Anda di halaman 1dari 10

Fitoterapi Senyawa

Triterpenoid

Kelompok 4
Disusun Oleh :

 1.Diana A S Marwa  9.Netty Manurung


(20170511064002) (20170511064049)
 2.Emilia (20170511064061)  10.Putri Thya (201705110640
 3.Helda Yikwa  11.Reza Andre
(20170511064057) (20170511064064)
 4.Jhon Henri Banjarnahor  12.Rizka (20170511064027)
(20170511064009)  13.Sandyarti D. Pratidina
 5.Kevin B (20170511064063) (20160511064035)
 6.Melianto Ambo  14. Evivania E. Krapet
(20170511064043) (20160511064004)
 7.Merry Cecilia  15. Kristin N. Iboy
(20170511064059) (20160511064047)
 8.Mulyani Kaban
(20170511064039)
Apa itu Triterpenoid

Triterpenoid merupakan komponen Triterpenoid adalah senyawa yang


tumbuhan yang mempunyai bau dan kerangka karbonnya berasal dari
dapat diisolasi dari bahan nabat 6 satuan isoprena dan secara bio
i dengan penyulingan sebagai min sintesis diturunkan dari hidroka
yak atsiri. rbon C30 asiklik yaitu skualena.
Golongan senyawa tritepenoid dit Senyawa ini berstruktur siklik y
unjukkan degan terbentuknya cinc ang kebanyakan berupa alkohol, a
in kecoklatan ketika senyawa dit ldehida, atau asam karboksilat
ambahkan dengan asam sulfat peka (Harborne, 1996). Senyawa ini pa
t melalui dinding tabung reaksi ling umum ditemukan pada tumbuha
n berbiji dan sebagai glikosida.
Struktrur
Triterpenoid

Triterpenoid terdiri dari


kerangka dengan 3 siklik
6 yang bergabung
dengan siklik 5 atau
berupa 4 siklik 6 yang
mempunyai gugus pada
siklik tertentu (Lenny,
2006).
Fitoterapi Senyawa Triterpenoid
Sebagian besar senyawa Triterpenoid mempunyai kegiatan fisiologi yang
menonjol sehingga dalam kehidupan sehari-hari banyak dipergunakan
sebagai obat seperti untuk pengobatan penyakit diabetes, gangguan
menstuasi, patukan ular, gangguan kulit, kerusakan hati dan malaria.

Sedangkan bagi tumbuhan yang mengandung senyawa :

1. Triterpenoid terdapat nilai ekologi karena


senyawa ini bekerja sebagai anti fungus,
insektisida, anti pemangsa, anti bakteri dan
anti virus (Widiaty, 2006). Menurut Crowell
(1999) golongan terpenoid mempunyai
aktivitas antikanker.
1. Asam Betulinat yang
merupakan senyawa
2. 3. Asam
triterpenoid pentasiklik
dengan aktivitas Ambrein ursolat
antiretroviral, antimalaria, memiliki dapat
antiinflamasi, dan akhir-akhir aktivitas menguran
ini ditemukan bahwa asam analgesi gi atrofi
betulinat memiliki potensi
k otot
sebagai antikanker dengan
inhibisi topoisomerase
4. Asam Oleanolat merupakan senyawa triterpenoid alami yang
tersebar luas dalam makanan dan tumbuhan obat. Senyawa ini
memiliki antivitas hepatoprotektif, anti tumor dan antiviral. Menurut
Mehta et al (2016) asam oleanolat telah terbukti dapat mengurangi
proliferasi sel fibroblas dengan menghambat G1 pada siklus sel,
dengan mekanisme menurunkan ekpresi mRNA kolagen tipe I dan III
dan mampu menurunkan TGF-β1, kolagen tipe 1. Senyawa 5α-
oleandrin merupakan salah satu senyawa terpenoid yang dilaporkan
dapat menghambat proliferasi, menurunkan aktivitas migrasi dan
menurunkan timbunan kolagen dan menurunkan sintesis TGF-β pada
fibroblas keloid
Golongan senyawa`steroid/triterpenoid merupakan komponen aktif dari
2.
tumbuhan yang telah digunakan untuk mengobati beberapa penyakit
dan digunakan dalam bidang farmasi untuk pembuatan obat-obat
kontrasepsi, anabolik, dan antiinflamasi

3. Saponin yang bermanfaat sebagai anti bakteri dan virus,


mengurangi kadar gula darah, mengurangi
penggumpalan darah
4.
Senyawa sterol yang didominasi oleh tiga bentuk utama
dari fitosterol, yaitu betasitosterol

Sitosterol adalah zat antihiperkolesterol dan mencegah


deposisi kolesterol pada dinding dalam pembuluh darah
yang penting untuk mengobati kasus atherosklerosis.
Khasiat fitosterol untuk menurunkan kadar kolesterol darah telah
diakui secara klinis. Khasiat ini telah dimanfaatkan dalam dunia
medis, yakni ekstrak fitosterol telah diberikan kepada Penderita
hiperkolesterolemia (kadar kolesterol dalam plasma darah berlebih
an) dalam usaha untuk mengurangi absorpsi kolesterol (Setiawan, 2
010). sterol telah dipelajari dalam kombinasi dalam pengobatan HI
V. menurut penelitian awal, moducare (campuran proprientary menga
ndung 20 mg beta sitosterol dan 0,2 mg beta sitosterol glukosida)
dipertahankan CD4 + count pada pasien HIV positif yang tidak minu
m obat retroviral. Skualen sebagai adjuvan imunologi dalam vaksin
. Skualen juga tengah diteliti sebagai senyawa dengan efek kemopr
eventif.
T H A N K S

Anda mungkin juga menyukai