Anda di halaman 1dari 28

Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan 1

Kebutuhan Fisik Manusia


Yulaeka.,M.Tr.Keb
1. Kebutuhan Oksigenasi
Kebutuhan oksigenisasi  satu kebutuhan dasar manusia yang merupakan kebutuhan fisiologis.
Pemenuhan kebutuhan oksigenisasi ditujukan untuk menjaga kelangsungan metabolisme
sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan aktivitas untuk berbagai organ atau sel.

Sistem tubuh yang berperan dalam pemenuhan Kebutuhan Oksigenisasi yaitu Sistem Pernapasan 
yang terdiri atas :
1. Saluran pernapasan bagian atas
Terdiri atas hidung, faring dan epitologis. Saluran ini berfungsi dalam menyaring, menghangatkan,
dan melembapkan udara yang dihirup.
2. Saluran pernapasan bagian bawah
Terdiri atas trachea, bronkus, segmen bronchi, dan bronchiolus. Saluran ini berfungsi mengalirkan
udara dan memproduksi surfaktan.
3. Paru-paru
Merupakan organ pertama dalam sistem pernapasan. Terletak di dalam rongga toraks setinggi
tulang selangka sampai dengan diafragma. Terdiri atas dua bagian, yaitu paru-paru kanan dan kiri.
Berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida.
Lanjutan,,
Proses pemenuhan oksigenisasi dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan, yaitu :
1. Ventilasi
Merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam
alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain :
• Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer.
• Adanya kondisi jalan napas yang baik.
• Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksa
nakan ekspansi atau kembang kempis.
2. Difusi
Merupakan pertukaran antara O2 dari alveoli ke kapiler paru-paru dan CO
2 dari kapiler ke alveoli. Proses difusi gas ini dipengaruhi oleh b
eberapa faktor, yaitu :
• Luasnya permukaan paru-paru
• Tebal membran respirasi/permeabilitas (epitel alveoli dan interstisial).
• Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2.
• Afinitas gas
3. Transportasi
Merupakan proses pendistribusian antara O2 kapiler ke jaringan tubuh dan
CO2 jaringan tubuh ke kapiler. Proses transportasi gas ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain :
• Kardiak output
• Kondisi pembuluh darah
Lanjutan,,

Faktor-faktor yang mempengar


Gangguan/masalah dalam
uhi kebutuhan oksigenisasi,
yaitu : pemenuhan kebutuhan
 Saraf otonom oksigenisasi, yaitu :
 Hormonal dan obat  Hipoksia
 Alergi pada saluran napas  Perubahan pola pernapasan
 Faktor perkembangan
 Obstruksi jalan napas
 Faktor lingkungan
 Pertukaran gas
 Faktor prilaku
Lanjutan,,

Tindakan untuk mengatasi


masalah kebutuhan oksigen,
antara lain :
 Latihan napas
 Latihan batuk efektif
 Pemberian oksigen
 Fisioterapi dada
 Pengisapan lendir
2. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pengaturan kebutuhan cairan elektrolit dalam tubuh diatur oleh :
 Ginjal
Fungsi ginjal yakni sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi garam dalam dar
ah, dan pengaturan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam.
 Kulit
Fungsi kulit berkaitan dengan proses pengaturan panas. Melalui kelenjar
keringat suhu dapat diturunkan dengan melepaskan air yang jumlahnya kurang
lebih setengah liter sehari. Perangsangan kelenjar keringat dapat diperoleh dari
aktivitas otot, suhu lingkungan, dan melalui kondisi tubuh yang panas.
 Paru-paru
Fungsi paru-paru berkaitan dengan respons akibat perubahan frekuensi dan
kemampuan bernapas. Organ paru-paru menghasilkan Insensible water los ±
400 ml/hari.
Lanjutan,,

 Gastrointestinal  lambung
Berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan
pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan yang hilang dalam system ini
sekitar 100-200 ml/hari.
 Sistem endokrin  hormonal
Mekanisme rasa haus dapat merangngsang pelepasan rennin. Mekanisme i
ni dikontrol oleh sistem hormonal, yakni ADH (Anti Diuretik Hormon),
aldosteron, prostaglandin, dan glukokortikoid.
Cara pemindahan cairan, antara lain :
 Difusi  bercampurnya molekul-molekul dalam cairan,gas/zat padat secara
acak
 Osmosis  proses perpindahan pelarut murni melalui membrane semi
permiabel
 Transpor aktif  menerima/memindahkan molekul dari konsentrasi rendah
ke konsentrasi tinggi

Faktor yang berpengaruh dalam cairan, yaitu :


 Tekanan cairan
 Membran semipermiabel
Jenis-jenis cairan, antara lain :
 Cairan zat gizi (nutrien)  Seperti karbohidrat dan air, asam amin,
dan lemak.
 Blood volume expanders  Seperti human serum albumin dan
dextran dengan konsentrasi yang berbeda.

Gangguan/masalah dalam pemenuhan Kebutuhan Cairan, yaitu :


 Dehidrasi (hipovolume)
 Overhidrasi (hipervolume)
Lanjutann,, Komposisi elektrolit dalam plasma adalah sebagai berikut :
 Natrium                       : 135-145 m Eq/L
 Kalium                        : 3,5-5.3 m Eq/L
 Klorida                        : 100-106 m Eq/L
 Bikarbonat arteri         : 22-26 m Eq/L
 Bikarbonat vena          : 24-30 m Eq/L
 Kalsium                       : 4-5 m Eq/L
 Magnesium                  : 1.5-2.5 m Eq/L
 Fosfat                          : 2.5-4,5 mg/100 ml
Pengaturan elektrolit meliputi :
o Pengaturan keseimbangan natrium
o Pengaturan keseimbangan kalium
o Pengaturan keseimbangan kalsium
o Pengaturan keseimbangan magnesium
o Pengaturan keseimbangan klorida
o Pengaturan keseimbangan bikarbonat
o Pengaturan keseimbangan fosfat.

Jenis-jenis cairan elektrolit, antara lain :


o Cairan isotonic
o Cairan hipotonik
o Cairan hipertonik.
Lanjutan,,
Gangguan/masalah dalam pemenuhan Kebutuhan Elektrolit,
yaitu :
o Hiponatremia
o Hipernatremia
o Hipokalemia
o Hiperkalemia
o Hipokalsemia
o Hiperkalsemia
o Hipomagnesia
o Hipermagnesia
3. Kebutuhan Nutrisi
Sistem yg berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah
system pencernaan, yang terdiri atas saluran pencernaan dan
organ asesoris.
 Saluran pencernaan, terdiri dari :
1. Mulut
2. Faring dan esophagus
3. Lambung
4. Usus halus
5. Usus besar 
 Organ assesoris, terdiri dari :
1. Hati
2. Kantong empedu
3. Pankreas
 Zat gizi merupakan zat yang terdapat di dalam makanan, yang terdiri dari :
 Karbohidrat
 Lemak
 Protein
 Mineral
 Vitamin
 Air

 Gangguan/masalah dalam pemenuhan Kebutuhan Nutrisi, yaitu :


 Obesitas
 Malnutrisi

 Faktor yang berpengaruh dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi, yaitu :


 Pengetahuan
 Prasangka
 Kebiasaan
 Kesukaan
 Ekonomi
Tindakan untuk mengatasi masalah kebutuhan nutrisi , antara lain :
§  Pemberian nutrisi melalui oral
§  Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung
4. Kebutuhan Eliminasi
Terdiri atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buan
g air besar).
Kebutuhan eliminasi urine
Organ yang berperan dalam terjadinya eliminasi urine, adalah :
§  Ginjal
§  Kandung kremih
§  Uretra
Komposisi urine :
§  Air (96%)
§  Larutan (4%)
a.       Larutan Organik (urea, amona, kreatin, dan asam urat)
b.      Larutan Anorganik (Na, Cl, K,SO4, Mg, NaCl, dan fosfor)
Faktor yang mempengaruhi eliminasi urine, antara lain :

§  Diet dan asupan


§  Respons keinginan awal untuk berkremih
§  Gaya hidup
§  Stess psikologis
§  Tingkat aktivitas
§  Tingkat perkembangan
§  Kondisi penyakit
§  Sosiokultural
§  Kebiasaan seseorang
§  Tonus Otot
§  Pembedahan
§  Pengobatan
§  Pemeriksaan diagnostic
Lanjutan,,

Gangguan/masalah dalam pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Urine, yaitu :


§  Retensi Urine
§  Inkontinensia urine
§  Enuresis
§  Perubahan pola eliminasi urine
Tindakan untuk mengatasi masalah eliminasi urine , antara lain:
§  Pengumpulan urine untuk bahan pemeriksaan
§  Menolong buang air kecil dengan menggunakan urineal
§  Melakukan kateterisasi
Gangguan/masalah dalam pemenuhan Keb
utuhan Eliminasi Alvi, yaitu : Faktor yang mempengaruhi proses defekasi
(BAB), yaitu :
§  Usia
§  Konstipasi §  Diet
§  Diare §  Asupan cairan
§  Inkontinensia usus §  Aktivitas
§  Kembung §  Pengobatan
§  Hemorroid §  Gaya hidup
§  Fecal Impaction §  Penyakit
§  Nyeri
§  Kerusakan sensoris dan motoris
Tindakan untuk mengatasi masalah eliminasi urine , antara lain:
§  Menyiapkan feses untuk bahan pemeriksaan
§  Membantu pasien buang air besar dengan menggunakan pispot
§  Memberikan huknah rendah
§  Memberikan huknah tinggi
§  Memberikan gliserin
§  Mengeluarkan feses dengan jari.
DISAMBUNG DIPERTEMUAN
YANG AKAN DATANG
5. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Pengertian istirahat
Istirahat berarti menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras; suatu keadaan untuk melepa
skan lelah; bersantai untuk menyegarkan diri; atau suatu keadaan melepaskan diri dari segala hal yang
membosankan, menyulitkan, bahkan menjengkelkan.

Karakteristik istirahat menurut Narrow (1967)


·         Merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi.
·         Merasa diterima.
·         Mengetahui apa yang sedang terjadi.
·         Bebas dari gangguan ketidaknyamanan.
·         Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan.
·         Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.
Pengertian tidur
Tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau se
nsori yang sesuai (Guyton 1986)
Tabel Kebutuhan Tidur Manusia
Umur Tingkat Perkembangan Jumlah kebutuhan tidur
0 - 1 bulan Bayi Baru Lahir 14 – 18 jam/hari
1 - 18 bulan Masa Bayi 12 – 14 jam/hari
18 bln - 3 thn Masa Anak 11 – 12 jam/hari
3 - 6 tahun Masa Prasekolah 11 jam/hari
6 - 12 tahun Masa Sekolah 10 jam/hari
12 – 18 tahun Masa Remaja 8,5 jam/hari
18 – 40 tahun Masa Dewasa 7 – 8 jam/hari
40 – 60 tahun Masa Muda Paruh Baya 7 jam/hari
60 tahun keatas Masa Dewasa Tua 6 jam/hari
Fisiologi tidur
Merupakan pengaturan kegiatan tidur yang melibatkan hubungan mekanisme serebral secara bergan
tian agar mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk dapat tidur dan bangun. Sistem pada batang
otak yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah BSR (bulbar synchronizing regional) d
an RAS (reticular activating system).

Fungsi dan tujuan tidur, antara lain :             


o   Menjaga keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan.
o   Menurunkan aktivitas stress pada paru-paru, sistem kardiovaskuler, endokrin, dll.
o   Memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan antar susunan saraf.
o   Memulihkan kesegaran dan fungsi organ tubuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur, y
Gangguan atau masalah kebutuhan
aitu :
tidur, antara lain :
o   Penyakit
o   Latihan dan kelelahan o   Insomnia
o   Stress psikologis o   Hipersomnia
o   Obat – obatan o   Parasomnia
o   Nutrisi o   Enuresis
o   Apnea tidur dan mendengkur
o   Lingkungan
o   Narkolepsi
o   Motivasi o   Mengigau
o   Gangguan pola tidur secara umum.

Anda mungkin juga menyukai