DOKTER PEMBIMBING :
dr. IsnaniahSp.S
Nur Asia
N 111 18 044
*Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Usia : 54Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Tanggal Pemeriksaan : 26 juni 2019
*Anamnesis
Keluhan Utama :
Nyeri punggung
GCS : E4 V5 M6
Kepala
Posisi : Central
Penonjolan : (-)
Bentuk/ Ukuran : Normocephali
Nervus Cranialis *
a. N I: PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Penghidu : Normosmia
b. N II:
Ketajaman Penglihatan : (6/6) OD, (6/6) OS
Lapangan penglihatan : (Normal) OD, (Normal) OS
f. N VIII
Pendengaran : ++
Fungsi vestibularis : TDP
* PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
f. N IX / X
Inpeksi posisi arcus pharynx : Simetris
Reflex telan : DBN
Reflex muntah : DBN
Sensorik 1/3 lidah bagian depan : TDP
g. N.XI
Memalingkan kepala dengan tahanan: DBN
Angkat Bahu : DBN
h. N XII
Lidah Deviasi : -
Fassikulasi : -
Atropi :-
Superior Inferior
Motorik
Pergerakan Bebas bebas Terbatas Bebas
Kekuatan 5 5 4 4
Tonus Otot N N
Bentuk Otot Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Laseque + -
Patric - -
konttrapatric - -
Refleks fisiologis
Biceps ++ ++ KPR: ++ KPR: ++
Triceps ++ ++ APR: ++ APR: ++
Radius TDP TDP
Ulna TDP TDP
Ekstroseptif
Nyeri (+) (+) (+) (+)
Suhu tdp tdp tdp tdp
Rasa raba halus (+) (+) (+) (+)
Proprioseptif
Rasa sikap tdp tdp tdp tdp
Rasa nyeri dalam tdp tdp tdp tdp
Fungsi Kortikal
Rasa diskriminasi tdp tdp tdp tdp
Stereognosis tdp tdp tdp tdp
* PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Pergerakan abnormal yang spontan : -
Gangguan koordinasi
o Tes jari hidung : DBN
o Tes pronasi-supinasi : DBN
o Tes tumit : tdp
o Tes pegang jari : DBN
Gangguan keseimbangan
o Tes Romberg : tdp
Meningeal sign
o Kaku kuduk : (-)
o Kernig sign : (-)
* RESUME
Pasien laki-laki berumur 54 tahun masuk kerumah sakit
dengan keluhan nyeri pinggan yang dirasakan sejak 1 minggu
yang lalu. Pasien merasakan nyeri menjalar sampai ke dua
paha. Nyeri biasa muncul saat pasien duduk lama berdiri dan
berjalan . Pasien mengaku meredahkan nyeri dengan posisi
berbaring ditempat yang datar . Cephalgia (-) dizziness (-)
nausea (-) vomitus (-) miksi (+) defekasi (+) lancer dan biasa .
Riwayat trauma (+) dan hipertensi (+) tidak terkontrol .
Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah
140 /100 mmHg nadi 76x /menit suhu 36.7 C respirasi 20x
/menit. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan GCS
E4V5M6. Test laseque (+) test Patrick (-) test kontrapatrick (-)
* Diagnosis
- diagnose klinis
Low back pain
- Diagnosa topis
Lumbarsacral vertebra
-Diagnosa etiologi
Hernia Nukleus pulposus
* Diagnosis Banding
- Spondylolithesis
- Spondylolysis
- Fraktur kompresi vertebra
* Terapi
- Ivfd RL 20 TPM
- Meloxicam 7.5 mg 2 x1 (NSAID)
- Diazepam 1 mg 1x1 (Benzodiazepine)
- Paracetamol 500 mg 2x1 (Analgetik)
- Bed rest di tempat tidur yang datar
- fisioterapi
Definisi LBP
Low Back Pain adalah nyeri pada daerah punggung bawah yang
berkaitan dengan masalah vertebra lumbar, diskus intervertebralis,
ligamentum diantara tulang belakang dengan diskus, medula
spinalis, dan saraf otot punggung bawah, organ internal pada pelvis
dan abdomen atau kulit yang menutupi area lumbar
Etiologi LBP
• LBP akut
• LBP Kronis
• Low Back Pain Spondilogenik
• Low Back Pain Viserogenik
• Low Back Pain Vaskulogenik
• Low Back Pain Psikogenik
Pemeriksaan neurologis untuk diagnose LBP
Patrick test , pada test ini pasien berbaring , tumit dari kaki yang satu di
letakkan pada sendi lutut pada tungkai yang lain . setelah ini di lakukan
penekanan pada sendi lutut hingga terjadi rotasi keluar . nila timbul rasa
nyeri maka hal ini berarti ada suasu sebab yang non neurogenik misalnya
coxitis.
Kontra Patrick test di lakukan dengan memposiskan fleksi pada salah satu
sendi lutut dan sendi pamggul kemudian lutut di dorong kemedial . apabla
sendi pada sacro iliaca ada kelainan maka akan terasa sakit.
Terapi LBP
MEDIKAMENTOSA
Terdapat dua jenis obat-obatan bebas yang disarankan untuk mengurangi
nyeri punggung bawah, yaitu :
Asetaminofen
kemungkinan merupakan obat bebas yang paling efektif untuk nyeri
punggung bawahdengan efek samping yang paling sedikit. Dosis sebesar
1000 mg asetaminofen dapat dikonsumsi setiap empat jam sekali,
dengan dosis maksimal 4000 mg per 24 jam
Obat-obatan anti inflamasi non steroid (OAINS)
Ibuprofen (misalnya Advil, Nuprin, Motrin) Dosis yang dianjurkan adalah
400 mg setiap delapan jam.
Obat-obat Antidepressant
Golongan trisiklik (Amitriptilin, Nortriptilin, dan Imipramin) diberikan
dengan dosis yang lebih rendah sebagai sedative untuk membantu pasien
yang memiliki kesulitan tidur. (SSRI). Serotonin merupakan neurotransmitter
otak yang mempengaruhi mood. Contoh SSRI adalah Prozac, Paxil,Zoloft, dan
Wellbutrin.
Obat-obatan osteoporosis
obat yang dikenal baik dalam penatalaksanaan osteoporosis adalah
alendronat (misalnya Fosamax), kalsitonin (misalnya Miacalcin).
Pencegahan LBP
Low back pain dikatagorikan sebagai akut (kurang dari 12 minggu), sub akut (6-
12 minggu) dan kronik (lebih dari 12 minggu )
Pencegahan Primer
• Lakukan aktivitas yang cukup yang tidak terlalu berat
• Selalu duduk dalam posisi yang tepat.Duduk harus tegap, sandaran tempat
duduk harus tegak lurus, tidak boleh melengkung.
• Jangan terlalu lama duduk. Untuk orang normal, cukup satu setengah jam
hingga dua jam. Setelah itu, sebaiknya berdiri dan lakukan peregangan
dan duduk lagi lima menit kemudian.
• Jika tidur, pilih tempat tidur yang baik, misalnya yang memiliki
matras (kasur) yang kuat (firm), sehingga posisi tidur tidak
melengkung.
• Lakukan olah raga teratur. Pilih olah raga yang berfungsi menguatkan
otot-otot perut dan tulang belakang, misalnya sit up
• Berjalan rileks dengan sikap tubuh tegak.
• Jangan mengangkat dengan membungkuk.
• Jaga nutrisi dan diet yang tepat untuk mengurangi dan mencegah
berat badan berlebihan, terutama lemak di sekitar pinggang.
Pencegahan Sekunder