Anda di halaman 1dari 29

STATUS NEUROLOGI

Dr. Anna Luthfiana SpS


Bagian Neurologi FK Universitas YARSI
Jakarta, 2007
ANAMNESA

 Anamnesa yang baik , akan memberikan


kontribusi 80 % terhadap diagnosa kerja kita
 Anamnesa terdiri dari :
- ALLOANAMNESA
- AUTOANAMNESA
ANAMNESA

 Autoanamnesa : didapat langsung dari


pasien
 ALLOANAMNESA : didapat dari
keluarga/teman/pendamping pasien, pada
pasien anak, pasien tidak sadar, tidak dapat
bicara, pasien tidak kooperatif.
ANAMNESA

URut-urutan anamnesa yang baik :


1. Keluhan utama
2. Riwayat penyakit sekarang
3. Riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat keluarga
5. Riwayat sosial ekonomi
ANAMNESA

 Keluhan Utama : keluhan yang membawa


pasien berobat ke dokter/rumah sakit
Contoh : tiba-tiba tn. A tidak dapat
menggerakkan lengan dan tungkai kanan
sejak 2 hari yang lalu.
ANAMNESA
 Riwayat penyakit sekarang :
kronologis perjalanan penyakit sampai dibawa ke
dokter/RS
 Riwayat penyakit dahulu : penyakit dulu yang
berhubungan dengan kondisi penyakit saat ini
Contoh : hipertensi, DM, berhubungan dengan
Stroke.
ANAMNESA
 Anamnesa yang baik harus kita arahkan
sesuai penyakit yang kita fikirkan. karena
Jangan biarkan pasien bercerita terlalu
melebar (diluar konteks penyakitnya),
akan membingungkan.
 Pada kasus neurologi : anamnesa yang
baik harus ditunjang dengan pengetahuan
neuro anatomi dan patofisiologi penyakit
secara baik.
PEMERIKSAAN FISIK
ALAT2 yang dibutuhkan :
1. Alat pengukur (penggaris,dll)
2. Stetoskop
3. Senter (refleks pupil, farings, transiluminasi
kepala bayi)
4. Ophthalmoskopi : funduskopi
5. Tongue spatel : menekan lidah, refleks muntah
6. KOPI/the/tembakau: untuk indra penciuman
7. Garam/gula : untuk indra pengecap
PEMERIKSAAN FISIK

8. Otoskop : pemeriksaan telinga


9. Garpu tala : test pendengaran danvibrasi
10. Kapas halus : refleks kornea, sensibilitas
raba halus/taktil
11. Jarum : sensibilitas nyeri
12. Tabung reaksi : panas/dingin
13. Refleks hammer : refleks fisiologis dan
refleks patologis
PEMERIKSAAN FISIK UMUM

 Tanda-tanda vital : tekanan darah,


frekuensi nadi, suhu, frekuensi
pernafasan, kesadaran (kwalitatif)
 Pem. Fisik keseluruhan : kepala, leher,
thoraks : cor/pulmo, abdomen,
ekstremitas (atas,bawah)
PEMERIKSAAN FISIK
Dibidang neurologi sering dijumpai pasien
dengan gangguan kesadaran , maka pelu
diperhatikan :
- Anamnesa yang baik dan terarah
- ABCDE : A = airway, B = breathing, C=
circulation, D = dextrose (dextrose/cairan
harus mencukup ke otak), E = examine
the eyes (besar pupil, reaksi pupil, posisi
dan gerakan bola mata)
PEM. FISIK NEUROLOGI
1.Kesadaran : dinilai secara kwantitatif dengan
Skala Koma Glasgow (Glasgow Coma Scale)
Jika pasien sadar kita nilai fungsi luhur. Juga
kita nilai kemampuan bicara : Afasia (tidak
mampu bicara), disfonia( suara sengau),
disartria (gangguan artikulasi), disprosodia
(kesulitan dlm irama
pembicaraan/silabel/intonasi)
PEM. FISIK NEUROLOGI

2. Tanda rangsang meningeal :


- Kaku kuduk : leher difleksikan, jika
ada kekakuan, kaku kuduk (+)/neck
stiffness.
- Laseque : ekstensi pada sendi panggul,
dinilai sudut antara meja periksa dengan
panggul, jika sudut < 60 derajat, tanda
Laseque (+).
PEM. FISIK NEUROLOGI
Tanda rangsang meningeal :
- Kernig : ekstensi pada sendi panggul yang diikuti
dengan fleksi pada sendi lutut. Jika sudut antara meja
periksa dengan sendi panggul < 135 derajat, tanda
Kernig (+) dimana ada kekakuan/nyeri.
- Brudzinsky neck sign (Brudzinsky I) : leher
difleksikan, jika (+) diikuti dengan fleksi pada tungkai
- Brudzinsky kontralateral leg sign (Brudzinsky II):
fleksi pada tungkai I, diikuti felski pada tungkai
lainnya.
PEM. FISIK NEUROLOGI
3. PEM. SARAF KRANIALIS
 N. I : menggunakan zat yang tidak
merangsang/cepat menguap (kopi, the, dll).
Menutup satu lubang hidung secara bbbb
 N. II :
- Visus : memakai optotic snellen (snellen chart). N :
6/6. Melihat lambaian tangan : 1/300, melihat
cahaya :1/tak terhingga, tak dapat melihat : 0.
PEM. FISIK NEUROLOGI

N. II :
- Refleks cahaya langsung/tak langsung
, menyinari mata dengan senter. Pupil :
diameter (…mm), refleks cahaya, isokor/tidak.
- Lapang Pandang : Test konfrontasi = memakai
jarum pentul, pemeriksa/pasien berhadapan,
menutup 1 mata. Kampimetri : dengan alat.
PEM. FISIK NEUROLOGI
N. III, N.IV dan N.VI :
- Gerakan bola mata
- Gambaran huruf “H”, digerakkan ke kiri dan kanan
N. V :
- Motorik :Gerakan otot wajah, diraba otot temporalis
dan otot masseter di pipi. Gerakan orang
mengatubkan geraham atau mengunyah.
- Sensorik : dengan kapas : diusap di wajah sisi
kiri/kanan (N V 1,2,3)
PEM. FISIK NEUROLOGI
N. V : inspeksi/palpasi m. masseter dan
m. temporalis. Refleks kornea. Sensibilitas
wajah : 3 divisi (ophthalmikus, maksilaris,
mandibularis).
N. VII :
- Motorik : gerakan dahi, menutup mata, gerakan sudut
mulut/sudut naso labialis, bersiul/menggembungkan
pipi
- Refleks kornea
- Pengecapan 2/3 depan
- Sekresi kelenjar air mata, kelenjar air liur.
PEM. FISIK NEUROLOGI
N. VIII :
- Pendengaran : dengan garpu tala. Test Rinne,
Weber, dan Schwabach
- Keseimbangan : Test Romberg, Fukuda test, test
pronasi-supinasi, test telunjuk hidung/telunjuk-
telunjuk
- Syarat test koordinasi/keseimbangan : tidak
boleh ada paresis/kelumpuhan.
PEM. FISIK NEUROLOGI
N. IX, N.X :
- Pem. THT : dinilai uvula (posisi tengah/tdk),
arkus pharings (simetris/tidak saat diam dan
bergerak)
- Refleks muntah : spatel digoreskan ke arkus
pharings ki/ka, timbul refleks muntah.
- Pengecapan : 1/3 belakang
PEM. FISIK NEUROLOGI
N. XI :
- Mengangkat pundak
- Gerakan menoleh ke kiri/kanan (m.
sternocleidomastoideus)
N. XII :
- Lidah : inspeksi : papil N/atrofi (lidah licin)
- Lidah saat di dalam mulut/dijulurkan : miring ke 1
sisi/tidak
- Atrofi lidah : papil (-), fasikulasi : getaran pada lidah.
PEM. FISIK NEUROLOGI
4. Pemeriksaan MOTORIK meliputi :
- Pem. Tonus : Otot dan sendi. Dengan cara
diraba pada otot dan digerakkan pada persendian.
Tonus : normotonus, hipo/atonus, hipertonus.
- Pem. Trofi (Jumlah otot) : otot terlihat
mengecil/membesar
Trofi : normotrofi, hipo/atrofi, hipertrofi.
PEM. FISIK NEUROLOGI
- Kekuatan : pada lengan dibagi 4 (jari, telapak, lengan
bawah/atas) dan pada tungkai dibagi 4
(jari/telapak,tungkai bawah/atas).
- Motorik dinilai 0-5 :
0 : tak ada rangsang otot sama sekali
1 : ada gerakan otot, tapi tak dpt menggerakkan ekstremitas
2 : hanya dapat bergerak menggeser
3 : dapat melawan gravitasi, tapi tak dpt melawan tahanan
ringan
4 : dapat melawan gravitasi, tahanan ringan tapi tak dpt
melawan tahanan yang kuat
5 : normal.
PEM. FISIK NEUROLOGI
5. PEM. SENSIBILITAS/SENSORIK
- Ekteroseptif : memakai jarum,kapas halus. Di test di ke
4 ekstremitas, di seluruh ubuh (jika ada keluhan
sensorik).
- Rasa raba halus (kapas) : normoestesi, hipestesi,
hiperestesi.
- Rasa nyeri (jarum) : normoalgesia, hipalgesia,
hiperalgesia
- Rasa suhu (air panas/dingin) :
normotermestesia,termhipestesi,k termhiperestesi.
Pem. Sensibilitas :
- Harus mengetahui DERMATOM :
topografi/peta yang menunjukkan letak2
persarafan di tubuh.
contoh : umbilicus : T10, epigastrium : T6,
inguinal : L1, papilla mammae : T4.
- Pem. Sensorik sangat penting pada kelainan/ggn
medulla spinalis.
Pem. Sensibilitas :

Pem. Proprioseptif :
- Menggambar huruf/angka di telapak kaki
- Rasa getar (dng garpu tala)
- Arah/posisi
- Two point discrimination
PEMERIKSAAN REFLEKS
6. REFLEKS (Fisiologis/patologis)
- Refleks fisiologis : Biceps, triceps, refleks
lutut/patella, refleks achilles
- Refleks fisiologis : normal, hipo/arefleksi,
hiperrefleksi
- Refleks patologis : babinsky,
chaddock,oppenheim, gordon, schaeffer,
rossolimo, mendel bechterew.
FUNGSI OTONOM

7. FUNGSI OTONOM :

- Sekresi keringat (berlebihan/kurang)


- Miksi (buang air kecil) dan defekasi (buang
air besar) : retensio atau inkontinensia
- Fungsi alat kelamin : impotensi,dll.
FUNGSI LUHUR/KOGNITIF

8. FUNGSI LUHUR dinilai dengan MINI


MENTAL TEST.
- Atensi
- Orientasi tempat,waktu dan orang
- Memori (recent,remote)
- Kalkulasi
- Kemampuan intelektual
- “Insight,judgement,planning”

Anda mungkin juga menyukai