Anda di halaman 1dari 6

SISTEM POLITIK DALAM PERSPEKTIF

4.1. HISTORIS
4.2. STRUKTURAL-FUNGSIONAL
4.3. BUDAYA POLITIK
4.4. BISNIS DAN POLITIK

NAMA: - Roberto Doni Tela (19160038)


- Dirman Dafif Rambe (19160044)
4.1. HISTORIS
   Sistem Politik Masa Orde Lama (1950 – 1959)
Sistem politik yang dianggap tidak melaksanakan Pancasila
dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen yang ditandai
dengan diterapkannya Demokrasi Terpimpin di bawah
kepemimpinan Soekarno.

 Sistem Politik Masa Orde Baru (1966-1998)


Peristiwa yang lazim disebut Gerakan 30 September/Partai
Komunis Indonesia (G30S/PKI) menandai pergantian orde
dari Orde Lama ke Orde Baru. 
4.2. STRUKTURAL-FUNGSIONAL

Artinya pendekatan struktural-fungsional merupakan suatu


pandangan mekanis yang melihat seluruh sistem politik sama
pentingnya, yaitu sebagai subyek dari hukum “stimulus dan
respon” yang sama—atau input dan output. Pandangan ini juga
memberikan perhatian cukup terhadap karakteristik unik dari
sistem itu sendiri.
4.3. BUDAYA POLITIK

Budaya politik atau political culture dapat berada pada tataran


individual sekaligus komunal. Political culture mengarahkan
peran individu atau kelompok untuk berpikir, bertindak, dan
berkontribusi pada pembentukan atau penguatan sistem politik
yang berlaku di negaranya
4.4. BISNIS DAN POLITIK

Melihat pola hubungan bisnis dan politik pada era Orde Baru dan
masa Reformasi maka kita belum melihat tertujunya pola menuju
kesejahteraan bersama. Kemakmuran hanya dinikmati segelintir
saja dan gagal terdistribusi ke masyarakat secara keseluruhan.
Masa reformasi terlebih menjelang pemilihan presiden memiliki
momentum politik untuk melakukan sejumlah perbaikan dalam
melihat pola bisnis dan politik. Alternatif ekonomi kerakyatan,
jalan ketiga Giddens, ekonomi syariah, merupakan sekian opsi
yang tersedia untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai