• Secara sejarah :
– Diperkenalkan oleh Aristoteles sebagai filsafat moral
• Menurut K. Bertens :
– Etika adalah : Ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu adat /
kebiasaan.
Bahasan Etika: Penjernihan Istilah
• Etika dan Moral
– Moral berasal dari bahasa latin mos (jamak=mores) yang memiliki arti
kebiasaan/adat
– Jadi secara etimologi Etika dan Moral memiliki makna yang sama
• Etika bisa menjadi ruang perdebatan dan kompromi nilai universal tentang
moral di atas agama dan kebangsaan tertentu.
Konsep dasar aksiologi
• Pengertian :
Merupakan cabang filsafat yang membicarakan
arah, orientasi atau tujuan dan nilai kehidupan.
• Aksiologi juga kerap disebut sebagai teori nilai.
• Menjadi titik tolak manusia untuk menelaah
secara kritis pertanyaan mendasar tentang
bagaimana manusia harus hidup dan bertindak.
• Dari aksiologi ini lahirlah Etika dan Estetika
Aksiologi Ilmu
• Ilmu sering kali dikatakan bebas nilai
(meskipun hal ini banyak yang tidak sepakat)
• Dalam pengertian ilmu yang bebas nilai maka
ilmu dipandang hanyalah sebagai alat saja.
• Dalam hal ini, aksiologi ilmu merupakan upaya
pemikiran untuk menelaah arah, orientasi
tujuan pengembangan dan aplikasi ilmu.
Pentingnya aksiologi
• Perkembangan terkini :
– Percepatan perkembangan ilmu dan teknologi yang dikuasai manusia
– Semakin besar dan luas dampak yang bisa ditimbulkan oleh ilmu dan
teknologi terkini
• Nuklir
• Bom hidrogen
• Nano technologi
– Semakin besar kemampuan manusia dalam memanipulasi alam yang
berpotensi menyentuh permasalahan yang eksistensial manusia
misalkan
• Rekayasa genetik
• Stem cell
• Cloning
Dampak ekologis teknologi
Percepaan teknologi alat potong
• Beberapa percepatan pencapaian
teknologi yang penting :
Teknologi transportasi
• 1750 transportasi tercepat
adalah kuda padahal kuda telah
didomestifikasi sejak 1700 SM
• 1829 Kereta api
• 1910 Mobil
• 1921 Pesawat terbang
Gambar 2. Salju menutupi seluruh wilayah Wayne McQueen dan puterinya Jordan, 6
Inggris dan membuat perjalan darat, laut tahun, yang mengendara dari Bellingen ke
dan udara terganggu. Salju yang tebal Thredbo, Australia, Minggu (19/12) malam
menghambat pergerakan kendaraan. terkaget-kaget ketika bangun pagi dan
menemukan salju ada di mana-mana.
Australia saat ini seharunya sedang
mengalami musim panas.
Dampak Ekologis/Biologis IPTEK
Dampak IPTEK
Pengertian Profesi
• Menurut K. Bertens, profesi merupakan
sebuah komunitas moral yang memiliki nilai
dan cita-cita bersama.
• Mereka yang membentuk suatu profesi
disatukan karena :
– Memiliki latar pendidikan yang sama,
– Memiliki keahlian tertentu yang tidak dimiliki oleh
orang lain.
Ciri-ciri profesi
• profesi membutuhkan waktu pendidikan dan latihan yang khusus dan memadai,
yaitu harus adanya keterampilan yang khusus dalam suatu bidang pekerjaan.
• Suatu pekerjaan khas dengan keahlian serta ketrampilan , yaitu biasa ahli
dalam 1 bidang saja
• Menuntut kemampuan kinerja intelaktual ,
ialah kemampuan yang dibutuhkan untuk dapat melakukan berbagai aktivitas seperti mental -berpikir,
menalar, serta memecahkan masalah.
• Mempunyai konsekuen memikul tanggung jawab pribadi secara penuh.
• Ada sanksi jika terdapat pelanggaran.
• Memiliki kewenangan penuh untuk memberikan judgment.
• Ada pengakuan dari masyarakat
• Memiliki kode etik serta asosiasi profesional
• Mengatur diri (self regulated)
Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah
• Layanan publik serta altruisme.
Diperolehnya dari penghasilan kerja dalam profesinya yang dapat dipertahankan selama berkaitan dengan
kebutuhan publik
• Status dan imbalan yang tinggi.
Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, serta imbalan yang layak bagi para
anggotanya. Hal itu dapat dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi
masyarakat
Contoh Profesi
• Pengacara
• Akuntan
• Apoteker
• Dokter
• Insinyur
• Guru
Mengapa Perlu Etika Profesi
• Suatu profesi memiliki monopoli terhadap suatu keahlian tertentu, dan ini
adalah salah satu bentuk kekuasaan yang besar dalam suatu sistem sosial.
• Karena sifat monopolistis ini, maka praktek suatu profesi bagi masyarakat
penggunanya (customer) menjadi berpeluang terjadi tindakan tidak etis seperti
penipuan, pemalsuan dan hal tidak terpuji lainnya terhadap pengguna profesi
tersebut.
• Nah di titik inilah kode etik profesi dapat mengimbangi peluang terjadinya hal
negatif tersebut.
• Dengan adanya kode etik profesi kepercayaan masyarakat akan suatu profesi
dapat diperkuat, karena setiap klien merasa memiliki keyakinan yang lebih tinggi
bahwa kepentingannya telah dijamin atau diperhatikan.
• Dalam perkembangnya bahkan banyak perusahaan yang mengembangkan etika
perusahaan untuk menaikkan brand mereka melalui komitmen moral yang
dipublikasikan.
Ilustrasi
• Profesi dokter misalkan, bisa saja dokter memberikan
obat resep yang berkualitas jelek pada pasiennya
karena ada imbalan tertentu dari produsen obat kepada
si dokter jika mengajurkan mengkonsumsi produknya.
• Masyarakat kebanyakan tidak tahu-menahu tentang
seluk-beluk obat sehingga satu-satunya cara ya
mengikuti nasihat dokter.
• Misalkan untuk berobat masyarakat mau tidak percaya
sama dokter …. Lalu harus percaya sama siapa lagi ?
• Begitu juga dengan profesi-profesi lainnya
Etika Akademisi
• Etika Akademik adalah nilai-nilai luhur yang
wajib ditaati sivitas akademika dalam berpikir,
berperilaku dan bertindak, dalam rangka
mengemban tugas-tugas keilmuan
berdasarkan nilai-nilai moral dan etika (Statuta
Unijoyo BAB I Pasal 1)
Etika Akademisi
BAB VI
KEBEBASAN AKADEMIK, OTONOMI KEILMUAN, ETIKA AKADEMIK DAN ATURAN BERPERILAKU
Pasal 57
(1) Kebebasan akademik adalah kebebasan yang dimiliki anggota sivitas akademika untuk secara
bertanggungjawab dan mandiri melaksanakan kegiatan akademik yang terkait dengan
pendidikan, serta pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni;
(2) Kebebasan mimbar akademik adalah bagian dari kebebasan akademik yang memungkinkan
dosen menyampaikan hasil kajian di perguruan tinggi yang bersangkutan sesuai dengan norma
dan kaidah keilmuan;
(3) Otonomi keilmuan adalah keleluasaan dan kewenangan untuk melakukan kegiatan keilmuan
dalam rangka usaha untuk menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau seni yang berpedoman kepada norma dan kaidah keilmuan;
(4) Pimpinan Universitas menjamin pelaksanaan kebebasan akademik dan kebebasan mimbar
akademik;
(5) Ketentuan tentang pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan
otonomi keilmuan ditetapkan dalam Keputusan Senat Universitas.
Nilai kejujuran
• Ditekankan di berbagai kode etik organisasi profesi :
– IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineer)
• Canon 7 : Insinyur harus mencari, menerima dan menyampaikan hasil kerja dan kritik yang
mengandung kejujuran.
– ASME (American Society of Mechanical Engineers)
• Fundamental principle II : Para insinyur harus melakukan/mempraktekkan profesinya dengan
kejujuran dan keadilan
– NSPE (National Society of profesional Engineers)
• Fund. Canon 1.3 : Para insinyur harus menghndarkan ketidak jujuran dalam mencari dan m
enawarkan pekerjaan dan hal lain yang terkait dalam pekerjaan.
– ASCE (American Society of Civil Engineer)
• Canon 3 : Insinyur harus menyampaikan pernyataan umum hanya dalam keadaan yang
obyektif dan harus merupakan suatu perbuatan yang jujur.
– PII
• Tuntunan sikap 3 : Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung
jawabkan
Taksonomi Ketidak-Jujuran
• UMUM
– Bohong
– Kecurangan sengaja
– Mempergunakan data orang lain/clien
– Menahan Informasi
– Tidak menyebarkan informasi
• TERKAIT DATA
– Trimming
– Cooking
– Forging atau Fabrication
• TERKAIT PUBLIKASI
– Plagiarisme
– Collusion
Etika Akademik dan Plagiarism
Berdasarkan Merriam-Webster Online Dictionary, to "plagiarize"
berarti :
• Mencuri dan mempublikasikan (ide-ide atau kata-kata milik orang
lain) sebagai hasil karya sendiri
• Penggunaan (hasil karya orang lain) tanpa menyebutkan sumbernya
secara
• Melakukan pencurian karya sastra
• Menyatakan sebuah ide atau produk sebagai baru atau asli padahal
diambil dari sumber yang telah ada.
Dengan kata lain, “plagiarism” adalah sebuah aksi penipuan. Di dalamnya termasuk
mencuri hasil karya orang lain dan berbohong tentangnya. (Plagiarism.org, 2009, ¶ 2)
Definisi (operasional)