Rahmanda Rafsyanjani
03 170806940
Spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati oleh pembeli dan penjual di awal akad.
Ketentuan harga barang pesanan tidak dapat berubah selama jangka waktu akad. Dalam hal
bertindak sebagai pembeli, bank syariah dapat meminta jaminan kepada penjual untuk
menghindari risiko yang merugikan
Barang pesanan harus diketahui karakteristiknya secara umum yang meliputi jenis,
spesifikasi teknis, kualitas dan kuantitasnya. Barang pesanan harus sesuai dengan karakteristik
yang telah disepakati antara pembeli dan penjual. Jika barang pesanan yang dikirimkan salah
atau cacat, maka penjual harus bertanggungjawab atas kelalaiannnya.
Alat pembayaran harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa kas, barang atau
manfaat. Pelunasan harus dilakukan pada saat akad disepakati dan tidak boleh dalam bentuk
pembebasan utang penjual atau penyerahan piutang pembeli dari pihak lain.
Transaksi salam dilakukan karena berniat memberikan modal kerja terlebih dahulu untuk
memungkinkan penjual (produsen) memperoduksi barangnya, barang yang dipesan memiliki
spesifikasi khusus, atau pembeli ingin mendapatkan kepastian dari penjual. Transaksi salam
diselesaikan pada saat penjual menyerahkan barang kepada pembeli.
Jenis akad salam
1. Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang
diperjualbelikanbelum ada ketika transaksi
dilakukan,pembeli melakukan pembayaran
dimuka,sedangkan penyerahan barang baru dilakukan
dikemudian hari.
o Nilai nya lebih rendah dari nilai Utang Salam Rp 100.000 Aset Salam Rp 95.000
akad salam (asumsi nilai barang Kerugian Rp 5.000
Rp 95.000) Penjualan Rp 100.000 Piutang Salam Rp 100.000
o Atau jika dilakukan salam Aset Salam Rp 95.000 Aset Salam Rp 95.000
pararel dengan membeli asset Kerugian Rp 5.000
salam dengan harga Rp 95.000 Kas Rp 95.000 Piutang Salam Rp 100.000
Jurnal pembelian aset salam
Utang Salam Rp 100.000
Jurnal penyerahan aset salam Aset Salam Rp 95.000
ke pembeli Keuntungan Salam Rp 5.000
Modal Saham dalam Bentuk Uang Tunai
Jika pembeli tidak menerima : Perubahan dilakukan secara teknis Perubahan dilakukan secara teknis
• Penjual diberikan tambahan operasional operasional
waktu
• Pembeli membatalkan pesanan Utang Salam Rp 100.000 Piutang Lain-lain Rp 100.000
dan penjual melunasi Utang Lain-lain Rp 100.000 Piutang Salam Rp 100.000
• Pembeli membatalkan pesanan, - Dilakukan secara off balance - Dilakukan secara off balance
dan pembeli memiliki jaminan. sheet sheet
- Saat terima jaminan Piutang Rp 20.000 Kas Rp 120.000
- Saat jaminan dijual asumsi Utang Salam Rp 100.000 Piutang Salam Rp 100.000
jaminan dijual oleh pembeli Rp Aset Rp 20.000 Utang Rp 20.000
120.000
Kas Rp 20.000 Utang Rp 20.000
Piutang Rp 20.000 Kas Rp 20.000
Modal Saham dalam Bentuk Uang Tunai
- Saat jaminan dijual, asumsi Utang Salam Rp 100.000 Piutang Lain – lain Rp 20.000
jaminan dijual oleh pembeli Rp Aset Rp 80.000 Kas Rp 80.000
80.000 Utang Lain-lain Rp 20.000 Piutang Salam Rp 100.000
Kontrak Paralel Salam Paralel Istishna’ Paralel Baik salam paralel atau
istishna’ paralel sah
asalkan kedua kontrak
secara hukum terpisah
RUKUN ISTISHNA’
b a rang iakan
bu at ny ed
e
e n/pem uga m
dus nj
Pro ani’) da nya
(sha n baku i’)
01 ha s hn
ba usta
(M
ba rang
em beli
s a n/p nu’)
e sh
Pem n (ma
02
a
ipes
ya ng d
sa
r a ng/ja
a ba
k / usah
y e
Pro
03 l
an) Qabu
am ab
g a (Ts i gh at/Ij
Har Sh
5
Syarat-syarat Istishna’
2
Pembayaran dilakukan sesuai dengan
manfaat
Add Text
c. Khusus untuk istishna’ paralel
Simple
Adalah seluruh biaya akibat
PowerPoint produsen/kontraktor tidak dapat
Presentation memenuhi kewajiban jika ada.
Biaya perolehan/pengeluaran selama pembangunan
atau tagihan yang diterima dari produsen/kontraktor akan
diakui sebagai aset istishna’ dalam penyelesian, sehingga
jurnal yang dilakukan bila entitas melakukan pengeluaran
untuk akad istishna’ adalah :
Aset istishna’ dalam penyelesaian xxx
Persediaan, Kas, Utang, dan lain-lain xxx
Beban pra-akad diakui sebagai beban tangguhan dan diperhitungkan sebagai
biaya istishna’ jika akad disepakati. Jika akad tidak disepakati maka biaya tersebut
dibebankan pada periode berjalan.
Bagian margin keuntungan istishna’ yang diakui selama periode pelaporan ditambahkan kepada aset
istishna’ dalam penyelesaian.
Pada akhir periode, harga pokok istishna’ diakui sebesar biaya istishna’ yang telah dikeluarkan sampai
periode tersebut.
Metode Akad Selesai Untuk metode akad selesai, tidak ada
pengakuan pendapatan, harga pokok dan
keuntungan sampai dengan pekerjaan telah
dilakukan. Sehingga pendapatan diakui pada
periode di mana pekerjaan telah selesai
dilakukan. Jika terjadi kemungkinan total biaya
perolehan istishna’ akan melebihi pendapatan
istishna’ maka taksiran kerugian harus segera
diakui.
• Jurnal untuk mencatat penagihan baik metode presentase penyelesaian atau akad
selesai adalah:
Piutang Istishna’ xxx
Termin Istishna’ xxx
Termin istishna’ tersebut akan disajikan sebagai akun pengurang dari akun Aset
Istishna’ dalam Penyelesaian.
Dalam pengungkapan, penjual mengungkapkan transaksi istishna’ dalam laporan keuangan, tetapi
tidak terbatas pada :
c. Metode akuntansi yang digunakan dalam pengukuran pendapatan kontrak istishna’
d. Metode yang digunakan dalam penentuan presentase penyelesaian kontrak yang sedang
berjalan
e. Rincian piutang istishna’ berdasarkan jumlah, jangka waktu, dan kualitas piutang
f. Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No.101 tentang Penyajian Laporan Keuangan
Syariah.
a. Margin keuntungan b. Selisih antara nilai
Jika akad istishna’ dilakukan pembuatan barang akad dan nilai tunai
dengan pembayaran pesanan yang pada saat
tangguh maka pengakuan dihitung apabila penyerahan diakui
istishna’ dilakukan selama periode
pendapatan dibagi menjadi tunai akan diakui pelunasan secara
2 bagian yaitu: sesuai presentase proporsional sesuai
penyelesaian. dengan jumlah
pembayaran.
Perbedaan jurnal istishna’ tangguhan dengan istishna’ yang dibayar tunai
terletak pada jurnal untuk pengakuan pendapatan dan jurnal untuk pengakuan
margin keuntungan.
2. Jurnal pengakuan pendapatan selisih antara nilai akad dan nilai tunai
• Pada saat penandatanganan akad:
Piutang Istishna’ xxx
Pendapatan Istishna’ Tangguh xxx
• Pada saat pembayaran dan pengakuan pendapatan selisih nilai tunai dan
nilai akad:
Pendapatan Istishna’ Tangguh xxx
Pendapatan Akad Istishna’ xxx
Piutang Istishna’ xxx
Kas xxx
Akuntansi Untuk Pembeli
• Jika barang pesanan terlambat diserahkan karena kelalaian atau kesalahan penjual,
dan mengakibatkan kerugian pembeli, maka kerugian tersebut dikurangkan dari garansi
penyelesaian proyek yang telah diserahkan penjual. Jika kerugian lebih besar dari
garansi, maka selisihnya diakui sebagai piutang jatuh tempo kepada penjual dan jika
diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang, maka jurnalnya adalah:
Piutang Jatuh Tempo kepada Penjual xxx
Kerugian Aset Istishna’ xxx
• Jika pembeli menolak menerima barang pesanan karena tidak sesuai dengan
spesifikasi dan tidak memperoleh kembali seluruh jumlah uang yang telah dibayarkan
kepada penjual, maka jumlah yang belum diperoleh kembali diakui sebagai piutang jatuh
tempo kepada penjual dan jika diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang. Maka
jurnalnya adalah:
Piutang Jatuh Tempo kepada Penjual xxx
Aset Istishna’ dalam Penyelesaian xxx
• Jika pembeli menerima barang pesanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi, maka
barang pesanan tersebut diukur dengan nilai yang lebih rendah atau nilai wajar dan
biaya perolehan. Selisih yang terjadi diakui sebagai kerugian pada periode berjalan,
maka jurnalnya adalah:
Aset Istishna’ dalam Penyelesaian xxx
Kerugian xxx
Aset Istishna’ dalam Penyelesaian xxx
• Dalam penyajian, pembeli menyajikan hal-hal dalam
laporan keuangan sebagai berikut:
a. Utang istishna’ sebesar tagihan dari
produsen/kontraktoe yang belum dilunasi.
b. Aset istishna’ dalam penyelesaian sebesar:
i. Presentase penyelesaian dari nilai kontrak
penjualan kepada pembeli akhir, jika istishna’
paralel atau
ii. Kapasitas biaya perolehan jika istishna’