Anda di halaman 1dari 50

VIRUS

KELOMPOK 3B
Kelompok 3B
• Irma
• Regina
• Safira Hani
• Bellatania Yuda
• Prabu Suja
• Febriani
• Ardy Kurniawan
• Afri Reynaldi
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan :
1. Sifat dan stuktur virus
2. Kalsifikasi virus
3. Reproduksi virus
4. Patogenesis virus
5. Mekanisme demam akibat virus
6. Pemeriksaan penunjang (Mikrobiologi)
7. Cara pencengahan
Sifat sifat virus
UKURA
N KECIL

JASAD RENIK
ULTRAMIKROSKO
Mikrosk
PIS
op
elektron
Mikroorganisme yang
OBLIGAT tidak dapat
INTRASEL bereproduksi di luar sel
inang

Memiliki 1
jenis asam
nukleat

Sensitif
terhadap
interferon
Stuktur Virus
Struktur Virus
• Ukuran Virus : Ukuran lebih kecil
dari bakteri, berkisar antara 20
milimikron – 300 milimikron
• Bentuk Virus : Bentuk bulat, oval,
batang, polihidris, huruf T
• Susunan tubuh Virus
SUSUNAN TUBUH VIRUS
 Bentuk dan Ukuran Virus :
1. Bulat : Virus Influenza (influenza virus) & virus
penyebab AIDS (Human Immunodeficiency Virus)
2. Oval : Virus Rabies (Rabies virus)
3. Batang : Virus mosaik tembakau (Tobacco Mosaic Virus)
4. Polihidris : Adenovirus ( Penyebab penyakit demam)
5. Huruf T : virus yang menyerang bakteri (bakteriofage /
fage)
Kapsid yaitu selubung berupa protein,
Terdiri dari kapsomer (bagian – bagian)
dan terdiri dari protein – protein
monomer identik , yang terdiri dari
rantai – rantai polipeptida
Klasifikasi Virus
Para ahli virus mengelompokan virus berdasarkan
aspek-aspek tertentu, yaitu :
1. Berdasarkan jenis inang yang diinfeksi, seperti :
a. Virus tanaman contoh : Tobacco mozaic virus
(TMV) sejenis virus yang menyerang daun tembakau,
potato yellow dwarf virus (virus kentang kuning)
b. Virus hewan, contoh : Rhabdovirus yang
menyebabkan rabies pada anjing, NCD (New Castle
Disease) yang menyebabkan penyakit tetelo pada
unggas
c. Virus manusia, seperti, polio, influenza, hepatitis,
AIDS, dan SARS
d. Virus bakteri : bakterofage T4
2) Berdasarkan jenis asam nukleat yang
dikandung oleh virus :
a. Virus RNA, contoh : virus influenza, virus HIV,
corona virus (virus SARS) dsb
b. Virus DNA, seperti poxvirus, herpesvirus,
adenovirus dsb
Reproduksi Virus
Tahap Replikasi Virus
Recogniti Attachme Penetrati
on nt on
Assembli Biosynthe Uncoati
ng sis ng
Releasi
ng
Patogenesis Virus
Patogenesis virus
1. Saluran nafas.
2. Saluran cerna.
3. Kulit dan mukosa.
4. Jalan lahir.
Penyebaran virus
1. Langsung.
2. Melalui udara.
3. Vektor.
Mekanisme
Demam Akibat
Infeksi Virus
Demam

Demam adalah peninggian suhu tubuh dari


variasi suhu normal sehari-hari yang
berhubungan dengan peningkatan titik
patokan suhu di hipotalamus (Dinarello &
Gelfand, 2005)
Bakteri, virus,
Infeksi jamur, ataupun
parasit
Demam Faktor
disebabkan lingkungan,
oleh faktor autoimun,
keganasan,
Non-infeksi
penggunaan
obat-obatan, dan
gangguan saraf
pusat
Pemeriksaan
Mikrobiologi
Infeksi virus
1. Melihat morfologi virus dengan mikroskop elektron;
2. Mengisolasi virus;
a. In Ovo : inokulasi ke dalam telur berembrio
b. In Vivo : inokulasi pada hewan percobaan hidup
c. In Vitro : inokulasi pada biakan sel/biakan jaringan
hidup
3. Serologi, dengan menentukan adanya antigen atau
antibodi
a. Tes Hambatan Hemaglutinasi
b. Tes Pengikatan Komplemen
c. Tes Netralisasi
d. ELISA
e. PCR, dll
Mikroskop Elektron
• Mampu melakukan pembesaran sampai 2 juta kali;
• Menggunakan cara elektrostatik dan elektromagnetik;
• Menggunakan energi dan radiasi elektromagnetik yang
lebih pendek
In Ovo
Isolasi pada telur ayam berembryo :
1. Inokulasi pada kantong kuning telur umur 5-6 hari.
Contoh:
Herpes simplex virus , dilihat tanda-tanda kematian embrio.
2. Inokulasi pada ruang amnion umur 10 hari.
Contoh:
Influenza virus, mump virus: terjadi hemaglutinasi dan kematian
embrio.
3. Inokulasi pada membrane korioalantois umur 11-12 hari
Contoh:
Herpes simplex virus, Pox Virus: melihat terbentuknya pox
In Vivo

Isolasi pada binatang percobaan :

 Isolasi pada binatang percobaan yang peka.


Contoh:
Mencit, tikus putih, kelinci dan marmot
In Vitro
Isolasi pada biakan sel dan biakan jaringan :
Bahan pemeriksaan ditanam pada biakan sel yang peka
sesuai jenis virus.
Contoh:
- Biakan sel ginjal monyet: Paramyxovirus, Enterovirus
- Biakan sel epitel, Hep-2, Hela sel: Adenovirus, Rhinovirus, RSV
- Biakan sel diploid: Rhinovirus, Cytomegalovirus, Rubella,
Enterovirus
• Hasil dilihat dengan Mikroskop Cahaya dengan melihat adanya
• CPE/ESP.
TES SEROLOGI
Tes pengikatan komplemen
ELISA
Tes Presipitasi
Pencegahan
1. Mempertinggi nilai kesehatan (healt
promotion): makanan sehat, higenisasi sanitasi,
pend kesehatan.
2. Perlindungan khusus terhadap suatu penyakit
(specific protection): Vaksinasi.
1.
Vaksinasi
Vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin)
-TBC/Tuberkulosis
-Waktu pemberian : Umur : usia < 2 bulan.
2. Vaksin Polio
-Penyakit : Poliomielitis/Polio (lumpuh layuh).
-Waktu Pemberian : oral diberikan pada bayi baru lahir untuk Dosis awal, diteruskan dengan
imunisasi dasar mulai umur 2-3 bulan diberikan tiga dosis terpisah berturut-turut dengan waktu 6-8
minggu.
3. Vaksin Campak
-Disebabkan oleh virus campak yang termasuk family Paramyxovirus.
-Waktu pemberian : pemberian diberikan pada umur 9 bulan, secara subkutan
DAFTAR PUSTAKA
FKUI, 1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Edisi Revisi. Jakarta: Binarupa Aksara.
Dwijaya, A. 2012. Demam. Medan: USU Press
(repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31365/4/Chapter%20II.pdf)
G.F., Butel, J. S. and Morse, S. A., 2005, “Jawetz, Melnick & Adelbergh’s: Mikrobiologi
Kedokteran. Edisi 25. Jakarta: EGC
kuliah pakar oleh dr.trimurti dan Dra.lusia

Anda mungkin juga menyukai