Anda di halaman 1dari 12

The Cultural Context

of
International
Human Resources Management
Anisya Rahmadani 18311352
Ninda Ariyanti 18311354
Nanda Pradwiningtyas 18311355
Shahna Alisya 18311372
Latar Belakang

Human capital berbeda dengan human resources management,namun


juga dapat bersinergis. Berikut penjelasan singkatnya :

- Human capital lebih memandang manusia sebagai asset intangible.


Konsep human capital juga muncul karena adanya pergeseran peranan
sumber daya manusia.

- Human resources management memandang manusia sebagai cost atau


beban biaya yang merugikan perusahaan.
Konsep human capital merupakan hal yang penting yang dibutuhkan
pada masa sekarang, berdasarkan pada hal - hal berikut :

A. Kuatnya tekanan persaingan keuntungan finansial dan non finansial.

B. Pengakuan Pimpinan bisnis dan politik tentang modal manusia vs


peningkatan kinerja

C. Terjadi perubahan yang cepat yang ditandai adanya proses dan


teknologi yang baru tidak akan bertahan lama apabilapesaing mampu
mengadopsi teknologi yang sama
Definisi Budaya :

Budaya sendiri memiliki pengertian pola pikir dan perilaku yang dipelajari
oleh anggota masyarakat melalui bahasa dan bentuk interaksi simbolik lainnya
seperti kebiasaan - kebiasaan, kepercayaan, dan nilai-nilai mereka. Faktor
sosial dan budaya juga mempengaruhi manajemen sumber daya internasional.

4 elemen dasar budaya :

- Standarisasi komunikasi
- Standardisasi pemikiran
- Standarisasi perasaan
- Standarisasi perilaku.
Budaya diklasifikasikan sebagai jangka panjang dalam dimensi ini adalah
karakteristik oleh:

- Daya tahan yang hebat dan atau kegigihan dalam mengejar tujuan
- Posisi peringkat berdasarkan status
- Adaptasi tradisi dengan kondisi modern
- Menghormati kewajiban sosial dan status dalam batas-batas tertentu
- Tingkat tabungan tinggi dan aktivitas investasi tinggi
- Siap untuk menundukkan diri pada suatu tujuan
- Perasaan malu.
Budaya yang diklasifikasikan dalam jangka pendek ditandai oleh:

- Keterusterangan dan stabilitas pribadi


- Menghindari kehilangan muka
- Menghormati kewajiban sosial dan status tanpa pertimbangan
biaya
- Tingkat tabungan rendah dan aktivitas investasi rendah
- Harapan laba cepat
- Menghormati tradisi
- Salam, hadiah, dan sapa berdasarkan timbal balik.
Empat dimensi yang mendasari budaya negara diidentifikasi dari nilai yang
diperoleh dalam lingkup penelitian.
• Dimensi jarak kekuasaan mencerminkan skala dimana anggota-anggota dari
suatu kebudayaan menerima kekuasaan yang tidak merata di suatu lembaga
• Dimensi budaya penghindaran ketidakpastian merupakan sejauh mana para
anggota budaya merasa terancam oleh situasi yang tidak pasti, ambigu dan
mencoba untuk menghindari hal tersebut.
• Dimensi budaya feminitas vs maskulinitas diidentifikasi oleh Hofstede
didasarkan pada asumsi bahwa nilai-nilai dapat dibedakan sebagai lebih
maskulin atau lebih feminin.
• Dimensi budaya individualisme vs kolektivisme menggambarkan sejauh
mana inisiatif individu dan merawat diri sendiri dan kerabat terdekat disukai
oleh masyarakat sebagai lawan, misalnya, bantuan publik atau konsep
keluarga.
Contoh dampak konteks budaya pada praktik H :

1. Perekrutan dan seleksi


- Dalam masyarakat yang rendah pada individu ‘dalam kelompok kolektivisme’prestasi merupakan
kriteria seleksi yang penting.
- Dalam masyarakat yang tinggi pada 'kolektivisme kelompok' penekanan pada proses perekrutan
lebih pada keterampilan yang berhubungan dengan tim daripada kompetensi individu.
2. Pelatihan dan pengembangan
- Dalam masyarakat yang memiliki egaliterisme gender yang tinggi, kaum perempuan
memilikipeluang yang sama untuk peningkatan karier vertikal dengan pria.
- Dalam masyarakat rendah pada gender egalitarianisme manajer perempuanjarang.
3. Kompensasi
- Dalam masyarakat yang cenderung menghindari ketidakpastian karyawan cenderungagak enggan
mengambil risiko dan lebih memilih paket kompensasi tetapatau gaji berbasis senioritas.
- Dalam masyarakat rendah cenderung menghindari ketidakpastian karyawan cenderung menjadi
lebih berani mengambil risiko
4. Distribusi tugas
- Masyarakat yang memiliki kolektivisme tinggi cenderung menekankan kerja kelompok.
- Masyarakat tinggi pada individualisme dan bukan atribut individu tanggung jawab dalam sistem
kerja.
Peran dan Fungsi HRM

Fungsi Pokok :

Fungsi Perencanaan → Melaksanakan tugas dalam perencanaan kebutuhan,


pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan SDM.

Fungsi Pengorganisasian → Menyusun suatu organisasi dengan mendisain


struktur dan hubungan antara tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga
kerja dipersiapkan.

Fungsi Pengarahan → Menberikan dorongan untuk menciptakan kemauan


kerja yang dilaksanakan secara efektif dan efisien

Fungsi Pengendalian → Melakukan pengukuran-pengukuran antara kegiatan


yang dilakukan antara kegiatan yang dilakukan dengan standard-standard yang
telah ditetapkan khususnya di bidang tenaga kerja.
Fungsi Operasional :

Pengadaan (Procurement)
· Perencanaan Sumber Daya Manusia → penentuan kebutuhan tenaga kerja baik secara
kuantitatif maupun kualitatif.
· Penarikan/perekrutan calon tenaga kerja (recruitment)→ menarik sebanyak mungkin
calon-calon tenaga kerja yang memenuhi pernyaratan yang dibutuhkan dari sumber-
sumber tenaga kerja yang tersedia.
· Seleksi (selection) → proses pemilihan tenaga kerja dari sejumlah calon tenaga kerja
yang dikumpulkan melalui proses recruitment.
· Penempatan (placement) → penempatan tenaga kerja yang terpilih pada jabatan yang
ditentukan.
· Pembekalan (orientation) → untuk memberikan pemahaman kepada tenaga kerja
terpilih tentang deskripsi jabatan, kondisi kerja, dan peraturan organisasi
Pengembangan (Development)
· Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development).
· Pengembangan Karir (Career Development).
Pemeliharaan (Maintenance)
· Kompensasi Jabatan (job compensation) → usaha pemberian balas jasa atas
prestasi yang telah diberikan oleh tenaga kerja.
· Integrasi (integration) → menciptakan kondisi integerasi atau persamaan
kepentingan antar tenaga kerja dengan organisasi yang menyangkut masalah
motivasi, kepemimpinan, komunikasi, konflik dan konselling.
· Hubungan Perburuhan (Labour Relation) → pembahasan masalah perjanjian
kerja perjanjian perburuhan, kesempatan kerja bersama, sampai penyelasaian
perselisihan perburuhan.
· Pemisahan/Pemutusan Hubungan kerja (Separation) → menyangkut masalah
pemutusan hubungan kerja.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai