Anda di halaman 1dari 11

APENDISITIS

Kelompok 6 :
1. Antoni Fandefitson
2. Friska Amelia
3. Oski Ria Anggraini
4. Winda Aprilia
5. Yulia Tikai
Apendisitis Adalah Peradangan Dari Apendiks Vermivormis,
Dan Merupakan Penyebab Abdomen Akut Yang Paling Sering.
Penyakit Ini Dapat Mengenai Semua Umur Baik Laki-laki
Maupun Perempuan, Tetapi Lebih Sering Menyerang Laki-laki
Berusia Antara 10 Sampai 30 Tahun (Mansjoer, Arief,dkk,
2007).
Anatomi Fisiologi
• Appendiks merupakan organ yang berbentuk tabung dengan panjang kira-kira 10 cm dan
brpangkal pada sekum. Appendiks pertama kali tampak saat perkembangan embriologi
minggu ke delapan yaitu bagian ujung dari protuberans sekum. Pada saat antenatal dan
postnatal, pertumbuhan dari sekum yang berlebih akan menjadi appendiks yang akan
berpindah dari medial menuju katup ileocaecal.
Appendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari. Lendir itu secara normal
dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya mengalir ke sekum.
Hambatan aliran lendir di muara appendiks tampaknya berperan pada
patogenesis Apendisitis. Imunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh
Gut Associated Lymphoid Tissue (GALT) yang terdapat disepanjang
saluran cerna termasuk appendiks ialah Imunoglobulin A (Ig-A).
Imunoglobulin ini sangat efektif sebagai pelindung terhadap infeksi yaitu
mengontrol proliferasi bakteri, netralisasi virus, serta mencegah penetrasi
enterotoksin dan antigen intestinal lainnya.
Etiologi
Penyebab dari appendicitis adalah
adanya obstruksi pada lumen
appendikeal oleh apendikolit,
hiperplasia folikel limfoid submukosa,
fekalit (material garam kalsium,
debris fekal), atau parasite.
Klasifikasi
Appendisitis dibagi menjadi beberapa
klasifikasi yaitu :
 Appendicitis akut (mendadak)
Pada stadium ini gejala yang ditimbulkan
panas tinggi, mual,muntah, nafsu makan
menurun, nyeri sekitar pusar yang kemudian
terlokalisir di perut kanan bawah, nyeri akan
bertambah bila buat berjalan.

 Appendicitis kronik
Pada stadium ini gejala yang timbul sedikit
mirip dengan sakit maag dimana terjadi nyeri
samar (tumpul) di daerah sekitar pusar dan
perut terasa kembung.
Patofisiologi

Appendiks terinflamasi dan mengalami edema sebagai


akibat tersumbat, kemungkinan oleh fekalit (massa keras
dari feses), tumor atau benda asing. Proses inflamasi
meningkatkan tekanan intraluminal yang akan
menghambat aliran limfe yang mengakibatkan edema,
diapedesis bakteri dan ulserasi mukosa menimbulkan
nyeri abdomen atas atau menyebar hebat secara progresif,
dalam beberapa jam, terlokalisasi dikuadran kanan bawah
dari abdomen.
Manifestasi Klinis Komplikasi
1) Nyeri kuadran bawah Beberapa komplikasi yang dapat
2) Demam ringan terjadi :
3) Mual-muntah 1. Perforasi
4) Hilangnya nafsu makan 2. Peritonitis
5) Nyeri tekan lokal pada titik mc Burney
6) Nyeri tekan lepas (hasil atau intesifikasi dari
nyeri bila tekanan dilepaskan)
Pemeriksaan Diagnostik
1. Sel Darah Putih
2. Urinalis
3. Foto Abdomen
4. Tanda Rovsing(+)
Pemeriksaan Penunjang Penatalaksanaan Medis
1. Laboratorium Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada
2. Radiologi
penderita Apendisitis meliputi penanggulangan
konservatif dan operasi :
1. Penanggulangan konservatif
2. Operasi
3. Pencegahan Tersier
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai