• Vasopressin atau vasopressin arginin (AVP), hormon antidiuretik
(ADH) dan desmopression (1-deamino-8-D-arginin vasopressin sintetik (DDAVP)), merupakan hormon utama yang mengatur osmolalitas cairan tubuh. • Hormon ini dilepaskan oleh kelenjar pituitari posterior ketika terdapat peningkatan osmolalitas plasma akibat kurangnya cairan tubuh maupun kondisi hipovolemia atau hipotensi. Vasopressin disintesis terutama oleh nukleus paraventrikuler dan supraoptik di hipotalamus sementara sebagian kecil vasopressin juga diproduksi di berbagai jaringan di luar hipotalamus (jantung dan kelenjar adrenal). • Air yang diserap oleh hati diatur oleh Antidiuretic Hormone(ADH). Semakin banyak air yang diserap pada ginjal maka semakin banyak pula ADH yang diproduksi. • Stimulasi produksi ADH terjadi karena penurunan volume darah intravascular atau tekanan osmosis pada high serum. Selain itu operasi, stres, atau beban pikiran dapat pula menstimulasi ADH. komponen darah akan menyerap banyak air dan kemudian urin akan mengental. Apabila ADH mengalami penurunan maka tubuh akan melepaskan air sehingga mengakibatkan konsentrasi pada urin dan urin akan mengencer. Kekurangan ADH Saat ginjal tidak bisa beradaptasi dengan iritasi ADH atau tubuh tidak cukup menghasilkan ADH maka akan terjadi diabetes insipidus. Tidak normalnya sistem syaraf pusat (neurogenic diabetes insipidus), trauma, encephalitis (pembengkakan hypothalamus), tumor, atau pengangkatan kelenjar pituitari akan menyebabkan kurangnya kadar sekresi ADH. Setiap kali urinasi pasien diabetes insipidus akan melepas kadar air yang tinggi. Kejadian ini mengakibatkan darah menjadi mengental dan menyebabkan pasien mudah merasa haus. • Penyebab bagian bagian ginjal menjadi kurang sensitif terhadap stimuli dari ADH (nephrogenic diabetes insipidus) karena adanya penyakit ginjal. Dokter akan melakukan stimulasi ADH untuk membedakan nephrogenic diabetes atau neurogenic diabetes. Sebelum dan sesudah vasopressin disuntikan osmolalitas urinari akan diukur dan pasien akan dilarang minum. Pada kasus nephrogenic diabetes insipidus kadar ADH tinggi, sedangkan pada kasus neurogenic diabetes insipidus kadar ADH rendah. Kelebihan ADH • Pada saat seseorang mengalami sters berat, maka biasanya produksi hormon ADH ini menjadi tidak terkontrol dalam tubuh, sehingga terjadilah penumpukan hormon ADH tersebut. Jika hal seperti ini terjadi maka akan terjadi pembengkakan sel ( perubahan osmolaritas ) dan akan sangat berbahaya jika sampiai terjadi pada edema selebri. • Disebabkan sekresi ADH yang berlebih, air diserap terlalu banyak pada ginjal dibandingkan dengan kadar normal. Hal ini mengakibatkan darah menjadi encer dan urin mengental. Terapi ADH • Vasopressin (Farpresin®) Vasopressin bekerja dengan cara mengurangi pasokan urine yang dikeluarkan, dan membantu ginjal untuk menyerap kembali pasokan air ke dalam tubuh. Selain itu, obat ini juga berfungsi menyempitkan pembuluh darah. Dosis : 0,25-1 ml (5-20 unit), tiap 4 jam. • Desmopressin (DDAVP®) Desmopressin memiliki mekanisme kerja sebagai anti diuretik dengan cara berikatan dengan reseptor V2 dan bekerja pada saluran pengumpul ginjal (renal collecting duct ) yang memberikan sinyal untuk mentranslokasikan saluran aquaporin ke bawah nefron dan mengakibatkan peningkatan penyerapan air pada duktus kolektivus sehingga menurunkan jumlah urine. Pada prinsipnya menurunkan urinary output dan osmolalitas plasma serta meningkatkan osmolalitas urine. Fungsi kerja desmopressin lainnya adalah menstimulasi pelepasan faktor von willebrand dan vasokonstriksi sel otot polos endotel melalui reseptor V1 dan reseptor V2.[3,4] • Dosis Desmopressin Dosis awal obat desmopressin adalah 0,05 mg secara oral dua kali sehari atau 1 sampai 2 mcg IV dua kali sehari atau 1 sampai 2 mcg subkutan dua kali sehari atau 5 sampai 40 semprotan mcg intranasal dua kali sehari atau 0,1-0,4 mL melalui tabung rhinal intranasal dua kali sehari. Dosis maksimal tergantung pada respon pasien (tidur yang cukup, tidak banyak buang air kecil). Jarak antara dosis pagi dan sore hari harus diatur dengan baik untuk mengontrol buang air kecil.