NIM : 1913016172
Tidak larut dalam benzena.
Laru dalam benzena.
ZAT-ZAT PADAT
Padatan molekul
Padatan makromolekul
Padatan logam
Padatan ionik
A. IKATAN ION
Na + Cl → Na+ + Cl-
Contoh di atas menggambarkan pembentukkan pasangan ion
dalam keadaan gas dari atom-atom dalam keadaan bebas. Pada
proses ini perubahan energi menyangkut energi ionisasi (pada
pembentukan kation), afinitas elektron (pada pembentukan
anion) dan energi antaraksi coulomb antara kedua jenis ion.
Mudah tidaknya atom membentuk ion bergantung pada
pelbagai faktor. Menurut Fajans, atom dapat membentuk
ion dengan mudah bila,
1. struktur ion yang bersangkutan adalah stabil,
Ca 2.8. 8. 2 O 2.6.
2+ 2
Ca 2.8. 8. O ¯ 2.8.
1.Hantaran listrik
a. Padatan senyawa ion tidak menghantarkan listrik
karena tidak terdapat partikel bermuatan yang
bergerak.
b. tidak terdapat elektron yang bebas bergerak.
c. ion-ion terikat pada kisi, sehingga tidak
menghantar muatan melalui kisi.
d. Dalam keadaan lebur, ion-ion bergerak dan dapat
menghantar listrik.
e. Dalam larutan air, ion-ion dikelilingi air dan bebas
bergerak sehingga dapat menghantar listrik.
SIFAT SENYAWA ION
5. Kelarutan
:N ≡ N: : O=CO:
S I FAT S E N YAWA KOVA L E N
Struktur:
Sudah memenuhi aturan oktet, tetapi tidak sesuai
dengan sifat yang diamati. Pada rumus di atas semua
elektron berpasangan. Menurut pengamatan, O2 bersifat
paramagnetik, jadi harus terdapat elektron yang tidak
berpasangan.
Selain daripada itu, bentuk dari bagan juga turut
menentukan sifat molekul tersebut. maka air yang
demikian tidak bersifat polar. Oleh karena air
bersifat polar maka sudut H – O – H tidak akan 180°.
Telah diketahui bahwa sudut H – O – H adalah
104,5°.
2 . P E N Y I M PA N G A N D A N
K E T E R B ATA S A N AT U R A N
OKTET
D. T E O R I I KATA N VA L E N S I
Ikatan kovalen dapat ditinjau dengan dua cara. Pada cara pertama,
elektron yang digunakan bersama itu menempati orbital-orbital atom
yang saling bertindihan (overlap); cara ini, yang dikenal sebagai Teori
Ikatan Valensi, dikembangkan oleh Heitler dan Slater dan kemudian
diperluas oleh Pauling dan Coulson.
Urutan tingkat energi dari orbital-orbital molekul mulai dari tingkat terendah, ialah
1s < σ* 1s < σ 2s < σ* 2s < σ 2p < π 2px = π 2py < π * 2px = π * py < σ* 2p
Jika ada antaraksi antara σ 2s dan σ 2p, maka, tingkat energi tertinggi σ 2p > π 2px = π
2py
Konfigurasi elektron menurut teori orbital molekul untuk H 2, He2, dan Li2 dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1.Hidrogen H2
H2[ (σ 1s)2]
2.Helium He2
3.Litium Li2
f. O2 →O2+ + e N 2
+ + e →N2
O2 + e →O2- dan H 2 →H 2
+
I . I K ATA N L O G A M , I K ATA N
H I D R O G E N D A N G A YA
INT ERM OLE KUL
1.Ikatan Logam
Elektron valensi logam tidak erat terikat (energi
ionisasi rendah). Logam alkali hanya memiliki satu
elektron valensi, sedangkan logam transisi dapat
menggunakan lebih banyak elektron valensi dalam
pembentukan ikatan.
Lapisan dalam kisi logam dapat digeser tanpa
merusak ikatan logam. Hal ini menyebabkan
logam dapat ditempa dan dapat diregangkan
menjadi kawat.
Kekuatan logam bertambah, jika
a. jumlah elektron dalam sistem terdelokalisasi
bertambah
b. jika ukuran pusat atom yang merupakan satuan
struktur logam bertambah kecil.
2.Ikatan Hidrogen
molekul
H2 2 253
N2 14 196
O2 16 183
Cl2 34 35
I2 126 185
J. KE E LE K T R O NE G AT IFA N
Ada tiga parameter yang menentukan struktur molekul yaitu : energi ikatan,
panjang ikatan, dan sudut ikatan.
1.Energi Ikatan
Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan satu mol
ikatan atau sebaliknya, energi yang dilepaskan jika terbentuk satu mol ikatan.
2.Panjang Ikatan
Dalam molekul, atom-atom selalu bergetar, sehingga jarak antara dua atom
tidak
tetap. Untuk hal ini ditetapkan jarak rata-rata antara inti dua atom terikat dan
disebut panjang ikatan atau jarak ikatan.
3.Sudut Ikatan
Sudut ikatan atau sudut yang dibuat oleh dua atom dengan suatu atom
sentral, adalah salah satu faktor penting dalam penentuan struktur
molekul. Misalnya sudut HOH dalam H2O adalah 104°31’ dan sudut HNH
dalam NH3 adalah 107°.
4.Sudut Ikatan
Seperti halnya panjang ikatan sudut ikatan tidak mempunyai harga yang
tetap, karena atom-atom itu terus bergetar. Demikian pula, sudut ikatan
ditentukan dengan pengukuran difraksi sinar-X dan spektroskopi molekul.
B E R B A G A I M A C A M I KATA N
LAIN