Anda di halaman 1dari 6

Kegawatadaduratan Pendarahan

pada Persalinan Atonia Uteri

KELOMPOK I
BELA SINTIA TANTU
FIRAMITA AHYAR
ALVINA KHAIRUNISA
DAHLIA DAHLAN
WIWIN HAYAT
FAHRI BATJO
Kasus

Ny.M 36 thn, p6006, segera setelah plasenta lahir lengkap terjadi


pendarahan, kontraksi uterus lembek serta TFU sulit di tentukan.
Hasil pemeriksaan tidak ada robekan jalan lahir, kandung kemih
kosong. Ny.m kemungkinan mengalami atonia uteri tindakan apa
yang harus di lakukan pada ny.m terkaitan atonia uteri
Manajemen Penanganan

1. Resusitasi
Apabila terjadi perdarahan pospartum banyak, maka penanganan
awal yaitu resusitasi dengan oksigenasi dan pemberian cairan
cepat, monitoring tanda - tanda vital, monitoring jumlah urin, dan
monitoring saturasi oksigen.
2. Masase dan kompresi bimanual
Masase dan kompresi bimanual akan menstimulasi kontraksi uterus
yang akan menghentikan perdarahan. Pemijatan fundus uteri
segera lahirnya plasenta (max 15 detik), jika uterus berkontraksi
maka lakukan evaluasi, jika uterus berkontraksi tapi perdarahan
uterus berlangsung, periksa apakah perineum/vagina dan serviks
mengalami laserasi dan jahit atau rujuk segera.
3. Jika uterus tidak berkontraksi
Bersihkan bekuan darah atau selaput ketuban dari vagina dan lubang servik,
pastikan bahwa kandung kemih telah kosong, lakukan kompresi bimanual
internal (KBI) selama 5 menit. Jika uterus berkontraksi, teruskan KBI selama 2
menit, keluarkan tangan perlahan-lahan dan pantau kala IV dengan ketat. Jika
uterus tidak berkontraksi maka anjurkan keluarga untuk memulai melakukan
kompresi bimanual eksterna, keluarkan tangan perlahan-lahan, berikan
ergometrin 0,2 mg LM (jangan diberikan jika hipertensi), pasang infus
menggunakan jarum ukuran 16 atau 18 dan berikan 500 ml RL + 20 oksitosin.
4. Pemberian Uterotonika
Oksitosin merupakan hormon sintetik yang diproduksi oleh lobus posterior
hipofisis. Obat ini menimbulkan kontraksi uterus yang efeknya meningkat
seiring dengan meningkatnya umur kehamilan dan timbulnya reseptor oksitosin.
5. Operatif (dilakukan oleh dokter spesialis kandungan)
Jika dilakukan SC, ligasi dilakukan 2-3 cm dibawah irisan segmen
bawah rahim. Untuk melakukan ini diperlukan jarum atraumatik
yang besar dan benang absorbable yang sesuai.
 Ligasi arteri Iliaka Interna
 Teknik B-Lynch
 Histerektomi
Terimah kasih

Anda mungkin juga menyukai