Anda di halaman 1dari 22

CONGESTIVE

HEART
FAILURE
(CHF)
KELOMPOK 9

FASILITATOR :
YUNITA CAROLINA, NS. M KEP
SKENARIO 2
Seorang laki – laki usia 56 tahun di antar keluarga ke IGD
dengan keluhan sesak. Hasil pengkajian pasien masih
sesak disertai batuk berlendir, JVP 5+4 cmH2O, terdapat
pitting edema. Observasi TTV 110/90 mmmHg, frekuensi
nadi 110 kali/menit dan suhu 36oC. Pasien memiliki
riwayat hipertensi sejak 6 tahun lalu dan kebiasaan
merokok sejak masih SMP.
KONSEP
DASAR MEDIS
DEFINISI
Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung
adalah suatu syndrome kompleks yang terjadi
akibat gangguan jantung yang merusak kemampuan
ventrikel untuk mengisi dan memompa darah
secarah efektif, (Priscilla, 2016).
ETIOLOGI
Kelainan Otot Jantung

Aterosklerosis coroner mengakibatkan disfungsi miokardium


karena terganggunya aliran darah ke otot jantung

Hipertensi Sistemik atau pulmonal (peningkatan after load)

Peradangan dan penyakit myocardium degenerative

Penyakit jantung lain terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang


sebenarnya

Faktor Sistemik terdapat sejumlah besar faktor yang berperan


dalam perkembangan dan beratnya gagal jantung
Kelas
Kelas 3
yjant
angung
jantung
f ist ir
is
21: :pender
sangat
ikahat
y ang
t erbat
penderita
tanpa
t idak
ter
membat
as. Tidak
pepuny
as
t er dapat
kelainan
it a dengan
, pada
kelainan
akt iv it as
ai aktkeadaan
mbatasan
adakeluhan
iv it as
keluhan,
KLASIFIKASI
aktivitas
st etapi
ewaktakt
fisik,
u isivtirahat
aktivitas
it as ringan
, t etapi
sehari-
s ajaakt
akan
iv it as
hari
m eny, i-har
s ehar tidak
ebabkan menyebabkan
i, akancapek,
menyebabkan
ber debar ,
keluhan
scapek,
es ak napas
ber debar , ses ak napas

Kel
as
4:
pen
deri
ta
tida
k
ma
mp
u
lagi
me
nga
dak
an
akti
vita
s
fisik
tan
pa
rasa
terg
ang
gu.
Tan
da-
tan
da
angi
na
mal
ah
mu
ncul
pad
a
kon
disi
istir
aha
t
PATOFISIOLOGI
Pada keadaan gagal jantung, bila salah
satu/lebih dari keadaan diatas terganggu ,
menyebabkan curah jantung menurun, meliputi
keadaan yang menyebabkan prelooad
meningkatkan contoh kebocoran katup aorta
cacat spetum ventrikel. Menyebabkan afterlood
meningkat yaitu pada keadaan stenosis aorta
dan hipertensi sistemik. Kontraktilitas
miokardium dapat menurun pada infark
miokardium dan kelainan otot jantung.
MANISFESTASI KLINIS
Kongestiv vaskuler pulmonal

Edema

Penurunan curah jantung


Distrimia

Bunyi nafas mengi


Pernapasan

Dispnei

Batuk

Mudah lelah

Gagal jantung kiri


Peningkatan JVP

Edema

Curah jantung rendah

Distrimia

Hiperesonan pada perkusi

Pitting edema

Hepatomegali

Anoreksia

Nokturia

Kelemahan

Gagal jantung kanan


PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


Pemeriksaan laboratorium

Elektrokardiografi (EKG)

Echocardiografi


Kateterisasi jantung

Scan jantung

Rontgen dada
PENATALAKSANAAN MEDIS

Terapi
Terapi
Nitrat dan
Diet
Oksigen
Diuretik
Vasodilat
or
KOMPLIKASI
Edema paru
Fibrilisasi atrium
Trombo Emboli
Kegagalan pompa progresif
Hepatomegali

Kegagalan pompa progresif Aritmia ventrikel

Syok kardiogenik
Syok kardiogenik

Efusi perikardial dan tamponade jantung


KONSEP DASAR
KEPERAWATAN
Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
DS : Pasien mengatakan memiliki riwanyat hipertensi sejak 6 tahun yang lalu
DO: Tekanan darah 180/100 mmHg

Pola nutrisi dan metabolik


DS : pasien memiliki kebiasaan minum alcohol dan suka makan
makanan berlemak
DO: -

Pola eliminasi
Pada khasus CHF perlu dikaji frekuensi konsistensi warna serta bau fases.
Urine dikaji kepekatannya,warna,bau dan jumlah. Gejala yang ditemukan:
penurunan wolume urine berwarna gelap dan kebiasaan berkemih
Pola latihan aktivitas
DS : pasien mangatakan sesak
DO: pasien tampak kesulitan beraktivitas karena sesak yang dirasakan
Palpasi: perubahan detak jantung dipermukaan dinding dada, pembengkakan pada tungkai( pitting edema derajat3+)
Perkusi: untuk menentukan batas jantung JVP 5+3 cmH2O
auskultasi: BJ: S3( gallop), TD 180/100
Pola istirahat dan tidur
DS : pasien mengatakan sesak
DO: pasien tampak lemah,pasien mengalami sesak dan bertambah jika berbaring
sehingga mengeluh kesulitan tidur.

Pola persepsi kognitif


Pada kalien dengan CHF sering ditemukan perubahan status mental:
letargi dan stress dengan penyakitnya.

Pola persepsi dan konsep diri


Dampak yang timbul pada pasien CHF adalah rasa cemas, rasa
ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas secara optimal dan
pendengaran terhadap dirinya yang salah ( gangguan body image).

Pola peran hubugan


Klien akan kehilangan peran dalam keluarga dan dalam masyarakat bila
harus menjalani rawat inap.
Pola seksualitas
Pola seksualitas
Dampak pada klien CHF akan terjadi perubahan
pemenuhan kebutuhan seksual terutama karena nyeri
dada dan sesak yang meningkat karena aktivitas

Pola mekanisme koping


Pada klien CHF timbul rasa cemas tentang kesadaran dirinya,
mekanisme koping yang ditempuh klien tidak efektif.

Pola kepercayaan
Pada klien CHF dengan bed rast total tidak dapat melaksanakan
kebutuhan beribadah dengan baik terutama frekuensi dan konsetrasi. Hal
ini disebabkan nyeri dan sesak yang dirasakan
DIAGNOSA
Penurunan
Intoleransi curah
aktivitas
jantung
b/d
Ketidakefektifan pola
ketidakseimbangan
b/d penurunan
napas b/d keletih an otot
kontarktilitas
suplai dan kebutuh
ventrikel
an
pernapasa, hiperventilasi
oksigen
kiri.
INTERVENSI

1. Intoleransi aktivitas Toleransiaktivitas Terapi aktivitas


b/d Indicator: 1. Identifikasi strategi untuk meningkatkan
ketidakseimbangan Frekuenaipernapasanketikaberak partisipasi terkait dengan aktivitas yang
suplai dan kebutuhan tifitasdipertahankanpada (3) diinginkan
oksigen ditingkatkanke (4) 2. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
Staturasioksigenketikaberaktivita yang diinginkan.
sdipertahankanpada (3) 3. Intruksikan pasien dan keluarga untuk
ditingkatkanke (4). melaksanakan aktivitas yang diinginkan
maupun yang (telah) diresepkan.
4. Berkolaborasi dengan (ahli) terapisfisik, okupasi
dan terapi srekreasional dalam perencanaan
dan pemantauan program aktivitas, jika
memang diperlukan.
Terapi oksigen
1. Monitor aliranoksigen
2. Monitor kecemasan pasien yang berkaitan
dengan kebutuhan mendapatkan oksigen
3. Sediakan oksigen ketika pasien
dibawa/dipindahkan
4. Atur dan ajarkan pasien mengenai penggunaan
perangkat oksigen yang memudahkan
mobilitas.
5. Anjurkan pasien dan keluarga mengenai
pengguan oksigen dirumah .
6. Konsultasi dengan tenaga kesehatan lain
mengenai penggunaan O2 tambahan selama
kegiatan dan / atau tidur.
2. Penurunan curah Keefektifan pompa jantung Manajemen Cairan
jantung b/d a. Denyut jantung apical a. Monitor hasil laboratorium yang relevan dengan
retensi cairan (misalnya, peningkatan berat jenis,
penurunan dipertahankan pada (2) peningkatan BUN, penurunan hematokrit, dan
kontarktilitas ditingkatkan ke (3) peningkatan kadar osmolalitas urin).
ventrikel kiri. b. Dyspnea pada saat istirahat b. Kaji lokasi dan luasnya edema, jika ada
dipertahankan pada (1) c. Berikan diuretik yang diresepkan
ditingkatkan ke (3) d. Dapatkan spesimen laboratorium untuk
pemantauan perubahan cairan atau elektrolit
c. Suara jantung abnormal (misalnya., hematokrit, BUN, protein, natrium,
dipertahankan pada (2) dan kadar kalium) yang sesuai.
ditingkatkan ke (4) e. Monitor status hemodinamik, termasuk CVP,
Status sirkulasi MAP, PAP, dan tingkat PCWP, jika ada
d. Tekanan darah rata-rata f. Tingkatkan citra tubuh dan harga diri yang positif
jika kekhawatiran diekspresikan sebagai akibat
dipertahankan pada (1) dari retensi cairan berlebihan.
ditingkan ke (3)
e. Pitting edema dipertahankan
pada (2) ditingkatkanke (3)
3. Ketidakefektifan pola status pernapasan : ventilasi Manajemen Jalan Nafas
napas b/d keletihan indicator: 1. Monitor status pernafasandan oksigen ,
otot pernapasa, Pengunaan otot bantu napas sebagimana mestinya
hiperventilasi dipertahankan pada (2) 2. Posisikan untuk meringankan sesak nafas
ditingkatkan ke (3) 3. Auskultasi suara nafas ,catat area yang
ventilasinya menurun atau tidak ada dan
adanya suara tambahan .
4. Ajarkan pasien bagaimana menggunkan inhaler
sesuai resep, sebagaimana mestinya
PATOFLOW

NEXT
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai