Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN STRATEGI

KEGIATAN 5
DISUSUN OLEH :
1. FATKU RAHMA DIAH SAFITRI (05)
2. MUHAMMAD SYARIFUDIN (10)
3. RAHMA DWI LESTARI (15)
4. TRI OKTAVIANI (20)
5. ZENI FIRDAUS (25)

KELAS XII APHPI 3


SMK NEGERI 1 PURING
2019
PENGERTIAN
Strategi berasal dari kata “Strategos” dalam bahasa Yunani merupakan
gabungan dari startos atau tentara dan ego atau pemimpin.

Menurut sebagian para ahli (Argyis, mintzberg, steiner, dan miner yang
dikutip dalam rangkuti (1998 : 4) menyatakan bahwa strategi
merupakan respon secara terus menerus maupun adaktip terhadap
peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan
internal yang dapat mempengaruhi organisasi.

Menurut Marrus (2002: 31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses


penentuan rencana pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan
jangka panjang organisasi. Tujuan perusahaan melakukan perencanaan
strategi adalah agar perusahaan memperoleh seefisien mungkin
keunggulan yang dapat mempertahankan atas saingan mereka.
Aturan Dasar Merumuskan
Strategi
Gold worthy dan Ashley (1996 : 98) mengusulkan 7 aturan dasar
merumuskan suatu strategi sebagai berikut :
a. Harus menjelaskan dan menginterprestasikan masa
depan, tidak hanya masa sekarang.
b. Arahan strategi harus bisa menentukan rencana dan
bukan sebaliknya.
c. Strategi harus berfokus pada keunggulan kompetitif, tidak
semata-mata pada pertimbangan keuangan.
d. Harus diaplikasikan dari atas ke bawah, bukan dari bawah
ke atas.
e. Strategi harus mempunyai orientasi eksternal.
f. Fleksibilitas adalah sangat esensial.
g. Strategi harus berpusat pada hasil jangka panjang.
Grifin (2004 : 226) menjelaskan bahwa komponen strategi meliputi tiga

bidang yaitu kompetensi unggulan, ruang lingkup, dan alokasi sumber

daya.

Kompetensi unggulang (distinctive competence) adalah suatu yang dapat

dilakukan dengan baik oleh suatu organisasi. Ruang lingkup (Scope) dari

suatu strategi merinci tentang pasar dimana suatu perusahaan atau

organisasi akan bersaing. Kemudian alokasi sumber daya (resource

deployntment) mencakup bagaimana suatu perusahaan akan

mendistribusikan sumber daya diantara bidang-bidang yang merupakan

lahan persaingan.
Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari strength (S) atau kekuatan, weakness (W) atau
kelemahan, Opportunity (O) atau kesempatan, dan Threat (T) atau ancaman.
Untuk faktor kekuatan dan kelemahan, dapat dilihat terkait dengan apa yang
dapat diubah pada bisnis tersebut.
1) Kekuatan adalah hal-hal yang mempunyai pengaruh positif terhadap
bisnis tersebut. Misalnya, Anda mempunyai produk yang lebih baik dari
produk pesaing Anda.
2) Kelemahan adalah hal-hal yang tidak baik di dalam bisnis Anda.
Misalnya, harga produk pesaing Anda lebih mahal dari harga produk
pesaing.
3) Kesempatan adalah hal-hal yang ada di masyarakat sekitar Anda yang
mempengaruhi yang positif terhadap bisnis Anda. Misalnya, produk
Anda menjadi sangat terkenal.
4) Ancaman adalah hal-hal yang di masyarakat sekitar Anda yang
mempunyai pengaruh negatif terhadap bisnis Anda. Misalnya, ada
perusahaan lain di sekitar Anda yang membuat produk yang sama
dengan produk Anda.
Analisis QSPM (Quantitative
Strategic Planning Matriks)
Matriks perencanaan strategi kuantiatif (QSPM) yang termasuk dalam
tahap akhir dari kerangka kerja analisis perumusan strategi. Tahap
akhir dalam perumusan strategi adalah tahap keputusan QSPM ini
adalah alat yang memungkinkan penyusunan strategi untuk
mengevaluasi alternatif strategi secara objektif dan dengan penilaian
intuitif yang baik berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan
eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Ada 6 langkah di dalam melakukan penyusunan strategi terpilih melalui
QPSM yaitu :
1. Mendaftar peluang, ancaman, kekuatan, kelemahan. Input data
diperoleh dari matriks IFE dan EFE yang telah dibuat.
2. Memberikan bobot untuk masing-masing peluang, ancaman,
kekuatan, kelemahan. Bobot ini harus identik dengan bobot yang
diberikan pada matriks IFE dan EFE.
3. Mengidentifikasi strategi alternatif yang diperoleh dari matriks
SWOT yang layak untuk diimplementasikan.
4. Menetapkan skor kemenarikan relatif (attractive nessscore atau as)
untuk masing-masing strategi alternatif yang terpilih.
a. Nilai 1 = tidak menarik
b. Nilai 2 = agak menarik
c. Nilai 3 = menarik
d. Nilai 4 = sangat menarik
5. Menghitung total attractive score (TAS) yang diperoleh dari
perkalian bobot dengan AS pada masing-masing baris. TAS
menunjukkan relatif attractiveness dari masing-masing
strategi.
6. Menghitung total attractiveness score, dengan cara
menjumlahkan semua total attractiveness score pada setiap
kolom QSPM. Nilai TAS yang tertinggi menunjukkan bahwa
strategi tersebut yang paling baik untuk diimplementasikan.

Anda mungkin juga menyukai