Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 2

 ANGGOTA KELOMPOK

 WIJI ASTUTIK (18210236)


 MOCH.NASYRUDIN (18210087)
 DIMAS SUKMA (18210070)
 MITHA ZHENDY (18210123)
 ARISMA EKA (18210074)
 WANDA HERAWATI (18210101)
KELOMPOK 2

KALIMAT AKTIF
Merupakan sebuah kalimat yang disusun sesuai
dengan kaidah yang berlaku, baik unsur-unsur
penting yang harus ada di dalamnya seperti
subject predikat, serta tentang pemilihan diksi
yang tepat. Kalimat yang memenuhi kaidah
tersebut,tentu mudah dipahami oleh pembaca dan
pendengar.

Jenis kalimat yang dapat memberikan efek


tertentu dalam komunikasi. Efek yang
dimaksudkan disini adalah kejelasan informasi.
Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata
mubazir, tetapi juga tidak kekurangan kata.
2
Ciri – Ciri Kalimat
Efektif
 Memakai Diksi yang Tepat atau Penggunaan Kata yang Tepat
 Memiliki Unsur Pokok atau Penting, Minimal Subjek Predikat
(SP)
 Taat Kepada Tata Aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
yang berlaku.
 Melakukan Penekanan Ide Pokok
 Mengacu Kepada Penghematan Penggunaan Kata
 Memakai Kepada Penghematan Penggunaan Kata
 Memakai Kesejajaran Bentuk Bahasa yang Dipakai
 Memakai Variasi Struktur Kalimat
 Memakai Variasi Struktur Kalimat
SYARAT – SYARAT KALIMAT 3
EFEKTIF
 Koheransi : Hubungan timbul balik yang baik  Penekanan Gagasan Pokok : Biasanya
dan jelas antara unsur – unsur kata yang dengan melafalkan kalimat – kalimat yang
membentuk sebuah kalimat tertentu mengantuk gagasa pokok atau inti kalimat.
 Kesatuan : Kalimat efektif harus mempunyai
struktur yang baik. Yang terdiri dari unsur  Kevariasian : Dianjurkan menggunakan
subyek,predikat atau ditambahankan dengan variasi dalam teks agar meghindari kebosanan
obyek atau keterangan dan pelengkap yang dan keletihan saat membaca.
bisa melahirkan keutuhan sebuah kalimat.
 Logis atau Nalar : Suatu kali dapat
 Kehematan : Kehematan dalam pemakaian dikatakan logis apabila kalimat tersebut dapat
kata,frase atau bentuk lainnya yang diaggap
diterima oleh akal atau nalar. Logis atau
tidak diperlukan.
tidaknya dapat dilihat dari makna,bentuk
 Paralelisme atau Kesejajaran : Kesamaan strukturnya.
bentuk kata atau imbuhan yang digunakan
dalam kalimat itu.
UNSUR – UNSUR KALIMAT EFEKTIF 4

Bagian kalimat yang menunjukkan


pelaku,tokoh,sosok(benda), yang menjadi pangkal atau
pokok pembicaraan. Biasanya subjek diisi oleh jenis
a. Subjek (S) kata/frasa benda(nominal)klausa atau frasa verbal.
Contoh : - Ayahku sedang melukis
- Yang berbaju batik dosen saya
- Bejalan kaki menyehatkan badan

Bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa


atau dalam keadaan bagaimana subjek tersebut. Selain itu P
dapat menyatakan sifat, situasi,status,ciri atau jati diri S.
b. Predikat (P)
Contoh : - Ibu sedang tidur siang
- Kota Jakarta dalam keadaan aman.
UNSUR – UNSUR KALIMAT EFEKTIF 5

Bagian kalimat yang melengkapi P. Objek pada umumnya


diisi oleh nominal,frasa,atau klausa. Letak O dibelakang P
c. Obyek (o) berupa verba trasitif(verba yang menuntut wajib adanya O)
Contoh : - Nurul Meminang......
- Arsitek merancang.....

Bagian kalimat yang melengkapi P, latar pelengkap umumnya di


belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga ditempati O
dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama. Namun antara Pel
dan O terdapat perbedaan.
d.Pelengkap Contoh : - Ketua MPR membacakan Pancasila
(Pel) S P O
- Banyak orpospol berlandaskan Pancasila
S P Pel
UNSUR – UNSUR KALIMAT EFEKTIF 6

Bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai


bagian kalimat yang lainnya. Pengisi Ket adalah frasa
nominal ,frase,adverbia,dll.
E. Keterangan

Jenis – jenis keterangan :


- Tempat ( di,ke,dari,pada)
- Waktu ( Pada, dalam,se-,sebelum,sepanjang)
- Alat (dengan)
Perbedaan kalimat efektif dan 7
tidak efektif

Kalimat efektif merupakan kalimat tidak efektif


kalimat yang berfungsi untuk
mewakili gagasan penulisan atau merupakan kalimat yang tak
gagasan pembicara dan bisa terdapat sifat – sifat tertentu
diterima oleh pembaca. Kalimat
ini memuat makna khusus pada kalimatnya. Tidak
penulis dan sifatnya yang harus terdapat aturan seperti
disampaikan, jelas, padat dan
singkat dengan kalimat efektif.
Contoh kalimat efektif dan tidak 7
efektif
Kalimat Tidak Efektif:
Kalimat Efektif: Saya ini adalah mahasiswa dari Universitas
Saya adalah mahasiswa universitas diponegoro, kebetulan saya ngekos rumah
Diponegoro. Saya kos di daerah di daerah Tembalang. Jadi untuk berangkat
Tembalang. Untuk berangkat kuliah, saya kuliah saya biasanya menggunakan
menggunakan transportasi umum, yaitu transportasi umum seperti trans Semarang.
Trans semarang. Selain saya, banyak Selain saya, banyak pula para mahasiswa
mahasiswa Universitas Diponegoro yang Universitas Diponegoro yang juga memakai
tinggal di Tembalang menggunakan Trans Semarang sebagai salah satu sarana
fasilitas Trans Semarang sebagai sarana transportasi setiap hari.
transportasi.
Manfaat Kalimat Efektif dalam 7
penulisan karya ilmiah

1.Ragam bahasa ilmiah termasuk ragam bahasa baku. Oleh karena itu, penulisan karangan ilmiah mengikuti kaidah-kaidah bahasa baku, yaitu
dalam ragam tulis menggunakan ejaan yang baku (EYD), menggunakan kata-kata, struktur frasa, dan kalimat yang baku atau sudah dibakukan.
2.Dalam ragam bahasa ilmiah banyak digunakan kata-kata istilah. Kata-kata tersebut digunakan dalam arti denotatif, bukan dalam arti konotatif.
3.Dalam ragam bahasa ilmiah digunakan kalimat yang efektif, yaitu kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis,
dan dapat menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau
penulis.
4.Ragam bahasa ilmiah lebih berkomunikasi dengan pikiran daripada perasaan; bersifat tenang, jelas, hemat dan tidak emosional.
5.Hubungan gramatik antara unsur-unsurnya, baik dalam kalimat maupun dalam paragraf, hubungan antara paragraf satu dan paragraf yang lain
bersifat padu. Untuk menyatakan hubungan digunakan alat-alat penghubung, seperti kata-kata penunjuk, kata-kata penghubung, pengulangan
kata atau frasa, penggantian dan lain-lain.
6.Hubungan semantik antara unsur-unsurnya bersifat logis. Penggunaan kalimat yang bermakna ganda atau ambiguousharus dihindari.
7.Penggunaan kalimat pasif lebih diutamakan karena dalam kalimat pasif peristiwa lebih dijelaskan daripada pelaku perbuatan.
8.Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan istilah, singkatan, tanda-tanda, dan kata ganti.

Anda mungkin juga menyukai