Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DENGAN

MASALAH KESEHATAN POPULASI PENYAKIT


KRONIK (DIABETES MELLITUS )

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Aprilia Wahyunita
Dandung Setiadi
Eltra
Jefri
Ferdianto
Erikson
Hendra Gustika
Nola Cristina
Hendri Fransetiawan
DEFINISI

Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang


timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena
adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin, Diabetes mellitus juga merupakan
sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
KLASIFIKASI

1. Tipe I: Insulin Dependent Diabetes


Mellitus (IDDM)/ Diabetes Melitus tergantung insulin
(DMTI)
2. Tipe II: Non Insulin Dependent Diabetes
Mellitus (NIDDM)/ Diabetes Mellitus tak tergantung
insulin (DMTTI)
3. DM tipe lain
4. Diabetes Kehamilan: Gestational Diabetes Mellitus
(GDM)
ETIOLOGI

DM mempunyai etiologi yang heterogen, dimana


berbagai lesi dapat menyebabkan insufisiensi insulin,
tetapi determinan genetik biasanya memegang peranan
penting pada mayoritas DM. Faktor lain yang dianggap
sebagai kemungkinan etiologi DM yaitu :
1. Kelainan sel beta pankreas
2. Faktor – faktor lingkungan
3. Gangguan sistem imunitas
4. Kelainan insulin
PATIFISIOLOGI

Sebagian besar gambaran patologik dari DM dapat


dihubungkan dengan salah satu efek utama akibat
kurangnya insulin berikut:
a. Berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel – sel
tubuh yang mengakibatkan naiknya konsentrasi
glukosa darah setinggi 300 – 1200 mg/dl.
b. Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah
penyimpanan lemak yang menyebabkan terjadinya
metabolisme lemak yang abnormal disertai dengan
endapan kolestrol pada dinding pembuluh darah.
c. Berkurangnya protein dalam jaringan tubuh.
TANDA DAN GEJALA

Gejala yang sering muncul pada DM, yaitu :


1. Poliuria (banyak dan sering kencing)
2. Polipagia (banyak makan)
3. Polidipsi (banyak minum)
Kemudian diiringi dengan keluhan-keluhan :
4. Kelemahan tubuh, lesu, tidak bertenaga
5. Berat badan menurun
6. Kelainan kulit, gatal-gatal, bisul-bisul
KASUS
Di RT 3 RW 5 kelurahan Margo Rukun terdapat penduduk yang
menderita diabetes melitus berjumlah 300 orang, 55 % wanita yaitu
sebanyak 180 orang dan 45 % laki-laki sebanyak 120 orang. Dari
jumlah penduduk yang menderita diabetes melitus tersebut sebanyak
150 orang (50 %) usia dewasa dan 30% usia lansia sebanyak 90
orang, serta 20% ibu hamil sebanyak 60 orang. Dari data tersebut
diketahui Diabetes Melitus dengan tipe IDDM 25% sebanyak 75
orang, NIDDM 35% sebanyak 105 orang, dan DM dengan gangren
30% sebanyak 90 orang, serta DM gestasional sebanyak 30 orang (10
%). Dari penduduk yang menderita DM sangat sedikit sekali
penderita DM yang rutin memeriksakan kadar gula darahnya. Asuhan
keperawatan ini menggunakan pendekatan proses keperawatan yang
meliputi : pengkajian status kesehatan masyarakat, perumusan
diagnosa keperawatan, dan perencanaan keperawatan. Pemberian
asuhan keperawatan melibatkan kader kesehatan, tokoh masyarakat
dan pimpinan wilayah tersebut
PENGKAJIAN

1. Data Inti komunitas meliputi


Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Lokasi        :
◦ Propinsi : Jawa Timur
◦ Kabupaten/ kotamadya : Pacitan
◦ Kecamatan : Sumber Asri
◦ Kelurahan : Margorukun
◦ Rw : 05
◦ Rt : 03
◦ Luas wilayah : 5.220 m2
◦ Batas wilayah/wilayah
 Utara  : Jalan raya melati
 Selatan : RT 06 /RW 04
 Barat : RT 07
 Timur : RT 18/ RW 03
Data demografi
1) Jumlah penderita DM : 300 orang

Berdasarkan kelompok penderita DM


Dewasa : 150 orang (50 %)
Lansia : 90 orang (30 %)
Ibu hamil : 60 orang (20%)
Lanjutan…
Berdasarakan suku bangsa
Jawa :210 orang (70%)
Madura : 75 orang (25%)
Sunda : 9 orang (3%)
WNI keturunan: 6 orang (2%)
Jumlah penderita DM gangrene: 90 orang

Status perkawinan
Kawin : 195 orang (65%)
Tidak kawin : 60 orang (20%)
Duda : 30 orang (10%)
Janda : 15 orang (5%)
Lanjutan…
Data sub sistem
1. Data lingkungan fisik
a. Sumber air dan air minumNes
Penyediaan Air bersih
PAM : 180 orang (60%)
Sumur : 120 orang (40%)
Penyediaan air minum
 PAM : 150 orang (50%)
 Sumur : 90 orang (30%)
 Lain-lain/air mineral : 60 orang (20%)
Pengolahan air minum
Masak : 300 orang (100%)
Fasilitas umum dan kesehatan
1. Fasilitas umum
 Sarana kegiatan kelompok
 Karang taruna                  : 1 kelompok
 Pengajian                         : 2  kelompok
 Ceramah agama               : 1  kelompok
 PKK                                : 1 kali per
bulan

Nextt..
Fasilitas kesehatan
2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
 Puskesmas : 150 orang(50%)
 Rumah sakit : 50 orang (16,6%)
 Para dokter swasta : 25 orang (8,3%)
 Praktek kesehatan lain : 75 orang (25%)
3. Kebiasaan check up kesehatan
 Rutin tiap bulan : 90 orang (30%)
 Jarang : 210 orang (70%)
Keamanan
1. Keamanan
a. Diet makan
Kebiasaan makan makanan manis : 70% (210 org)
Kebiasaan makan makanan berlemak: 20% (60 org)
Lain-lain :10%   (30 org )
b. Kepatuhan terhadap diet
Patuh : 25% ( 75 org )
Kadang-kadang : 30% ( 90 org )
Tidak patuh : 45% (135 org )
Sistem komunikasi
1. Fasilitas komunikasi yang menunjang untuk kelompok DM
 Poster  tentang diit DM : ada
 Pamflet tentang penanganan DM: ada
 Leaflet tentang penanganan DM : ada

2. Kegiatan yang menunjang kegiatan DM


Penyuluhan oleh kader dari masyarakat dan oleh petugas kesehatan
dari Puskesmas             : ada tapi jarang

Pendidikan
Distribusi pendudukan berdasarkan tingkat pendidikan formal
SD                                           : 135 orang (45%)
SLTP                                       : 90 orang (30%)
SLTA                                      : 60 orang (20%)
Perguruan tinggi                      : 15 orang (5%)
Analisa data
No Pengelompokan Etiologi Masalah
Data
1. Ds  : Pengetahuan yang kurang Ketidakpatuhan  terhadap
Dari hasil wawancara di   diet Di RT 3 RW 5
dapat tingkat pendidikan kelurahan Margo Rukun
ada 50% warga yang tidak  
patuh menjalankan diet
Do  :
- data menyebutkan
bahwa tingkat pendidikan
SD sebanyak 135 orang
(45%)
- penyuluhan kader dari
masyarakat dan petugas
kesehatan dari puskesmas
jarang ada
- kebiasaan masyarakat
makan makanan yang
manis sebanyak 210
orang (70%)
Lanjutan…
2 Ds: Faktor penghasilan Ketidakpatuhan
  Dari hasil wawancara yang rendah masyarakat/penderita
didapat ketidak   DM melaksanakan check
patuhan masyarakat up kesehatan  Di RT 3
untuk melaksanakan RW 5 kelurahan Margo
check up kesehatan Rukun
sebanyak 219 orang  
(70%)
Do:
- sebanyak 210 orang
jarang check
up/bulan
- lulusan SD sebanyak
135 orang
- lulusan SLTP
sebanyak 90 orang
- penghasilan < UMR
sebanyak 150 orang
- penghasilan UMR-
1.000.000 sebanyak
90 orang
- penghasilan > UMR
60 orang
 
PRIORITAS MASALAH

Diagnosa Pentingnya Perubahan Penelesaian Score


keperawatan penyelesaian positif untuk untuk
masalah penyelesaian di peningkatan
1 : rendah komunitas kwalitas hidup
2 : sedang 0 : tidak ada 0 : tidak ada
3 : tinggi 1 : rendah 1 : rendah
2 : sedang 2 : sedang
3 : tinggi 3 : tinggi
Ketidakpatuhan
 terhadap diit di
RT 5 RW 3
kelurahan
Margo Rukun 3 3 3 9
berhubungan
dengan 
Pengetahuan
yang kurang
Lanjutan…
Ketidakpatuha
n
masyarakat/p
enderita DM
melaksanakan
check up
kesehatan di
RT 5 RW 3 3 2 1 6
kelurahan
Margo Rukun
berhubungan
dengan  faktor
penghasilan
yang rendah
Intevensi
Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Sasaran Metode
1)      Ketidakpatuhan  Tujuan jangka 1. Bina hubungan 1. Kader kesehatan 1. KIE
terhadap diet di RT 5
RW 3 kelurahan pendek: saling percaya masyarakat dan 2. Ceramah, tanya
Margo Rukun Setelah dilakukan dengan masyarakat yang jawab, diskusi,
berhubungan dengan  asuhan keperawatan
selama 1 minggu masyarakat menderita DM demonstrasi.
Pengetahuan yang  
diharapkan penderita 2. Lakukan 2. Semua penderita
kurang ditandai
dengan : DM patuh tyerhadap pendidikan DM di RT 5 RW
pengobatan terhadap
 data kesehatan tentang 3 kelurahan
diit
menyebutkan diit untuk margorukun
 Tujuan jangka
penderita DM Semua penderita DM
bahwa tingkat panjang: di RT 5 RW 3
pendidikan SD -          Masyarakat 3. Berikan kelurahan margorukun
sebanyak 135 mengetahui tentang penyuluhan
diit untuk penderita
orang (45%) tentang
DM
 penyuluhan kader -          Masyarakat pentingnya
dari masyarakat mengetahui tentang kepatuhan
pentingnya pengobatan
dan petugas
kepatuahan
kesehatan dari pengobatan terhadap diit bagi
Puskesmas jarang penderita DM
ada
2)      Resiko Setelah dilakukan 1.Berikan health 1. Seluruh 1. KIE,
peningkatan asuhan
education pada penderita DM demonstrasi,
penderita ganggren keperawatan dalam
di RT 5 RW 3 waktu 1 minggu penderita DM di RT5 RW 3 dan
kelurahan Margo tidak terjadi tentang cara Kelurahan demonstrasi
Rukun peningkatan
pencegahan Margo Rukun 2. Ceramah,
berhubungan penderita DM
dengan  Kurangnya dengan ganggren terjadinya luka 2. Seluruh tanya jawab,
pengetahuan  Tujuan jangka gangren, dan penderita DM diskusi
penderita DM
pendek : penyebab dan keluarga 3. Tindakan
tenytang
- Penderita DM terjadinya luka di RT5 RW 3 langsung
pencegahan
mengetahui cara
terjadinya luka gangrene 4. Ceramah,
pencegahan
ganggren di tandai 2.Berikan tanya jawab,
terjadinya luka
dengan:
• kebiasaan sehari ganggren penyuluhan diskusi
- Penderita DM tentang pentingnya Laptop, LCD,
hari penderita
mengerti cara materi, screen, dan
DM yang setiap check up gula
perawatan luka leaflet
saat memakai
ganggren darah bagi
alas kaki
  penderita DM
sebanyak 45
orang
(15%),saat
dilauar rumah 75
orang (25%) dan
jarang memakai
180 orang (60%)

Anda mungkin juga menyukai