Anda di halaman 1dari 18

KONSEP ATRAUMATIC CARE

Oleh: ADRIAN SALI


ATRAUMATIC CARE
• Asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada
anak & keluarganya.
• Asuhan yang terapeutik
• Bertujuan sebagai terapi
• Dasar pemikiran :
- Tindakan yg dilakukan pada anak  trauma,
rasa nyeri, marah, cemas & takut pada anak.
- Blm ada teknologi yang dapat mengatasi
masalah yang timbul sbg dampak perawatan.

2
Atraumatic care :
Suatu bentuk intervensi yang tidak terlihat,
tetapi memberi perhatian pada apa, siapa,
dimana dan mengapa prosedur dilakukan
pada anak dengan tujuan mencegah &
mengurangi stress fisik & psikologis (Wong,
1989 dalam Hockenberry & Wilson, 2007)

3
Atraumatic care :

• Bentuk perawatan terapeutik yang


diberikan oleh tenaga kesehatan dalam
tatanan pelayanan kesehatan anak,
melalui penggunaan tindakan yang dapat
mengurangi stress fisik dan psikologis
pada anak maupun orangtuanya (Hockenberry
& Wilson, 2007)

4
Hospitalisasi menimbulkan trauma :
• Lingkungan fisik RS
• Tenaga kesehatan  sikap & pakaian
• Alat-alat yang digunakan
• Lingkungan sosial sesama pasien

distress pada anak : ggn tidur, pembatasan
aktifitas, perasaan nyeri suara bising,
cemas, takut, marah , kecewa, sedih, malu
& rasa bersalah.

5
Atraumatic care :
• Dilakukan melalui tindakan pencegahan,
penetapan diagnosis, pengobatan & perawatan
baik pada kasus akut maupun kronis dgn
intervensi mencakup pendekatan psikologis
dengan :
- menyiapkan anak utk prosedur fisik
- memberikan kesempatan ortu utk terlibat dalam
merawat anak di RS.
- menciptakan suasana/lingk. yang nyaman bagi
anak & orangtua.
6
Prinsip utama dalam asuhan terapeutik:
(Potts & Mandleco, 2007; Hockenberry & Wilson, 2007)

1. Cegah atau turunkan dampak


perpisahan antara orangtua & anak dgn
menggunakan pendekatan family
centred.
2. Tingkatkan kemampuan orangtua dalam
mengontrol perawatan anaknya dengan
memberikan pen-kes pada orangtua.

7
3. Cegah atau turunkan cedera baik fisik
maupun psikologis. Rasa nyeri karena
tindakan perlukaan (misalnya, disuntik)
tidak akan bisa dihilangkan, tetapi dapat
dikurangi dengan menggunakan teknik
distraksi atau relaksasi.

8
Contoh beberapa intervensi atraumatic care:

1. Menyiapkan anak untuk setiap prosedur yang


akan dilakukan dengan memberikan
penjelasan sesuai dengan umur anak.
2. Untuk anak yang akan menjalani operasi,
siapkan anak untuk masuk rumah sakit
(hospital tour, izinkan anak bermain dgn alat
seperti stetoskop, manset tekanan darah, alat-
alat IV line, masker atau gaun)
3. Hadirkan dan libatkan
pengasuh/orangtua yang dapat
memberikan dukungan dan rasa nyaman
pada anak).
4. Kontrol nyeri dengan memberikan
analgetik.
5. Gunakan Euteric Mixture of Local
Anesthetics (EMLA) cream minimal 1 jam
sebelum pengambilan darah, memasang
IV line dan memberikan injeksi)
Beberapa penelitian terkait
atraumatic care saat pemasangan infus:

1. Pengaruh Pemberian Kompres Es Batu


Terhadap Tingkat Nyeri Pada Anak Usia
Pra Sekolah Yang Dilakukan Prosedur
Pemasangan Infus Di Rumah Sakit
Umum Pusat dr. Cipto Mangunkusumo
Jakarta
Penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyani, 2009.
Penelitian menggunakan studi quasi eksperimen
dengan rancangan Nonequivalent control group,
after only design. Sampel penelitian berjumlah 64
anak yang dilakukan pemasangan infus di rumah
sakit dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Sampel
dibagi menjadi 2 kelompok, 32 anak sebagai
kelompok intervensi, 32 anak sebagai kelompok
kontrol.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan
data berupa 1 kuesioner dan 1 lembar observasi
dengan menggunakan skala Wong Baker Pain
Faces. Instrumen berupa lembar kuesioner
digunakan untuk mengumpulkan biodata dan
karakteristik anak, sedangkan lembar observasi
digunakan untuk mengumpulkan tingkat nyeri
yang dirasakan anak saat dilakukan
pemasangan infus.
Hasil penelitian adalah kompres es batu mampu
menurunkan nyeri pada prosedur pemasangan
infus pada anak pra sekolah, dengan hasil 83,3%
anak pra sekolah yang di kompres dengan es
batu mengalami nyeri ringan dan 16,7%
mengalami nyeri ringan pada anak yang tidak
diberi es batu. Kompres es batu diketahui efektif
dan efisien digunakan sebagai stimulasi kulit
sebagai salah satu pilihan tindakan atraumatic
care pada anak.
2. Pengaruh terapi musik terhadap tingkat
nyeri anak usia prasekolah yang
dilakukan pemasangan infus di rumah
sakit Islam Jakarta.
Penelitian dilakukan oleh Purwaty, 2010
Penelitian pada 64 anak yg dibagi dalam 2
kelompok (intervensi dan kontrol)
menunjukkan bahwa ada perbedaan
tingkat nyeri yang signifikan antara anak
usia prasekolah yang diberikan terapi
musik saat dilakukan pemasangan infus
dengan anak usia prasekolah yang tidak
diberikan terapi musik saat dilakukan
pemasangan infus.
4. Modifikasi lingkungan fisik RS :
- desain spt dirumah, penataan & dekorasi
yg bernuansa anak ( alat tenun / tirai gbr
bunga atau binatang lucu, hiasan dinding
gbr dunia binatang/fauna, papan nama
pasien gbr lucu, dinding berwarna dan
penggunaan warna yg cerah di ruangan
dan warna-warni).

17

Anda mungkin juga menyukai