aktif membelah perkembangan diri pesat Transfer hormon melalui sistem pembuluh
Hormon yang berperan dalam tumbuhan : Auksin,
Sitokinin, Giberelin atau asam giberelat (GA), Etilena, Asam absisat (ABA), Asam jasmonat, Steroid (brasinosteroid), Salisilat, Poliamina. SITOKININ • Fitohormon yang berperan dalam proses pembelahan sel • Bentuk dasar adenin ( 6-aminopurin) • Panjang rantai dan ikatan rangkap menentukan aktivitas SEJARAH 1913 Haberlandt : Cairan floem menginduksi pembelahan sel parenkim kentang Berarti terdapat senyawa yang merangsang pembelahan sel. 1921 Haberlandt : Jika ada luka, maka ada proses induksi pembelahan sel untuk menutup permukaan yang luka. SEJARAH 1941 Skoog : Berkembangnya Teknologi kultur jaringan Jaringan internodus batang tidak dapat tumbuh pada saat dikultur pada media tanpa ditambah hormon auksin Ketika auksin diaplikasikan pada empulur batang tembakau sel membesar tapi tidak membelah 1955-6 Miller et al. : Kinetin berhasil diidentifikasi dari DNA ikan hering yang diotoklaf sebagai zat kimia yang dapat merangsang pembelahan sel Kinetin reaksi adenine dan deoxyribose Kinin semula diusulkan sbg nama, ternyata sudah digunakan untuk hormon pd hewan dipilih nama cytokinin (Skoog) (sitokinesis = pembelahan sel) Kinetin jelas terbukti sebagai senyawa yang secara in vivo berperan sebagai sitokinin. SEJARAH 1963-64 Letham: Sitokinin pertama kali diisolasi dan diidentifikasi strukturnya dari jagung kernels, karena Letham berasal dari New Zealand, atau karena senyawa ini diisolasi dari Zea mays, maka diberi nama ZEATIN. SINTESIS Sitokinin Alami : Sitokinin alami dihasilkan pada jaringan yang tumbuh aktif terutama pada akar, embrio dan buah. Sitokinin yang diproduksi di akar selanjutnya diangkut oleh xilem menuju sel-sel target pada batang . Co : Zeatin, Dihydrozeatin, Isopentenyladenosine (IPA).
Sitokinin Sintetik : Kinetin merupakan produk sampingan
dari degradasi Zeatin (Pemecahan Zeatin), BA (Benzyl Adenine/ benzylaminopurine) memiliki senyawa aktif sitokinin. METABOLISME PRODUKSI SITOKININ PERANAN FISIOLOGIS
1. Memacu pembelahan sel dalam jaringan
meristematik 2. Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem 3. Pengaturan Dominansi Apikal 4. Menunda penuaan daun. MEKANISME KERJA A. Pengaturan Pembelahan Sel dan Differensiasi Sel Bekerja bersama-sama dengan auksin, sitokinin menstimulasi pembelahan sel dan mempengaruhi lintasan differensiasi. Ketika satu potongan jaringan parenkim batang dikulturkan tanpa memakai sitokinin, maka sel tersebut tumbuh menjadi besar tetapi tidak membelah. Sitokinin secara mandiri tidak mempunyai efek, tetapi apabila sitokinin diberikan bersama-sama dengan auksin maka sel tersebut dapat membelah. MEKANISME KERJA Pada kultur jaringan tumbuhan, sitokinin dibutuhkan utk pertumbuhan kalus •callus+ auxin+ no sitokinin little growth of callus •callus+ auxin+ sitokinin Callus grows well, belum terdiferensiasi
Rasio sitokinin dan auxin penting untuk menentukan
arah pertumbuhan kalus: •callus + low [cytokinin/auxin] callus grows well, terbentuk akar •callus + high [cytokinin/auxin] callus grows well, terbentuk meristem & pucuk/tunas MEKANISME KERJA B. Pengaturan Dominansi Apikal •Dominansi Apikal: penghambatan tunas aksilar yg disebabkan pertumbuhan tunas apikal •Fenomena antagonis antara sitokinin dan auksin Sitokinin masuk melalui akar ke dalam sistem tajuk tanaman, akan melawan kerja auksin, dengan mengisyaratkan tunas aksilar untuk mulai tumbuh. Jadi rasio sitokinin dan auksin merupakan faktor kritis dalam mengontrol pertumbuhan tunas aksilar. MEKANISME KERJA C. Efek Anti penuaan •Sitokinin dapat menahan penuaan dengan menghambat pemecahan protein, dengan menstimulasi RNA dan sintesis protein, dengan memobilisasi nutrien dari jaringan di sekitarnya. •Proses penuaan terjadi karena penguraian protein menjadi asam amino oleh enzim protease, RNA-ase dan DNA-ase. Adanya sitokinin maka kerja enzim-enzim tersebut akan dihambat sehingga umur protein menjadi lebih panjang. APLIKASI SITOKININ PADA TUMBUHAN APLIKASI SITOKININ PADA TUMBUHAN TERIMA KASIH