Anda di halaman 1dari 26

ACUTE RESPIRATORY

DISTRESS SYNDROME
AKHMAD FADHIEL NOOR
111 2017 2115
Definisi

ARDS merupakan sindrom yang ditandai oleh peningkatan permeabilitas


membran alveolar-kapiler terhadap air, larutan dan protein plasma. disertai
kerusakan alveolar difus, dan akumulasi cairan yang mengandung protein
dalam parenkim paru.
Acute respiratory distress syndrome (ARDS) adalah sekumpulan gejala dan
tanda yang terdiri dari empat komponen yaitu:
1. gagal napas akut,
2. perbandingan antara PaO2/FiO2 <300 mmHg untuk ALI dan <200
mmHg untuk ARDS,
3. terdapat gambaran infiltrat alveolar bilateral yang sesuai dengan
gambaran edema paru pada foto toraks dan
4. tidak ada hipertensi atrium kiri serta tekanan kapiler wedge paru <18
mmHg.
Tabel Kriteria ALI dan ARDS

Kriteria ALI Kriteria ARDS


Onset akut Onset akut
Oksigenasi: rasio tekanan oksigen arteri Oksigenasi: rasio tekanan oksigen arteri
terhadap konsentrasi oksigen inspirasi terhadap konsentrasi oksigen inspirasi
fraksional <300 mm per Hg (terlepas dari fraksional <200 mm per Hg (terlepas dari
PEEP) PEEP)

Infiltrat paru bilateral pada radiografi dada Infiltrat paru bilateral pada radiografi
dada
Tekanan arteri paru-paru <18 mm per Hg Tekanan arteri paru-paru <18 mm per Hg
atau tidak ada bukti klinis hipertensi atrium atau tidak ada bukti klinis hipertensi
kiri atrium kiri
ETIOLOGI

• Penyebab spesifik ARDS masih belum pasti, banyak faktor penyebab


yang dapat berperan pada gangguan ini menyebabkan ARDS tidak
disebut sebagai penyakit tetapi sebagai sindrom.
• Sepsis merupakan faktor risiko yang paling tinggi, mikroorganisme dan
produknya (terutama endotoksin) bersifat sangat toksik terhadap
parenkim paru dan merupakan faktor risiko terbesar kejadian ARDS,
insiden sepsis menyebabkan ARDS berkisar antara 30-50%
FAKTOR RESIKO YANG BERKAITAN
DENGAN KEJADIAN ARDS

10% Cedera paru-paru langsung Cedera paru-paru tidak


langsung

 Pneumonia  Sepsis
 Aspirasi gaster  Trauma berat
 Trauma inhalasi  Pankreatitis Akut
 Tenggelam  Bypass kardiopulmonal
 Kontusi paru  Tranfusi massif
Data pada tahun 2016 menunjukkan, dari
50 negara, prevalensi ARDS mencapai  Emboli lemak  Overdosis obat
10,4% dari total pasien yang dirawat di  Reperfusi edema paru pasca
Intensive Care Unit (ICU). Faktor risiko
umum ARDS dibagi menjadi faktor risiko transplantasi paru-paru atau
langsung dan tidak langsung. Berikut embolectomy paru
adalah tabel faktor risiko umum pada
ARDS.
PATOFISIOLOGI
Berdasarkan Kriteria Berlin, ARDS ditegakkan berdasarkan hal-hal berikut
ini:
•Akut, yang berarti onset berlangsung satu minggu atau kurang dari itu.
•Opasitas bilateral yang konsisten dengan edema paru yang dideteksi dengan
CT scan atau foto polos toraks.
•PF ratio kurang dari 300 mmHg dengan minimal nilai PEEP atau CPAP
sebesar5 cmH2O.
•Tidak dapat dijelaskan sebagai gagal jantung atau overload cairan.
Pemeriksaan objektif dapat dilakukan (misalnya ekokardiografi), pada
beberapa kasus jika tidak ada penyebab yang jelas seperti trauma atau sepsis.
Kriteria Berlin mengklasifikasikan ARDS menjadi tiga kelompok berdasarkan nilai
PaO2/FiO2. Tidak ada istilah Acute Lung Injury (ALI) dalam kriteria ini. Berikut
merupakan definisi ARDS berdasarkan kriteria Berlin:

Ringan (mild), yaitu PaO2/FiO2 lebih dari 200 mmHg, tetapi kurang dari dan
sama dengan 300 mmHg dengan positive-end expiratory pressure (PEEP) atau
continuous positive airway pressure (CPAP) ≥5 cmH2O.

Sedang, yaitu PaO2/FiO2 lebih dari 100 mmHg, tetapi kurang dari dan sama
dengan 200 mmHg dengan PEEP ≥5 cmH2O.

Berat, yaitu jika PaO2/FiO2 ≤ 100 mmHg dengan PEEP ≥5 cmH2O.


PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Analisa Gas Darah


•Radiologi
•Smear sputum Gram
•Kultur sputum aerob
•Swab tenggorok PCR virus
PENATALAKSANAAN

1. Terapi oksigen
2. Ventilasi mekanik
tujuan terapi ini adalah untuk memberikan dukungan ventilasi sampai
integritas membran alveoli kapiler kembali membaik.
3. Pemantauan oksigen arteri adekuat
pengukuran seri hemoglobin perlu dilakukan untuk kalkulasi
kandungan oksigen yang akan menentukan kebutuhan transfusi sel
darah merah.
4. Terapi farmakologi
5. Pemeliharaan jalan nafas
6. Pencegahan infeksi nasokomial
7. Dukungan nutrisi
8. Monitor semua sistem terhadap respon terapi dan potensial komplikasi
Penatalaksanaan Medis

a.Mengidentifikasi dan mengatasi penyebab


b.Memastikan ventilasi yang adekuat
c.Memberikan dukungan sirkulasi
d.Memastikan volume cairan yang adequate
e.Memberikan dukungan nutrisi
Terapi untuk pasien ARDS
a. Intubasi
b. Pemasangan Ventilator mekanik
c. Sedasi
d. Pengobatan tergantung klien dan proses penyakitnya
e. Pasang jalan nafas yang adekuat
f. Pemantauan oksigenasi arteri
g. Cairan
Penatalaksanaan ARDS

• Mengatasi hipoksemia
• Mengobati penyebab dasar
• Tindakan suportif untuk mencegah komplikasi
Prinsip Dasar

• Pemberian oksigen, PEEP, ventilasi tekanan positif


• Walaupun ARDS sering dijadikan kegagalan napas primer,
kegagala multiorgan non paru dan infeksi adalah salah satu
penyebab ARDS
• Pengaturan ventilasi mekanik yang hati-hati terutama volume
tidal terbukti berakibat komplikasi yang lebih jarang dan
memperbaiki survival
• Prognosisnya buruk apabila penyebab dasarnya tak diatasi atau
tidak ditangani dengan baik
Pengobatan ARDS

• Nitrit oksid inhalasi


• Prostasiklin inhalasi
• Terapi pengganti surfaktan
• Optimalisasi hemodinamik
• Terapi anti inflamasi
NITRIT OXIDE INHALASI

• Relaksasi otot polos yang diturunka dari endotel


• Neurotransmisi
• Pertahanan host
• Agregasi trombosit
• Adhesi leukosit
• bronkodilatasi
PROSTASIKLIN INHALASI

• Memperbaikin oksigenisasi
• Peningkatan pelepasan surfaktan dari sel tipe II yang teregang
menghindari potensi komplikasi iNO dan toksisitas minimal
TERAPI PENGGANTI SURFAKTAN

• Mengurangi tegangan permukaan yang menjaga stabilitas alveolus


mengurangi kerja napas dan cairan paru
OPTIMALISASI HEMODINAMIK

• Penurunan tekanan arteri pulmonal mampu mengurangi derajat


kebocoran kapiler pulmonal
• Dapat dicapai dengan menghindari pemberian cairan eksesif,
penggunaan diuretk, dan obat-obat sebagai vasodilator pada arteri
pulmonal
TERAPI ANTI INFLAMASI
• Kortikosteroid : diberikan pada pasien hipoksemia berat yang
persisten
Komplikasi ARDS

Infeksi Nasokomial
Multi Organ Failure
Kebocoran Udara (Pneumothoraks)
Ketidak Seimbangan Asam Basa
Displasia Bronkopulmoner
Perdarahan Pulmoner
PROGNOSIS ARDS
• Mortalitas pasien masih sangat tinggi (>50%)
• Pasien yang masih hidup kemungkinan mengalami fibrosis paru dan
gangguan difusi oksigen
• Beberapa pasien dapat sembuh sempurna
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai