Anda di halaman 1dari 23

Sistem Etika

Pancasila
Disusun Oleh :

 FAIZ BAHALWAN (182010200080)


 AMALIASARI NURCAHYANI (182010200008)
 CICI ANISA PUTRI (182010200048)
 RIFKY MUHAMMAD NUGROHO (182010200096)
 SUCHMA MELAYANTI HERLINA (182010200047)
 SILVI AL VIONITA (182010200035)

2
Konsep dan Urgensi Pancasila
sebagai Sistem Etika

3
Pengertian Etika

Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani, “Ethos” yang artinya


kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir. Secara
etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa
dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Etika dalam arti yang luas
ialah ilmu yang membahas tentang kriteria baik dan buruk (Bertens,
1997: 4--6). Etika pada umumnya dimengerti sebagai pemikiran filosofis
mengenai segala sesuatu yang dianggap baik atau buruk dalam
perilaku manusia.

4
Aliran-Aliran Etika

Etika Keutamaan Etika Deontologi Etika Teleologi

Teori yang mempelajari Etika deontologi memandang Pandangan etika teleologi


keutamaan (virtue), artinya bahwa tindakan dinilai baik yaitu bahwa baik buruk suatu
mempelajari tentang atau buruk berdasarkan tindakan dilihat berdasarkan
perbuatan manusia itu baik apakah tindakan itu sesuai tujuan atau akibat dari
atau buruk. Etika ini atau tidak dengan kewajiban. perbuatan itu. Jawaban
mempersoalkan Etika deontologi tidak permasalahan yang diberikan
pengembangan karakter moral mempersoalkan akibat dari oleh etika teleologi bersifat
pada diri setiap orang. Orang tindakan tersebut, baik atau situasional yaitu memilih mana
tidak hanya melakukan buruk. Kebaikan adalah ketika yang membawa akibat baik
tindakan yang baik, melainkan seseorang melaksanakan apa meskipun harus melanggar
menjadi orang yang baik. yang sudah menjadi kewajiban.
kewajibannya.

5
Etika Pancasila

Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai
Pancasila, yaitu nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.

 Nilai yang pertama adalah Ketuhanan. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan
nilai, kaedah dan hukum Tuhan.
 Nilai yang kedua adalah Kemanusiaan. Upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam
pergaulan antar sesama.
 Nilai yang ketiga adalah Persatuan, mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan
(mitsein), cinta tanah air.  
 Nilai yang keempat adalah Kerakyatan, mengandung dimensi nilai berupa sikap menghargai
orang lain, mau mendengar pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Nilai yang kelima adalah Keadilan, mengandung dimensi nilai mau peduli atas nasib orang lain,
kesediaan membantu kesulitan orang lain.

6
Urgensi Pancasila sebagai Sistem
Etika

Pentingnya Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan problem yang dihadapi bangsa
Indonesia sebagai berikut.
 Banyaknya kasus korupsi yang melanda negara Indonesia sehingga dapat
melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Masih terjadinya aksi terorisme yang mengatasnamakan agama sehingga dapat
merusak semangat toleransi dalam kehidupan antar umat beragama, dan
meluluhlantakkan semangat persatuan atau mengancam disintegrasi bangsa.
 Masih terjadinya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan
bernegara.
 Kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin masih menandai
kehidupan masyarakat Indonesia.
 Ketidakadilan hukum yang masih mewarnai proses peradilan di Indonesia, seperti
putusan bebas bersyarat atas pengedar narkoba asal Australia Schapell Corby.
 Banyaknya orang kaya yang tidak bersedia membayar pajak dengan benar.

7
Alasan Diperlukannya
Pancasila sebagai Sistem
Etika

8
Alasan Diperlukannya Pancasila

1) Pelemahan moral yang melanda kehidupan masyarakat, terutama


generasi muda sehingga membahayakan kelangsungan hidup bernegara.
2) Korupsi masih merajalela karena para penyelenggara negara
tidak memiliki rambu-rambu normatif dalam menjalankan tugasnya.
3) Kurangnya rasa perlu berkontribusi dalam pembangunan melalui
pembayaran pajak.
4) Pelanggaran hak-hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan
bernegara di Indonesia ditandai dengan melemahnya penghargaan
seseorang terhadap hak pihak lain.
5) Kerusakan lingkungan yang berdampak terhadap berbagai aspek
kehidupan manusia

9
Menggali Sumber Historis,
Sosiologis, Politis, tentang
Pancasila sebagai Sistem Etika

10
Sumber Historis

Pada zaman Orde Lama, Pada era reformasi,


Pancasila belum ditegaskan Pancasila sebagai sistem
ke dalam sistem etika, etika tenggelam dalam
tetapi nilai-nilai moral telah Pada zaman Orde Baru, hirukpikuk perebutan
terdapat pandangan hidup Pancasila sebagai sistem kekuasaan yang menjurus
masyarakat yang telah etika disosialisasikan kepada pelanggaraan etika
mengenal nilai-nilai melalui penataran P4 dan politik. Salah satu bentuk
kemandirian bangsa yang diinstitusionalkan dalam pelanggaran etika politik
oleh Presiden Soekarno wadah BP7. adalah penyalahgunaan
disebut dengan istilah kekuasaan, baik oleh
berdikari (berdiri di atas kaki penyelenggara negara di
sendiri). legislatif, eksekutif, maupun
yudikatif.

11
Sumber Sosiologis

Sumber sosiologis Pancasila sebagai


sistem etika dapat ditemukan dalam
kehidupan masyarakat berbagai etnik di
Indonesia. Misalnya, orang Minangkabau
dalam hal bermusyawarah memakai prinsip
“bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh
mufakat”.

12
Sumber Politis

Sumber politis Pancasila sebagai sistem etika


terdapat dalam norma-norma dasar sebagai sumber
penyusunan berbagai peraturan perundangan-undangan
di Indonesia. Pancasila sebagai sistem etika
merupakan norma tertinggi yang sifatnya abstrak,
sedangkan perundang-undangan merupakan norma yang
ada di bawahnya bersifat konkrit. Etika politik
memiliki 3 dimensi, yaitu tujuan, sarana, dan aksi
politik.

13
Membangun Argumen tentang
Dinamika dan Tantangan Pancasila
sebagi Sistem Etika

14
Argumen Tentang Dinamika Pancasila sebagai
Sistem Etika

Pada zaman orde lama, Pada zaman Orde Baru


pemilu diselenggrakan muncul konsep manusia Pada masa reformasi,
dengan semangat Indonesia seutuhnya sistem etika Pancasila
demokrasi yang diikuti sebagai cerminan manusia tenggelam dalam euforia
banyak partai politik. berperilaku dan berakhlak demokrasi. Namun seiring
Tetapi belum dapat mulia sesuai dengan nilai- dengan perjalanan waktu,
dikatakan bahwa nilai Pancasila. Sistem disadari bahwa demokrasi
pemerintahan orde lama etika Pancasila diletakkan tanpa dilandasi sistem etika
mengikuti sistem etika dalam bentuk penataran P- politik akan menjurus pada
Pancasila karena 4. Tuntutan tersebut hanya penyalahgunaan
pemerintahan Soekarno dapat terpenuhi melalui kekuasaan, serta
menganut sistem kerjasama dengan orang menghalalkan segala cara
demokrasi terpimpin, lain, baik langsung maupun untuk mencapai tujuan.
yang cenderung otoriter. tidak langsung.

15
Argumen Tentang Tantangan Pancasila sebagai Sistem
Etika

1. Tantangan pada masa 2. Tantangan sistem etika 3. Tantangan sistem etika


orde lama berupa sikap Pancasila pada zaman orde Pancasila pada zaman
otoriter dalam Baru terkait dengan masalah Reformasi berupa euforia
pemerintahan sebagaimana KKN yang merugikan kebebasan berpolitik
yang tercermin dalam penyelenggaraan negara. sehingga mengabaikan
penyelenggaraan negara Hal tersebut, tidak sesuai norma-norma moral.
yang menerapkan sistem dengan keadilan social Misalnya, munculnya
demokrasi terpimpin. Hal karena nepotisme, kolusi, anarkisme yang
tersebut tidak sesuai dan korupsi hanya memaksakan kehendak
dengan system etika menguntungkan segelintir dengan
Pancasila yang lebih orang atau kelompok mengatasnamakan
menonjolkan semangat tertentu, kebebasan berdemokrasi.
musyawarah untuk mufakat

16
Esensi dan Urgensi
Pancasila sebagai Sistem
Etika

17
Esensi Pancasila sebagai Sistem
Etika

1) Hakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan sebagai
pedoman prinsip-prinsip moral. Artinya, setiap perilaku warga negara harus didasarkan
atas nilai-nilai moral yang bersumber pada norma agama.
2) Hakikat sila kemanusiaan terletak pada tindakan manusia yang mengandung implikasi
dan konsekuensi moral yang dibedakan dengan tindakan manusia yang biasa.
3) Hakikat sila persatuan terletak pada kesediaan untuk hidup bersama sebagai warga
bangsa yang mementingkan masalah bangsa di atas kepentingan individu atau kelompok.
4) Hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah untuk mufakat. Artinya,
menghargai diri sendiri sama halnya dengan menghargai orang lain.
5) Hakikat sila keadilan sosial merupakan perwujudan dari sistem etika yang tidak
menekankan pada kewajiban semata (deontologis) atau menekankan pada tujuan belaka
(teleologis), tetapi lebih menonjolkan keutamaan (virtue ethics) yang terkandung dalam
nilai keadilan itu sendiri.

18
Urgensi Pancasila sebagai Sistem
Etika

1. Meletakkan sila-sila Pancasila sebagai sistem etika berarti


menempatkan Pancasila sebagai sumber moral dan inspirasi bagi penentu
sikap, tindakan, dan keputusan yang diambil setiap warga negara.

2. Pancasila sebagai sistem etika memberi guidance bagi setiap warga


negara sehingga memiliki orientasi yang jelas dalam tata pergaulan
baik lokal, nasional, regional, maupun internasional.

3. Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi dasar analisis bagi


berbagai kebijakan yang dibuat oleh penyelenggara negara sehingga
tidak keluar dari semangat negara kebangsaan yang berjiwa Pancasila.

4. Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi filter untuk menyaring


pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan masyarakat sebagai
dampak globalisasi yang memengaruhi pemikiran warga negara.

19
Contoh Kasus Etika

20
Kasus Pembakaran Pria
Diduga Mencuri Amplifier
Mushola di Bekasi

21
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -   Peristiwa sangat
memprihatinkan terjadi di Kecamatan Babelan, Menurut pendapat kami:
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Selasa Bercermin dari kasus ini semua pihak semestinya
(1/8/2017). sadar jika siapapun memiliki kesetaraan hak dan
Seorang pria tewas dibakar massa karena memiliki hak untuk hidup dan mendapat
disangka telah mencuri ampli di sebuah masjid. perlindungan. Hal ini jelas melanggar sila kedua di
Ada yang bilang MA merupakan korban salah Pancasila yaitu Kemanusiaan yang Adil dan
sasaran warga, namun pihak kepolisian malah Beradab dan sudah seharusnya pemerintah
sebaliknya. Setelah penelusuran dan pengecekan, mencanangkan hukum yang mengatur untuk
ternyata korban bukanlah seorang maling dan tidak melindungi hak dan serta menyetarakan semua
mencuri. Yang mana ternyata ampli di masjid manusia tanpa melihat aspek apapun. Dari kasus
masih utuh tidak hilang. ini, pelaku pembakaran wajib mempertanggung
BERITA TERKINI-Jajaran kepolisian Polres Metro jawabkan perbuatan yang telah dilakukannya
Bekasi telah menangkap dua orang yang diduga karena kasus ini termasuk pelanggaran yang sudah
menjadi pelaku pembakaran hidup-hidup di merampas nyawa orang lain. Akan lebih baik untuk
antaranya, berinisial SU (40) dan NA (39). kita semua untuk mulai ikut berpartisipasi
Argo mengatakan dua pelaku tersebut dijerat Pasal menanamkan etika Pancasila agar kejadian
170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan seperti ini tidak terulang kembali.
ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara.

22
TERIMA KASIH

23

Anda mungkin juga menyukai