Anda di halaman 1dari 18

P7

Disusun oleh :

Drs. Syarbini
Karakteristik Umum Anak Usia Dini

Usia dini merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan


yang sangat menentukan perkembangan masa selanjutnya.
Erickson mengemukakan  bahwa “masa kanak-kanak
merupakan gambaran manusia sebagai manusia.

a. Unik, artinya sifat anak itu berbeda satu sama lainnya.


b.   Egosentris, artinya anak lebih cenderung melihat dan memahami
sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri.
c.    Aktif dan Energik, artinya anak lazimnya senang melakukan
aktivitas.
d. Rasa inigin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal
e.   Eksploratif dan berpetualang, maksudnya terdorong oleh rasa

ingin tahu yang kuat, anak lazimnya menjelajah, mencoba


dan
mempelajari hal-hal baru.
f.    Spontan, artinya perilaku yang ditampilkan anak umumnya
relatif asli dan tidak ditutup-tutupi sehingga merefleksikan
apa yang ada dalam perasaan dan pikirannya.
g. Senang dan kaya dengan fantasi, artinya anak senang dengan
hal-hal yang imajinatif.
h.    Masih muda frustasi.
i.      Masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu.
j.      Daya perhatian yang pendek
k.     Bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman
1. PERKEMBANGAN FISIK-MOTORIK

Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama. Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat, ada pula yang lambat. Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat badan
relatif seimbang.
a. Perubahan tinggi badan (bertambah 3 inchi/tahun)
b. Berat badan (bertambah 3 – 5 pon)
c. Perbandingan tubuh (berbentu kerucut, perut rata, dada
bidang dan rata)
d. Postur tubuh : ada gemuk (endomorfik), kuat berotot
(mesomorfik), kurus (ektomorfik).
e. Tulang dan otot (lebih besar, lebih berat, lebih kuat)
Perkembangan motorik anak terdiri dari dua, ada yang
kasar dan ada yang halus.

Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun adalah


melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak, melompat, berlari
kesana-kemari.
Sedangkan usia 4 tahun, si anak tetap melakukan gerakan yang sama,
tetapi sudah berani mengambil resiko seperti ; jika si anak dapat naik
tangga dengan satu kaki lalu dapat turun dengan cara yang sama dan
memperhatikan waktu pada setiap langkah.
Pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan mencoba untuk
berlomba dengan teman sebayanya atau dengan orang tuanya.
Perkembangan keetrampilan motorik halus dapat dilihat pada usia 3
tahun, yakni kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
bayi untuk menempatkan dan memegang benda-benda.
Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak-anak telah semakin
meningkat dan menjadi lebih tepat, seperti bermain balok, kadang sulit
menyusun balok sampai tinggi sebab khawatir tidak akan sempurna
susunannya.
Pada usia 5 tahun, mereka sudah memiliki koordinasi mata yang bagus
dengan memadukan tangan, lengan, dan anggota tubuh lainnya untuk
bergerak.
2. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
Menurut Piaget (1991) terdiri dari tahap-tahap sbb :

a. Masa Sensori Motor (0 – 2,5 tahun)


- masa penggunaan sistem pengindraan dan
aktivitas motorik untuk mengenali lingkungan.
Bayi memberikan reaksi motorik atas
rangsangan-rangsangan yang diterimanya dalam
bentuk refleks.
b. Masa Pra Operasional ( 2 – 7 tahun)
- periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak belum
mampu menguasai operasi mental secara logis. Yang
dimaksud dengan operasi adalah kegiatan-kegiatan yang
diselesaikan secara mental bukan fisik. Periode ini ditandai
dengan berkembangnya representasional, atau “symbolic
function”, yaitu kemampuan menggunakan sesuatu untuk
merepresentasikan (mewakili) sesuatu yang lain dengan
menggunakan simbol

Misalnya seorang anak pernah melihat dokter praktek, maka


anak akan bermain ; dokter-dokteran.
c. Masa Konkreto Prerasional ( 7 – 11 tahun )
- anak sudah dapat melakukan berbagai
macam
tugas yang konkrit.

Anak mulai mengembangkan tiga macam


operasi berpikir :
- identifikasi : mengenali sesuatu
- negasi : mengingkari sesuatu
- reprokasi : mencari hubungan timbal-
balik antara beberapa hal
3. EMOSI

Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan


perubahan atau prilaku fisik, seperti ; marah dengan
teriakan suara keras atau tingkah laku yang lain.

Kecewa, senang, dan puas, merupakan gejala perasaan yang


mengandung unsur senang dan tidak senang.
4. BAHASA

Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan


sebagai tanda, gerak, dan suara untuk menyampaikan isi
pikiran kepada orang lain.

Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan. Dalam


pertumbuhan awal berbahasa lisan, bayi menyampaikan isi
pikiran atau perasaannya dengan tangis dan atau ocehan.
Ia menangis atau mungkin menjerit jika tidak senang atau
sakit, dan sebagainya.
Beberapa Upaya Menfasilitasi Perkembangan Anak Usia Dini

1.   Dari segi Fisik, yaitu Kesehatan, Motorik (kasar dan halus),


Pemahaman tentang bagian dan fungsi tubuh.

a. Mengembangkan pemahaman dan sikap positif terhadap


kondisi fisiknya;
b. Menyediakan sarana untuk bermain atau berolahraga;
c. Melatih olahraga dan keterampilan;
d. Menjelaskan bagian-bagian dan fungsi tubuh;
e. Menjelaskan keterbatasan tubuh;
f. Mengembangkan kebiasaan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan tubuh.
2. Dari segi intelektual, yaitu: keberbakatan atau kerativitas
daya fikir, dan daya cipta.

a. Memberi contoh mendorong anak untuk gemar


membaca;
b.Mengenalkan lingkungan atau menstimulasi anak dengan
berbagai informasi yang berada dalam lingkungannya;
c. Mengenalkan angka, huruf, dan bangun geometri;
d. Melatih anak untuk belajar berfikir sebab akibat;
e.Membiasakan anak untuk berani mengungkapkan ide/
gagasan atau mengajukan pertanyaan;
f.Melatih problem solving artinya bertanya jawab dengan
anak tentang cara memecahkan masalah-masalah
kehidupan sehari-hari;
3. Dari segi emosi, yaitu kecerdasan emosional.

a. Menciptakan suasana emosional yang kondusif baik


dirumah
maupun di sekolah;
b. Membicarakan tentang perasaan-perasaan baik diri sendiri
maupun orang lain;
c. Membicarakan tentang cara menyalurkan keinginan tanpa
mengganggu perasaan orang lain;
d. Mengembangkan sikap dan kebiasaan saling menyayangi
dengan teman;
e. Mengembangkan sikap positif (respek) terhadap diri sendiri
dan orang lain;
f. Menghormati pribadi anak;
a. Memberikan penghargaan kepada anak yang menampilkan
prilaku atau prestasi yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai