TIM KUNING
TIM HIJAU
PENGELOLAAN LIMBAH ORGANIK
[Komposting dan Biogas]
Disusun oleh:
Globila Nurika, S.KM., M.KL
(Bagian Kesehatan Lingkungan dan K3)
Outlines
:
PEMILAHAN SAMPAH
Sumber:
Permen PU RI Nomor:
03/Prt/M/2013 Tentang
Penyelenggaraan Prasarana
Dan Sarana Persampahan
Dalam Penanganan Sampah
Rumah Tangga Dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah
Tangga
Chapter 1
Kompostin
KOMPOSTING
Pemecahan bahan organik sampah secara biokimia,
dengan hasil akhir berupa humus
Teknologi untuk mempercepat pembusukan sampah
organik yang mudah membusuk (biodegradable)
dengan bantuan organisme seperti:
1. Jamur
2. Bakteria
3. Cacing Tanah
METODE KOMPOSTING
BIN COMPOSTING
Pengomposan menggunakan bak
penampungan sampah (Bin) untuk skala
kompos yang tidak besar. Waktu
dekomposisi kurang lebih 2 bulan.
CASPARY
komposting aerobik yang diperuntukan
untuk komposting komunal yang skala
produksinya di bawah 0,5 ton kompos/hari
OPEN WINDROW
Windrow adalah salah satu sistem
pengomposan di tempat terbuka beratap
dengan aerasi alamiah
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
METODE KOMPOSTING
KONSEP PENGOMPOSAN SKALA RT
METODE TAKAKURA
PROSES PENGURAIAN KOMPOS
PROSES AEROBIK bakteri,cacing
Sampah organik + O2 + nutrients kompos + bakteri
baru +CO2 + H2O + NO3 + bakteri mati + SO42- + heat
Catatan: Proses relatif cepat dan relatif tidak berbau
PROSES AN-AEROBIK
bacteria
Sampah Organik + H2O + nutrients kompos + bakteri
baru + CO2 + CH4 + NH3 + bakteri mati + H2S + heat
Catatan: Proses lambat dan relatif berbau
SARANA PEMBUATAN KOMPOS
Biogas
“Biogas” is the
name popularly used to
denote the flammable
mixture of gases that are
generated when organic
material undergoes
anaerobic decomposition.
The mixture contains 40–
70% (usually 55–65%)
methane, carbon dioxide,
and traces of other gases.
“Biogas” has good calorific
value and can be directly
used as
fuel or indirectly used to
generate electricity.
SUBSTRAT / BAHAN YANG DAPAT DIGUNAKAN
UNTUK MENGHASILKAN BIOGAS
PROSES MENGHASILKAN BIOGAS
4 4
PROSES MENGHASILKAN BIOGAS
Organisme metanogenik
>> Penghasil CH4
mengkonsumsi asetat,
1 hidrogen, dan beberapa
karbon dioksida untuk
menghasilkan metana. Tiga
2
jalur biokimia digunakan oleh
metanogen :
(a)Jalur asetotropik
(4CH3COOH → 4CO2 + 4CH4)
3
(b)Jalur hidrogenotropik (CO2
+ 4H2 → CH4 + 2H2O)
4 4 (c)Jalur metilotropik (4CH3OH
+ 6H2 → 3CH4 + 2H2O)
50 : 50
Hasil CH4 40-70%, CO
MIKROORGANISME YANG BERPERAN DALAM PROSES
ANAEROB
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES ANAEROB DARI SUBSTRAT ORGANIK
Jumlah nitrogen, mikronutrien, dan air yang
memadai sangat penting jika substrat organik ingin
menjalani proses anaerob dan menghasilkan biogas yang
kaya metana.
Diperlukan oleh mikroorganisme, terutama bakteri
metanogenik. Karena mikroorganisme ini adalah “pekerja”
yang mengambil hasil fermentasi di sepanjang jalur proses
yang diinginkan dengan kecepatan optimal, dan
menghasilkan kondisi yang membantu mikroorganisme ini
memastikan keberhasilan proses.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES ANAEROB DARI SUBSTRAT ORGANIK
1. Rasio C/N, optimum
dengan rasio 20-30
Rasio C / N <<
nitrogen dibebaskan dan
menjadi amonia
pH material naik (>8,5)
efek toksik pada bakteri
metanogenik
kegagalan proses
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES ANAEROB DARI SUBSTRAT ORGANIK
2. Dilution, 10-25% padatan
Terlalu encer, partikel padat dapat mengendap di
digester dan tidak terdegradasi dengan baik.
Terlalu tebal, sulit untuk diaduk dan dapat menghambat
aliran gas ke bagian atas digester.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES ANAEROB DARI SUBSTRAT ORGANIK
3. pH, optimum 6 dan 7
Jika terjadi penurunan pH biasanya dapat dikontrol
dengan penambahan kapur.
4. Temperatur, tergantung spesies bakteri
Thermophilic (50-65 °C, optimum 55 °C), Mesophilic (20-
40 °C, optimum 35 °C), dan Psychrophilic (<10 °C)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES ANAEROB DARI SUBSTRAT ORGANIK
5. Loading Rate, overloading saat proses kontinyu
menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam
konsentrasi asam lemak volatil, yang menyebabkan
penurunan tajam pH. Ketika ini terjadi, laju umpan ke
sistem harus dikurangi sebentar hingga proses kembali
stabil.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES ANAEROB DARI SUBSTRAT ORGANIK
6. Retention Time
durasi bahan organik (substrat) dan mikroorganisme
("padatan") harus tetap bersama dalam digester untuk
mencapai tingkat degradasi yang diinginkan. Semakin
singkat, semakin efisien.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES ANAEROB DARI SUBSTRAT ORGANIK
7. Toksisitas
menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam
konsentrasi asam lemak volatil, yang menyebabkan
penurunan tajam pH. Ketika ini terjadi, laju umpan ke
sistem harus dikurangi sebentar hingga proses kembali
stabil.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES ANAEROB DARI SUBSTRAT ORGANIK
8. Mixing/Agitation
Pencampuran diperlukan untuk menjaga homogenitas
fluida. Pencampuran yang sangat cepat dapat
mengganggu komunitas bakteri sementara pengadukan
yang terlalu lambat dapat menyebabkan pencampuran
yang tidak memadai dan short-circuiting.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES ANAEROB DARI SUBSTRAT ORGANIK
9. Patogen
Lumpur limbah dan limbah rumah tangga, yang
dianggap memiliki risiko infektivitas lebih tinggi daripada
kotoran hewan, diperlukan pengolahan awal pada suhu
70 °C selama setidaknya 1 jam.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES ANAEROB DARI SUBSTRAT ORGANIK
10. Solid Residue/Slurry
Setelah degradasi anaerob hampir selesai, residu
padatan dihilangkan secara aerobik dan disaring untuk
barang-barang seperti pecahan kaca, potongan plastik,
dll.
SARANA DAN PRASARAN PEMBUATAN BIOGAS:
(1) Unit penampung sampah
(2) Unit penampung lindi
(3) Unit resirkulasi lindi
(4) Unit penghasil gas bio
(5) Unit pengukur produksi gas bio
(6) Unit pembangkit listrik dan unit kompor
PROSES PEMBENTUKAN BIOGAS
Pembuatan kompos cair dilakukan secara anaerob. Modul yang dapat diterapkan
untuk pembuatan kompos cair skala kawasan adalah Sistem Komunal Instalasi
Pengolahan Anaerob Sampah (SIKIPAS).
Referensi:
PEDOMAN PELAKSANAAN DI INDONESIA
KOMPOSTING
BIOGAS