Anda di halaman 1dari 11

PROSEDUR DAN SYARAT PENDIRIAN KOPERASI

DIKY TRI UTOMO


Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. 
II. Dasar hukum koperasi

Dasar hukum Koperasi Indonesia adalah UU Nomor 25 Tahun 1992


tentang Perkoperasian. Di dalamnya mengatur tentang fungsi, peran,
dan prinsip koperasi. Undang-undang ini disahkan di Jakarta pada
tanggal 21 Oktober 1992, di tandatangani oleh Presiden RI Soeharto,
Presiden RI pada masa itu dan di umumkan pada Lembaran Negara RI
Tahun 1992 Nomor 116. Koperasi Indonesia berdasarkan UU No. 25
tahun 1992, koperasi suatu badan usaha yang dipandang oleh undang-
undang sebagai suatu perusahaan. Dimana dibentuk oleh anggota-
anggotanya untuk melakukan kegiatan usaha dan menunjang
kepentingan ekonomi anggotanya.
Lanjutan…
Dasar-dasar hukum koperasi Indonesia diantaranya :
1. Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
2. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
3. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Simpan
Pinjam oleh Koperasi.
4. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi.
5. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PPK No. 36/Kep/MII/1998 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penggabungan dan Peleburan Koperasi.
6. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PKM No. 19/KEP/Meneg/III/2000
tentang Pedoman kelembagaan dan Usaha Koperasi.
7. Peraturan Menteri No. 01 tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan,
Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
III. Pendirian koperasi

Dalam peraturan koperasi Indonesia koperasi baru dapat didirikan apabila ada
minimal 20 orang yang bersama-sama mempunyai tujuan untuk mendirikan suatu
koperasi, dan dari dua puluh orang tersebut dapat menjadi anggota semua, dan di
antara mereka dapat dipilih menjadi anggota pengurus, maupun anggota pengawas.
Koperasi terbagi atas dua yakni:
1. Koperasi primer adalah koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang
perseorangan.
2. Koperasi sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi
serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer.
Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
3. Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer.
4. Koperasi gabungan adalah kopeasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat.
5. Koperasi induk adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 koperasi
gabungan.
Lanjutan…
1. Calon-calon pendiri harus mempunyai kepentingan ekonomi yang sama.
2. Dilaksanakannya rapat pembentukan. Rapat pembentukan koperasi tersebut dihadiri
oleh pejabat dinas/instansi/badan yang membidangi koperasi setempat sesuai domisili
anggota (Pasal 5 Ayat 3), dimana kehadiran pejabat tersebut bertujuan antara lain
untuk memberi arahan berkenaan dengan pembentukan koperasi, melihat proses
pelaksanaan rapat pembentukan, sebagai nara sumber apabila ada pertanyaan
berkaitan dengan perkoperasian dan untuk meneliti isi konsep anggaran dasar yang
dibuat oleh para pendiri sebelum di”akta”kan oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi
setempat. Dalam rapat pembentukan akan dibahas mengenai Anggaran Dasar
Koperasi yang memuat antara lain (Pasal 5 Ayat 5) :
a. Nama dan tempat kedudukan.
b. Maksud dan tujuan.
c. Jenis koperasi dan bidang usaha keanggotaan.
d. Rapat anggota.
e. Pengurus, pengawas dan pengelola.
f. Permodalan, jangka waktu dan sisa hasil usaha.
g. Penyusunan akta pendirian koperasi.
Lanjutan…

3. Penelitian oleh pejabat yang memiliki kewenangan


Langkah akhir yang harus dilalui untuk mengesahkan koperasi tersebut
sebagai badan hukum adalah penelitian oleh pejabat yang berwenang.
Pejabat yang berwenang akan melakukan :
1. Penelitian terhadap materi anggaran dasar yang diajukan (Pasal 8 Ayat 2).
2. Pengecekan terhadap keberadaan koperasi tersebut (Pasal 8 Ayat 2).
Akta pendirian koperasi

Pembuatan atau penyusunan akta pendirian koperasi, yang dapat disusun oleh para pendiri
(apabila di wilayah setempat tidak terdapat NPAK) atau dibuat oleh Notaris Pembuat
Akta Koperasi (Pasal 6 Ayat 1).Selanjutnya notaris atau kuasa pendiri mengajukan
permohonan pengesahan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang dengan
dilampirkan Pasal 7 ayat (1) :
1. 2 (Dua) rangkap salinan akta pendirian bermaterai cukup.
2. Data akta pendirian koperasi yang dibuat dan ditandatangani notaris.
3. Surat bukti tersedianya modal yang jumlahnya sekurang-kurangnya sebesar simpanan
pokok dan simpanan wajib yang wajib dilunasi oleh para pendiri.
4. Rencana kegiatan usaha minimal tiga tahun ke depan dan RAPB.
5. Dokumen lain yang diperlukan sesuai peraturan perundang -undangan.
V. Keanggotaan Koperasi

Yang dapat menjadi anggota koperasi ialah setiap warga negara Indonesia yang :
1. Mampu untuk melakukan tindakan hukum.
2. Menerima landasan adil, asas, dan seni dasar koperasi.
3. Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban-kewajiban dan hak sebagai anggota.
4. Sifat keanggotaan koperasi.
5. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
6. Kewajiban dan hak anggota koperasi. Kewajiban perorangan anggota koperasi
sesuai dalam pasal 20 UU No.25/1992 adalah:
a. Mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi serta semua
keputusan yang telah disepakati bersama dalam rapat anggota.
b. Berpartisipasi pada usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.
c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas
kekeluargaan.
Lanjutan…
7. Hak keuangan anggota koperasi adalah:
a. Menggunakan keuntungan keuangan dari fasilitas badan usaha koperasi.
b. Menerima bunga atas modal saham yang disetor.
c. Menuntut pembayaran kontribusi modal saham dari dana koperasi karena
pengunduran diri dari keanggotaan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai