostatin)
Octreotide LAR (sustained-release)
3. Radioterapi

24
ACTH-SECRETING PITUITARY ADENOMAS
CUSHING’S DISEASE

Manifestasi klinis: obesitas, hipertensi, intoleransi


glukosa, disfungsi gonad (amenorea/impoten), moon
facies, plethora, osteopenia, kelemahan otot proksimal,
mudah lecet, gangguan psikologik, hirsutisme, acne,
luka sulit sembuh, infeksi jamur superfisial
Pengobatan:
1. Pembedahan
2. Radioterpai
3. Obat-obatan inhibisi sekresi kortisol
Ketoconazole 600-1200 mg/hari
Metirapon

25
DIABETES INSIPIDUS
Gangguan akibat defisiensi ADH ditandai dengan
BAK yang sangat banyak dan urin sangat encer, perlu
dibedakan dari keadaan poliuri yang lain (polidipsi
primer, diuresis osmotik).
Central/neurogenic diabetes insipidus disebabkan oleh
kegagalan hipofisis lobus posterior untuk mensekresi
ADH dalamjumlah yang cukup
Nephrogenic diabetes insipidus disebabkan oleh kega-
galan ginjal merespon ADH dalam sirkulasi
Penyebab central diabetes insipidus:
Hipofisektomi, pembedahan untuk mengangkat tumor
supraseler, idiopatik, familial, tumor & kista (intra
dan supraseler), histiositosis, granuloma, infeksi,
terputusnya suplai darah, autoimun
26
Penyebab nephrogenic diabetes insipidus:
Penyakit ginjal kronik yang melibatkan duktus colec-
tivus atau fungsi medula (pielonefritis), hipokalemia,
starvasi protein, hiperkalsemia, sickle cell anemia,
Sjorgren’s syndrome, obat-obatan, kongenital, familial

Pemeriksaan:
1. Osmolalitas urin dan plasma
2. Water deprivation
3. Vasopressin test

Pengobatan:
CDI: desmopresin spray 10 ug/24 j,10-20 ug 2-3 kali/h
bila sangat berat; s.c 1-2 ug 1-2kali; 0,1 mg 2 kali s/d
0,2 mg 3 kali p.o

27
28

Anda mungkin juga menyukai