Anda di halaman 1dari 8

C OV I D - 1 9

I OLOGI & E PID EMIOL OG I


PATOFIS
Nauval Maulana
Apa itu Covid – 19?
Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan
penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui
menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek
hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus
jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19.
gejala
-Orang-orang mungkin mengalami batuk
-demam
-kesulitan bernapas (kasus yang parah)
PATOFISIOLOGI
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,
kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:


•Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19
batuk atau bersin
•Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
•Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat
tangan
Coronavirus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya. Virus tidak bisa hidup tanpa sel
host. Berikut siklus dari Coronavirus setelah menemukan sel host sesuai tropismenya. Pertama,
penempelan dan masuk virus ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada dipermukaan
virus.5 Protein S penentu utama dalam menginfeksi spesies host-nya serta penentu tropisnya.5
Pada studi SARS-CoV protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2
(angiotensin-converting enzyme 2). ACE-2 dapat ditemukan pada mukosa oral dan nasal,
nasofaring, paru, lambung, usus halus, usus besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa, hati,
ginjal, otak, sel epitel alveolar paru, sel enterosit usus halus, sel endotel arteri vena, dan sel otot
polos.20 Setelah berhasil masuk selanjutnya translasi replikasi gen dari RNA genom virus.
Selanjutnya replikasi dan transkripsi dimana sintesis virus RNA melalui translasi dan perakitan
dari kompleks replikasi virus.
EPIDEMIOLOGI
Per 5 April 2020, terjadi 64.753 kasus kematian yang dikaitkan dengan COVID-19. Menurut NHC
Tiongkok, sebagian besar dari mereka yang meninggal adalah pasien yang lebih tua - sekitar 80%
kematian yang tercatat berasal dari mereka yang berusia di atas 60 tahun, dan 75% memiliki kondisi
kesehatan yang sudah ada termasuk penyakit kardiovaskular dan diabetes. Kasus kematian pertama
yang dilaporkan adalah seorang pria berusia 61 tahun pada 9 Januari 2020 yang pertama kali dirawat di
rumah sakit Wuhan pada 27 Desember 2019. Kasus kematian pertama di luar Tiongkok terjadi di
Filipina, dimana seorang pria warga negara Tiongkok berusia 44 tahun menderita pneumonia parah dan
meninggal pada 1 Februari. Pada 8 Februari 2020, diumumkan bahwa seorang warga Jepang dan
seorang warga Amerika Serikat meninggal akibat virus di Wuhan. Mereka adalah orang asing pertama
yang meninggal akibat virus korona. Kasus kematian pertama di luar Asia terjadi di Paris, Prancis pada
15 Februari 2020, ketika seorang turis Tiongkok berusia 80 tahun dari Hubei meninggal setelah dirawat
di rumah sakit sejak 25 Januari.
Di Indonesia sendiri isu covid-19 sangat diremehkan oleh pemerintah.
*10 februari 2020 : “corona? Kan sudah pergi. Corona mobil? –Luhut Binsar
*17 februari 2020 : “insyaallah corona tidak masuk ke Indonesia karena setiap hari kita makan nasi kucing
–Budi Karya Sumadi
*24 februari 2020 : “apa mungkin kita kebal karena dari dulu sudah sering batuk pilek, jadi begitu ada virus
dikit saja virusnya mental” –Doni Monardo
*24 februari 2020 : “katanya virus corona enggak masuk ke Indonesia karena izinnya susah” – Bahlil
Lahadalia

Pada 2 maret 2020 virus ini masuk ke Indonesia melalui WNI yang baru pulang dari jepang. Dan
menyebar hingga 3.512 rakyat Indonesia yg positif (10 April 2020). Dan angka pasien yg meninggal lebih
besar dari pada yg sembuh.

Sembuh : 282
Meninggal : 306
(10 april 2020)

Anda mungkin juga menyukai