Anda di halaman 1dari 9

TB PARU PADA ANAK

Kelompok 8
1. Fina karlina putri
2. Riyana safitri
3. Alfiana
• PENGERTIAN
Tuberculosis paru adalah penyakit yang
disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis
yang biasanya ditularkan melalui inhalasi
percikan ludah (droplet), orang ke orang dan
mengkolonisasi bronkiolus atau alveolus
(Corwin, 2001)
Tuberculosis adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium
Tuberculosis). Sebagian besar kuman TBC
menyerang paru, tetapi juga dapat mengenai
organ tubuh lainnya.
ETIOLOGI
Tuberculosis paru disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis, sejenis kuman
berbentuk batang dengan ukuran panjang 1 – 4
um dan tebal 0,3 – 0,6 um. Sebagian besar
kuman terdiri dari asam lemak (lipid). Lipid
inilah yang membuat kuman lebih tahan
terhadap asam sehingga disebut bakteri tahan
asam. Sifat lain kuman ini adalah aerob yaitu
kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi
kandungan O2 nya. .
• PATOFISIOLOGI
Kerusakan pada paru akibat infeksi adalah
disebabkan oleh basil serta reaksi imun dan
peradangan yang hebat. Edema interstisium
dan pembentukan jaringan parut permanen di
alveolus meningkatkan jarak untuk difusi
oksigen dan karbondioksida sehingga
pertukaran gas menurun. (Corwin, 2001)
•  MANIFESTASI KLINIS
Gejala utama TB paru menurut Mansjoer (1999)
adalah :
1. Demam
2. Batuk
3. Sesak nafas
4. Nyeri dada
5. Malaise
PENALATAKSANAAN
FARMAKOLOGI
Rifampisin, dengan dosis 10-15 mg/kgBB/hari, diberikan satu kali
sehari per oral, diminum dalam keadaan lambung kosong,
diberikan selama 6-9 bulan.
INH (isoniazid), bekerja bakterisidal terhadap basil yang
berkembang aktif ekstraseluler dan basil didalam makrofag. Dosis
INH 10-20/kgBB/hari per oral, lama pemberian 18-24 bulan.
Pirazinamid, bekerja bakterisidal terhadap basil intraseluler, dosis
30-35 mg/kgBB/hari per oral, 2 kali sehari selama 4-6 bulan.
Etambutol, dosis 20 mg/kgBB/hari dalam keadaan lambung kosong,
1 kali sehari selama 1 tahun.
Kortikosteroid, diberikan bersama-sama dengan obat
antituberkulosis yang masih sensitif, diberikan dalam bentuk
kortison dengan dosis 10-15 mg/kgBB/hari. Kortikosteroid di
berikan sebagai antiflogistik dan ajuvan pada tuberkulosis milier,
meningitis serosa tuberkulosa, pleuritis tuberkulosa, penyebaran
bronkogen, atelektasis, tuberkulosis berat atau keadaan umum
yang buruk.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda-
tanda :
 Tanda-tanda infiltrat (redup, bronchial, ronchi
basah, dan lain-lain).
 Tanda-tanda penarikan paru diafragma, dan
mediastrium.
 Sekret di saluran nafas dan ronchi.
 Suara nafas amforik karena adanya kavitas yang
berhubungan langsung dengan bronkus.
 Non farmakologi
 Melakukan postural drainase
 Melakukan suction untuk mengeluarkan dahak
 pemberian nutrisi yang adekuat, untuk menjaga daya
tahan tubuh klien agar tidak terjadi penyebaran infeksi
ke organ tubuh yang lainnya
 memantau kepatuhan ibu dalam memberikan obat
kepada anaknya 
ALHAMDULILAH SELESAI
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai