Anda di halaman 1dari 39

MINGGU 6

Kode etik profesi dan pengantar etika


akademisi dan etika engineering

Kuliah Pengantar Rekayasa & Design


Jurusan Teknik Industri
Universitas Trunojoyo Madura
Semester Gasal 2020
Outline
• Review
• Bahasan Etika
• Etika & Iptek
• Profesi
– Pengertian -- Alasan perlunya Etika Profesi
– Ciri-ciri --
– Contoh
• Kode etik profesi
• Etika akademisi
• Pengantar etika engineering
• Beberapa studi kasus
Review
• Hasil kerja engineering & disain meliputi hampir semua
kehidupan manusia (kita hidup di dunia yang telah
direkayasa manusia)
• Sebagaimana telah disampaikan pada beberapa pertemuan
sebelumnya bahwa tiap Ilmu memiliki tiga landasan filosofis
– Ontologis (tinjauan kritis akan hakikat obyek ilmu)
– Epistemologis (tinjauan kritis tentang metode yang valid untuk
memperoleh ilmu)
– Aksiologis (tinjauan kritis akan dampak aplikasi ilmu)
• Bahasan Etika sangat erat kaitannya dengan landasan ilmu
yang ke tiga yakni “aksiologis”
Bahasan Etika: Pengertian
• Secara etimologi :
– Berasalah dari bahasa Yunani ethos yang memiliki makna ganda
seperti : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang,
kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap maupun cara berpikir.
– Dalam bentuk jamak (ta etha) memiliki arti adat kebiasaan.

• Secara sejarah :
– Diperkenalkan oleh Aristoteles sebagai filsafat moral

• Menurut K. Bertens :
– Etika adalah : Ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu adat /
kebiasaan.
Bahasan Etika: Penjernihan Istilah
• Etika dan Moral
– Moral berasal dari bahasa latin mos (jamak=mores) yang memiliki arti
kebiasaan/adat
– Jadi secara etimologi Etika dan Moral memiliki makna yang sama

• Tiga pengertian etika menurut K. Bertens :


– Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat
– Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
– Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan ahlak

Jadi Etika tidak selalu merupakan suatu ilmu


 dalam pengertian Etika sebagai nilai maka pengertian etika sama saja dengan
moral.
Bahasan Etika: Penjernihan Istilah
• Amoral dan Imoral
– Kata amoral sering kali digunakan secara salah kaprah dan diartikan
sebagai tidak bermoral dalam percakapan sehari-hari orang
Indonesia
– Padahal menurut Concise Oxford Dictionary :
• Amoral = out-of the sphere of moral; non-moral; (tidak berhubungan
dengan konteks moral)
• Immoral = opposed to morality; morally evil. (bertentangan dengan
moralitas yang baik, bermoral jahat)
– Boleh saja mengadopsi suatu istilah asing, akan tetapi tidak bisa kita
keluar dari kebiasaan pemaknaan dari bahasa asalnya.
– Jadi penggunaan kata amoral sebagai padan frasa tidak bermoral
adalah kurang tepat
Bahasan Etika: Penjernihan istilah
• Etika dan Etiket :
– Etiket hanya berlaku dalam ruang sosial (dalam pergaulan dengan manusia lain) jika
tidak ada orang lain (tidak ada saksi mata dalam kasus tertentu) dalam sebuah situasi,
maka etiket tidak berlaku sedangkan etika berlaku meskipun tidak ada kehadiran orang
lain (tidak ada saksi mata).
– Etiket memiliki penggunaan yang lebih relatif jika dibandingkan etika. Etiket berlaku
pada situasi yang lebih khusus dan mengikat tata cara untuk komunitas terbatas.
Sedangkan etika lebih universal dan mengikat komunitas yang ebih besar. Contoh :
Etiket makan di perjamuan makan resmi (table manner) sangat kecil cakupan wilayah
ikatnya baik secara waktu/situasi (event) maupun pengguna (kalangan orang tertentu).
Sedangkan hampir semua kebudayaan dan manusia hampir pasti enganggap bahwa
menipu, menyiksa, mencuri itu buruk, di mana ini semua adalah wilayah etika.
– Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan, sedangkan etika
membicarakan apakah suatu perbuatan boleh atau tidak untuk dilakukan.
– Etiket lebih pada aspek lahiriah dari perbuatan manusia sisi non tampak seperti niat
atau maksud tidak dibahas.
Bahasan Etika: Peran di dunia moderen
– Situasi etis yang menonjol di dunia moderen :
• Adanya pluralisme moral
– Kita tahu bahwa nilai dan norma antara satu masyarakat kadang tidak sama dengan
masyarakat lainnya
– Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi serta transportasi membuat kita
menjumpai berbagai nilai dan norma yang berbeda yang mungkin tidak sejalan
dengan norma yang kita anut.
– Semakin pluralnya masyarakat akibat pluralnya latar belakang anggota suatu
kelompok baru (seperti lingkungan kerja, sekolah, forum diskusi online,
perdagangan dsb)
• Banyak masalah etis baru yang belum ada sebelumnya
– Didorong perkembangan teknologi terutama di bidang biomedika dan genetika
• Menguatnya kepedulian etis yang universal
– Munculnya gerakan moral lintas negara (LSM internasional)
– Serikat-serikat profesi lintas negara
– Bantuan korban bencana lintas negara
Peran Etika pada dunia moderen
• Sebagaimana Etika dimunculkan sebagai jawaban atas
terjadinya krisis kesadaran etis di Yunani di abad 5 SM dimana :
– Pola-pola moral tradisional tidak lagi memiliki dasar pijakan karena
perubahan yang cepat di bidang sosial dan religius
– Ketidak percayaan kepada para sofis karena subyektifisme dan
relatifisme mereka
• Maka etika juga memegang peranan yang sangat penting
karena :
– Etika bisa menjadi ruang perdebatan dan kompromi nilai universal di
atas agama dan kebangsaan tertentu.
– Berpijak pada rasio untuk memecah kan masalah-masalah moral
yang dihadapi manusia.
Bahasan Etika:
Pengantar Etika Terapan
• Konsep dasar :
– Istilah etika terapan meupakan istilah baru meskipun yang
dimaksudkannya sama sekali bukan hal baru dalam sejarah
filsafat moral.
– Sejak masa Plato & Aristoteles : mereka mengatakan kalau Etkia
adalah filsafat praktis. (artinya filsafat yang hendak
memberikan penyuluhan kepada tingkah laku manusia dengan
memperlihatkan apa yang harus kita lakukan)
– Contoh gejala: banyaknya pemerintah atau perusahaan atau
pihak yang meminta pendapat seorang filosof etika untuk
memberikan pertimbangan tentang implikasi etis dari suatu
rancangan undang-undang baru atau kebijakan baru.
Bahasan Etika:
Bidang garapan Etika terapan
• Sistem kategori
– Berdasarkan obyek telaah
• Profesi tertentu : Segala isu etis di terkat dengan profesi tersebut.
• Masalah tertentu : Segala isu etis di terkat dengan masalah tersebut.
– Berdasarkan cakupan
• Makro etika : Masalah etika yang menyangkut satu bangsa seluruhnya
atau bahkan seluruh umat manusia.
• Meso etika : Etika profesi ada di sini
• Mikro etika : Maslah antar individu (kewajiban Guru terhadap muridnya
dan lain-lain)
– Bersasarkan subyek sorotan
• Individual
• Sosial
Etika dan IPTEK
• Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa kemajuan IPTEK
memunculkan banyak masalah etis baru mengingat :
– Semakin lajunya percepatan perkembangan ilmu dan teknologi
– Semakin luas dan besarnya dampak yang mungkin timbul
– Semakin jauhnya ilmu dan teknologi menggugah ranah eksistensial
kemanusiaan dan keimanan seperti pada :
• Teknologi rekayasa genetika
• Teknologi stem cell
• Teknologi Cloning
• Teknologi komunikasi dan informasi

• Etika bisa menjadi ruang perdebatan dan kompromi nilai universal tentang
moral di atas agama dan kebangsaan tertentu.
Konsep dasar aksiologi
• Pengertian :
Merupakan cabang filsafat yang membicarakan
arah, orientasi atau tujuan dan nilai kehidupan.
• Aksiologi juga kerap disebut sebagai teori nilai.
• Menjadi titik tolak manusia untuk menelaah
secara kritis pertanyaan mendasar tentang
bagaimana manusia harus hidup dan bertindak.
• Dari aksiologi ini  lahirlah Etika dan Estetika
Aksiologi Ilmu
• Ilmu sering kali dikatakan bebas nilai
(meskipun hal ini banyak yang tidak sepakat)
• Dalam pengertian ilmu yang bebas nilai maka
ilmu dipandang hanyalah sebagai alat saja.
• Dalam hal ini, aksiologi ilmu merupakan upaya
pemikiran untuk menelaah arah, orientasi
tujuan pengembangan dan aplikasi ilmu.
Pentingnya aksiologi
• Perkembangan terkini :
– Percepatan perkembangan ilmu dan teknologi yang dikuasai manusia
– Semakin besar dan luas dampak yang bisa ditimbulkan oleh ilmu dan
teknologi terkini
• Nuklir
• Bom hidrogen
• Nano technologi
– Semakin besar kemampuan manusia dalam memanipulasi alam yang
berpotensi menyentuh permasalahan yang eksistensial manusia
misalkan
• Rekayasa genetik
• Stem cell
• Cloning
Dampak ekologis teknologi
Percepaan teknologi alat potong
• Beberapa percepatan pencapaian
teknologi yang penting :

Teknologi alat potong


• 1 jt s/d 100 ribu tahun SM , lebih
lambat dibandingkan dengan
perkembangan dalam 8000 tahun
terakhir
• Memungkinkan manusia memotong
membentuk benda-benda kerja dan
alat lainnya secara lebih efektif dan
efisien.

Dampak potensial perusakan alam :


• Penebangan hutan, pengerukan bawah
laut dll, pemboran sumber mineral
yang berlebihan dll
Dampak ekologis teknologi
Percepaan kecepatan mobilitas manusia
• Beberapa percepatan pencapaian
teknologi yang penting :

Teknologi transportasi
• 1750  transportasi tercepat
adalah kuda padahal kuda telah
didomestifikasi sejak 1700 SM
• 1829  Kereta api
• 1910  Mobil
• 1921  Pesawat terbang

Dampak potensial perusakan alam:


- Emisi gas buang
- Daya jelajah yang semakin jauh
Dampak ekologis teknologi
Percepaan teknologi alat pemusnah
• Beberapa percepatan
pencapaian teknologi yang
penting :

Teknologi peledak dan


dampak potensial perusakan
alam:

- Daya rusak jika digunakan


- Bisa memantik ketegangan
politik dan perang
- Residu sisa atom
- Senjata biologis
Dampak ekologis teknologi
Dampak Pemanasan Global

Foto yang dibuat pada hari Minggu (19/12/2010) memperlihatkan


salju dan es yang menyelimuti wilayah Mount Hotham, Australia.
Cuaca dan udara yang biasanya panas pada musim panas kali ini
digantikan udara dingin dari laut selatan.
Dampak Pemanasan Global

Gambar 2. Salju menutupi seluruh wilayah Wayne McQueen dan puterinya Jordan, 6
Inggris dan membuat perjalan darat, laut tahun, yang mengendara dari Bellingen ke
dan udara terganggu. Salju yang tebal Thredbo, Australia, Minggu (19/12) malam
menghambat pergerakan kendaraan. terkaget-kaget ketika bangun pagi dan
menemukan salju ada di mana-mana.
Australia saat ini seharunya sedang
mengalami musim panas.
Dampak Ekologis/Biologis IPTEK
Dampak IPTEK
Pengertian Profesi
• Menurut K. Bertens, profesi merupakan
sebuah komunitas moral yang memiliki nilai
dan cita-cita bersama.
• Mereka yang membentuk suatu profesi
disatukan karena :
– Memiliki latar pendidikan yang sama,
– Memiliki keahlian tertentu yang tidak dimiliki oleh
orang lain.
Ciri-ciri profesi
• profesi membutuhkan waktu pendidikan dan latihan yang khusus dan memadai,
yaitu harus adanya keterampilan yang khusus dalam suatu bidang pekerjaan.
• Suatu pekerjaan khas dengan keahlian serta ketrampilan , yaitu biasa ahli
dalam 1 bidang saja
• Menuntut kemampuan kinerja intelaktual ,
ialah kemampuan yang dibutuhkan untuk dapat melakukan berbagai aktivitas seperti mental -berpikir,
menalar, serta memecahkan masalah.
• Mempunyai konsekuen memikul tanggung jawab pribadi secara penuh.
• Ada sanksi jika terdapat pelanggaran.
• Memiliki kewenangan penuh untuk memberikan judgment.
• Ada pengakuan dari masyarakat
• Memiliki kode etik serta asosiasi profesional
• Mengatur diri (self regulated)
Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah
• Layanan publik serta altruisme.
Diperolehnya dari penghasilan kerja dalam profesinya yang dapat dipertahankan selama berkaitan dengan
kebutuhan publik
• Status dan imbalan yang tinggi.
Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, serta imbalan yang layak bagi para
anggotanya. Hal itu dapat dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi
masyarakat
Contoh Profesi
• Pengacara
• Akuntan
• Apoteker
• Dokter
• Insinyur
• Guru
Mengapa Perlu Etika Profesi
• Suatu profesi memiliki monopoli terhadap suatu keahlian tertentu, dan ini
adalah salah satu bentuk kekuasaan yang besar dalam suatu sistem sosial.
• Karena sifat monopolistis ini, maka praktek suatu profesi bagi masyarakat
penggunanya (customer) menjadi berpeluang terjadi tindakan tidak etis seperti
penipuan, pemalsuan dan hal tidak terpuji lainnya terhadap pengguna profesi
tersebut.
• Nah di titik inilah kode etik profesi dapat mengimbangi peluang terjadinya hal
negatif tersebut.
• Dengan adanya kode etik profesi kepercayaan masyarakat akan suatu profesi
dapat diperkuat, karena setiap klien merasa memiliki keyakinan yang lebih tinggi
bahwa kepentingannya telah dijamin atau diperhatikan.
• Dalam perkembangnya bahkan banyak perusahaan yang mengembangkan etika
perusahaan untuk menaikkan brand mereka melalui komitmen moral yang
dipublikasikan.
Ilustrasi
• Profesi dokter misalkan, bisa saja dokter memberikan
obat resep yang berkualitas jelek pada pasiennya
karena ada imbalan tertentu dari produsen obat kepada
si dokter jika mengajurkan mengkonsumsi produknya.
• Masyarakat kebanyakan tidak tahu-menahu tentang
seluk-beluk obat sehingga satu-satunya cara ya
mengikuti nasihat dokter.
• Misalkan untuk berobat masyarakat mau tidak percaya
sama dokter …. Lalu harus percaya sama siapa lagi ?
• Begitu juga dengan profesi-profesi lainnya
Etika Akademisi
• Etika Akademik adalah nilai-nilai luhur yang
wajib ditaati sivitas akademika dalam berpikir,
berperilaku dan bertindak, dalam rangka
mengemban tugas-tugas keilmuan
berdasarkan nilai-nilai moral dan etika (Statuta
Unijoyo BAB I Pasal 1)
Etika Akademisi
BAB VI
KEBEBASAN AKADEMIK, OTONOMI KEILMUAN, ETIKA AKADEMIK DAN ATURAN BERPERILAKU
 
Pasal 57
(1) Kebebasan akademik adalah kebebasan yang dimiliki anggota sivitas akademika untuk secara
bertanggungjawab dan mandiri melaksanakan kegiatan akademik yang terkait dengan
pendidikan, serta pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni;
(2) Kebebasan mimbar akademik adalah bagian dari kebebasan akademik yang memungkinkan
dosen menyampaikan hasil kajian di perguruan tinggi yang bersangkutan sesuai dengan norma
dan kaidah keilmuan;
(3) Otonomi keilmuan adalah keleluasaan dan kewenangan untuk melakukan kegiatan keilmuan
dalam rangka usaha untuk menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau seni yang berpedoman kepada norma dan kaidah keilmuan;
(4) Pimpinan Universitas menjamin pelaksanaan kebebasan akademik dan kebebasan mimbar
akademik;
(5) Ketentuan tentang pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan
otonomi keilmuan ditetapkan dalam Keputusan Senat Universitas.
Nilai kejujuran
• Ditekankan di berbagai kode etik organisasi profesi :
– IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineer)
• Canon 7 : Insinyur harus mencari, menerima dan menyampaikan hasil kerja dan kritik yang
mengandung kejujuran.
– ASME (American Society of Mechanical Engineers)
• Fundamental principle II : Para insinyur harus melakukan/mempraktekkan profesinya dengan
kejujuran dan keadilan
– NSPE (National Society of profesional Engineers)
• Fund. Canon 1.3 : Para insinyur harus menghndarkan ketidak jujuran dalam mencari dan m
enawarkan pekerjaan dan hal lain yang terkait dalam pekerjaan.
– ASCE (American Society of Civil Engineer)
• Canon 3 : Insinyur harus menyampaikan pernyataan umum hanya dalam keadaan yang
obyektif dan harus merupakan suatu perbuatan yang jujur.
– PII
• Tuntunan sikap 3 : Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung
jawabkan
Taksonomi Ketidak-Jujuran
• UMUM
– Bohong
– Kecurangan sengaja
– Mempergunakan data orang lain/clien
– Menahan Informasi
– Tidak menyebarkan informasi

• TERKAIT DATA
– Trimming
– Cooking
– Forging atau Fabrication

• TERKAIT PUBLIKASI
– Plagiarisme
– Collusion
Etika Akademik dan Plagiarism
Berdasarkan Merriam-Webster Online Dictionary, to "plagiarize"
berarti :
• Mencuri dan mempublikasikan (ide-ide atau kata-kata milik orang
lain) sebagai hasil karya sendiri
• Penggunaan (hasil karya orang lain) tanpa menyebutkan sumbernya
secara
• Melakukan pencurian karya sastra
• Menyatakan sebuah ide atau produk sebagai baru atau asli padahal
diambil dari sumber yang telah ada.

Dengan kata lain, “plagiarism” adalah sebuah aksi penipuan. Di dalamnya termasuk
mencuri hasil karya orang lain dan berbohong tentangnya. (Plagiarism.org, 2009, ¶ 2)
Definisi (operasional)

• Mengakui hasil karya orang lain sebagai hasil karya sendiri


• Meng-copy kata-kata atau ide orang lain tanpa menyebut sumbernya secara layak
(without crediting the source) .
• Lalai untuk memberi kutipan dalam tanda kutip
• Memberikan informasi yang tidak benar tentang sumber kutipan
• Mengubah kata-kata tapi tetap menggunakan struktur sumber aslinya tanpa tanpa
menyebut sumbernya
• Meng-copy banyak sekali kata-kata atau ide dari hasil karya orang lain sehingga
menjadi bagian mayoritas dari karya tulis anda, tidak peduli apakah anda
menyebut sumbernya atau tidak
(Plagiarism.org, 2009, ¶ 4)
Definisi (operasional)
• Meng-copy bulat-bulat (atau memperbolehkan di-copy) paragrap, kalimat, sebuah kalimat
atau bagian penting dari sebuah kalimat.
• Menggunakan kutipan langsung dari sebuah sumber tanpa tanda kutip.
• Meng-copy ide, konsep, hasil penelitian, tabel statistik, program komputer, disain, gambar,
suara atau tulisan atau segala kombinasi hal-hal tersebut.
• Mem-pharaphrase karya orang lain, dengan hanya sedikit perubahan. (maksud dasar,
bentuk dan alur dibiarkan tetap).
• Meng-copy atau paste pernyataan dari banyak sumber atau menggabungkan beberapa
karya orang lain dan mengakuinya sebagai hasil karya sendiri.
• Mengakui hasil karya bersama (kolaborasi) sebagai hasil karya perorangan.
• Mengumpulkan tugas/karya orang lain dengan mengganti nama pengarang.
• Mengumpulkan tugas (keseluruhan atau sebagian) yang telah dikumpulkan untuk mata
kuliah lain.
• Berbuat curang di ujian, dengan mencontek mahasiswa lain atau menggunakan bantuan
atau catatan yang dilarang.
(Melbourne University, 2008, ¶ 3)
Mengapa plagiarism dilarang
• Plagiarism adalah perbuatan tidak jujur 
• Ketidak jujuran tersebut bisa menjadi kebiasaan yang buruk
• Nilai yang diperoleh hakikatnya bukan merupakan hak pelaku plagiarism
• Resiko tertangkap, dihukum dan dipermalukan
• Memberikan efek jangka panjang – kelangkaan temuan/ide baru
• Menjadikan kita tidak mampu menyingkap kekuatan pemikiran diri
sendiri untuk menciptakan sesuatu yang baru dan unik.
• Kepuasan batin jika ada orang lain yang mengkutip pendapat kita.
• Merupakan indikasi ketidak-mengertian
• Menegakkan nilai keadilan dan kejujuran.
• Menjaga kredibilitas kebenaran akademis
(Sarah Keller, Source Aid, 2008 ) 
Sebab-sebab plagiarism
• Tidak memahami kultur akademis dan tidak memiliki keterampilan
untuk berkarya di tingkatan universitas
• Adanya niat untuk berbuat tidak jujur.

• Sebab-sebab tersebut mungkin terkait dengan :


– Masalah akademis
– Personal dan kultural
– Keterampilan untuk membaca, berpikir dan menulis di level universitas
– Pengetahuan tentang karya tulis akademik
– Keterampilan untuk melakukan penelitian dan referensi
– Kemampuan memanage waktu
(University of Shouthern Queensland, 2009)
Etika Insinyur
Kode Etik Insinyur Indonesia
PERTAMA, PRINSIP-PRINSIP DASAR
 
• Mengutamakan keluhuran budi.
• Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
kepentingan kesejahteraan umat manusia.
• Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan
masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
• Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan
keahlian profesional keinsinyuran.
Etika Insinyur
KEDUA, TUJUH TUNTUNAN SIKAP
 
• Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan Masyarakat.
• Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
• Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung
jawabkan.
• Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan
dalam tanggung jawab tugasnya.
• Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan
kemampuan masing-masing.
• Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan
martabat profesi.
• Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.

Anda mungkin juga menyukai