Pengendali Homeostasis
Pertanyaan 1
Jelaskan bagan tentang aksis hipotalamus-hipofisis-organ endokrin dan
pengaturannya!
Gross Anatomy Aksis Hipotalamus-Hipofisis1
Aksis
Hipotalamus-
Hipofisis-
Organ
Endokrin1
Aksis hipotalamus-hipofisi
posterior-organ target/organ
endokrin2
Aksis Hipotalamus-Hipofisis Anterior-Organ Endokrin3
Pengaturan Sekresi Hormon Hipofisis Anterior4
Negative
Feedback
Mekanisme Pengaturan
Aksis Hipotalamus-
Hipofisis Anterior-Organ
Endokrin5
Pengaturan Tiroid7
Pertanyaan 2
Sebutkan dan jelaskan fungsi hormon-hormon yang termasuk dalam
sistem aksis hipotalamus-hipofisis-organ endokrin dan pengaturannya!
Hormon-Hormon pada aksis hipotalamus-hipofisis-organ endokrin
1. Hipotalamus
Corticotropin-releasing factor (CRF or CRH)
Fungsi : Memicu kortikotrop untuk mensekresikan ACTH dan β-endorphin (lipotropin)
Gonadotropin-releasing factor (GnRF or GnRH)
Fungsi : Memicu gonadotrop untuk mensekresikan LH dan FSH
Prolactin-releasing factor (PRF)
Fungsi : Memicu laktotrop untuk mensekresikan prolaktin
Prolactin-release inhibiting factor (PIF or PIH)
Fungsi : Menghambat laktotrop untuk mensekresikan prolaktin
Growth hormone-releasing factor (GRF or GRH)
Fungsi : Menstimulasi sekresi hormon pertumbuhan
Somatostatin (SIF, also called growth hormone-release inhibiting factor, GIF)
Fungsi : Menghambat sekresi GH dan TSH
Thyrotropin-releasing factor (TRH or TRF)
Fungsi : Menstimulasi sekresi TSH dan prolaktin
Hormon-Hormon pada aksis hipotalamus-hipofisis-organ endokrin
1. Hipotalamus
Corticotropin-releasing factor (CRF or CRH)
Fungsi : Memicu kortikotrop untuk mensekresikan ACTH dan β-endorphin (lipotropin)
Gonadotropin-releasing factor (GnRF or GnRH)
Fungsi : Memicu gonadotrop untuk mensekresikan LH dan FSH
Prolactin-releasing factor (PRF)
Fungsi : Memicu laktotrop untuk mensekresikan prolaktin
Prolactin-release inhibiting factor (PIF or PIH)
Fungsi : Menghambat laktotrop untuk mensekresikan prolaktin
Growth hormone-releasing factor (GRF or GRH)
Fungsi : Menstimulasi sekresi hormon pertumbuhan
Somatostatin (SIF, also called growth hormone-release inhibiting factor, GIF)
Fungsi : Menghambat sekresi GH dan TSH
Thyrotropin-releasing factor (TRH or TRF)
Fungsi : Menstimulasi sekresi TSH dan prolaktin
Hormon Aksis Hipofisis-Pituitari
Oksitosin
Fungsi : kontraksi uterus, menyebabkan pengeluaran susu pada perempuan, merespon refleks
disusui dan reflex terhadap estradiol, menurunkan sintesis steroid pada testis
Vasopressin (Anti-Diuretic Hormone)
Fungsi : Merespon osmoreseptor yang mengindera lingkungan ekstraseluler (Na=), pengaturan
tekanan darah, meningkatkan reabsorbsi air dari tubulus kontortus distal pada ginjal,
kekurangan ADH menyebabkan urine encer dan polydipsia (rasa haus konstan) yang
merupakan gejala diabetes insipidus
Melanocyte-stimulating Hormone(MSH)
Fungsi : α-MSH yang paling signifikan terlibat dalam pengendalian nafsu makan dan pola makan
melalui reseptor neron pengekspresi melanokortin (MC4R), immunomodulasi melalui monosit
pengekspresi MC1R, makrofag, dan sel dendritic (DCs), mengatur produksi sitokin
proinflamatorik dan immunomodulasi (Inter Leukin (IL-1), IL-6, TNF- α,IL-2,IFN-γ,IL-4,IL-
13),serta ekspresi molekul kostimulatorik pada sel dendritik pembawa antigen.
Adrenocorticotropic Hormone (Corticotropin)
Fungsi : menstimulasi sel kelenjar adrenal untuk meningkatkan sintesis dan sekresi steroid
Hormon Aksis Hipofisis-Pituitari
Lipotropin
Fungsi : Meningkatkan pelepasan asam lemak dari adiposit
Thyrotropin
Fungsi : Bekerja pada sel folikel tiroid untuk menstimulasi sintesis hormon tiroid
Growth Hormone
Fungsi : Stimulan anabolic umum, meningkatkan pelepasan Insulin-like Growth Factor-1 (IGF-1),
pertumbuhan sel dan sulfasi tulang
Prolaktin
Fungsi : menstimulasi diferenisasi sel sekretorik pada kelenjar mamari dan menstimulasi sintesis
susu
Luteinizing Hormone
Fungsi : meningkatkan sintesis progesterone ovarium, lutenisasi, bekerja pada sel Leydig pada
testis untuk meningkatkan sintesis testosteron serta melepaskan dan meningkatkan
perkembangan sel interstisial
Follice-Stimulating Hormone
Fungsi : untuk perkembangan folikel dan ovulasi, meningkatkan produksi estrogen, bekerja pada
sel Sertoli pada tubulus seminiferus untuk meningkatkan spermatogenesis.
Hormon Aksis Hipofisis-Pituitari-Tiroid
Kelenjar Tiroid
1.Tiroksin dan Triiodotironin : Merespon stimulasi TSH dan menstimulasi oksidasi
(metabolism) pada berbagai sel
2.Kalsitonin : Diproduksi pada sel C parafolikuler pada kelenjar tiroid, mengatur
metabolisme Ca2+ dan Pi
3.Calcitonin Gene-Related Peptide (CGRP) : berperan sebagai vasodilator
Kelenjar Paratiroid
Paratiroid Hormone : regulasi metabolisme Ca2+ dan Pi , menstimulasi resorpsi
tulang sehingga meningkatkan serum [Ca2+ ], menstimulasi sekresi Pi oleh ginjal.
Contoh
Pengaturan
Hormon
diluar aksis
hipotalamus
-hipofisis
Pengaturan
Aksis
Hipotalamus-
Hipofisis-
Tiroid6,8
Pengaturan
Aksis
Hipotalamus-
Hipofisis-
Tiroid6,8
Hormon Aksis Hipofisis-Pituitari-Adrenal (HPA)
Hormon Kortikal Adrenal
1.Glukokortikoid (Kortisol) : berbagai efek pada inflamasi/stress dan sintesis
protein
2.Mineralokortikoid (Aldosteron): memelihara keseimbangan garam
Hormon Medular Adrenal
1.Epinefrin (Adrenalin) : Respon klasik flight-to-flight, meningkatkan glikogenolisis,
metabolism lipid, ontraksi otot polos, fungsi jantung, berikatan pada semua jenis
reseptor katekolamin (α-adrenergik dan β-adrenergik)
2.Norepinefrin (Noradrenalin): respon klasik flight-to-flight, distribusi lipid,
kontraksi arteriol, berperan juga sebagai neurotransmitter pada system saraf
pusat, dilepaskan dari neuron noradrenergic, mengikat semua reseptor adrenergik
kecuali β2-adrenergik.
Hormon Aksis Hipofisis-Pituitari-Gonadal
Ovarian Gonad
1.Estrogen: pematangan dan fungsi dari organ seks sekunder wanita
2.Progesteron: Implantasi ovum dan pemeliharaan kehamilan
Testikular Gonad
Androgen : pematangan dan fungsi dari organ seks sekunder pria
Inhibin A dan B : inhibisi sekresi FSH
Pengaturan Aksis Hipotalamus-Hipofisis-Adrenal 7,9
Hormon Aksis Hipofisis-Pituitari-Gonadal
Ovarian Gonad
1.Estrogen: pematangan dan fungsi dari organ seks sekunder wanita
2.Progesteron: Implantasi ovum dan pemeliharaan kehamilan
Testikular Gonad
Androgen : pematangan dan fungsi dari organ seks sekunder
pria
Inhibin A dan B : inhibisi sekresi FSH
Pengaturan Aksis Hipotalamus-Hipofisis-
Testikular8
Pengaturan Aksis Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium 8
Pertanyaan 3
Sebutkan dan jelaskan fungsi hormon-hormon kelenjar endokrin lain di luar sistem
endokrin aksis hipotalamus-hipofisis-organ endokrin serta pengaturannya!
Hormon-Hormon Diluar Aksis Hipotalamus-Hipofisis
Kelenjar Pineal
Melatonin ; regulasi ritme sirkardian
Ginjal
Renin (Angiotensin)11: merangsang sekresi aldosteron
Eritropoietin11 : merangsang produksi eritrosit
Kalsitrol: Berperan dalam pemeliharaan homeostasis kalsium dan fosfor,
meningkatkan penyerapan CA2+ , mengatur mineralisasi tulang
Jantung
Atrial Natriuretic Peptide (ANP) : dilepaskan dari atria jantung sebagi respon
terhadap hypovolemia, bekerja pada sel adrenal luar untuk mengurangi produksi
aldosterone, untuk relaksasi otot
Liver
Angiotensin II : bertanggung jawab terhadap hipertensi esensial melalui sisntesis
terstimulasi dan pelepasan aldosteron dari sel adrenal
Hormon-Hormon Diluar Aksis Hipotalamus-Hipofisis
Kelenjar Pankreas
1.Amilin : Disebut juga islet amyloid polypeptide (IAPP), diproduksi oleh
sel β-pancreas, disekresikan bersama insulin, mengurangi laju
pengosongan lambung, mengurangi pasokan makanan yang
dibutuhkan, mengurangi sekresi glucagon setelah makan.
2.Insulin : diproduksi oleh sel β-pancreas, meningkatkan penggunaan
glukosa, meningkatkan lipogenesis, efek anabolisme umum
3.Glukagon : diproduksi oleh sel α-pancreas, meningkatkan mobilisasi
lipid dan glikogenolisis untuk meningkatkan level glukosa darah
4.Polipeptida Pankreas : meningkatkan glikogenolisis, regulasi aktivitas
gastrointestinal
5.Somatostatin : inibisi pelepasan glukagon dan somatotropin
Hormon-Hormon Diluar Aksis Hipotalamus-Hipofisis
Polipeptida Pankreas
1.Polipeptida Pankreas (PP) : mengurangi sekresi glukosa yang
terinduksi insulin, menghambat sekresi bikarbonat dan sekresi protein
dari pankreas
2.Neuropeptida Y (NPY) : Efek pada fungsi hipotalamus pada nafsu
makan, mengendalikan pola makan dan homeostasis energy, level
meningkat selama lapar untuk menginduksi pemasukan makanan
3.Peptida Tirosin Tirosin (PYY) : menghambat motilitas lambung dengan
menghambat neurotransmisi kolinergik, menghambat sekresi asam
lambung, emnginduksi sensasi kepuasan yang berlebih
4.Amphiregulin : Homolog dengan EGF dan terikat pada reseptor EGF
(EGFR)
Hormon-Hormon Diluar Aksis Hipotalamus-Hipofisis
Hormon Lambung dan Usus
1.Bombesin (Neuromedin B dan Gastrin-Releasing Peptide) menstimulasi pelepasan gastrin
dan CCK
2.Enterostatin : Mengatur penyerapan lemak, pengaturan perifer atau pusat menghalangi
konsumsi makanan tinggi lemak tetapi tidak menghalangi makanan rendah lemak
3.Glucose-Dependent Insulinotropic Polypeptide (GIP) disebut juga Gastric Inhibitory
Polypeptide : menghambat sekresi asam lambung, meningkatkan sekresi insulin
4.Glucagon-like peptide 1 (GLP-1) : sekresi glucose-dependent insulin, menghambat sekresi
glucagon, menghambat pengosongan lambung
5.Oxyntomodulin : mengandung semua asam amino glucagon, menghambat sekresi asam
lambung, menginduksi rasa kenyang, mengurangi peningkatan berat badan, meningkatkan
penggunaan energy, memiliki afinitas lemah terhadap reseptor GLP-1 dan reseptor
glukagon
6.Ghrelin : stimulasi nafsu makan, stimulasi pelepasan NPY, pengaturan homeostasis energy,
metablisme glukosa, sekresi asam lambung dan pengosongan lambung, sekresi insulin
7.Obestatin : mengurangi nafsu makan
Hormon-Hormon Diluar Aksis Hipotalamus-Hipofisis
8. Gastrin : diproduksi oleh antrum lambung, menstimulasi sekresi asam dan pepsin,
menstimulasi sekresi pankreas
9. Sekretin : disekresikan dari duodenum pada pH dibawah 4,5; menstimulasi sel akinar
pancreas untuk melepaskan bikarbonat dan air
10. Kolesistokinin : menstimulasi kontraksi kantung empedu dan aliran getah
empedu,meningkatkan sekresi enzim pencernaan dari pankreas
11. Motilin : mengendalikan otot gastrointestinal, menstimulasi pelepasan PP,
menstimulasi kontraksi kantong empedu
12. Vasoactive Intestinal Peptide (VIP) : diproduksi oleh hipotalamus dan saluran
gastrointestinal, merilekskan GI, enhambat sekresi asam dan pepsin, berperan sebagai
neurotransmitter pada system saraf perifer otonom, meningkatkan sekresi air dan
elektrolit dari pancreas dan gut
13. Somatostatin : Menghambat pelepasan dan aksi peptide lambung, seperti CKK,OXM,
gastrin,PP,sekretin,motilin,GIP, dan menghambat sekresi insulin dan glucagon dari
pankreas
14. Substansi P, anggota kelompok Takinin yang termasuk Neurokinin A (NKA) dan
Neurokinin B (NKB): berfungsi pada system saraf pusat untuk rasa sakit (nosisepsi),
terlibat dalam reflex muntah, menstimulasi sekresi ludah, menginduksi vasodilasi,
antagonis punya sifat anti-depressan.
Pertanyaan 4
Sebutkan klasifikasi hormon berdasarkan struktur dan mekanisme kerjanya!
Klasifikasi Hormon Berdasar Struktur Biokimia dan Mekanisme Kerja
Klasifikasi Hormon Berdasar Struktur Biokimia dan Mekanisme Kerja
Klasifikasi Hormon : 1. Golongan Peptida
• Asal Kelenjar : Hipotalamus • Asal Kelenjar : Pituitari
Corticotropin-releasing factor (CRF or CRH) Oksitosin
Gonadotropin-releasing factor (GnRF or GnRH) Vasopressin (Anti-Diuretic Hormone)
Prolactin-releasing factor (PRF) Melanocyte-stimulating Hormone(MSH)
Prolactin-release inhibiting factor (PIF or PIH) Adrenocorticotropic Hormone (Corticotropin)
Growth hormone-releasing factor (GRF or Lipotropin
GRH) Thyrotropin
Somatostatin (SIF, also called growth Growth Hormone
hormone-release inhibiting factor, GIF)
Thyrotropin-releasing factor (TRH or TRF) Prolaktin
Luteinizing Hormone
Follice-Stimulating Hormone
Klasifikasi Hormon : 1. Hormon Peptida
Katekolamin Tiroid
i. Epinefrin
ii. Norepinefrin
iii. Isoproterenol
iv. Dopamin
1. Triiodotironin
2. Tiroksin
Klasifikasi Hormon : 3. Golongan Steroid
Korteks Adrenal Plasenta
i.Aldosteron (Mineralokortikoid) i. Estrogen (Estriol)
ii.Kortisol (Glukokortikoid) ii.Progesteron
iii.Androgen iii.Gonadotropin Korionik
(Dehidroepiandrosteron)
Gonad
i.Estrogen (Estradiol)
ii.Progesteron
iii.Testosteron
iv.Inhibin
Referensi
1. Boron WF, Boulpaep EL. Medical Physiology. 1st ed. US : Saunders Publisher ; 2003. p.1011
2. Sherwood L. Human Physiology : From Cells to systems. 7th ed. Belmont, California : Brooks/Cole
Cengage Learning ; 2010 p 672
3. Sherwood L. Human Physiology : From Cells to systems. 7th ed. Belmont, California : Brooks/Cole
Cengage Learning ; 2010 p. 671
4. Silverthorn DU. Human Physiology. 5th ed. San Francisco : Pearson Education Inc. ; 2010. p 230
5. Sherwood L. Human Physiology : From Cells to systems. 7th ed. Belmont, California : Brooks/Cole
Cengage Learning ; 2010 p.676
6. Sherwood L. Human Physiology : From Cells to systems. 7th ed. Belmont, California : Brooks/Cole
Cengage Learning ; 2010. 675
7. Sherwood L. Human Physiology : From Cells to systems. 7th ed. Belmont, California : Brooks/Cole
Cengage Learning ; 2010 p. 695
8. Sherwood L. Human Physiology : From Cells to systems. 7th ed. Belmont, California : Brooks/Cole
Cengage Learning ; 2010. p. 701
9. Boron WF, Boulpaep EL. Medical Physiology. 2nd ed. Philadelphia : Elsevier Inc. ; 2011. p.
10. Boron WF, Boulpaep EL. Medical Physiology. 1st ed. US : Saunders Publisher ; 2003. p.1050
11. Sherwood L. Fisiologi Manusia: dari sel ke Sistem. Pendit BU,translator. 2nd ed. Jakarta : EGC ; 2001.
p.615