Anda di halaman 1dari 14

Hubungan –

Hubungan Bisnis
 Hasna Khoirunisa (0117101076)
 Nabella Islami (0117101149)
 Novia Oktaviani (0117101080)
 Zara Syita Kamilia (0117101287)
A. Pendahuluan
Hubungan-hubungan bisnis dilakukan karena mempunyai kepentingan dan
tujuan sendiri-sendiri. Tujuan dari melakukan hubungan bisnis tersebut adalah
antara lain :
• Saling mencari keuntungan satu sama lain.
• Mempercepat proses pemasaran produk ke masyarakat luas.
• Membantu pihak lain karena tidak mendapat izin memasarkan produknya
secara langsung di suatu Negara.
• Ketidakmampuan berbisnis karena permodalan terbatas.
Untuk memperjelas arti hubungan bisnis dan beragamnya bentuk hubungan
bisnis, akan diuraikan beberapa hubungan bisnis berikut ini.
B. Agen Perusahaan/ Distributor
C. Makelar
1. Pengertian, pengaturan dan ciri-ciri khas makelar
menurut pnegertian undang-undang, seorang makelar pada pokoknya
adalah seorang perantara yang menghubungkan pengusaha dengan pihak ketiga
untuk mengadakan pelbagi pejanjian. Dalam pasal 64 disebutkan secara contoh
(enuntiatief atau demostratief) bebrapa macam perjanjian, misalnya: perjanjian jual
beli barang dagangan,kapal-kapal, obligasi-obligasi, efek-efek, wesel, aksep dan surat
berharga lainnya, mengusahakan diskonto, asuransi, pengankutan dengan
kapal,pinjaman dan lain lain.makelar mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:
a. Makelar harus mendapat pengankatan resmi dari pemerintah(c.q menteri
kehakiman)- (pasal 62 ayat 1)
b. Sebelum menjalankan tugasnya, makelar harus bersumpah dimuka ketua
pengadilan negeri, bahwa dia akan menjalakan kewajibannya dengan baik ( pasal 62
ayat (2)).
Mengenai makelar ini diatur dalam kuhd, buku 1 pasal 62 sampai 72dan
2. Hubungan hukum dan sifat hubungan hukum antara makelar dan pengusaha.
Sebagai perantara atau pembantu pengusaha, makelar mempunyai hubungan yang
tidak tetap dengan pengusaha. Hubungan ini adalah sama halnya dengan pengacara,
tetapi lain dengan hubungan antara agen perusahaan dengan pengusaha. Adapun sifat
hukum darihubungan tersebut adalah campuran, yaitu sebagai pelayanan berkala dan
pemberian kuasa.

3. Makelar dilarang berdagang dalam lapangan perusahaan, dimana dia diangkat


Menurut pasal 65 ayat (2) KUHDagang, makelar dilarang untuk:
a. Berdagang dalam lapangan perusahaan,dimana dia diangkat
b. Menjadi penjamin dalam perjanjian yang dubuat dengan perantaraanya.
menurut polak larangan tersebut diatas selalu dilanggar dengan tidak berakibat
buruk bagi makelar. Itu sebabnya mr. Heemskerk, minister van justitie nederland
mengajukan rencana undang undang tentang perubahan peraturan-peraturan mengenai
makelar. Dalam rencananya, makelar dijadikan pekerjaan bebas. Rencana tersebut
diterima parlemen dengan perubahan-perubahan dan tidak berlaku bagi indonesia
4. Kewajiban makelar adalah sebagai berikut:
• Harus memelihara pembukuan perusahaan
• Apabila merugikan pihak lain, makelar wajib mengganti kerugian
• Wajib menyimpan contoh, apabila perjanjian tersebut
menghendaki sebuah contoh dan harus menjamin keaslian tanda
tangan penjual surat berharga kalau menggunakan surat
berharga
Hak makelar adalah berhak atas upah.
D. Komisioner
• Seseorang yang pekerjaannya bertindak sebagai
perantara dalam transaksi bisnis dengan memberikan
kuasa kepada perantara untuk bertindak atas namanya
sendiri/tanggungjawab sendiri dengan menerima komisi.
• Fungsi Komisioner adalah perantara biasa, dan dasar
hukum perjanjian. Kontrak komisi adalah kontrak
pemberian kuasa khusu antara komisioner dengan
komiten.
E. Franchising
• Franchise adalah pemberian sebuah lisensi oleh
seseorang (franchisor) kepada pihak lain
(franchise).
lisensi tersebut memberi hak kepada franchise
untuk menggunakan merek dagang franchisor dan
seluruh elemen yang diperlukan untuk menjalankan
bisnisnya dengan dasar-dasar yang telah ditentukan
sebelumnya.
Perjanjian /Kontrak Franchise
• Kontrak franchise merupakan dokumen yang didalamnya
berisi seluruh transaksi yang dijabarkan bersama dan
tepat menggambarkan janji-janji yang dibuat dan harus
adil serta menjamin kontrol untuk melindungi intergritas
sistem.
Segi – segi dari isi Kontrak
• Penentuan dan identifikasi kep. Franchise sbg pemilik
• Hak-hak yang diberi pada frenchise
• Jangka waktu perjanjian
• Hak pada masa awal ataupun selanjutnya dari franchise
• Kewajiban awal dan selanjutnya dari franchise
• Kontrol operasional pada franchise
• Penjualan bisnis
• Kematian franchise
• Arbitrase
• Berakirnya kontrak dan akibat-akibatnya

Anda mungkin juga menyukai