Anda di halaman 1dari 14

GAS GAS KILANG

DISUSUN OLEH :
 M. AL HABBI YAMA
KELAS = 4 EGC

DOSEN PEMBIMBING
- ZUROHAINA S.T M.T
Gas-Gas Kilang

Gas kilang adalah campuran gas yang dihasilkan selama proses


penyulingan yang digunakan untuk mengolah minyak mentah
menjadi berbagai produk minyak bumi yang dapat diperdagangkan
atau dijual. Komposisi gas ini bervariasi, tergantung pada
komposisi minyak mentah itu berasal dan proses yang telah
dialami. Komponen umumnya meliputi butana, butylenes,
metana, etana, etilen dan lain-lain.
Ketika minyak mentah dibawa ke kilang, minyak mentah
tersebut diambil melalui sejumlah proses untuk memurnikannya
menjadi berbagai komponen. Dalam beberapa kasus, gas kilang
dapat dikemas dan dijual sebagai produk akhir di pasar terbuka. Di
sisi lain, produk ini juga dapat digunakan sebagai bahan bakar dan
bahan baku untuk proses lainnya di kilang. Salah satu contoh hasil
gas kilang adalah LPG dan LNG
LPG ...?

LPG (Liquified Petroleum Gas secara harfiah adalah


gas minyak bumi yang dicairkan), adalah campuran
dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas
alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan
suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya
didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10).
Menurut spesifikasinya, LPG dibagi menjadi tiga
jenis yaitu LPG campuran, LPG propana dan LPG
butana. Spesifikasi masing–masing LPG tercantum
dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas
Bumi Nomor 25K/ 36/ DDJM/ 1990.
DIAGRAM ALIR
Flowsheet Uraian Proses Produksi
1. Scrubbing dan kompressi

Sebelum gas umpan masuk sistem


kompresi, terlebih dahulu dipisahkan
dari gas dan kondensat agar bebas dari
cairan. Kemudian cairan dialirkan ke
Knock out. Di dalam Knock out drum
mengalami proses pemisahan gas, air
dan kondensat.  Air mengalir dari bawah
Separator ke Sour water, kondensat juga
dipisahkan dari bagian bawah,
selanjutnya dipompakan ke SPUA.
Gas keluar melalui  bagian atas
Kock out masuk ke cooler untuk
didinginkan, dari cooler gas masuk ke
Scrubber dan ke water Separator  yang
selanjutnya masuk ke dalam sistem
kompressi pada tekanan 2.2 kg/Cm2 dan
temperature 23oC
Kompresor-kompressor tersebut terdiri dari 2 (dua) tahap
yaitu :
 Tahap pertama
Gas kompressor stage pertama didinginkan dengan air fan
Cooler dan inlet stage dengan Cooler sampai temperature 30 oC,
sehingga sebagian gas dan uap air terkondensasi.  Kemudian,
gas dialirkan di first stage Drain Sepator.  Kondensat
dikembalikan ke SPUA, lalu airnya dialirkan ke water sepator .
 Tahap kedua
Gas yang keluar dari tahap kesatu didinginkan di dalam filter
cooler sampai temperature 50oC, kemudian dialirkan ke
Separator, air dibuang ke water Separator dan gas dialirkan
melalui bagian atas dialirkan ke system pengeringan Dryer.
2. Dewatering (Dehydration) System

Berfungsi melakukan pembersihan terhadap impurities yang terkandung


di gas alam yang akan digunakan sebagai umpan dalam unit Pencairan
(Liquefaction), pada unit ini meliputi pembersihan terhadap H2O dan Hg.
PENJELASANNYA :

Pembersihan kandungan Air (H2O)


Tujuannya adalah untuk membersihkan H 2O yang terkandung dalam gas alam, untuk
menghindari terjadinya pembekuan H 2O pada temperature pendinginan dibawah 0 oC
yang dapat menyebabkan penyumbatan pada peralatan, penyerapan air dapat dilakukan
secara adsorpsi dimana adsorbent padat selain harus dapat menyerap H 2O sampai
kadarnya kurang dari 2 ppm, juga harus dapat diregenerasi sehinggga dapat digunakan
dalam jangka waktu relatip lama

Pembersihan kandungan kandungan Merkuri (Hg)


Proses pembersihan kandungan Merkuri dari Gas alam umpan yang popular dan
banyak dilakukan dengan proses adsorpsi kimia yaitu menggunakan adsorbent carbon
active yang diperkaya dengan Sulphur 12 % (Sulphur Impregnated Activated Carbon),
mercuri akan diserap oleh adsorben dan berekasi dengan sulphur HgS (Merkuri Sulfida)
Hg + S → HgS
3. Liquefaction atau Cooling System

Gas dari Hg tower kemudian didinginkan dengan Chiller hingga


mencapai temperature -43oC pada tekanan 35 kg/Cm2. Sistem Refrigerasi
dengan media pendingin propane (Propane Refrigerant Unit) dengan sistem
“Counter Current” yaitu : Pemanfaatan setiap kalor yang dilepaskan dari
bahan yang diinginkan untuk memanaskan bahan lain yang juga berfungdi
sebagai pendingin.
4. Fractination System (Pemisah)

Pada tahap ini proses untuk pemisahan komponen-komponen LPG (C3


dan C4) dari komponen-komponen lainnya.  Dasar pemisahan berdasarkan
trayek didih dari masing-masing komponen.
Fractination System terdiri dari 3 tahap, yaitu :

1. Kolom Deethanizer
Deethanizer adalah proses pemisahan kandungan
gas etana yang terkandung didalam umpan yang
berasal dari puncak kolom stabilizer pada proses
distilasi, dengan menggunakan prinsip distilasi
bertekanan tinggi.
2. Kolom Depropanizer
Di kolom ini umpannya dari kolom deethanizer yang akan
dipisahkan antara Propana dan Butana, sistim proses di
depropanizer dan di deethanizer sama, baik kondisi maupun
peralatannya.
3. Kolom Debutanizer
De-Butanizer akan memisahkan komponen C3 dan C4
dalam jumlah tertentu dari condensate umpan yang yang
didapat dari bottom product De-propanizer column.
LPG Storage Tank

Tempat penyimpanan gas LPG yang telah jadi sebelum


dikirim kembali ke pertamina untuk dikemas di dalam tabung
LPG.

Anda mungkin juga menyukai