Mini Tenggelam
Mini Tenggelam
Tenggelam adalah
• Kasus gawat darurat yang disebabkan mati lemas
(kekurangan napas) ketika cairan menghalangi
kemampuan tubuh untuk menyerap oksigen dari udara
hingga menyebabkan asfiksia
R. sjamsuhidajat, Wim De Jong. Editor. Buku Ajar Ilmu Bedah, edisi 2. Jakarta: EGC
• Etiologi Tenggelam
Alwi, Idrus. Salim, Simon. Hidayat, Rudy. dkk. Penatalaksanaan di bidang ilmu penyakit dalam panduan praktis klinis. September 2015:
Interna Publishing FK UI. Hal. 733-736
• Klasifikasi Tenggelam
Typical drowning
Atypical drowning
(wet drowning)
Delayed death
Amin Z, Purwoto J. Gagal Napas Akut. Dalam: Setiati S. Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, Penyunting. Buku ajar ilmu penyakit
dalam. Edisi ke-6 Jakarta: Interna Publishing; 2014 (Dikutip dari Kapita Selekta Keodokteran Cetakan I, 2014: Media Aescalapius FKUI)
• Patomekanisme Penyebab Tenggelam
Tenggelam
Singh R, Kumar M, ell. Drowning Associated Diatoms. Department of Forensic Science. Punjabi University. [cited 2008 Mar 5] available from :
http://www.icmft.org
Tenggelam di Air Tawar
Pada kasus tenggelam di air laut, cairan yang memasuki paru-paru
memiliki kelarutan sekitar 3% dan bersifat hipertonis. Walaupun
terjadi perpindahan garamgaram, khususnya natrium dan
magnesium melalui membran pulmonum, tetapi tidak terjadi
perpindahan cairan yang masif Kematian timbul umumnya lebih
lambat, terjadi sekitar 8-9 menit setelah tenggelam.
Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi kedua. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2000.
• Penegakkan Diagnosis
1. Anamnesis 2. Pemfis
a. Ada riwayat tenggelam a. Airway
b. Traktus respiratorius : -Look
1) Batuk hebat di sertai sputum kental -Listen
dan berbusa -Feel
2) Kadang-kadang hemoptisis b. Breathing
c.Tanda-tanda hipoksia.
Di Maio D, Di Maio V. Drowning In: Forensic Pathology. New York: CRC Press; 2004. P 356-365
3. Pemeriksaan Korban Tenggelam
1. Menentukan identitas korban
2. Apakah korban masih hidup sebelum tenggelam
3. Penyebab kematian yang sebenarnya dan jenis drowning
4. Faktor-faktor yang berperan pada proses kematian
5. Tempat korban pertama kali tenggelam
4. Tanda-Tanda Hipoksia
Peningkatan frekuensi napas lebih dari normal, sianosis, dan
gejala-gejala (yang karena terjadi gangguan pada) otak.
Parikh C.K. Drowning: Immersion In: Parikh’s Textbook of Medical Jurisprudence and Toxicology. India: Medical Publication; 2000. P 207-221
5. Pemeriksaan Penunjang
1. Mayat dalam keadaan basah
2. Busa halus pada hidung dan mulut, kadang-kadang berdarah
3. Mata setengah terbuka dan tertutup
4. Kutis anserine pada kulit permukaan anterior tubuh
5. Washer womans hand
6. Cadaveric spasme
7. Luka-luka lecet pada siku, jari tangan, lutut dan kaki akibat gesekan
pada benda-benda dalam air.
Aurbach Paul.S. Marine Medicine In: Wilderness Medicine. 4th edition. Missouri: Mosby; 2001. P 578-588.
Penatalaksanaan
Tenggelam di air tawar
a. Observasi di rumah sakit paling sedikit 24 jam
b. Rendahkan posisi kepala untuk mengeluarkan air
c. Cardiopulmonaryarrest
d. Di rumah sakit :
1) Diberikan oksigen 100 %
2) Membersihkan saluran napas (suction)
3) Aspirasi cairan lambung
4) Memperbaiki fungsi kardiovaskuler dengan mengatasi syok
5) Transfusi packet red cell (PRC)
American Collage of Surgeons. 2008. Advanced Trauma Life Support Edisi8. USA: Chicago.
Penatalaksanaan
Tenggelam di air laut
a. Merendahkan posisi kepala
b. Melakukan resusitasi kardiopulmonal
c. Tindakan lain terhadap komplikasi sama bila tenggelam di
air tawar
- Diet
- Medikamentosa :
Obat pertama (Natrium bikarbonat :5-10 mEq/ kg BB)
Diuretik, memperbaiki fungsi ginjal
Antibiotik untuk mengatasi infeksi