Anda di halaman 1dari 17

Free Powerpoint Templates

Page 1
Inti logika: adanya argumen
(hubungan antara simpulan dan bukti-
buktinya) yang kebenarannya
ditentukan oleh bentuk logisnya
(bukan oleh isinya). Dengan kata lain,
logika adalah alat untuk menganalisis
argumen, yang ditopang oleh unsur
deduktif atau induktif.
= AM adalah ketua MK
= AM terlibat korupsi
= Lembaga MK adalah sarang
koruptor
Free Powerpoint Templates
Page 2
Logika & penalarannya tak mungkin
dipisahkan oleh pancaindera
• ketidakmungkinan itu bertalian dengan
tingkatan ilmu (keyakinan terhadap sesuatu
yang ingin diketahui yang oleh karena itu mesti
dibuktikan). Tingkatan yang ingin diketahui
(alias pengetahuan) versi Plato:

# rendah (EIKASIA): pengetahuan via kabar angin


(baru akan mengetahui);
# sedang (PISTIS): pengetahuan melalui kesan
inderawi (akan mengetahui);
# tinggi (DIANOIA): pengetahuan via hasil
perumusan fakta (mengetahui dengan yakin);
# tertinggi (NOESIA): pengetahuan via kesadaran
(mengetahui dengan segenap jiwa-raga).
Free Powerpoint Templates
Page 3
Kerangka Berpikir Ilmiah
• Jenis-jenis proses penalaran: deduksi (simpulan
khusus berdasarkan data/premis umum), induksi
(simpulan umum berdasarkan data/premis khusus), dan
abduksi (simpulan yang ditarik berdasarkan fenomena
atau hipotesis; bukan dari hal-hal empirik); kausal
(simpulan bahwa sebab tertentu akan menimbulkan
akibat: a priori/peramalan dan a posteriori/penyilaman);
analogi (simpulan berdasarkan kesamaan dengan
sesuatu); komparatif (simpulan berdasarkan kesamaan
dan perbedaan antara dua hal);

• Dua jenis proses penyimpulan: (1)


langsung/konsklusi (bertitik tolak hanya dari satu
premis); (2) tidak langsung (bertitik tolak dari lebih dari
satu premis).
Free Powerpoint Templates
Page 4
Ihwal Penelitian Akademik
(Penciptaan Ilmu)…

• “Ilmu” (scientia, L): (a) pengetahuan/mengetahui tentang; (b)


pengetahuan yang mendalam; keahlian; memahami benar-
benar. Dari segi denotatif: (1) pengetahuan; (2) tubuh
pengetahuan yg terorganisasi; (3) studi sistematis; (4)
pengetahuan teoretis. Dari segi konotatif: aktivitas manusia
yg manusiawi (human), memiliki tujuan (purposeful), dan
berhubungan dengan kesadaran (cognitive);

• Mengingat tiap ilmuwan memiliki “filsufnya” masing-masing


dalam hal “memahami dunia”, tidak heran jika kemudian terjadi
perbedaan dan pluralitas dalam tujuan ilmu (catatan: “ilmuwan”
juga disebut “pandit”, “akademikus”, “sarjana”, “cendekiawan”,
“intelektual”,

Free Powerpoint Templates


Page 5
Ilmu & Pengetahuan:
Ilmu Pengetahuan
 Ilmu, pengetahuan yang lebih praktis, pasti,
sistematik, metodik, dan mencakup kebenaran
umum;

 Pengetahuan, sesuatu hal yang diperoleh


secara biasa/sehari-hari melalui pengalaman,
kesadaran, informasi, dst.;

 ILMU PENGETAHUAN, pengetahuan yang


benar dan pasti mengenai suatu objek tertentu
yang konkret, yang diperoleh secara metodik
dan sistematik.
Free Powerpoint Templates
Page 6
Yang Hakiki dalam Penelitian
• METODE: cara, jalan, juklak/juknis, sehingga
memiliki sifat praksis; proses/prosedur yang
sistematik berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah
yang digunakan suatu disiplin untuk mencapai
suatu tujuan; => cara kerja ilmiah.

• METODOLOGI: science of method, ilmu yang


membicarakan cara, jalan, atau petunjuk praktis
dalam penelitian. Dikatakan pula, pengkajian
mengenai model/bentuk metode-metode, aturan-
aturan, yang harus dipakai dalam kegiatan ilmu
pengetahuan => sifatnya lebih umum daripada
metode.
Free Powerpoint Templates
Page 7
METODE ILMIAH, PENDEKATAN,
TEKNIK
• Memeroleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan mesti
dilakukan melalui prosedur (langkah, metode, teknik) yang
disebut METODE ILMIAH;

• Metode (methodos, jalan), metode ilmiah (jalan untuk


memeroleh pengetahuan); sifatnya paradigmatik, karena akan
mewujudkan pola pendekatan dan teknik/instrumen;

• Pendekatan (approach), ukuran untuk memilih masalah dan


data yang bertalian. Jadi, pendekatan mirip dengan objek
formal penelitian, yakni sudut pandang keilmuan tertentu
(psikologi, politik, filsafat, ekonomi, dst.) guna
menganalisis/memecahkan masalah. Pendekatan juga akan
menentukan MODEL PENELITIAN, yang akan menentukan
teknik penelitian;

• Teknik penelitian adalah cara-cara operasional


melaksanakan metode dan pendekatan (diiringi oleh
INSTRUMEN penelitian).
Free Powerpoint Templates
Page 8
Hati-hatilah dengan Hal Berikut...
• Metode analisis data = teknik penelitian,
sedangkan metode pelaksanaan penelitian =
metode penelitian;

• Contoh hakikat urut-urutan metode pelaksanaan


penelitian:

Metode Penelitian Kualitatif (paradigma)



Pendekatan (objek formal penelitian)

MODEL
(studi kasus, studi pustaka, eksperimen, grounded, dlsb.)

TEKNIK PENELITIAN
(instrumen apa sajaTemplates
Free Powerpoint yang digunakan)
Page 9
Bahasa sebagai suatu tata
permainan

• Di dalam kehidupan terdapat


pelbagai TATA PERMAINAN
BAHASA (language-games) =>
cerminan dari suatu nilai kehidupan
masyarakat pemakai suatu bahasa.

• Dalam memaknai realitas, manusia


tidak lagi menjadi subjek bahasa.
Manusia justru
dibicarakan/dikendalikan/dikuasai
oleh bahasa.

• BATAS BAHASAKU ADALAH


BATAS DUNIAKU.
Free Powerpoint Templates
Page 10
SIKAP KRITIS & BAHASA YANG NALAR
(dibaca: bahasa yang komunikatif)

 MAHASISWA? Orang yang terdaftar dan menjalani


pendidikan pada perguruan tinggi. Tuntutan
sebagai mahasiswa: mampu berpikir kritis dan
bersikap otonom. Itu sebabnya, ia disebut “maha”
(lebih tinggi) dari “siswa” (murid).

 BERPIKIR KRITIS? Bukan dalam rangka mencari-


cari kesalahan orang lain, melainkan pertimbangan
yang aktif, yang kontinyu dan teliti, tentang sebuah
keyakinan/pengetahuan melalui alasan rasional
(mengenali, mengidentifikasi, menganalisis,
menguji, dan menyimpulkan). Eksistensi
mahasiswa ditentukan oleh sikap berpikir kritisnya.
Berpikir kritis adalah bagian dari logika ilmiah,
yakni studi tentang metode dan prinsip yang
digunakan untuk membedakan antara penalaran
yang baik dan yang keliru, yang terwujud melalui
bahasa Free
(ungkapan/pernyataan).
Powerpoint Templates
Page 11
Kekeliruan Epistemologi
dalam Proses Penalaran
• Kekeliruan informasi: “Kuliah di
Universitas X sungguh nyaman dan
aman”;
• Kekeliruan diksi: “Kuliah di
Universitas X cukup murah”;
• Kekeliruan argumentasi:
1. Alasan yang diberikan menghindari pokok masalah:
“Program KB sebenarnya tidak perlu dilaksanakan,
karena Papua, Kalimantan, dan Sulawesi masih belum
padat penduduk”;
2. Alasan yang diberikan bukan mengenai pokok masalah:
“Kepemimpinan Akil Mochtar memang patut diragukan,
karena ia memiliki mobil dan rumah yang amat
mewah”;
3. Alasan yang diberikan tidak berdasarkan pendapat
pakarnya: “Menurut Ariel Noah, hukum kita belum bisa
ditegakkan”;
4. Alasan yang diberikan berdasarkan pandangan yang
apriori: “Pak John berambut keriting, pasti orangnya
Free Powerpoint Templates
susah diatur”. Page 12
Lanjutan...
• Kekeliruan ambiguitas: “Isteri rektor Universitas X
yang baru”;

• Kekeliruan penegasan: “Mahasiswa Universitas X


adalah generasi muda harapan bangsa”;

• Kekeliruan praanggapan: “Nissa adalah


mahasiswi Universitas X yang pandai”;

• Kekeliruan peremehan: “Jangan percaya kepada


Nissa, ternyata ia anak koruptor kelas kakap itu”;

• Kekeliruan psikologis: “Pemerintah kita telah


gagal total”.
Free Powerpoint Templates
Page 13
Cara menyajikan topik (pokok bahasan)
tulisan
untuk tujuan-tujuan tertentu…
Tulisan Deskripsi (pemerian): realistis vs
impresionistis;
Tulisan Narasi (pengisahan): ekspositoris
vs sugestif;
Tulisan Ekposisi (pemaparan): esai,
artikel opini surat kabar;
Tulisan Argumentasi (pembahasan):
karya tulis ilmiah, artikel ilmiah, laporan
ilmiah;
Tulisan Persuasi (pengajakan):
pendidikan, iklan, politik, dan propaganda.
Free Powerpoint Templates
Page 14
Contoh Argumentasi
Meneliti pelbagai permasalahan di Indonesia
dengan menggunakan begitu saja teori atau
pemikiran Barat ibarat menembak burung
dengan meriam. Hal ini, berarti, suatu teori
atau pemikiran pasti lahir karena
konteksnya, sehingga begitu digunakan
pada konteks lain yang berbeda tidak serta-
merta teori atau pemikiran tersebut dapat
dioperasionalkan. Konteks inilah yang oleh
Bourdieu (2011) disebut dalam istilah
“ranah” (dikutip dari: Wibowo, 2012:xii).
Free Powerpoint Templates
Page 15
Untuk didiskusikan...
• Seorang penulis pasti akan menggunakan
teknik/cara/metode tertentu yang logis dalam
menyajikan TOPIK tulisannya, agar dapat disesuaikan
dengan pokok bahasan dan tujuan yang hendak
dicapainya;

• Teknik tersebut, dengan demikian, bertalian dengan


jenis karangan berdasarkan cara pengungkapan dan
tujuan si penulis => berita ditulis dalam bentuk tulisan
tertentu dan dengan tujuan tertentu, begitu pula karya
ilmiah akademik, karya sastra, dan seterusnya.

• AKAN TETAPI, dalam praktiknya, tulisan murni yang


utuh (dapat berdiri sendiri) sebagai tulisan yang
lengkap adalah narasi, eksposisi, dan persuasi.
Sementara itu, deskripsi dan argumentasi hanya
digunakan untuk melengkapi atau menjadi bagian dari
ketiga tipe karangan yang telah disebutkan itu.
NARASI UTUH: hikayat atau kisah. EKSPOSISI
UTUH: artikel opini dalam surat kabar. PERSUASI
UTUH: iklan, brosur, advertorial, leaflet.
Free Powerpoint Templates
Page 16
terima kasih…merdeka!
nil voluntibus arduum, tidak ada yang
sukar bagi yang punya keinginan…

Salam,
Wahyu Wibowo lahir di Kampung Kemayoran,
Jakarta Pusat, 8 Maret 1957;
mantan dekan pada Fakultas Bahasa dan Sastra
Universitas Nasional, Jakarta (April 2009-Mei 2013);
redaktur senior majalah Solusi Investasi, Jakarta;
penulis 29 judul buku tentang kebahasaan, komunikasi, dan
kepenulisan praksis; bukunya,Tata Permainan Bahasa Karya
Tulis Ilmiah (Bumi Aksara, 2010),Cara Cerdas Menulis
Artikel Ilmiah (Penerbit Kompas, 2011), dan Langkah Kritis
dan Kontemporer
Menulis Buku Ajar Perguruan Tinggi (Bidik-Phronesis
Publishing, 2012) telah mengalami cetak ulang;
tim narasumber pada Program Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah
untuk Dosen se-Indonesia, DP2M Dikti;
dosen mata kuliah Filsafat Bahasa dan Kemahiran Menulis;
doktor filsafat UGM Yogyakarta;
Free Powerpoint Templates
Page 17

Anda mungkin juga menyukai