Anda di halaman 1dari 23

KANKER PAYUDARA

DISUSUN OLEH
- ANNISA RAHMA NASUTION
- HASANNAH WIDYA NINGTYAS
- NURUL KHAIRANI
- RAHMI LESTARI
Kanker atau neoplasma ganas adalah suatu penyakit yang
disebabkan pertumbuhan sel di dalam organ tubuh yang timbul dan
berkembang biak, sel-sel baru yang tumbuh abnormal,cepat, dan
KAN tidak terkendali dengan bentuk, sifat, dan gerakan yang berbeda dari
sel asalnya, serta merusak bentuk dan fungsi organ asalnya

KER
PAY
UDA Kanker payudara (KPD) merupakan keganasan pada jaringan payudara yang

RA dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya.Kanker payudara


merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Berdasarkan
Pathological Based Registration di Indonesia, KPD menempati urutan
pertama dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%
G E J A LA K L I N I S K A N K E R PAY U D A R A

 
• Puting susu mengkerut ke dalam
• Putting susu berubah warna menjadi kecokelatan.
• Terdapt endema ( bengkak) di daerah seputar puting.
• Terdapat cairan yang sering keluar dari puting ketika sedang tidak
menyusui.
• Pada sekitar benjolan terdapat poerubahan warna.
Karakteristik H-A-E dari masalah Penyakit Kanker Payudara

I. Host
a. Pada saat pertama kali Haid (Menarche)
b. Tidak Pernah mengalami kehamilan.
c. Pernah memiliki riwayat tumor jinak pada payudara..
d. Mengkonsumsi obat hormonal jangka panjang seperti alat kontrasepsi.
e. megalami kemandulan atau mempunyai anak di usia lanjut.

II Agent
a. Terlalu banyak mengkonsumsi alkohol.
b. Terlalu sering terpapar radiasi.
c. Menggunakan bahan-bahan kimia seperti pengawet, dan pewarna lainnya.
d. Pernah mengalami kanker rahim, ovarium dan prostat.
III. Environment
a. Lingkungan penduduk dengan status pendidikan tinggi, dan sosial
ekonomi yang lebih tinggi.
b. Lingkungan Kerja.
Faktor risiko kanker payudara

• Usia saat pertama haid.


• Usia saat pertama memiliki kehamilan a- term.
• Mengkonsumsi pemakaian obat-obatan dengan estrogen dosis yang tinggi.
• Berat badan terlalu berlebihan (obesitas).
• Riwayat tumor jinak payudara yang tertentu.
• Riwayat keluarga.
Riwayat Alamiah Penyakit Kanker Payudara ( Natural History Of Breast
Cancer )

1. Tahap Prepatogenesis

Tahap Prepatogenesis Ialah dimana kanker payudara atau breast cancer


terjadiketika seseorang mempunyai factor resiko kanker payudara. Beberapa
factor yang merupakan factor resiko dari kanker payudara ialah sebagai berikut:
• Jenis kelamin (sex)
• Umur ( age )
• Riwayat penyakit keluarga
• Hormon
• Karsinogen
2. Tahap Presimtomatis
Tahap presimtomatis pada kanker payudara dapat terjadi pada saat tahap karsinogenesis.
Karsinogenesis adalah tahap mekanisme dimana bahan karsinogen akan menyebabkan
terjadinya kanker. Terdapat tiga tahap di dalam proses karsinogenesis, yaitu inisiasi,
promosi dan progresi.

3. Tahap Klinis
1. Masa inkubasi
Proses masa inkubasi penyakit kanker payudara umumnya ±10 - 15 tahun.
2. Tahap Penyakit Dini
Pada tahap ini muncul beberapa gejala klinis kanker payudara. Meskipun pada wanita
di tubuhnya telah tumbuh kanker namun ia tidak merasakan gejala apapun. Gejala awal
permulaan penyakit kanker payudara sering tidak pernah disadari atau dirasakan oleh
penderita sehingga banyak penderita yang berobat pada keadaan lanjut.
4. Tahap penyakit lanjut
Pada tahap ini juga dikenal stadium-stadium penyakit kanker payudara. Stadium
penyakit kanker merupakan suatu keadaan dari hasil penelitian dokter disaat
mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita.
 
Selain itu terdapat tiga istilah lain yang akan menggambarkan stadium penyakit kanker
payudara, yaitu:

1. Lokal yang artinya kanker tersebut berada terbatas berada di payudara.


2. Regional adala kanker telah menyebar di jaringan kelenjar getah bening.
Terutama pada daerah ketiak yang
3. Distant yang artinya kanker telah ditemukan pada bagian tubuh yang lain.
Berikut merupakan penggolongan stadium penyakit kanker payudara, yaitu:

Stadium 0 : Pada stadium ini kanker akan digambarkan pada kondisi non infasif. Tidak
terdapat bukti sel kanker atau sel abnormal non-kanker yang keluar dari bagian
dipayudara, dan tidak terdapat bukti sel penyakit kanker atau se/l abnormal non kanker
yang melalui atau menyerang ke jaringan lain.Biasanya pada stadium ini sering disebut
juga karsinoma in situ (CIS).
Stadium 1 : Pada stadium ini telah memasuki kondisi infasif. Pada stadium ini akan
dibagi menjadi dua bagian yaitu stadium 1A dan stadium 1B. Pada stadium 1A,
terdapat benjolan kanker yang tidak melebihi dari 2 cm dan juga tidak menyebar keluar
pada payudara. Perawatan secara sistematis akan diberikan pada penyakit kanker
stadium 1A, yang tujuannya ialah agar sel penyakit kanker tidak dapat menyebar juga
tidak berlanjutan. Sedangkan pada kondisi stadium 1B, terdapat beberapa kemungkinan
yaitu yang pertama tidak terdapat tumor pada daerah payudara, tetapi akan terdapat
sekelompok kecil dari sel kanker pada kelenjar limpa dengan ukuran yang lebih besar
dari 0,2 mm tetapi tidak melebihi 2 mm.
Pola Penyebaran/Distribusi Menurut OTW (Tempat mencakup, global-
nasional-lokal)

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang sering terjadi pada wanita
meskipun laki-laki juga bisa menderita kanker payudara, tetapi dengan kasus yang
sangat jarang. Frekuensi kanker payudara relatif tinggi, terutama pada wanita usia 40
tahun ke atas, menyerang lebih banyak pada payudara sebelah kiri dan pada bagian atas
payudara yang mendekati lengan (Wijayakusuma, 2008). Kanker payudara masih
menjadi masalah di Indonesia, karena 68,6% pasien berobat ke dokter pada stadium
lanjut (IIIa dan IIIb), sedangkan pada stadium dini (stadium I dan II) hanya 22,4%
(Azamris, 2006). Kanker payudara dapat menyerang kapan saja, kadang saat bibit
kanker itu sudah ada di dalam tubuh, namun kita belum menyadarinya. Oleh karena itu
tak jarang orang yang terjangkit kanker payudara sering terlambat dalam penangan dini
dan rata-rata 68,6% pasien berobat ke dokter pada stadium lanjut (IIIa dan IIIb),
sedangkan pada stadium dini (stadium I dan II) hanya 22,4% (Azamris, 2006).
Oleh karena itu, pola penyebaran dari suatu penyakit sangat penting kita pelajari dan
ketahui guna untuk melakukan pendeteksian dini dan melakukan pencegahan sedini
mungkin. Sejatinya lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Stadium 2: Stadium 2 terdapat menjadi dua bagian yaitu stadium 2A dan stadium 2B.

• Staduim 2A terdapat tiga kemungkinan yaitu yang pertama tidak terdapat tumor
pada daerah payudara akan tetapi kanker dengan ukuran yang lebih dari 2 mm
dapat ditemukan pada 1 sampai 3 kelenjar getah bening yang berada pada bawah
lengan yang sering disebut kelenjar getah bening aksila pada kelenjar getah bening
yang terdapat di daerah tulang dada. Pada proses kedua, terdapat tumor yang
memiliki ukuran 2 sentimeter ± yang telah menyebar pada jaringan kelenjar getah
bening aksila. Ketiga terdapat tumor dengan ukuran yang lebih besar dari 2
sentimeter namun tidak lebih dari 5 sentimeter,tetapi tidak menyebar pada kelenjar
getah bening aksila.

• Stadium 2B, munculnya tumor lebih besar yang ukurannya 2cm tetapi kurang dari
5cm juga terdapat adanya sel kanker yang berukuran lebih 0,2mm tetapi kurang
2mm pada daerah kelenjar getah bening aksila. Selain itu bisa juga terdapat tumor
yang lebih besar dari 2cm tetapi berukuran kurang dari 5cm.
Stadium 3: Stadium initerdapat tiga bagian yaitu stadium 3A, 3B dan 3C.
• Stadium 3A Berdasarkan data dari Depkes, 87% kanker payudara ditemukan pada
proses stadium ini. Pada benjolan kanker sudah berukuran lebih besar dari 5 cm dan
juga sudah menyebar pada kelenjar limfa juga disertai melekat satu sama lain atau
perlengketan pada struktur lainya.
• Pada stadium 3B, tumor dengan ukuran baik yang kecil maupun besar yang telah
menyebar pada dinding dada atau kulit dada yang menyebabkan terjadinya
pembengkakan atau yang sering disebut ulkus, tumor kemungkinan juga telah
menyebar sampai pada jaringan kelenjar getah bening aksila dan kemungkinan juga
telah tersebar pada kelenjar getah bening pada bagian sekitar tulang dada. Selain itu
pada stadium 3B juga dapat terjadi imflamasi penyakit kanker payudara.
• Selanjutnya pada stadium 3C, kemungkinan tidak terdapat tanda-tanda kanker
payudara atau ada tumor dalam ukuran berapapun dan juga telah menyebar pada
dinding dada atau juga kulit payudara. Pada proses ini kanker telah menyebar di
kelenjar getah bening aksila atau ke kelenjar getah bening bagian atas maupun
bagian bawah tulang selangkang atau telah tersebar pada kelenjar getah bening
aksila atau pada kelenjar getah bening pada sekitar tulang dada.
Stadium 4 pada proses stadium ini sel kanker sudah mulai menyerang pada bagian
tubuh lainnya, seperti tulang, paru-paru, hati, otak, kulit, dan kelenjar limfa yang ada
pada dalam batang leher. Tindakan yang harus dilakukan ialah proses pengangkatan
payudara.
Stadium 4 pada proses stadium ini sel kanker sudah mulai menyerang pada bagian
tubuh lainnya, seperti tulang, paru-paru, hati, otak, kulit, dan kelenjar limfa yang ada
pada dalam batang leher. Tindakan yang harus dilakukan ialah proses pengangkatan
payudara.
Stadium 4 pada proses stadium ini sel kanker sudah mulai menyerang pada bagian
tubuh lainnya, seperti tulang, paru-paru, hati, otak, kulit, dan kelenjar limfa yang ada
pada dalam batang leher. Tindakan yang harus dilakukan ialah proses pengangkatan
payudara.
d. Tahap akhir penyakit kanker payudara

Kelangsungan hidup seoraang pasien kanker payudara dapat dipengaruhi oleh banyak
hal contohnya seperti status kesehatan, sfaktor genetik, karakteristik tumor, imunitas
(imun), level strees, juga keinginan untuk hidup, dll.
Pencegahan Penyakit Kanker Payudara

• Melakukan pencegahan primer


• Melakukan pencegahan sekunder
Pengobatan masalah penyakit tidak menular kanker payudara

Berikut ini adalah beberapa cara pengobatan penderita kanker payudara:


• Pembedahan
Secara umum, semangkin kecil ukuran tumor yang diderita, maka biasanya dokter
mengajurkan untuk dilakukan operasi.
• Terapi ajuvan dan neo-ajuvan
Disebut terapi aduvan karena dilakukan sebelum operasi dan bekerja melalui aliran
darah untuk mencapai sel-sel kanker di seluruh tubuh.
Berikut ini merupakan jenis terapi ajuvan pada pengobatan kanker payudara:

• Kemoterapi Ajuvan
• Terapi Hormone
• Target Terapi
Program penanggulangan masalah penyakit tidak menular kanker payudara

Beberapa program untuk mengurangi factor resiko kanker payudara telah dilakukan.
Skrining merupakan upayah yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan
keberlangsungan hidup penderita kanker payudara. Mammography adalah satu-
satunya skrining yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO),
namun penemuan penderita secara massal dengan menggunakan metode skrining ini
sangat sulit dilakukan Mammorgraphy diidentifikasi sebagai factor utama tidak
dilakukannya skrining kanker payudara secara masal. Upaya pemberdayaan
masyarakat melalui kesadaran masyarakat untuk mengenali gejala dan tanda kanker
payudara secara dini dengan mengunakan metode Breast Self Examination (BSE) serta
Clinical Breast Examination sangat tepat sebagai upaya pengendalian sejak dini bagi
penderita kanker payudara terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai