Anda di halaman 1dari 31

Pendahuluan

Aliran air permukaan adalah agen geomorfologi yang


dominan. Kecuali di daerah yang tertutup gletser.

Sungai adalah agen yang sangat penting dalam


mentrasportasikan hasil-hasil pelapukan dari daerah
tinggi ke daerah rendah, dan dari darat ke laut.
Aliran Sungai
Bila hujan turun (presipitasi), air di permukaan bumi akan
mengalami:
 Penguapan
 Infiltrasi

Keseimbangan:
 Presipitasi < (Penguapan + Inflitrasi)  tidak ada aliran air
 Presipitasi > (Penguapan + Infiltrasi)  terjadi aliran air

Aliran air di permukaan bumi (runoff):


 Overland flow  aliran tanpa saluran
 Stream flow  aliran dengan saluran
Sifat Aliran Sungai
Tinggi di musim hujan, rendah di musim kemarau

Pengaruh curah hujan  volume aliran berubah


sepanjang tahun

Perenial Stream  aliran air ada sepanjang tahun

Intermitten Stream  aliran air hanya ketika musim


hujan (minimal selama sebulan)

Ephemeral Stream  Aliran air sangat jarang, dan terjadi


dalam bentuk banjir bandang. Terjadi di lingkungan arid
dan semi-arid.
Energi Aliran Sungai
1. Tarikan gaya gravitasi menyebabkan air bergerak melalui
saluran, dan segala yang meningkatkan kekuatan tarikan
gravitasi akan memperbesar energi sungai.
 Volume air sungai  memperbesar energi  makin banyak
erosi dan transportasi yang terjadi.

2. Ketinggian aliran sungai di atas “base-level of erosion”,


menentukan energi potensial.

3. Kemiringan saluran sungai menentukan kecepatan aliran


air sungai. Makin cepat aliran, energi kinetik makin besar.
Profil Kecepatan Aliran Sungai
Kehilangan Energi Aliran Sungai
1. Friksi internal  friksi di dalam tubuh aliran sungai

2. Friksi eksternal  friksi antara air dengan dasar alur


sungai, karena proses corrasi.
Faktor yang mempengaruhi
Friksi Eksternal
1. Muatan sungai. Makin besar ukuran butir, makin besar
energi yang hilang.

2. Konfigurasi alur. Makin lebar dan dangkal, makin banyak


energi yang hilang. Makin banyak endapan di dalam alur.
Bentuk saluran ideal adalah setengah lingkaran.

3. Ukuran alur. Makin besar alur (makin banyak volume)


makin kecil energi yang hilang. Muatan terangkut makin
banyak.

4. Tingkat kekasaran dasar alur (boulder, pothole). Makin


kasar, makin banyak energi yang hilang.
Faktor yang mempengaruhi
Friksi Internal
Muatan suspensi. Makin besar volume muatan, kehilangan
energi makin besar. Karena viskositas makin tinggi.

Kehadiran muatan suspensi dipengaruhi oleh kehadiran


arus turbulen.

Kehadiran arus turbulen dipengaruhi oleh:


 Kecepatan aliran
 Kekasaran ekstrim dasar alur
 Perubahan alur yang tiba-tiba.
Transportasi oleh Aliran Sungai
1. Traksi (Sliding dan Rolling)
2. Saltasi
3. Suspensi
4. Larutan
Transportasi Muatan Sedimen
Erosi dan Deposisi Pada Aliran Sungai
Proses erosi dan deposisi pada sistem aliran sungai
ditentukan oleh:
1. kecepatan aliran
2. muatan sedimen yang di bawa.
Hjulstrom Diagram
Muatan Aliran Sungai
Muatan total sangat bervariasi. Tergantung waktu
dan tempat.
Ketika banjir, volume air dan kecepatan aliran air
meningkat. Muatan banyak.
Secara umum:
Pasir, lanau dan lempung mudah tertransport secara
saltasi dan suspensi.
Boulder tertransport dengan cara traksi.
Boulder tidak tertransport pada kondisi aliran
normal, tetapi ketika banjir.
Profil Memanjang Aliran Sungai
Bagaimana perbedaan antara daerah hulu dan hilir?
•Elevasi dan Gravitasi
•Kecepatan aliran
•Volume air
•Volume muatan sedimen
•Proses erosi dan deposisi
•Ukuran butir muatan sedimen
•Transportasi muatan sedimen
•Sifat erosi (vertikal, ke samping, ke hulu)
•Bentuk aliran sungai (lurus, berkelok)
•Profil melintang lembah sungai
Sistem Aliran Sungai
Lembah sungai: Profil Melintang Lembah
Profil melintang lembah sungai memberikan
gambaran tentang kondisi geologi dan iklim lokal
yang mengontrol pembentukan lembah; posisi
lembajh dalam sistem aliran sungai.
Di daerah hulu, zona produksi, erosi vertikal lebih
dominan daripada erosi lateral. Lembah berbentuk
huruf “V”.
Di daerah tengah, zona transfer, terjadi pembentukan
meander, erosi lateral dominan sedang erosi vertikal
sangat lambat. Lembah berbentuk “U”.
Di daerah hilir, zona deposisi, dominan terjadi
sedimentasi. Lembah berbentuk “U” yang melebar.
Erosi oleh Aliran Sungai
1. Erosi vertikal
2. Erosi ke samping
3. Erosi ke hulu
Profil melintang sungai
Profil Melintang:
penyebaran kecepatan aliran
Profil melintang: Erosi dan deposisi
Erosi ke arah hulu 01
Erosi ke arah hulu 02
Erosi ke arah hulu 03
Lembah Sungai
Lembah sungai adalah bentang alam negatif dengan
berbagai ukuran dan bentuk yang di dalamnya terdapat
aliran sungai, baik sungai perennial maupun sungai
intermitten.

Lembah sungai sering tidak dapat dipisahkan dari aliran


sungai. Berbicara tentang lembah sungai sering juga
berbicara tentang aliran sungai.

Sebagian besar lembah berasal dari erosi lateral dan erosi


vertikal aliran sungai.
Lembah sungai: Perkembangan
Lembah sungai terbentuk melalui tiga proses yang bekerja
sama, yaitu:
 Pendalaman lembah: (1) aksi hidrolik, (2) corrasi/abrasi dasar
lembah, (3) pembentukan pothole di dasar sungai, (4) pelapukan
batuan di dasar sungai yang diikuti oleh pemindahan hasil lapukan
oleh aksi hidrolik. Batas bawah pendalaman lembah disebut
“base-level”.

 Pelebaran lembah: (1) erosi lateral, (2) erosi permukaan sisi lereng
lembah, (3) pembentukan alur di sisi lembah, (4) pelapukan dan
gerakan tanah, (5) bergabungnya alur.

 Pemanjangan lembah: (1) erosi ke arah hulu, (2) lengkungan


meander yang bertambah besar, (3) memanjang di bagian hilir
karena pengangkatan daratan atau penurunan muka laut.
Pembajakan Aliran Sungai
Sungai Superimposed dan Antecedent
Superimposed River
Sungai yang menoreh vertikal ke bawah di suatu
daerah (pada kasus ini tidak ada tektinik yang
mengangkat daerah itu).
Antecedent river
Sungai yang
mempertahankan alirannya
ketika suatu daerah
terangkat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai