Anda di halaman 1dari 24

Mengajukan

Banding Pajak
Kelompok 9
Abdul Aziz Limonu
Agung wicaksono
Marannu Paledung
Pierre tene

2

Pengertian Banding Pajak


○ Banding sesuai Pasal 1 angka 6 UU pengadilan pajak adalah upaya
hukum yang dapat dilakukan oleh wajib pajak atau penanggung pajak
terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan banding.
○ Wajib Pajak sesuai Pasal 27 ayat (1) UU KUP, dapat mengajukan
permohonan banding hanya kepada badan peradilan pajak atas Surat
Keputusan Keberatan, dan sesuai Pasal 27 ayat (2) UU KUP bahwa
putusan pengadilan pajak adalah merupakan putusan pengadilan
khusus di lingkungan peradilan tata usaha negara.
WAJIB PAJAK YANG DAPAT 3

MENGAJUKAN BANDING
Wajib pajak yang dapat mengajukan banding adalah penanggung
pajak termasuk juga, ahli warisnya, seorang pengurus, atau kuasa hukum.
Apabila selama proses banding, pemohon banding meninggal dunia,
banding dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli
warisnya atau pengampunya dalam hal pemohon banding pailit.
PEMERIKSAAN DENGAN ACARA 4

BIASA PADA BANDING


1. Persiapan banding pajak 1. Pembuktian banding pajak
2. Penangguhan pembayaran piutang 2. Putusan banding pajak
pajak
3. Pelaksanaan putusan banding pajak
3. Pengakuan utang pajak pada
banding pajak 4. Pencabutan banding pajak

4. Pemeriksaan banding pajak


5
Penyelesaian Banding Pajak
Proses persiapan banding merupakan proses komunikasi
antara pemohon banding dengan terbanding lewat pengadilan
pajak, dilakukan secara surat-menyurat, berikut ini:

1. Surat permohonan banding

2. Surat permintaan uraian banding

3. Surat uraian banding

4. Salinan surat uraian banding

5. Surat bantahan

6. Salinan surat bantahan


Pengajuan Surat Permohonan 6

Sidang
Sesuai Pasal 27 (3) UU KUP bahwa permohonan banding diajukan
secara:

1. Tertulis

2. Dalam bahasa Indonesia

3. Dengan alasan jelas

4. Paling lama 3 bulan sejak surat keputusan keberatan diterima

5. Dilampiri dengan surat keputusan keberatan yang diterbitkan

6. Terhadap satu keputusan keberatan diajukan satu surat banding

7. Pada surat banding dilampiri salinan keputusan yang dibanding


SURAT PERMINTAAN URAIAN 7

BANDING PAJAK
Pengadilan pajak meminta surat uraian banding atas
surat banding kepada terbanding atau tergugat dalam
jangka waktu 14 hari sejak tanggal diterima surat banding.
Dalam hal pemohon banding mengirimkan surat atau
dokumen susulan kepada pengadilan pajak. Jangka waktu
14 hari dihitung sejak tanggal diterima surat atau dokumen
susulan tersebut.
Penyerahan Surat Uraian 8

Banding
Terbanding menyerahkan surat uraian banding dalam
jangka waktu 3 bulan sejak tanggal dikirim permintaan
surat uraian banding.

PENGIRIMAN SALINAN SURAT URAIAN


BANDING
Salinan surat uraian banding oleh pengadilan pajak
dikirim kepada pehomon banding dalam jangka waktu 14
hari sejak tanggal diterima.
Penyerahan Surat Uraian 9

Banding
Terbanding menyerahkan surat uraian banding dalam
jangka waktu 3 bulan sejak tanggal dikirim permintaan
surat uraian banding.

PENGIRIMAN SALINAN SURAT URAIAN


BANDING
Salinan surat uraian banding oleh pengadilan pajak
dikirim kepada pehomon banding dalam jangka waktu 14
hari sejak tanggal diterima.
PENGAJUAN SURAT BANTAHAN 10

Banding dapat menyerahkan surat bantahan kepada


pengadilan pajak dalam jangkwa waktu 30 hari sejak tanggal
diterima salinan surat uraian banding.

PENGIRIMAN SALINAN SURAT BANTAHAN

Salinan surat bantahan dikirimkan kepada terbanding,


dalam jangka waktu 14 hari sejak tanggal diterima surat
bantahan.
11
PENANGGUHAN PEMBAYARAN UTANG
PAJAK KARENA BANDING
Sesuai Pasal 27 (53) dalam hal Wajib Pajak mengajukan
banding, jangka waktu pelunasan STP/SKP (Pasal 9 ayat (3)),
penundaan pelunasan pajak pada daerah tertentu (Pasal 9 ayat
(3a)) atau keberatan menunda pembayaran (Pasal 25 ayat (7)),
atas jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan
keberatan, tertangguh sampai dengan 1 bulan sejak tanggal
penerbitan Putusan banding.
12
PENGAKUAN UTANG PAJAK PADA BANDING
PAJAK
Sesuai pasal 27 (5c) UU KUP bahwa jumlah pajak yang belum dibayar pada
saat pengajuan permohonan banding belum merupakan pajak yang
terutang sampai dengan putusan banding yang diterbitkan.

PEMERIKSAAN BANDING PAJAK


Pemeriksaan permohonan banding dapat dibedakat menjadi seperti
berikut :
○ Pemeriksaan dengan acara biasa
○ Pemeriksaan dengan acara cepat
PEMERIKSAAN DENGAN ACARA 13

BIASA PADA BANDING


Pemeriksaan acara biasa dilakukan oleh majelis dan terbuka untuk umum,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pembukaan sidang
2. Pemeriksaan kelengkapan dokumen banding
3. Memanggil terbanding dan pemohon banding
4. Penjelasan sengketa
5. Pertanyaan kepada terbanding
6. Pertanyaan kepada saksi
7. Penyelesaian sidang
14
Pembukaan Sidang
Sidang dibuka oleh ketua dan dinyatakan dibuka untuk
umum.

PEMERIKSAAN KELENGKAPAN DAN


KEJELASAN SIDANG
Sebelum pemeriksaan pokok sengketa dimulai, majelis melakukan
pemeriksaan mengenai kelenglapan atau kejelasan banding. Persyaratan
yang tidak lengkap dapat dilengkapi dalam persidangan kecuali
persyaratan tentang:
- Diajukan dengan surat banding dalam bahasa indonesia kepada
pengadilan pajak
- Terhadap satu keputusan diajukan satu surat banding
15
PEMANGGIL TERBANDING
Hakim ketua memanggil terbanding dan dapat memanggil
pemohon banding untuk memberikan keterangan lisan. Dalam
hal pemohon banding memberitahukan akan hadir dalam
persidangan, hakim ketua memberitahukan tanggal dan hari
sidang kepada pemohon banding.
PENJELASAN SENGKETA

Hakim ketua menjelaskan masalah yang disengketakan


kepada pihak-pihak yang bersengketa.
PERTANYAAN PADA 16

TERBANDING
Majelis menanyakan pada terbanding mengenai hal-hal yang
dikemukakan pemohon banding dalam surat banding dan surat
bantahan.

PERTANYAAN PADA SAKSI


Atas permintaan salah satu pihak yang bersengketa ,
atau karena jabatan, hakim ketua dapat memerintahkan
saksi untuk hadir dan didengarkan keteranganya dalam
persidangan.
PEMERIKSAAN DENGAN ACARA 17

CEPAT PADA BANDING


Pemeriksaan dengan acara cepat dilakukan oleh Majelis atau Hakim
Tunggal. Pemeriksaan dengan acara cepat terhadap Sengketa Pajak
dilakukan tanpa Surat Uraian Banding dan tanpa Surat Bantahan. Semua
ketentuan mengenai pemeriksaan dengan acara biasa berlaku juga untuk
pemeriksaan dengan acara cepat.
Pemeriksaan acara cepat pada banding dilakukan terhadap:
1. Sengketa pajak tertentu.
2. Putusan pengadilan pajak tidak sesuai ketentuan atau kesalahan tulis
dalam putusan pengadilan pajak
3. Sengketa yang berdasarkan pertimbangan hukum bukan merupakan
wewenang pengadilan pajak.
PEMBUKTIAN BANDING PAJAK 18

Keadaan yang telah diketahui oleh umum tidak perlu dibuktikan.


Pembuktian dalam kasus banding dengan mempergunakan alat bukti
yang dapat berupa:
- Surat atau tulisan yang berkaitan dengan banding
- Keterangan ahli dibawah sumpah yang berkaitan dengan banding
- Keterangan para saksi berkenaan yang dialaimi, dilihat, atau didengar

PUTUSAN BANDING PAJAK


Putusan pengadilan pajak merupakan putusan akhir dan
mempunyai kekuatan hukum tetap, putusan pengadilan pajak pasa
banding diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian dan
berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang
bersangkutan serta berdasarkan keyakinan hakim.
PUTUSAN BANDING TIDAK DAPAT 19

DITERIMA
Putusan pemeriksaan dengan acara cepat terhadap sengketa
pajak tertentu dinyatakan tidak dapat diterima, diambil dalam
jangka waktu sebagai berikut:
- Tiga puluh hari sejak batas waktu pengajuan banding dilampaui
- Tiga puluh hari sejak banding diterima dalam hal diajukan setelah
batas waktu dilampaui
20
PEMBETULAN KESALAHAN TULIS
Putusan/penetapan dengan acara cepat terhadap kekeliruan berupa
membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung, diambil dalam
jangka waktu 30 hari sejak kekeliruan dimaksud diketahui atau sejak
permohonan salah satu pihak diterima.

BUKAN WEWENANG PENGADILAN PAJAK


Putusan dengan acara cepat terhadap sengketa yang didasarkan
pertimbangan hukum bukan merupakan wewenang Pengadilan Pajak berupa tidak
dapat diterima, diambil dalam jangka waktu 30 hari sejak Surat Banding diterima.
Dalam hal putusan Pengadilan Pajak diambil terhadap Sengketa Pajak, pemohon
Banding dapat mengajukan Gugatan kepada peradilan yang berwenang.
ISI PUTUSAN PENGADILAN PAJAK 21
ATAS BANDING
Putusan Pengadilan Pajak terhadap banding harus memuat:
1. Kepala putusan yang berbunyi “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG
MAHA ESA”;
2. Nama, tempat tinggal atau tempat kediaman, dan/atau identitas lainnya dari pemohon
Banding;
3. Nama jabatan dan alamat terbanding;
4. Hari, tanggal diterimanya Banding;
5. Ringkasan Banding dan ringkasan Surat Uraian Banding atau Surat Bantahan, yang jelas;
6. Pertimbangan dan penilaian setiap bukti yang diajukan dan hal yang terjadi dalam
persidangan selama sengketa itu diperika;
7. Pokok sengketa;
8. Alasan hukum yang menjadi dasar putusan;
9. Amar putusan tentang sengketa; dan
10. Hari, tanggal putusan, nama Hakim yang memutus, nama Panitera, dan keterangan
tentang hadir atau tidak hadirnya para pihak.
PELAKSANAAN PUTUSAN BANDING 22

PAJAK
Putusan Pengadilan Pajak atas banding langsung dapat dilaksanakan
dengan tidak memerlukan lagi keputusan pejabat yang berwenang kecuali
peraturan perundang-undangan mengatur lain.

SANKSI BERKAITAN BANDING PAJAK


Sesuai Pasal 27 (5)d UU KUP, bahwa penghentian penyidikan tindak
pidana di bidang perpajakan, hanya dilakukan setelah Wajib Pajak melunasi
pajak yang tidak atau kurang dibayar atau yang tidak seharusnya
dikembalikan, ditambah dengan sanksi administrasi berupa denda sebersar
4 kali jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar, atau yang tidak
seharusnya dikembalikan.
23

Sumber dan referensi


Thanks!

Any questions?

Anda mungkin juga menyukai