Anda di halaman 1dari 7

KEISTIMEWAAN GARUDA WISNU KENCANA

Keistimewaan merupakan hal yang melekat pada setiap objek wisata apalagi terkadang
sebagai bukti atau pembuktian sebuah title atau julukan terhadap objek tersebut. Suatu objek
wisata dikatakan istimewa jika di dalamnya memang layak dikatakan istimewa dan memang
memiliki keistimewaan atau kelebihan. Berikut ini keistimewaan GWK sehingga nantinya jika
pembangunannya selesai dapat dikatakan rekor dunia mengalahkan patung Liberty.
1. Lokasi Yang Strategis dan Eksotis
GWK memang terletak di wilayah yang strategis. Semua itu karena wilayah GWK
memiliki tinggi asli sekitar 300 m dari permukaan laut. Apalagi GWK merupakan
terletak di perbukitan kapur. Perbukitan kapur ini sangat menjulang tinggi bagai
tembok-tembok putih raksasa. Batu kapur terlihat di sebelah kanan kiri lotus pond. Jika
malam tiba memang salah satu kerugian wisatawan tidak dapat melihat patung garuda
dan berfoto di depannya. Namun kelebihan lainnya adalah melihat batu kapur nan
cantik. Batu kapur menjulang tinggi dengan hamparan rumput hijau di tengahnya
diletakkan lampu terang berwarna-warni. Jadi ketika terdapat himpitan batu kapur atau
celah untuk tempat jalan ke halaman depan akan sangat indah dan nampak sisi-sisi batu
kapur terlihat merah atau kuning terpancar oleh sinar lampu tersebut. Sungguh
pemandangan yang eksotis dan romantis.
Tidak hanya itu, lokasi yang sangat strategis membuat patung Dewa Wisnu jika
telah selesai sempurna Nampak indah berkilau emas terkena cahaya matahari dari
radius 20 km. apalagi ketika wisatawan turun dari pesawat maka hal yang terlihat
menjulang adalah patung Dewa Wisnu nan gagah dan megah. Sungguh pesona alam
yang luar biasa serta dapat dikelola dengan baik sehingga menghasilkan karya yang
tidak biasa. Itulah salah satu keistimewaan GWK. Maka tidak diragukan jika nantinya
GWK selesai, dapat dinobatkan menjadi rekor dunia karena GWK memiliki latar
belakang lokasi yang memesona serta eksotis.
2. Ukuran Patung Dewa Wisnu Yang Akan Mengalahkan Patung Liberty
Berdasarkan ukuran patung Dewa Wisnu menaiki garuda akan jelas mengalahkan
patung Liberty yang hanya memiliki tinggi patung sekitar 46 meter dan fondasi 46
meter sehingga totalnya kira-kira 92 meter. Patung Dewa Wisnu direncanakan
memiliki tinggi 75 meter dan fondasi 70 meter. Sayap burung garuda tersebut juga
akan membentang selebar 66 meter. Bahkan ukuran telinga burung garuda akan
melebihi tinggi orang dewasa normal.
GWK direncanakan menjadi patung tertinggi di dunia berdiri di atas bukit yang
pada awalnya gersang, pembangunan patung berupa Dewa Wisnu (Dewa Penyelamat
bagi umat Hindu) ini, telah memakan biaya mencapai lebih dari Rp. 30 miliar. Dengan
total berat sekitar 4000 ton. Mega proyek maha megah dan luar biasa ini patut
mendapat antusiasme dan acungan jempol, ukurannya saja tidak dapat dibayangkan
betapa besar dan megahnya patung ini nantinya.
Saat ini patung Wisnu sendiri adalah 23 meter tingginya atau kira-kira 75,5 kaki.
Meskipun rencana awal adalah dibuat 146 meter atau sekita 479 kaki terbuat dari
tembaga dan kuningan serta akan dilapisi mozaik emas nantinya. Sementara bentangan
sayap garuda sendiri sekitar 64 meter atau kira-kira 210,0 kaki. Gapura batu, berupa
pilar-pilar batu cadas alami setinggi 25 meter yang berdiri kokoh yang akan ditatah
dengan berbagai ornamen yang diambil dari kisah dramatis Ramayana. Pahatan ukiran
latar belakang relief bercorak seni pahat pewayangan (kayon atau gunungan) yang
sangat khas Bali dan Jawa.
3. Sebagai Taman Budaya Atau Cagar Alam Dan Sekaligus Pemanfaatan Sebagai
Upaya Melestarikan Budaya Bali
Tidak hanya sebuah rekreasi dan pariwisata saja, GWK nantinya juga menjadi
cultural park sebagai upaya pelestarian budaya Bali, nilai-nilai norma dan adat Bali
serta sebagai sumber inspirasi yang sama seperti inspirasi pembuatan patung GWK ini.
Nilai yang dapat dipetik dari Dewa Wisnu adalah sifat Dewa Wisnu yang
mengabdi tanpa pamrih dan memelihara bumi. Kita sebagai generasi penerus bangsa
harus meneladani sifat Dewa Wisnu dan garuda merupakan lambing Negara kita. Kita
juga dapat memetik nilai dari burung tersebut. Inspirasi pembangunan GWK tersebut
merupakan perwujudan dari pelestarian nilai dan norma serta adat Bali yang memeluk
agama Hindu.
Pelestarian budaya Bali yang kental masih banyak sekali terealisasi di GWK. Lihat
saja, mulai dari acara rutin harian. Kita dapat mengetahui bahwa pemerintah Bali
sangat berusaha melestarikan kebudayaan mereka. Hamper seluruh acara rutin di GWK
merupakan wujud pelestarian budaya Bali agar tidak punah ditelan zaman.
Kebudayaan-kebudayaan yang turut dilestarikan dan terealisasikan di GWK yaitu
seperti musik, tarian, pameran.
Pelestarian musik tradisional Bali sangat jelas dibuktikan, adanya pertunjukan
instrument gamelan rindik mewarnai GWK setiap hari pada jam 09.00 hingga jam
10.00 WITA. Adapun pertunjukan lain seperti tarian, setiap hari terdapat pertunjukan
tarian Bali. Mulai dari tari tradisional yang sering ditampilkan dan diketahui
masyarakat luas seperti tari kecak, tari pendet dan lain-lain. Hingga tari kontemporer
dan modern. Selingan tari-tarian mewarnai GWK mulai dari jam 10.00 sampai jam
21.00 WITA. Berikut jadwal acara di GWK sebagai wujud pelestarian budaya.
Jadwal Acara Harian di GWK Unggasan Bali
Jam Acara Harian Tempat
09.00 – 10.00 Instrumen Gamelan Rindik Plaza Wisnu
Tari Barong Keliling
10.00 – 12.00 Tari Barong Keliling Street Theatre
12.00 – 13.00 I
4. Perwujudan Modern Sebuah Tradisi Kuno
Wisnu merupakan simbol Hindu yang melambangkan kekuatan utama pemelihara
alam semesta yang mendominasi kawasan ini. Diwujudkan sebagai patung berukuran
raksasa terbuat dari kuningan dan tembaga dengan ketinggian mencapai 22 meter,
menjadikan figur ini sebagai perwujudan modern sebuah kebudayaan dan tradisi kuno.
Wujud yang menyertainya adalah garuda seekor burung besar yang menjadi kendaraan
Dewa Wisnu sebagai perlambang kebebasan sekaligus pengabdian tanpa pamrih.
Selain itu, pembangunan patung Dewa Wisnu yang sedang mengendarai burung
Garuda atau burung yang sering ada di mitos-mitos terinspirasi dari kisah Adi Parwa.
Dari kisah ini yang diambil adalah episode garuda yang memberikan kesetiaan dan
pengorbanannya untuk menyelamatkan ibunya dari belenggu perbudakan. Hal ini
dilakukannya dengan mengabdi kepada Dewa Wisnu, menjadi kendaraan bagi sang
Dewa.
5. Sebuah Kunjungan Spiritual
Berdekatan dengan patung Dewa Wisnu terdapat parahyangan Somaka Giri,
sebuah mata air keramat dari mana mengalir air dengan kandungan mineral-mineral
utama. Keberadaan air di puncak bukit kapur padas ini memang merupakan sebuah
keajaiban dan belum dapat dijelaskan dengan ilmiah, sehingga menjadikannya tempat
kunjungan spiritual dan meditasi.
Air tersebut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan telah
dipergunakan luas di kalangan penduduk setempat dalam upacara memohon hujan
guna mendapatkan panen yang baik. Keberadaan parahyangan Somaka Giri sangat
menggugah naluri seseorang dalam mencari pencerahan pikiran, lahir dan batin.
Pengunjung sangat merasakan kedamaian lahir batin ketika pengunjung mengunjungi
parahyangan Somaka Giri. Selain lokasinya sejuk hawanya juga terasa tenang dan
nyaman untuk relaksasi. Banyak pengunjung berdatangan meminta air untuk
membasuh muka menjadi awet muda.
Jika kita datang ke tempat tersebut, nantinya ada wanita yang akan memimpin
ritual atau memberi doa dan memberikan air suci tersebut untuk sekedar cuci muka
atau meminumnya. Pengunjung yang mau meminta doa atau membasuh muka boleh
siapa saja dari suku mana saja, Negara mana saja, dan agama apa saja. Pengunjung
tidak direpotkan dengan masalah agama khususnya. Pengunjung dari agama lain pun
boleh meminta doa dan membasuh muka. Namun, bagi wanita datang bulan tidak
diperbolehkan memasuki kawasan tersebut. Karena kawasan tersebut kawasan suci.
Biasanya pengunjung akan duduk dan sebelumnya pemandu atau wanita yang memberi
doa tadi mengambil apa-apa yang dibutuhkan atau mempersiapkan, setelah itu wanita
tersebut mengucap doa. Biasanya doa yang diucapkan adalah ringan jodohnya atau
cepat jodohnya, panjang umur, lancar rejekinya atau bisa juga meminta doa khusus atas
apa yang kita inginkan.
6. Tempat Untuk Berbagai Kesempatan
Dengan curah hujan yang relative rendah namun terbuka untuk dapat menikmati
hembusan angina tropis. Fasilitas yang dimiliki GWK menjadi sangat ideal. Mulai dari
acara kekeluargaan seperti resepsi pernikahan hingga atau sekedar kumpul keluarga
atau piknik hingga acara-acara perhelatan akbar dan konser atau pagelaran taraf
nasional atau internasional sekalipun. Bahkan GWK telah atau pernah
menyelenggarakan show.
Amphiteatre dengan kapasitas 800 tempat duduk dan tatanan acustic kelas satu,
merupakan tempat yang tak tertandingi untuk pagelaran seni budaya. Lotus Pond yang
dikelilingi pilar-pilar batu cadas serta latar belakang patung kepala burung Garuda
menjadikan areal berkapasitas ribuan orang ini sangat dramatis untuk berbagai
perhelatan akbar. Sebagaimana arena upacara desa-desa di Bali. Street theatre
merupakan tempat yang sangat tepat untuk berbagai prosesi, fashion show, dan
berbagai pertunjukkan bergerak tempat untuk beramah tamah yang ideal adalah plaza
kura-kura, yang memiliki kapasitas sampai 200 orang, sebagai tambahan yang terbuka
untuk umum. Exhibition Gallery yang memiliki luas 200 m2 terdapat 10 m2 halaman
terbuka di dalamnya.
Atau juga pengunjung yang ingin menikmati sensasi santap malam di bawah
naungan bintang atau pula menikmati alam terbuka. Sejumlah cafe dan restaurant
menyediakan layanan tata boga yang lengkap, dari makanan kecil, hingga hidangan
ringan sampai banquets layanan on-site catering yang tersedia mampu melayani
hingga 2000 porsi, dengan berbagai hidangan-hidangan Indonesia, oriental, western,
atau hidangan internasional yang dapat disesuaikan dengan tema dan lokasi tertentu.
7. Fasilitas-fasilitas Yang Dimiliki GWK Yang Lengkap Serta Memiliki Kegunaan
atau Manfaat dari Setiap Ruangannya atau Tempatnya
Berikut tempat-tempat atau fasilitas yang dimiliki GWK sebagai rekreasi dan
referensi pangunjung, antara lain :
a. Wisnu Plaza

Gambar 1. Wisnu Plaza


Wisnu Plaza adalah tanah tertinggi di daerah GWK. Dimana tempat ini
sementara merupakan bagian paling penting dari patung Wisnu. Pada waktu
tertentu, akan ada beberapa kinerja tradisional Bali dengan megah patung
Wisnu sebagai latar belakang. Karena lokasinya yang tinggi, Anda dapat
melihat panorama sekitarnya. Patung Wisnu, sebagai titik pusat dari Wisnu
Plaza, dikelilingi oleh air mancur dan air sumur suci di dekatnya yang
katanya tidak pernah kering bahkan pada musim kemarau.
Parahyangan Somaka Giri ditempatkan di sebelah patung Wisnu. Ini
tempat air berada, yang secara historis telah dipercaya oleh rakyat di daerah
tersebut sebagai berkat dengan kekuatan magis yang kuat untuk
menyembuhkan penyakitnya dan meminta hujan selama musim kemarau.
Karena lokasinya di tanah tinggi (diatas bukit), fenomena alam ini dianggap
orang suci dan lokal diyakini itu menjadi air suci.
b. Street Theatre

Gambar 2. Street Theatre


Street Theatre adalah titik awal dan akhir kunjungan ke Taman Budaya
Garuda Wisnu Kencana. Disini kita dapat menemukan banyak took dan
restoran di satu tempat dan dimana semua perayaan terjadi.
c. Lotus Pond

Gambar 3. Lotus Pond


Lotus Pond adalah area outdoor terbesar di Garuda Wisnu Kencana
(GWK) dan taman budaya, kemungkinan besar, di Bali. Dengan demikian,
Lotus Pond adalah tempat yang tepat dan hanya untuk mengadakan acara
outdoor skala besar. Selama bertahun-tahun, GWK telah dipercaya untuk
skala besar diadakan, baik nasional maupun internasional, acara di Lotus
Pond seperti konser musik, pertemuan internasional, partai besar. Lotus
Pond adalah tempat yang unik dengan pilar batu kapur di sisi dan patung
megah Garuda di latar belakang. Lotus Pond berawal dari teratai. Teratai
adalah simbol utama keindahan, kemakmuran, dan kesuburan. Wisnu juga
selalu membawa bunga teratai di tangannya dan hamper semua dewa dari
dewa Hindu yang duduk di teratai atau membawa bunga.
Beberapa fakta menarik adalah bahwa tanaman teratai tumbuh di air,
memiliki akar dalam ilus atau lumpur, dan menyebarkan bunga di udara di
atas. Dengan demikian, teratai melambangkan kehidupan manusia dan juga
bahwa kosmos. Akar teratai tenggelam dalam lumpur merupakan kehidupan
material. Tangkai melewatkan melalui air melambangkan eksistensi di dunia
astral. Bunga mengambang di atas air dan membuka ke langit adalah
emblematical spiritual sedang.
d. Indraloka Garden

Gambar 4. Indraloka Garden


Taman ini diberikan nama Indraloka setelah surge Dewa Indra, karena
pandang panorama yang indah. Indraloka Garden adalah salah satu tempat
paling favorit di Garuda Wisnu Kencana untuk mengadakan pesta kecil
menengah, pengumpulan dan upacara pernikahan. Kita bisa melihat
pemandangan Bali dari atas Indraloka Garden.
e. Amphitheatre

Gambar 5. Amphitheatre
Amphitheatre adalah tempat di luar ruangan untuk pertunjukan khusus
dengan akustik yang dirancang dengan baik. Setiap sore Anda bias
menonton tari kecak yang terkenal, dengan gratis yaitu sekitar pukul 18.30
s/d 19.00 WITA. Bahkan tari kecak ini dapat dikolaborasikan dengan tarian
daerah lainnya.
f. Tirta Agung

Gambar 6. Tirta Agung


Tirta Agung adalah ruang luar yang sempurna untuk acara menengah.
Anda juga dapat mengunjungi patung Tangan Wisnu, bagian dari patung
Garuda Wisnu Kencana yang terletak di dekatnya.

Anda mungkin juga menyukai