Filariasis 1
Filariasis 1
ARAFAH
Filariasis adalah infeksi pada saluran limfe atau kelenjar limfe yang disebabkan oleh cacing
Wuchereria bancrofti, Bragia maiayi, atau B. timori, dengan klinis bervariasi mulai dari infeksi
subklinis, limfedema, sampai hidrokel, dan kaki gajah [elephantiasis].
ETIOLOGI
Wurcheria bancrofti
◦ Aedes, culex, anofeles, mansoni
Brugia malayi
◦ Anofeles, mansoni, armigeres
Brugia timori
◦ Anofeles barbirotris
HOSPES
Hospes intermediate
◦ Nyamuk
Hospes Definitif
◦ Manusia manusia, kera, anjing
MIKROSKOPIK
Masa tunas
mikrofilaria LIFE CYCLES 2 bl – 1 th
Dewasa
(dalam 5 tahun)
Patofisiologi
filariasis Nyamuk + larva infektif
Reaksi jaringan
(limfosit, sel plasma, makrofag, eosinofil)
Kerusakan katup
Demam, menggigil [bila ada infeksi sekunder karena bakteri], sakit kepala, muntah, lemah, mialgia, hematuria mikroskopik, proteinuria
Saluran limfe/kelenjar getah bening [KGB] yang terkena: aksila. inguinal, tungkai, epitroklear, genitalia [funikulitis, epididimitiss,
orkitis)
Sindroma eosinofilia paru tropik [tropical pulmonary eosinophiiia], kejadian <1% dari seluruh kasus filariasis, ditandai dengan:
Pemeriksaan parasitologi mikroskopik, ditemukan mikrofilaria dalam darah [kapiler lebih baik
daripada vena], cairan hidrokel, atau cairan tubuh lainnya. Kesulitan penegakan diagnosis sering
dialami, karena mikrofilaria menghilang setelah cacingdewasa mati, dan cacing dewasa hidup
yang ada di pembuluh limfe atau KGB sulit dijangkau.
Limfoskintigrafi dengan radionuklir pada sistem limfatik ekstremitas
-USG Dopler pada skrotum atau payudara, terlihat cacing dewasa aktif
ELISA dan ICT untuk antigen W bancrofti yang bersirkulasi [sensitivitas 96-100 %, spesifisitas
hampir 100%]
Poiymerase chain reaction{PCR) untuk deteksi DNA WT Bancrofti
DIAGNOSIS BANDING
Pada episode akut: tromboflebitis, infeksi, keganasan, gagal jantung kongestif,
trauma, abnormalitas sistem limfatik.
TATALAKSANA
~ Umum: tirah baring, penggunaan stocking elastis untuk kompresi edema, antibiotik
bila ada infeksi sekunder atau abses.
~ Spesifik:
Pengobatan infeksi:
- Dietilkarbamazin [DEC], 6 mg/kgBB/hari selama 12 hari, dapat diulangi 1 — 6 bulan kemudian
bila perlu, atau selama 2 hari per bulan [6 — 8 mg/kgBB/ hari]
-lvermektin, 200 mcg/ kgBB, efektifuntuk mikrofilaremia
- Albendazol, 1 — 2 x 400 mg setiap hari selama 2 - 3 minggu
- Pengobatan penyakit:
- Aspirasi dan operasi, untuk drainase cairan limfe
- Psikoterapi
- Fisioterapi
PENCEGAHAN
1.Menghentikan penyebaran infeksi
2. Pengobatan massal
3. Edukasi
PROGNOSIS
Prognosis baik pada kasus yang terdeteksi dini dan sedang, sedangkan prognosis lebih buruk
pada kasus yang sudah lanjut terutama dengan edema genitalia (skrotum) dan
tungkai/elephantiasis, dapat menyebabkan kecacatan permanen.