Umumnya bersifat tembus cahaya sehingga sulit dilihat meskipus dibawah mikroskop Disebabkan banyak mikroba tidak memiliki zat warna dan mikroskop cahaya tidak membiaskan cahaya Bakteri yang masih hidup tidak nampak jelas bentuk maupun sifat morfologi lainnya Bakteri tunggal : bakteri yang berupa satu sel bening saja walaupun diambil dari koloni tertentu Karenanya diperlukan pewarnaan Zat warna mengadsorpsi dan membiaskan cahaya sehingga mikrooraganisme terlihat kontras dengan sekelilingnya Pewarnaan Suatu teknik untuk mempelajari morfologi bakteri dengan cara pemberian zat warna kepada sel bakteri. Bagian-bagian sel dapat diamati, karena dapat menyerap zat warna yang berbeda oleh masing-masing bagian sel. Kenapa perlu diwarna ? Bakteri ukurannya sangat kecil 05-1 u x 10 u Dibawah mikroskop tidak jelass bagian-bagian nya. Untuk melihat dengan jelas perlu diberi zat warna. Tujuan Untuk mempelajari morfologi, struktur, sifat bakteri/membantu identifikasi kuman
Faktor yang harus diperhatikan dalam
pewarnaan a. Gelas alat bersih dan bebas lemak b. Umur biakan 18-24 jam kecuali M.tuberkulosis c. Kualitas zat warna Ada zat warna yang harus dibuat sesaat sebelum dipakai dan ada dapat disimpan selama beberapa waktu d. Tebal tipis sediaan Jika sediaan terlalu tebal / tidak rata maka peentrasi zat warna akan berbeda beda Asam nukleat bakteri mngandung gugus fosfat yg bermuatan negatif yg dpt mengikat zat warna basa yg bermuatan positif. Zat warna asam tdk dpt mewarnai sel bakteri, biasanya hanya digunakan utk mewarnai latar belakangnya. Pewarna asam dpt trjdi bila senyawa pewarna bermuatan negatif, sel bakteri cenderung bermuatan negatif, shg pewarna asam yg bermuatan negatif ditolak oleh sel bakteri, maka selnya tdk berwarna. Pewarnaan ini jg disebut pewarnaan negatif Pewarna basa dpt trjdi jika pewarna bermuatan positif , shg akan diikat oleh sel bakteri yg bermuatan negatif yg mnjadikan bakteri terwarnai Contoh pewarna asam : tinta cina, nigrosin, eosin, asam pikrat, dll Contoh pewarna basa : methylen blue, safranin, kristal violet, dll Macam-Macam Zat Warna Bakteri Safranin Metilen blue Gentian violet Malachit green Karbol fuchin Cara pembuatan sediaan Suspensi kuman disebar setipis mungkin sehingga membentuk lingkaran dengan diameter 1 cm Dikeringkan diudara/ penghangatan Difiksasi sebanyak 3x Siap diwarnai Fiksasi Proses melengketkan sediaan pada kaca obyek. Bakteri mati, tetpai tidak lisis. Secara Kimia : metanol Secara Fisika : pemanasan diatas nyala api Jenis-jenis pewarnaan 1. Pewarnaan kusus 2. Pewarnaan diferensial 3. Pewarnaan negatif 4. Pewarnaan sederhana Pewarnaan sederhana Pewarnaan ini hanya menggunakan satu macam zat warna misal metilen blue, air fuchin/kristal ungu selama 1-2 menit Zat warna anilin mudah diserap oleh kuman Pewarnaan negatif Suspensi kuman dibuat dalam zat warna nigrosin dan disebar ratakan dengan alat gelas lain Kuman tidak diwarnai dan tampak sebagai benda terang dengan latar belakang hitam Pewarnaan ini dipakai untuk kuman yang sulit diwarnai misal: Spirochaeta Pewarnaan diferensial Menggunakan lebih dari satu macam zat warna a. Pewarnaan gram Ditemukan oleh Crhistian gram tahun 1884 b. Pewarnaan tahan asam (acid fast staining) Untuk membedakan kuman tahan asam dan kuman tidak tahan asam