Di susun oleh :
Kelompok 6
Apriwahdaniar salatun
Rusaedah Malik
Ahmad zaiful
Latar Belakang
◦ Jenis kelamin
◦ Umur
◦ Keadaan gizi
◦ Reaksi autoimun
Patofisiologi
Bakteri streptokokus beta hemolitikus Grup A ini akan
menginfeksi saluran pernapasan atas yaitu tenggorokan
yang nantinya akan menyebabkan peradangan dan
infeksi pada tenggorokan sehingga menyebabkan
terjadinya faringitis dan tonsillitis. Akibat peradangan
atau infeksi ini, merangsang terbentuknya antibody
sehingga bereaksi dengan antigen streptokokus yang
mengakibatkan terjadinya reaksi antigen-antibodi. Akibat
terjadinya reaksi imunologis ini menyebabkan terjadinya
demam reumatik. Demam reumatik bisa bersifat menetap
dan reversible. Reversible terjadi jika pasien dengan
demam reumatik memilki system imun yang baik
sehingga dapat disembuhkan. Sebaliknya, bila system
imun pasien ini menurun, maka demam reumatik ini bisa
berlanjut (berulang-ulang) dalam jangka waktu yang
lama.
Manifestasi Klinik
Poliarthritis
Karditis
Eritema marginatum
Noduli subkutan
Demam tidak lebih dari 390celcius
Leukositosis
Peningkatan Laju Endap Darah (LED)
C-Reaktif Protein (CRF) positif
P-R interval memanjang
Peningkatan pulse denyut jantung saat tidur
(sleeping pulse)
Peningkatan Anti Streptolisin O (ASTO)
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium darah
Foto rontgen menunjukkan pembesaran
jantung
Elektrokardiogram menunjukkan aritmia E
Echokardiogram menunjukkan pembesaran
jantung dan lesi
Penatalaksanaan