Anda di halaman 1dari 18

Skrinning Filariasis

Kelompok 5
Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh cacing filaria yang dapat menular
dengan perantaraan nyamuk sebagai vektor. Cacing
tersebut hidup di saluran dan kelenjar getah bening
(Pusdatin Kemenkes RI, 2016).

Vektor & Cara


PENGERTIAN Gejala Pencegahan pengobatan diagnosis
penyebab penularan
Filariasis di Indonesia disebabkan oleh 3
spesies cacing filaria
Wuchereria bancrofti Brugia malayi
Brugia timori.

lebih dari 70% dari kasus filariasis di Indonesia


disebabkan oleh Brugia malayi.

23 spesies nyamuk dari genus Mansonia, Tetapi vektor utamanya adalah


Anopheles, Culex, Aedes dan Armigeres Anopheles farauti dan
yang dapat berperan sebagai vektor Anopheles punctulatus.
filariasis.

Vektor & Cara


PENGERTIAN Gejala Pencegahan pengobatan diagnosis
penyebab penularan
Filariasis akut ditandai dengan gejala :
• Demam berulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila
istirahat dan timbul lagi setelah bekerja berat

• Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) di


daerah lipatan paha, ketiak yang tampak kemerahan, panas
dan sakit
Filariasis kronis ditandai
dengan gejala
Masa
• Radang saluran kelenjar Inkubasi
getah bening yang terasa panas pembesaran yang menetap pada
Masadari
dan sakit yang menjalar berkembangnya larva
pangkal ke arah ujung infektif dalam tungkai, lengan, buah dada, dan
kaki atau
lengan. buah zakar.
tubuh manusia sampai terjadinya gejala klinis
• dalam
Abses filarial terjadi wantu antara
akibat seringnya 8-12 bulan
pembengkakan
kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan
nanah serta darah.

• Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, kantong buah


zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas

Vektor & Cara


PENGERTIAN Gejala Pencegahan pengobatan diagnosis
penyebab penularan
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut digigit nyamuk yang infektif yaitu
yangDimengandung
nyamuk Ketika dalam
nyamuk tubuh
Kumpulan yang nyamuk,
mengandung
larva
cacing stadium
filariamikrofilaria
L3(L3).
III
dewasa iniberselubung
tersebut menggigit
menjadi akan melepaskan
manusia,
penyebab selubung
maka terjadi
penyumbatan tubuhnya
infeksi
pembuluh limfe.yang
mikrofilaria
Aliran
Larva ini
kemudian disebut
bergeraklarva stadium
menembus I (L1).
dinding L1 kemudian
lambung berkembang
lalu berpindah hingga
tempat menjadi
menuju L3 yang
dalam
Nyamukdewasa,
tubuh
tersebutsekresimanusia,
kelenjar
mendapat
L3
cacing
memasuki
limfe menjadi
filarial kecil
pembuluh
terhambat limfe dimana
dansewaktu
(mikrofilaria)
L3 akan
menumpuk tumbuh
disuatu
menghisap lokasi
darah dan otot
menjadi dada terjadi
cacing
Akibatnya
penderita mengandung
membutuhkan
nyamuk.
dan waktu biak
berkembang 12–14mengahsilkan
hari. L3 kemudian bergerak
microfilaria barumenuju
& probisis
menjadi nyamuk
menjadi banyak
mikrofilaria ataupembengkakan
binatang reservoirkelenjar
yanglimfe terutamamikrofilarial
mengandung pada daerah kaki, lengan maupun alat kelamin

Vektor & Cara


PENGERTIAN Gejala Pencegahan pengobatan diagnosis
penyebab penularan
• Memberikan penyuluhan kepada masyarakat di daerah
endemis mengenai cara penularan dan cara pengendalian
vektor (nyamuk)

• Pengendalian vektor jangka panjang yang mungkin


memerlukan perubahan konstruksi rumah dan termasuk
pemasangan kawat kasa serta pengendalian lingkungan
untuk membasmimenghilangkan tempat perindukan • Mengidentifikasikan vektor dengan mendeteksi
nyamuk. adanya larva infektif dalam nyamuk dengan
menggunakan umpan manusia, mengidentifikasi
waktu dan tempat menggigit nyamuk serta tempat
perkembangbiakannya.

• Hal yang terpenting untuk mencegah terjadinya


perkembangan nyamuk yaitu menjaga kebersihan
lingkungan.

Vektor & Cara


PENGERTIAN Gejala Pencegahan pengobatan diagnosis
penyebab penularan
Obat utama yangdigunakan adalah dietilkarbamazin
sitrat (DEC). DEC bersifat membunuh mikrofilaria dan
juga cacing dewasa pada pengobatan jangka panjang.

Hingga saat ini, DEC merupakan


satu-sarunya obat yang paling
efektif, aman dan relatif murah.

Vektor & Cara


PENGERTIAN Gejala Pencegahan pengobatan diagnosis
penyebab penularan
Diagnosis dapat ditetapkan jika pada
pemeriksaan darah (tetes tebal) ditemukan
mikrofilaria di dalam darah tepi.

Mikrofilaria tidak dapat dijumpai sesudah terjadinya


limfangitis akibat matinya cacing dewasa dan jika
telah terjadi elephantiasis akibat obstruksi limfatik

Vektor & Cara


PENGERTIAN Gejala Pencegahan pengobatan diagnosis
penyebab penularan
Tes Provokasi DEC
Mikrofilaria yang bersifat nokturnal dapat ditemukan dalam
darah tepi yang diambil pada waktu siang hari, dengan
pemberian DEC 2 mg/kg BB dan darah diambil 45-50 menit
setelah pemberian obat.

Menghitung Mikrofilaria
Mikrofilaria dihitung dengan mengambil 0,25 ml darah yang
diencerkan dengan asetat 3% sampai menjadi 0,5 cc dan
dilihat di bawah mikroskop dengan menggunakan Sedgwick
Refler Counting Cell

Vektor & Cara


PENGERTIAN Gejala Pencegahan pengobatan diagnosis
penyebab penularan
Cara Konsentrasi
Metode Knotts dilakukan dengan cara mengencerkan 1 ml
darah ke dalam 9 ml air dan ditambahkan 1 ml formalin 2%,
kemudian dikocok dan disentrifus dan endapan diperiksa di
bawah mikroskop.

Cara pemeriksan microfilaria didalam darah filtrasi


(darah yang disaring)
Pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum,
yang di atasnya padatan akan terendapkan. Cara pemeriksaan
ini paling peka mendeteksi microfilaria tetapi biayanya mahal
dan tidak dapat menentukan spesiesnya Karena bentuk
microfilaria tidak teratur (WHO, 1987)

Vektor & Cara


PENGERTIAN Gejala Pencegahan pengobatan diagnosis
penyebab penularan
Sero Diagnosis
Pemeriksaan serum dilakukan berupa skin test, complement
fixtion test, hemaglutination test, immonuflourescent test,
indirect flourescent antibody test, deteksi antigen beredar
dengan teknik ELISA Sandwich menggunakan antibody
monoclonal dan deteksi DNA dengan metoda polymerase
chain reaction (PCR)

Biopsi
Biopsi dilakukan pada kelenjar limfe yang membesar.

Darah rutin
Pemeriksaan darah rutin digunakan sebagai pedoman untuk
pemeriksaan lanjut

Vektor & Cara


PENGERTIAN Gejala Pencegahan pengobatan diagnosis
penyebab penularan
Sesuai dengan jenis cacing filariasisnya, metode diagnosis untuk menentukan ada tidaknya
cacing filaria di dalam darah dibagi 2 cara:

Immunochromatographic Test (ICT)/Rapid Test untuk


Bancrofti, guna mengetahui keberadaan antigen cacing
dewasa W. brancofti dalam darah, dengan waktu pemeriksaan
setiap waktu.

Rapid Test untuk Brugia, guna mendeteksi adanya antibodi B.


Malayi atau B. Timori, dengan waktu pemeriksaan juga setiap
waktu. Terdeteksinya antibodi B. Malayi atau B.

Vektor & Cara


PENGERTIAN Gejala Pencegahan pengobatan diagnosis
penyebab penularan
Gold Standard

Pemeriksaan antibodi dapat dilakukan dengan metode


ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) atau Rapid
Test. Dengan pemeriksaan ini darah dapat diambil siang
atau malam hari.

Vektor & Cara


PENGERTIAN Gejala Pencegahan pengobatan diagnosis
penyebab penularan
Sebuah Tes Skrinning untuk mendeteksi Filariasis di Provinsi X dilakukan pada 700 orang. Dan
berdasarkan hasil tes skrinning tersebut didapatkan 400 orang positif diantaranya dikonfirmasi
dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) 250 orang positif dan hasil tes skrinning negatif
didapatkan 20 orang positif Filariasis. Hitunglah sensitivitas, spesifisitas, Nilai Duga Positif (NDP),
dan Nilai Duga Negatif (NDN)!

Tes Skrinning Tes PCR TOTAL


Filariasis + -

+ 250 (TP) 150 (FP) 400


- 20 (FN) 280 (TN) 300
TOTAL 270 430 700
Tes Skrinning Tes PCR TOTAL
Filariasis + -

+ 250 (TP) 150 (FP) 400


- 20 (FN) 280 (TN) 300
TOTAL 270 430 700

 Sensitivitas
Jadi, kemampuan alat skrinning untuk menemukan orang
yang benar-benar sakit di antara yang sakit sebesar 92,5%.

 Spesifisitas
Jadi, kemampuan alat skrinning untuk menemukan orang yang benar-
benar tidak sakit diantara yang tidak sakit sebesar 65,1%.
Tes Skrinning Tes PCR TOTAL
Filariasis + -

+ 250 (TP) 150 (FP) 400


- 20 (FN) 280 (TN) 300
TOTAL 270 430 700

 Nilai Duga Positif (NDP)


Jadi, kemampuan alat skrinning untuk menemukan orang yang benar-benar
sakit diantara orang yang diduga sakit sebesar 62,5%.

 Nilai Duga Negatif (NDN)


Jadi, kemampuan alat skrinning untuk menemukan orang yang benar-benar
tidak sakit diantara yang diduga tidak sakit sebesar 93,3%.

Anda mungkin juga menyukai